Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Murbandono
"Industri hulu migas memerlukan investasi besar dengan tingkat risiko tinggi. Keekonomian industri bergantung pada jumlah cadangan, harga minyak mentah dunia serta implementasi strategi bisnis dan operasi. Perubahan lingkungan industri mendorong perubahan strategi bisnis dan operasi ke arah integrasi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi serta efisiensi proses bisnis untuk menciptakan biaya produksi yang paling ekonomis. Penerapan electronic procurement (e-Proc) melalui pemanfaatan teknologi informasi pada fungsi pengadaan dalarn manajemen rantai pasokan (SCM) merupakan salah satu cara menciptakan total biaya pengadaan yang ekonomis sekaligus meningkatkan kinerja pengelolaan rantai pasokan serta menjadi sumber keunggulan bersaing berbasis sumber daya dan kapabilitas.

Upstream oil and gas industry needs high investment with high risk. The Economic of industry depends on the reservoir volume, worldwide oil price and the implementation of business process and operation. Changes of the Industrial environment will change business and operation strategy into integration of the exploration and exploitation activities and business process efficiency in order to build the most economic production cost. The implementation of electronic procurement (e-Proc) as information technology application in procurement function as a part of Supply Chain Management (SCM) is a way to build an economic total cost of supply chain and become competitive advantages based on resources and capabilities.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27282
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Tri Arsanti
"Dana yang tertanam dalam bentuk persediaan merupakan suatu pemborosan. JIT System merupakan suatu alternatif bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kemungkinan penerapan JIT System di suatu perusahaan yang bergerak di bidang gas industri dan pengaruhnya terhadap akuntansi manajemen. Studi ini dilakukan dengan cara studi lapangan di PT "A", tanya jawab dengan karyawan perusahaan, serta membaca literatur, artikel dan buku-buku yang mendukung studi ini. Ada faktor-faktor yang menghambat dan mendukung untuk penerapannya. Banyaknya faktor yang menghambat tidak berarti bahwa JIT tidak mungkin diterapkan. Hambatan utama dari penerapan JIT adalah faktor manusianya. JIT merupakan suatu pendekatan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing produk. Tujuannya adalah untuk menghilangkan segala bentuk pemborosan. Penerapannya semakin luas, tidak terbatas pada fungsi produksi saja. Mungkin tidaknya penerapan JIT tidak tergantung pada jenis industri. Keberhasilan penerapannya tergantung pada dukungan dari semua pihak dalam perusahaan. Penerapan JIT akan berpengaruh terhadap akuntansi manajemen terutama dalam hal perencanaan, pengendalian, dan pengukuran prestasi. Proporsi pengukuran prestasi yang bersifat non-finansial akan meningkat, menjadi seimbang dengan yang bersifat finansial. Untuk mulai menerapkannya maka perlu melakukan studi ke perusahaan lain yang sudah menerapkannya, perencanaan penjualan dan produksi yang baik, peningkatan sumber daya manusianya, dan mengubah struktur organisasinya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andra Irawan
"ABSTRAK
Sistem kontrak kerjasama gross split menjadi salah satu perbincangan di industri migas Indonesia saat ini. Sebagian besar KKKS migas masih menilai kontrak kerjasama cost recovery masih menghasilkan nilai keekonomian yang lebih baik. Penelitian ini mengulas kelebihan dan kekurangan sistem gross split di Indonesia dibandingkan dengan sistem cost recovery Indonesia dan beberapa sistem PSC negara penghasil minyak yaitu Malaysia, Nigeria, Guinea Equator dan China. Komponen variabel dan komponen progresif dari yang tertuang pada Permen ESDM No. 52 Tahun 2017 digunakan dalam melakukan analisis kuantitatif dalm bentuk analisis deterministic dan analisis stokastik menggunakan software simulasi Monte Carlo untuk menentukan kelayakan investasi. Penelitian dikombinasikan dengan kasus kegagalan produksi pada sebuah lapangan untuk mengkaji apakah aturan gross split sudah mengakomodir risiko ini. Hasil penelitian ini berupa usulan perhitungan split kepada pemerintah untuk memberikan keadilan dan kepastian investasi pada KKKS dalam penerapan sistem gross split agar investasi dapat terwujud.

