Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16829 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Weber, Larry
New Jersey: John Wiley & Sons, 2009
004 WEB s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Middleberg, Don
New York: McGraw-Hill, 2001
659.2 MID w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Azarine Salsabila
"Dinamika perubahan dunia yang semakin kompleks akibat kehadiran teknologi digital menuntut pemimpin untuk mengembangkan kompetensinya agar mampu menavigasi transformasi digital di ruang lingkup pemerintahan. Hal ini juga terjadi kepada para kepala daerah karena mereka adalah kunci utama dalam pencapaian kinerja pemerintah daerah. Transformasi digital dalam sistem pemerintahan Indonesia diterapkan melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Fenomena peningkatan indeks SPBE Kota Surakarta dari tahun 2021-2022 yang semula sebesar 2,75 menjadi 3,73 terjadi ketika Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Walikota Surakarta yang baru. Keberhasilan penyelenggaraan transformasi digital memang tak terlepas dari peran kepemimpinan di mana pemimpin dituntut untuk meningkatkan kemampuannya, salah satunya kemampuan kepemimpinan digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kepemimpinan digital yang diterapkan Gibran Rakabuming Raka di Pemerintahan Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivisme dengan teknik pengambilan data kualitatif melalui wawancara mendalam dan data sekunder. Wawancara mendalam dilaksanakan dengan sembilan narasumber yang terdiri dari beberapa perwakilan dari Pemerintah Kota Surakarta, pengamat politik, akademisi, dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Gibran Rakabuming menjalankan kepemimpinan digital di sektor publik berdasarkan teori kepemimpinan digital sektor publik yang terdiri dari dimensi visi, strategi, tata kelola, manajemen talenta, dan kolaborasi. Selama masa kepemimpinannya, Gibran Rakabuming menonjolkan dorongan pembentukan inovasi digital, pelaksanaan kolaborasi dengan sektor swasta, serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi antara dengan masyarakat.

The increasingly complex dynamics of world change due to digital technology require leaders to develop their competencies to navigate digital transformation in the government sphere. This also happens to regional heads because they are the primary key to achieving regional government performance. Digital transformation in the Indonesian government system is implemented through the Electronic Based Government System (SPBE). The phenomenon of increasing the Surakarta City SPBE index from 2021-2022, which was initially 2.75 to 3.73, occurred when Gibran Rakabuming Raka became the new Mayor of Surakarta. The success of implementing digital transformation must be connected to the leadership role, where leaders are required to improve their abilities, one of which is digital leadership abilities. This research aims to analyse the digital leadership implemented by Gibran Rakabuming Raka in the Surakarta City Government. This research uses a post-positivism approach with qualitative data collection techniques through in-depth interviews and secondary data. In-depth interviews were conducted with nine sources, including representatives from the Surakarta City Government, political observers, academics, and the public. Based on the research results, Gibran Rakabuming exercises digital leadership in the public sector based on the public sector digital leadership theory, which consists of vision, strategy, governance, talent management and collaboration. During his leadership, Gibran Rakabuming emphasised the encouragement of creating digital innovation, implementing collaboration with the private sector, and using social media to communicate with the community."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevani Aigi
"Pemanfaatan TIK dapat memberikan sistem dan layanan untuk saling terhubung, pada akhirnya ditunjukkan untuk mempermudah dan mempercepat akses informasi yang dibutuhkan dalam segala hal. Kemajuan TIK memberikan sarana dalam pembangunan dan pembentukan sistem tata kelola yang efisien dan efektif hampir di semua bidang, salah satunya sektor pemerintah yang dikenal e-government (Electronic Government). Dalam rangka melaksanakan e-government dengan menciptakan layanan berbasis digital, Kota Depok sebagai salah satu pemerintah daerah yang ada di Indonesia juga ikut ambil bagian. Dengan padatnya jumlah penduduk dan luasnya jangkauan wilayah serta diikuti dengan nilai SPBE Kota Depok yang berada pada predikat baik, maka menjadi tuntutan untuk memberikan layanan kependudukan yang optimal salah satunya dengan melaksanakan pelayanan kependudukan secara digital. Namun dalam pelaksanaannya ternyata ditemukan permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok dalam penerapan pelayanan kependudukan secara digital. Pengukuran e-readiness yang digunkaan, yaitu Framework STOPE dengan lima domain yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian yakni strategy, technology, organization, people dan environment. Penelitian ini dikombinasikan dengan pemeringkatan e-readiness dari Center for International Development (CID) Harvard. Pendekatan penelitian yang digunakan, yaitu kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu mixed method melalui survei, wawancara mendalam dan studi kepustakaan dengan teknik analisis datanya, yaitu statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jika kesiapan Disdukcapil Kota Depok dalam penerapan pelayanan kependudukan secara digital berdasarkan perhitungan framework STOPE berada pada kategori siap dengan nilai 3,16 dengan persentase 79%. Namun praktiknya kesiapan yang baik tersebut tidak selamanya sesuai dengan keadaan di lapangan, dimana kesiapan penerapan e-government masih berbasiskan output belum melihat secara impact dan outcome. Hal tersebut berangkat dari penerapan pelayanan kependudukan secara digital yang masih memiliki beberapa permasalahan terutama pada domain environment, people, dan technology.

