Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The research tries to know impact insider ownership and Debt Policy to stock return. The research objects are the company that was registered in the Indonesian Stock Exchange in 2005 until 2008 that announce dividend. The sampling method is purposive sampling method an it can find 13 sample companies that announce dividend. Hypothetical testing method is Multistage Regression with the significance level 0,05. The result shows there is no significant impact insider ownership and Debt Policy to Devidend Policy. So Devidend Policy no impact to Stock Return."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Adhisty Ayu Pratiwi
"ASEAN akan segera melaksanakan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN atau AFTA. Dengan dilaksanakannya AFTA, arus investasi akan dengan cepat berpindah dari satu negara ke negara yang lain. Negara-negara emerging market dianggap sebagai primadona dalam bursa saham ASEAN. Pergerakan return saham dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan menggunakan metode regresi linear, diperoleh hasil bahwa size, value, profitability, dan investment memberikan pengaruh yang terhadap return saham di bursa efek Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand pada periode tahun 2009-2013.

ASEAN will implement the ASEAN Free Trade Area or AFTA soon. By implementing this policy, investment flows would move quickly from one country to the others. Emerging market countries have regarded as the best performance in ASEAN stock exchange. The movement of stock returns are influenced by various factors. By using linear regression, obtained that size, value, profitability, and investment have significant influence on stock return in Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand stock exchange in the period 2009-2013.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk (1) Menganalisis pengaruh Economic Value Added (EVA), Net Operating Profit After Tax (NOPAT), dan Cash Flow Operation (CFO) terhadap return dan abnormal return yang diterima oleh pemegang saham perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. (2) Mengetahui tolak ukur mana yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return dan abnormal return yang diterima oleh pemegang saham. (3) Mengetahui variabel mana yang lebih baik dalam mengukur penciptaan nilai bagi pemegang saham, return atau abnormal return. Penelitian ini menggunakan metode pooled ordinary least square dengan menggunakan data 29 emiten dengan jangka waktu 4 tahun (2000-2003). Adapun hipotesis penelitian ini adalah EVA memiliki kandungan informasi yang lebih dalam menjelaskan variasi return dan abnormal return dibanding dengan NOPAT dan CFO. Berdasarkan hasil regresi disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham adalah EVA, ∆EVA dan CFO. Sedangkan variabel yang berpengaruh signifikan dalam menjelaskan variasi abnormal return adalah EVA, ∆EVA, NOPAT, ∆NOPAT dan CFO. Analisa menunjukkan bahwa variabel abnormal return lebih baik dalam mengukur penciptaan nilai bagi pemegang saham dibanding dengan return.
Kata kunci: Economic Value Added, Net Operating Profit After Tax, Cash Flow Operation, Return, Abnormal Return

The purposes of this study are (1) to analyze the influence of economic value added, net operating profit after tax, and cash flow operation to the shareholders` return and abnormal return of the public companies listed on Jakarta Stock Exchange. (2) to know which of the three performance measures have the most significant effect to the shareholders` return and abnormal return. (3) to know which of the two measures is better to measure the creation of shareholders` wealth, return or abnormal return. This study used the pooled ordinary least square method or panel data on 29 Indonesia-listed companies in Jakarta Stock Exchange over the period 2000-2003. The hypotheses was economic value added has more information value in explaining the variances of shareholders` return and abnormal return. The regression models revealed that EVA, CFO and ∆NOPAT are closely associated with stock returns. EVA , ∆EVA, CFO, NOPAT and ∆NOPAT are associated closely with abnormal returns. The analysis also revealed that abnormal return is better in measuring shareholders` wealth than return.
Keywords: Economic Value Added, Stock return, Abnormal Return, Net Operating Profit After Tax, and Cash Flow Operation
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frilasari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah karakteristik dari obligasi yaitu yield to maturity, duration, dan rating dapat mempengaruhi tingkat return dari obligasi. Penelitian ini mengambil sampel berjumlah 43 obligasi yang terdaftar selama periode Desember 2003 sampai Desember 2007. Pengolahan data menggunakan dengan data panel dan pendekatan fixed effect model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yield to maturity, dan duration mempunyai pengaruh yang signifikan dengan return obligasi. Sementara variabel rating tidak mempunyai pengaruh yang signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadi Agus Triono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Raja Ardian
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengembalian investasi pendidikan menengah dan tinggi berdasarkan jenis pekerjaan di Indonesia dan menginvestigasi perbedaan upah sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square dan dekomposisi RIFOaxaca untuk mengestimasi perbedaan upah antar jenis pekerjaan yang berbeda (between groups) dan antar distribusi upah yang berbeda untuk jenis pekerjaan yang sama (within groups). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan upah terbesar terjadi pada jenis pekerjaan kerah putih dan yang terkecil terjadi di jenis pekerjaan kerah biru. Selain itu, perbedaan upah yang terjadi di tahun 2021 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2019.