ABSTRACT
Gross split production sharing contract highlighted in Indonesia oil and gas industry. Some of PSC contractor felt the old cost recovery PSC will give a better value of money. The observation conducted to discuss and review good and bad side about gross split system and compare it with previous cost recovery PSC in Indonesia also compare with some PSC contract such as Malaysia, Nigeria, Guinea Equator and China. Variable component and progressive component stipulated on Permen ESDM No. 52 Tahun 2017 used to analyze the feasibility of investing. Analysis carried out based on two approach, deterministic model and stochastic model using Monte Carlo Simulation software. The observation has been combined with the failure mode of the well to accommodate the risk of Oil and Gas activity. Result of the observation is an formula split configuration to the government to optimize the fairness and assurance for the PSC Contractor in gross split system to ensure the agreement take in place. "
2018
T50549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raica Allaeindo
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan Negara dari kegiatan usaha hulu migas di Indonesia. Dalam penelitian ini akan dijabarkan perhitungan kontrak PSC secara matematis dan penerapannya secara aktual di lapangan. Penelitian menunjukkan bahwa dalam periode 2010-2014 terjadi peningkatan realisasi penerimaan migas secara nasional akan tetapi terdapat penurunan kontribusi penerimaan migas per Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang menggunakan perjanjian Production Sharing Contract. Penemuan lainnya adalah persentase penerimaan Negara terhadap penjualan yang diterima oleh Indonesia semakin mengalami penurunan dari tahun 2010-2014, dikarenakan penjualan yang tidak bertumbuh dengan konstan, tingkat cost recovery sebagai biaya pengurang pendapatan yang terus mengalami peningkatan, dan penurunan produksi lifting pada periode yang sama.

ABSTRACT
This study analyzes the factors that affect state revenue from oil and gas upstream activities in Indonesia. In this research, we will mathematically describe the calculation of PSC and the actual implementation in the field. Research shows that in the 2010-2014 period there was an increase realization of national oil and gas revenues but there is a decrease in the contribution of oil and gas revenues per Sharing Contractor who use agreements Production Sharing Contract. Another discovery is the percentage of state revenue to sales received by Indonesia increasingly decreased from 2010-2014, due to the sales not significantly growing, the level of cost recovery as a cost-reducing revenues continued to increase, and decrease of lifting production in the same period.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haikio, Martti
Jakarta: Ufuk Press, 2008
658.4063 HAI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Metode Taguchi merupakan pengembangan dari Design of Experiment (DOE) yang dilakukan oleh DR. Genechi Taguchi pada tahun 1970-an. DOE sendiri merupakan metode eksperimen yang dilakukan dengan mengidentifikasikan seluruh kombinasi yang mungkin dari sejumlah faktor sehingga sebuah desain dikatakan telah lengkap. Pengembangan yang dilakukan oleh Taguchi adalah mengurangi jumlah eksperimen dengan memakai standar matrik yang memiliki sifat ortogonal. Prinsi Taguchi adalah untuk menciptakan suatu desain yang handal yang disebut Robust Design.
Dalam penelitian ini akan diperlihatkan bagaimana sederhananya penggunaan Metode Taguchi untuk memecahkan suatu permasalahan. Permasalahan yang diambil adalah untuk menentukan penyetelan proses optimum pada proses pencampuan BO untuk pembentukan kompon T-816 di perusahaan PT GTM. Penyetelan ini diharapkan dapat meminimumkan variabilitas produk yang performanya diukur dengan nilai Modulus Elastisitasnya. Juga diharapkan penyetelan tersebut dapat menggeser nilai rata-rata eksperimen ke arah nilai target spesifikasi sebesar 105 kg/cm2.