The utilization of Information and Communication Technology (ICT) facilitates interconnectivity among systems and services, streamlining and expediting access to essential information across diverse domains. ICT advancements serve as pivotal tools for the establishment of efficient governance frameworks, notably exemplified in the sphere of e-government. Depok City, as a regional government entity in Indonesia, is actively engaging in the implementation of digital-based services to realize e-government initiatives. Given the city's substantial population density and expansive geographical coverage, coupled with a commendable SPBE score denoting its proficient standing, there arises a pressing need to optimize citizen services, prominently achieved through the deployment of digital population services. Nonetheless, the execution of such initiatives has encountered inherent challenges. This study endeavors to assess the preparedness of Depok City's Population and Civil Registration Service in deploying digital population services. The assessment employs the STOPE Framework, encompassing five adaptable domains—strategy, technology, organization, people, and environment—to gauge e-readiness, complemented by e-readiness rankings sourced from Harvard's Center for International Development (CID). Employing a quantitative research approach, a mixed-method data collection methodology incorporating surveys, in-depth interviews, and comprehensive literature review is employed, with data analysis predominantly utilizing descriptive statistics. The findings of this research reveal that e-readiness of Depok City's Population and Civil Registration Service in deploying digital population services based on the STOPE Framework is in the ready category with e-readiness score of 3.16, constituting 79%. However, in practice, good readiness is not always in accordance with the conditions in the field, where readiness to implement e-government is still based on output without looking at impact and outcome. This stems from the implementation of digital population services which still has several problems, especially in the environment, people and technology domains."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Public Relations (PR) mungkin bukan hal yang baru untuk dibahs. Penelitian-penelitian tentang PR sudah banyak dilakukan karena bidang ini sudah berkembang sejak lama. Tetapi penulis menemukan fenomena bahwa peran PR saat ini sudah semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Upaya menumbuhkan citra positif perusahaan bukan hanya dilakukan melalui media event (off-line) saja, tetapi juga merambah ke dunia internet (on-line). Hal ini harus dilakukan karena terjadi pergeseran perilaku masyarakat yang menjadi stakeholder perusahaan. Masyarakat yang dihadapi saat ini kita sebut sebagai generasi Y, yaitu mereka yang sangat akrab dengan teknologi informasi dan social media. Tulisan ini membahas mengenai peran dan aktivitas Public Relations dengan dua perspektif, yaitu perspetif peran PR di era konvensional dan di era digital. Adapun objek dari tulisan ini adalah divisi PR yang baru dibentuk di PT Gramedia Pustaka Utama (GPU). Uniknya, sebagai divisi yang baru PR di GPU sudah menekankan pada pentingnya peran digital PR. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Praktisi PR di GPU sudah menjalankan peran teknisi komunikasi, fasilitator komunikasi, dan fasilitator pemecah masalah. Praktisi PR di GPU juga sudah melakukan sejumlah aktivitas PR berdasarkan konsep dari Jekfins dan Yadin (2009). Media yang paling dominan digunakan oleh praktisi PR di GPU dalam mengelola komunikasi dengan publik, khususnya pembaca dan penulis adalah melalui internet dan social media. Langkah strategis ini dilakukan dengan pemahaman bahwa publik/stakeholder yang dihadapi sudah semakin akrab dengan internet sebagai sarana komunikasi utama."