This research aims to analyze the returns on investment in secondary and tertiary education by occupation in Indonesia. It also aims to examine the wage differences before and after the Covid-19 pandemic. The research employs the Ordinary Least Square and RIF-Oaxaca decomposition methods to estimate wage disparities between occupations (between-groups) and within the same occupation but across different wage distributions (within groups). The main findings are that the largest wage gap occurs among whitecollar jobs and the smallest wage gap occurs among blue-collar jobs. Furthermore, the wage disparity in 2021 is higher compared to wage disparity in 2019."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardia Pratama
"Nilai beta merupakan salah satu input atau masukan dalam membuat keputusan berinvestasi. Nilai beta menggambarkan seberapa besarnya perubahan yang akan terjadi pada return saham jika terjadi perubahan pada return pasar. Dengan mengetahui nilai beta maka seorang investor dapat memutuskan saham-saham mana saja yang akan dimasukkan ke dalam portofolionya. Sedangkan nilai alpha menggambarkan return yang akan didapat oleh investor ketika return saham tidak dipengaruhi oleh pasar dan faktorfaktor independen lainnya. Atau nilai alpha merupakan return yang didapat oleh investor ketika kondisi pasar sedang stagnan. Nilai alpha dan beta diasumsikan memiliki nilai yang sama padahal mungkin saja nilainya dapat berubah-ubah terutama dalam kondisi pasar bullish dan bearish. Skripsi ini mencoba mencari tahu apakah nilai alpha dan beta memiliki nilai yang berbeda pada kedua kondisi pasar tersebut. Jika memang berbeda, apakah nilai saat bullish akan lebih besar daripada nilai saat bearish atau sebaliknya. Data-data yang digunakan dalam skripsi ini yaitu IHSG, IHSI, dan kurs Rupiah terhadap US$ selama periode penelitian yaitu 18 Juli 1994 — 31 Juli 2002. Saham-saham yang dipilih merupakan saham-saham yang bertahan atau sering masuk ke dalam indeks LQ 45 selama periode penelitian. Saham-saham tersebut yaitu ASII, GGRM, GJTL, HMSP, INDF, INDR, ISAT, RED, MPPA, dan SMGR. Periode penelitian dibagi menjadi tiga periode yaitu 18 Juli 1994 — 31 Juli 1997, 1 Agustus 1997 — 30 Juli 1999, dan 2 Agustus 1999 — 31 Juli 2002. Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah menggunakan program EViews 3.0. Model persamaan yang digunakan yaitu model multi indeks yang telah ditambahkan variabel dummy untuk membedakan kondisi pasar bullish dan bearish. Kemudian data diolah menggunakan pemodelan ARIMA dan ARCH-GARCH melalui trial & error sehingga didapatkan model yang optimal. Dari hasil pemodelan didapatkan bahwa nilai alpha sebagian besar tidak memiliki nilai yang signifikan dan jika signiifikan nilainya mendekati nol. Sedangkan beta memiliki nilai yang berbeda untuk kedua kondisi pasar. Dari 29 pemodelan yang dibuat hanya 5 model yang menunjukkan nilai beta yang relatif stabil. 14 model memiliki nilai beta bearish yang Iebih besar daripada nilai beta bullish dan 10 model lainnya memiliki nilai beta bearish yang lebih kecil daripada nilai beta bullish."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rudi Satwiko
"ABSTRAK
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang banyak membutuhkan infrastruktur untuk menunjang era industrialisasi. Listrik tetap menjadi prioritas utama untuk dibangun terutama di luar Pulau Jawa. Kalimantan Barat sebagai salah satu bagian Indonesia saat ini sedang giat-giatnya membangun, terutama di sektor perkebunan, transmigrasi dan industri. Disisi lain pertumbuhan infrastrukturnya kalah cepat dengan permintaan. Untuk itu pilihannya adalah membangun pembangkit listrik berbahan bakar gambut, pilihan ini didasarkan karena Kalimantan Barat amatlah kaya dengan sumber bahan gambut ini. Mutu gambut di Kalimantan adalah sangat baik dan dapat digunakan secara ekonomis untuk di suplai ke pembangkit tenaga listrik. Untuk pembangkit listrik 2 X 60 MW dengan masa operasi 20 tahun diperkirakan membutuhkan area gambut seluas 10.000 Ha. Pada kasus ini lokasi lahan gambut terdapat disekitar kota Pontianak (Siantan 70.000 Ha dan Rasau Jaya lebih dari 30. 000 Ha).
Tesis ini akan membahas Analisa Pengembalian Modal Investasi untuk pembangunan 2 x 60 Mw pembangkit listrik berbahan bakar gambut di Pontianak Kalimantan Barat. Hasil analisis dan perhitungan dari tesis ini memperlihatkan bahwa nilai tukar mata uang yang paling rendah diinginkan investor adalah Rp. 3500 dengan memakai asumsi yang ada. Dari nilai tukar rupiah tersebut didapat IRR 10,63 %, NPV M US $ 2,209."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrie Wibowo Witjaksono
"Penelitian ini menguji pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap future earnings dan return saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini, juga membandingkan future earnings dan return saham pada periode pra krisis global dan krisis global dengan memisahkan antara winners stocks dan losers stocks. Penelitian menunjukkan variabel keuangan berkorelasi negatif dengan return saham pada periode pra krisis global, namun berkorelasi positif terhadap future earnings. Sedangkan pada periode krisis global, variabel keuangan berkorelasi positif baik untuk return maupun future earnings. Secara keseluruhan hasil tersebut menyimpulkan bahwa variabel keuangan fundamental yang buruk memberikan sinyal negatif kepada return dan future earnings perusahaan dan sebaliknya, variabel keuangan fundamental yang baik memberikan sinyal positif kepada return dan future earnings perusahaan.

This research examines the impact of fundamental analysis on future earnings and return stock of listed company in LQ45 Indonesia Stock Exchange. This research also compares return stock and future earnings before global crisis and during global crisis by separating winners stocks and losers stocks. This research shows financial variable has a negative correlation with return stock before global crisis, but has a positive correlation with future earnings. While during global crisis, financial variable has a positive correlation with return stock and future earnings. Overall, the results conclude that bad fundamental financial variable gives negative signal to firm stock return and future earnings, on the contrary good fundamental financial variable gives positive signal to stock return and firm future earnings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T21738
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>