Masalah tadi dapat dipecahkan dengan melakukan penghitungan seberapa besar suatu faktor dapat mempengaruhi performa produk, dalam kasus ini adalah variabilitas dan nilai target spesifikasi. Kemudian penyetelan faktor tersebut dilakukan pada level yang mengarahkan performa pada hasil yang optimum.
Dengan melakukan tahapan Metode Taguchi dengan benar, diperolah penyetelan optimum untuk pemecahan masalah tadi dengan menyetel Tekanan Ram pada "6 kg/cm2", Volum Pengisian pada "75 %" dan Kecepatan Rotor pada "38/42 rpm/rpm". Penyetelan ini menghasilkan nilai rata-rata Modulus Elastisitas sebesar 107,077 kg/cm2 dengan varians data sebesar 1,72752 yang merupakan nilai variasi minimum dari penyetelan optimum proses pencampuran BO kompon T-816."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haikio, Martti
Jakarta: Ufuk Press, 2008
658.406 3 HAI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Paulus Aprimus Carlus Tangkere
"ABSTRAK
PERKEMBANGAN kondisi industri properti sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi. Sedemikian besar pengaruhnya, sehingga
kondisi industri properti senantiasa mengikuti irama (siklus)
perekonomian; paling awal merasakan dampak penurunan kegiatan
(declining) ekonomi, namun paling lambat untuk merasakan masa
jayanya (booming). Hal ini disebabkan oleh produk properti yang
bersifat investasi, sehingga Iebih cepat untuk diabaikan pada
saat kesulitan ekonomi; namun juga, disebabkan proses pengadaan
produk properti yang membutuhkan waktu yang tidak singkat (mulai
proses perencanaan hingga bangunan siap pakai), mengakibatkan
industri properti membutuhkan waktu untuk dapat memenuhi
kebutuhan yang meningkat terhadap produk properti (akibat kondisi
ekonomi yang sedang naik, booming). Bila perusahaan yang bergerak
dalam bidang properti tidak dengan cepat menyesuaikan tingkat
kegiatannya pada saat menurunnya kegiatan ekonomi, maka
kebangkrutan merupakan hal yang pasti dihadapi. Hal ini terbukti
dengan dilikuidasinya SUMMA dan ?menghìlangnya? beberapa anggota
RET pada periode 1991-1992 akibat menurunnya tingkat kegiatan
ekonomi nasional.
Disamping itu, perkembangan produk properti di Indonesia juga
semakin bervariasi, seperti usaha kawasan industri (yang tadinya
kurang dikenal) dan pembangunan apartemen dan lapangan golf yang
sedang menggebu?gebu dewasa ini. Namun demikian, kunci
keberhasilan dalam industri properti nampaknya masih berkisar
pada faktor lokasi yang sesuai dan kuatnya modal. Munculnya
produk superblok merupakan gambaran pentingnya lokasi dan modal
bagi perusahaan yang bergerak da;am industri properti.
Dalam menghadapi kondisi dan perkembangan itulah, dibutuhkan suatu strategi jangka panjang yang dapat menempatkan perusahaan pada posisi yang memiliki daya juang dan daua saing yang tinggi
Strategi diversifikasi konsentris nampaknya merupakan strategi
yang mampu dalam menghadapi masalah tersebut. Dengan memasuki
jenis usaha lain yang masih dalam industri yang sama (properti),
selain dapat mengatasi gejolak (siklus) perekonomian, juga dapat
dimanfaatkan sinergi yang terjadi.
Dengan menggunakan pendekatan tersebut, analisis yang dilakukan
pada PT Bimantara Sitj Wisesa (BSW) menyimpulkan, bahwa strategi
diversifikasi konsentris sangatlah tepat untuk mencapai misi dan
cita-cita yang diinginkannya. Pengalamannya selama lebih dari
sepuluh tahun di berbagai bidang usaha properti (real estate,
apartemen, hotel, ruang perbelanjaan, dan pengembangan lahan),
merupakan kekuatan yang dapat diandalkan, di samping potensi anak
perusahaan yang dimilikinya serta dukungan dari perusahaan induk
(PT Bimantara Citra).