330 ASCSM 25 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fatah Aldina
"Pelayanan perizinan berusaha melalui Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA) tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Pengembangan e-government di Indonesia dapat didukung dengan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengakses internet, sehingga saat program pemerintah dilaksanakan dapat secara langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapan digital masyarakat Banyumas pada layanan OSS-RBA menggunakan konsep citizen e-readiness untuk mengukur tingkat kesiapan masyarakat, pendekatan penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mix method. Teknik pengumpulan data secara kuantitatif dilakukan melalui survei, teknik pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam kepada enam narasumber. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki kesiapan pada kategori sedang dengan 95%. Mayoritas responden berada pada tingkat kesiapan “sedang” dikarenakan masih terjadi beberapa permasalahan yang terjadi pada layanan OSS-RBA.

Business licensing services through the Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA) are listed in Government Regulation Number 5 of 2021 concerning the Implementation of Risk-Based Business Licensing. The development of e-government in Indonesia can be supported by people who have the ability to access the internet, so that when government programmes are implemented, they can be directly utilised by the community. This study aims to analyse the level of digital readiness of the Banyumas community for OSS-RBA services using the concept of citizen e-readiness to measure the level of community readiness, this research approach uses quantitative with mix method data collection techniques. Quantitative data collection techniques were conducted through surveys, qualitative data collection techniques were conducted through in-depth interviews with six resource persons. The findings of this study show that respondents have readiness in the medium category with 95%. The majority of respondents are at a "mod erate" level of readiness because there are still some problems that occur in the OSS-RBA service."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taipale, Sakari
"This book provides a comprehensive review of how digital communication technology can help families network and communicate across generations, despite differences in family composition, residential location, cultural values and orientations. Covering the full spectrum of intergenerational relations (including child to parent, and parent to grandparent), it offers a positive view of the value of digital technology usage within families.
The author focuses on three European countries: Finland, Italy and Slovenia, but also touches on other European countries and parts of the United States, revealing evidence that challenges ideas of universal adoption of information communication technology (ICT) and consistency in the social effects of such adoption in different regions and cultures. Further, the book discusses numerous other challenges and issues, such as:
- the social transformations and technological developments that have made digital families possible;
- the resulting changes in family roles, responsibilities, and practices; and
- the theoretical and conceptual implications of digital communication-technology use in families.
The author illustrates how ICT can facilitate family solidarity and how it helps to provide new ways of being together, and they discuss how social media, particularly instant messaging applications, helps develop affinity between family members better than traditional one-to-one personal communication tools."
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20509072
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Marlina
"Analisis Situasi:
1. Pertamina Soccer School merupakan sekolah sepak bola yang didirikan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya kepada Bangsa Indonesia. Kegiatan ini adalah kegiatan positif yang mampu meningkatkan citra dan reputasi PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan BUMN yang memiliki kepedulian yang tinggi dalam mencetak generasi berkualitas di bidang sepak bola.
2. Namun, kegiatan ini belum dikenal oleh masyarakat luas karena belum optimalnya jumlah pemberitaan di media massa terkait program ini.
3. Program Pertamina Soccer School membutuhkan upaya kehumasan berupa serangkaian kegiatan media relations yang mampu meningkatkan pengetahuan dan memotivasi kalangan jurnalis untuk menuliskan pemberitaan positif mengenai Pertamina Soccer School.
Tujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan kalangan jurnalis mengenai Program Pertamina Soccer School
2. Memotivasi kalangan jurnalis agar menuliskan pemberitaan positif mengenai kegiatan Pertamina Soccer School
3. Menghasilkan pemberitaan positif mengenai program Pertamina Soccer School
Strategi:
Melaksanakan serangkaian kegiatan media relations dan menggabungkan sarana media komunikasi yang ada, termasuk media baru. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut berupa workshop jurnalis, media gathering, konferensi pers, membuat komunitas wartawan, dan media visit.
Khalayak Sasaran:
Rekan-rekan jurnalis dari empat kategori, yakni Media Umum, Media BUMN dan Energi, Media Remaja dan Gaya Hidup, dan Media Olahraga.
