Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1578 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rao, P.N.
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1995
621.902 RAO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hakam Muzakki
"Proses penyambungan logam dengan proses pengelasan merupakan proses penyambungan permanen yang masih sangat diperlukan dan terus dikembangkan pada proses manufaktur. Dengan memanfaatkan kelebihan sifat mekanik yang dimiliki masing-masing logam menjadikan latar belakang pengembangan pengelasan logam berbeda tipe dan jenis dissimilar welding , Resistance spot welding RSW salah satu teknologi pengelasan yang bisa dipakai untuk mengelas logam berbeda. Konsep efesiensi energi menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam membuat konstruksi dengan konsep dimensi besar, mempunyai kekuatan yang dibutuhkan akan tetapi lebih ringan. Dengan demikian diperlukan pengembangan konstruksi ringan, konstruksi ringan sarang lebah honeycomb dari logam yang tipis dibuat dengan teknologi mikro RSW. Plat alumunium tebal 0,4 mm dapat disambung dengan sempurna menggunakan proses mikro RSW, parameter pengelasan yang paling optimal yaitu arus pengelasaan diatas 5 kV, waktu pengelasan 6 CT keatas, dan gaya elektrode lebih dari 343 N. Mikro RSW mampu menyambung plat baja tahan karat SS 301 ketebalan 0,2 mm dengan plat aluminium AA 1100 tebal 0,4 mm, akan tetapi sifat lebih rapuh. Mikro RSW mampu menyambung plat baja 0,2 mm, plat baja lapis seng 0,2 mm, dan plat alumunium 0,4 mm. Mikro RSW bisa dipergunakan untuk membuat konstruksi ringan dari plat-plat tipis, baja tebal 0,2 mm, baja lapis seng tebal 0,2 mm, dan aluminium tebal 0,4 mm. Konstruksi ini mampu menahan beban uji tarik lebih dari 5.000 N tanpa merusak sambungan lasan, konstruksi juga mampu menahan beban tekan mendekati 10.000 N, dengan 7 sambungan lasan robek, 9 sambungan retak.

Metal joining process with welding technology is a permanent join which is still needed and is still developed in manufacturing industries. Advantage of mechanical properties from each metal can be joined together to get a great joint. RSW is one of some weld technologies used to weld dissimilar metals. An efficiency energy concept in a product design is a design concept to get a lightening product so a lightweight construction one of solution to reduce energy consume. A honeycomb construction in this study is a lightweight construction developed form stainless steel 0.2 mm of thin, galvanized zinc 0.2 mm, and aluminum 0.4 mm. Welding parameter optimized with welding current more than 5 kV, welding time more than 6 CT, and electrode force more than 343 N. Micro RSW could join SS 301 thin 0.2 mm with AA 1100 0.4 mm, however brittle weld nugget. Micro RSW can be used to join aluminum, zinc galvanized steel, and stainless steel in a honeycomb construction. Honeycomb has mechanical performance when withstand tensile load more than 5.000 N, weld nugget in the honeycomb was not failure moreover based metal or AA 1100 was tear. Honeycomb was joined by Micro RSW could hold compression load more 10.000 N, 7 tear and 9 crack of weld nugget."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
D2459
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1963
621.78 NUM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Koren, Yoram
New York: McGraw-Hill, 1983
670.427 KOR c (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pressman, Roger S.
New York: John Wiley & Sons, 1977
621.902 PRE n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pandey, P.C.
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1983
671.35 PAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moscow : MIR Publishers, 1977
671.36 MET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Rahmat
"Pada tesis ini dibuat suatu prototipe mesin produksi sirkuler untuk proses pelubangan yang terdiri beberapa proses kerja, seperti proses loader, klem, drill dan unloader. Pengendalian operasi mesin tersebut menggunakan Pengendali Logika Terprogram (PLT). Aktuator yang digunakan untuk menggerakkan mesin tersebut terdiri aktuator linier dan aktuator rotasi. Aktuator linier menggunakan silinder pneumatik, digunakan pada gerakan Loader, simulasi gerakan mesin drill, gerakan klem dan gerakan unloader. Aktuator rotasi menggunakan motor arus searah untuk memberikan gerakan memutar meja-kerja, memutar ban-berj alan, gerakan simulasi motor drill. Program pengendali ditulis dalam bahasa Grafcet ( Function Chart) dan Ladder diagram. Dari program yang dibuat diamati perbedaan proses secara serial dan secara paralel. Hasil pengamatan menunjukkan pengerjaan dengan proses secara paralel, lebih cepat dibanding bila dilakukan secara serial. Perbedaan kecepatan proses pengerjaan dipengaruhi waktu kerja maksimum dan masing-masing stasiun dan kecepatan putar dari meja putar. Kecepatan kerja masing-masing stasiun dipengaruhi oleh tekanan kerja masing-masing silinder. Sedangkan kecepatan putar meja putar dipengaruhi oleh tegangan kerja pada motor penggeraknya. Ketepatan berhenti meja putar prototipe mesin yang dibuat masing menunjukkan adanya penyimpangan. Agar didapat gerakan meja yang lebih presisi sebaiknya penggerak meja putar diganti dengan aktuator linier berupa silinder pneumatik, karena silinder pneumatik mempunyai panjang langkah yang sudah tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>