Selain berusaha untuk memperoleh kawasan seluas minimal 200
hektare, dikaitkan dengan perkembangan internat industri
properti, nampaknya produk superbiok ,juga merupakan sasaran
jangka panjang BSW Luasnya lahan dan adanya superblok merupakan
perpaduan yang sangat sinergis bagi BSW. Pengembangan superblok
dalam lahan yang telah dimiliki sekarang (Grand Kuningan Embassy
Estate) juga merupakan suatu rekomendasi.
Namun dalam mengembangkan usaha dan penerapan strategi tersebut
Nampaknya diperlukan kejelasan dari perusahaan induk (Bimantara Citra), mengingat masih adanya anak perusahaan BC lainnya yang bergerak dalam usaha properti namun tidak dibawah koordinasi BSW. Disarankan, pengembangan usaha properti BC di konsentrasikan penanganannya pada BSW, agar tidak terjadi konflik di kemudian hari.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handini Susiwi
"Kesuksesan suatu perusahaan dilihat dari kinerja perusahaan tersebut dalam meningkatkan keuntungan (profitable), dapat bertumbuh (Growing), dapat mempertahankan kelangsungan hidup (Sustainable), dan mampu bersaing (Competitiveness). Hal tersebut merupakan pedoman arah strategis hampir semua organisasi bisnis, khususnya usaha jasa konstruksi (kontraktor). Di Indonesia, kemampuan bersaing perusahaan-perusahaan jasa konstruksi masih dirasakan sangat lemah. Padahal di dalam era perdagangan bebas, kemampuan daya saing merupakan salah satu ukuran kinerja suksesnya perusahaan. Untuk mengantisipasi hal tersebut dan untuk meningkatkan kemampuan daya saing dalam era globalisasi, faktor market forces (Kekuatan Pasar) pada industri konstruksi perlu dikelola dengan baik. Permasalahan market forces yang banyak terjadi di dalam suatu perusahaan biasanya berhubungan dengan lemahnya kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia dan organisasi perusahaan, khususnya organisasi di bidang pemasaran. Kemampuan menganalisa permasalahan pada faktor market forces adalah salah satu hal yang menentukan dalam meningkatkan daya saing perusahaan jasa konstruksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan pengaruh faktor Market Forces sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan jasa konstruksi serta untuk menganalisis seberapa besar pengaruh market forces tersebut terhadap kinerja daya saing perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) di Indonesia. Dengan analisis SPSS diketahui bahwa faktor perusahaan yang gagal dalam melakukan proses pengembangan inovasi serta adanya budaya perusahaan yang cenderung negatif terbukti seeara significant mempengaruhi kinerja daya saing (Competitiveness) perusahaan jasa konstruksi. Pada akhimya dengan mengetahui hal tersebut di atas, tentunya akan lebih mudah bagi perusahaan jasa konstruksi untuk mengelola faktor market forces dalam meningkatkan daya saing perusahaan.

The success of a company is reflected by its performance in profitability, growth, sustainability, and competitiveness. Those are the strategic aims of all business organizations. The competitive capability among construction companies in Indonesia is very low. Whilst in free trade era, competitive capability is the core of company success. To anticipate this problem and to advance competitive capability, well-managed marketing in Construction Company is the key. Marketing which happens to be the major problem is usually related to low capability of company in carrying out the market. Marketing strategy capability in a company turns out to be a crucial problem that needs better dealing. The improvement can be reached by knowing marketing objectives, strategies, and tactics to be used by a company in accomplishing the entire company goals. Hence, marketing is one of the biggest factors that mostly occur in a company failure.
This research is done to identify market forces factors in a Construction Company that can decrease, the company's competitive performance, and to analyze the effect of market forces factors towards the company's competitive performance. By using SPSS analysis, it is proven that failing in applying innovation development process and a negative trend in corporate culture is factors that significantly influence the company's competitive performance. Thus, in determining those factors above, construction companies can easily manage market forces factors in order to improve the companies' competitiveness."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>