Pesan Kunci:
1. Melalui Pertamina Soccer School, Pertamina berupaya menunjukkan komitmen tingginya terhadap perkembangan dunia sepak bola Indonesia.
2. Melalui Pertamina Soccer School, Pertamina membuka peluang untuk mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia yang berbakat dalam bidang sepak bola, namun tidak memiliki cukup biaya.
3. Melalui Pertamina Soccer School, Pertamina berharap dapat mengasah potensi anak-anak Indonesia sehingga tercipta atlet nasional berkualitas yang mampu bersaing di kancah internasional guna mengharumkan nama Indonesia.
Objektif:
1. Memberikan pengetahuan kalangan jurnalis akan program Pertamina Soccer School
2. Kehadiran media (media attendance) minimal 70% dari total keseluruhan media yang diundang.
3. Permintaan wartawan akan informasi Pertamina Soccer School minimal dua media dalam satu bulan.
4. Menghasilkan liputan positif minimal 70% dari total keseluruhan artikel yang dimuat dalam satu bulan.
Program:
Rangkaian kegiatan media relations Pertamina Soccer School yang terdiri dari:
1. Pertamina Soccer School on New Media
2. Media Gathering (Media Luncheon, Buka Puasa Bersama Pertamina Soccer School, serta Pertandingan Persahabatan dan Syukuran HUT Pertamina Soccer School.
3. Workshop Jurnalis
4. Media Visit 'Pertamina Soccer School Goes to Media'
5. Membentuk Komunitas Wartawan 'Associated Press Football Fans'
6. Konferensi Pers 'Pertamina Soccer School Goes to Milan dan Pertamina Soccer School Goes to Liga Pertamina'
7. Exclusive Interview
Jadwal:
Januari - Desember 2013 dengan rincian sebagai berikut:
1. Pertamina Soccer School on New Media: Januari - Desember 2013
2. Workshop Jurnalis 'Meretas Juara Berkualitas Bersama Pertamina Soccer School': 22 November 2013
3. Media Luncheon 1: 11 Februari 2013 dan Media Luncheon 2: 14 Mei 2013
4. Media Visit: Maret - April 2013
5. Komunitas Wartawan 'Associated Press Football Fans': Juni 2013
6. Buka Puasa Bersama Pertamina Soccer School: 18 Juli 2013.
7. Pertandingan Persahabatan dan Syukuran HUT Pertamina Soccer school: 21 September 2013
8. Konferensi Pers Pertamina Soccer School Goes to Liga Pertamina: 28 Agustus 2013dan Pertamina Soccer School Goes to Milan: 25 November 2013.
9. Exclusive Interview: 16 Desember 2013
Anggaran:
Total anggaran yang dikeluarkan dalam seluruh rangkaian kegiatan Pertamina Soccer School ini sebesar Rp. 336,480,000
Evaluasi: Metode Evaluasi yang digunakan adalah metode input - output - outcome.
Input: evaluasi terhadap segala proses yang berlangsung dalam rangka mengadakan kegiatan.
Output: evaluasi terhadap sesuatu yang nyata (produk) terkait hasil kegiatan.
Outcome: pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanan program.

Situation Analysis:
1. Pertamina Soccer School is a football school that provided by PT Pertamina (Persero) as a Pertamina's responsible to Indonesia. The activities are contained positive activities enable to increase Pertamina's image and reputation as BUMN that has high comitment to born soccer star.
2. This activity hasn't been well known to all Indonesia yet because the media coverage hasn't been optimal yet.
3. The program needs PR efforts,group activities of media relations, that able to increase the knowledge and motivate journalists to write positive issues about Pertamina Soccer School.
Purpose:
1. Give the knowledge among journalists about Pertamina Soccer School Program,
2. Motivate journalists how to write positive issues about Pertamina Soccer School.
3. Achieve positive media coverage about Pertamina Soccer School.
Strategy: Do a group of media relation activities and engage available communication media facilities, included new media. The activities contained journalist workshop, media gathering, pers conference, journalist community and media visit.
Target Audience: The our targeted journalist is divided by 4 category, Media Umum, Energy and BUMN Media, Teen and lifestyle media and sport media.
Key Massages:
1. By Pertamina Soccer School, Pertamina try to show the high comitment towards Indonesia Football development.
2. By Pertamina Soccer School, Pertamina gives chances to make Indonesian's talented kids come true in football, that don't have enough money.
3. By Pertamina Soccer School, Pertamina expect that this program is able to so encourage Indonesian's kid potential that creating national qualiefied to compete in international football and make Indonesia proud.
Objectives:
1. Give journalist's knowledge about Pertamina Soccer School
2. Media attendance to 70% from total invited media.
3. Journalist's information requests about Pertamina Soccer School, 2 media in one month as a minimal ammount.
4. Achieve 70% positive media coverage from total published articles in one month
Program:
The group of media relation activities in Pertamina Soccer School are:
1. Pertamina Soccer School on New Media
2. Media Gathering (Media Luncheon, Fasting dinner with Pertamina Soccer School, and Friendship competition, Pertamina Soccer School's birthday ceremony.
3. Journalist workshop.
4. Media Visit 'Pertamina Soccer School Goes to Media'
5. Make a journalist community 'Associated Press Football Fans'
6. Press Conference 'Pertamina Soccer School Goes to Milan dan Pertamina Soccer School Goes to Liga Pertamina'
7. Exclusive Interview
Schedule:
January - December 2013, details are:
1. Pertamina Soccer School on New Media: Januari - Desember 2013
2. Jurnalist Workshop ''Meretas Juara Berkualitas Bersama Pertamina Soccer School': November 22nd 2013
3. Media Luncheon 1: Februari 11th 2013 dan Media Luncheon 2: Mei 14th 2013
4. Media Visit: Maret - April 2013
5. Komunitas Wartawan 'Associated Press Football Fans': Juni 2013
6. Fasting Dinner With Pertamina Soccer School: July 18th 2013.
7. Friendship Competition and Pertamina Soccer School's Birthday Ceremony: September 21st 2013
8. Press Conference Pertamina Soccer School Goes to Liga Pertamina: Agustus 28th 2013 dan Pertamina Soccer School Goes to Milan: November 25th 2013
9. Exclusive Interview: December 16th 2013
Budget: Total budget to release in this program is Rp 336,480,000
Evaluation: The evaluation method that used in this program is input - output - outcome method.
Input: evaluation towards all process in this program.
Output: evaluation towars all real things (Products) regarding with program output.
Outcome: measurement of effect, and result's program evaluation
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Pastikaratri
"Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai Program Perencanaan Komunikasi Pemasaran Terpadu untuk Toko Gunung Agung yang merupakan pemain lama dalam persaingan toko buku di Indonesia. Toko Gunung Agung telah lama meninggalkan masa kejayaannya dan sekarang citranya semakin redup di mata konsumen Indonesia. Rebranding yang telah dilakukan di beberapa toko pada tahun 2012 tetap belum mampu membawa banyak perubahan. Hasil riset Top Brand Award juga menunjukkan kekalahan Toko Gunung Agung. Karena sulit melawan citra kelengkapan kompetitor, Toko Gunung Agung perlu mencari celah lain dengan menyasar satu segmen target spesifik yang potensial kemudian membentuk dan menegaskan diferensiasinya tersebut sehingga brand preference atau Top Of Mind Awareness pada target spesifik dapat meningkat. Total biaya kampanye ini adalah sebesar Rp 5.072.749.670,- dengan menggunakan media konvensional dan digital. Evaluasi dan pengawasan juga dilakukkan untuk mengukur efektivitas kampanye ini.

The focus of this project is Integrated Marketing Communication Strategy for Toko Gunung Agung, which has been in the market of bookstore business for a long time. The golden era of Toko Gunung Agung has long passed and now its image is gradually decreasing in the eyes of Indonesian Consumer. Toko Gunung Agung has just rebranded some of their stores in 2012 but still it didn?t bring a lot of changes. Top Brand Award Research also showed Toko Gunung Agung has lost to its competitor. Because it is too hard to compete with competitor?s book supply, Toko Gunung Agung needs to find another gap by targeting one potentially specific segment and then build and highlight its differences from their competitors so their brand preference or top of mind awareness within the specific segment of target can be increased. The total budget for this campaign is Rp 5.072.749.670,- from the usage of conventional and digital media. To maintain the effectivenes of this campaign, evaluation and monitoring procedures will also be held."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>