Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Johannes Komarudin
"Tesis ini membahas mengenai hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas konsumen dengan tujuan utama menentukan faktor-faktor kualitas pelayanan yang paling dominan berpengaxuh terhadap loyalitas konsumen. Penelilitian ini dilakukan berdasarkan metode survey dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan terkait kualitas pelayanan dan loyalitas konsumen sehingga dapat diperoleh informasi faktor-faktor dari kualitas pelayanan yang paling dominan mempengaruhi Ioyalitas konsumen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor-faktor dari kualitas pelayanan yang paling berpengaruh terhadap loyalitas konsumen fast food ayam goreng di Indonesia adalah faktor reliability dan responsiveness dan menyarankan industri fast food ayam goreng di Indonesia agar memperhatikan faktor reliability dan responsiveness tersebut guna mempertahaukan dan meningkatkan loyalitas konsumen.

The focus of this study is to discuss the relationship between service quality and customer loyalty with the main purpose to determine the dominant factors of service quality affecting customer loyalty. This research used survey method by collecting questioners which consist of statement about service quality and customer loyalty. Finally we can get information about the dominant factors of service quality aifecting customer loyalty. This research concludes that the dominant factors of service quality aifecting customer loyalty are reliability and responsiveness and this research also suggests to Indonesian fried chicken fast food industries to pay attention for these factors so that it may stabilize and raise customer loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27303
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galang Arief Saidarka
"ABSTRAK
Brand equity merupakan ukuran dari kekuatan sebuah merek. Sebagai restoran cepat saji dengan merek internasional, Kentucky Fried Chicken, McDonalds, dan Burger King sudah pasti memiliki ekuitas merek. Adanya perbedaan banyaknya jumlah gerai dan lamanya beroperasi di Indonesia, khususnya Jabodetabek, memberikan ekuitas merek yang berbeda diantara tiga restoran tesebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur variabel, dimensi, serta indikator dari ekuitas merek Kentucky Fried Chicken, McDonalds, dan Burger King. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan cara memperoleh data dari penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang merupakan konsumen ketiga restoran selama enam bulan terakhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun Kentucky Fried Chicken adalah yang beroperasi paling lama, McDonalds mendapatkan nilai brand equity tertinggi.

ABSTRACT
Brand Equity is a way to measure a brands strength. As a global brand in fast food restaurant, Kentucky Fried Chicken, McDonalds, and Burger King clearly have a brand equity. A difference in operational years and numbers of outlets in Indonesia, especially in Jabodetabek, makes a difference to these three restaurants in terms of brand equity. This research is intended to measure the brand equity variable of the three restaurants, the dimensions in the variable, and the indicators in the dimensions. This quantitative research collects data from 100 respondents that had visited each of the three restaurants in the past six months. This research shows that although Kentucky Fried Chicken is the oldest running between the three, McDonalds have the highest brand equity compared to the other two.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmayanti
"ABSTRAK
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang
tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan,
termasuk makanan siap saji. Pada saat ini, semakin banyaknya orang yang sibuk
melakukan aktivitas mengakibatkan orang tidak mau repot-repot lagi, sehingga trend
beralih kearah makanan yang cepat saji, selain merupakan prestise/gaya hidup dapat
juga menghemat waktu, terutama untuk dikawasan perkotaan yang dinamis.
Makin maraknya bisnis restoran kategori makanan siap saji yang menyediakan
jenis makanan ayam, hamburger dan kentang, khususnya yang dikembangkan melalui
sistem franchise (waralaba) memacu kondisi persaingan yang sangat ketat. Banyaknya
waralaba asing yang ingin berinvestasi di Indonesia juga mendorong pertumbuhan dan
restoran siap saji, sehingga menimbulkan persaingan yang sengit dalam industri
makanan siap saji ini. Persaingan antara restoran siap saji ini dapat dilihat dari segi
inovasi produk, dimana banyak restoran-restoran yang mengeluarkan produk-produk
baik untuk mengantisipasi keinginan dari konsumen. Untuk harga, banyak pula
restoran-restoran siap saji yang mengeluarkan paket hemat pada saat krisis hingga
sekarang agar konsumen tetap tertarik untuk datang kerestoran tersebut. Dari segi
distribusinya dapat dilihat bahwa masing-masing restoran siap saji tesebut mulai
membuka kembali outlet-outletnya setelah mengalami kerugian akibat adanya kriisis
ekonomi, serta mulai melakukan iklan-iklan (promosi agar konsumen dapat mengetahui
keberadaan dari restoran tersebut serta menonjolkan produk-produk baru yang
dihasilkan oleh masing-inasing restoran siap saji.
Sebagal upaya dalam mempertahankan pelanggannya, maka pengetahuan
mengenai kepuasan/ketidakpuasan pada masing-masing restoran siap saji merupakan
suatu hal yang sangat penting karena kepuasan pada akhirnya akan membawa pada
loyalitas terhadap merek / produk yang memberikan keuntungan jangka panjang kepada
perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku konsumen dari mulai
problem recognition (identifikasi masalah) sampai dengan consumption (proses
konsumsi) terhadap ke-3 restoran siap saji (Mc,Donald?s, Kentucky Fried Chicken dan
Wendy?s). Dan untuk mengetahul tingkat kepuasan konsumen terhadap ketiga restoran
siap saji melalui metode SERVQUAL terhadap atribut-atribut jasa masing-masing
restoran tersebut.
Dari hasil penelitian ini kemudian dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, ada 18 atribut yang dapat diukur oleh responden pada masing-masing restoran
siap saji, yang dapat dikelompokkan lagi menjadi 5 dimensi pada metode
SERVQUAL, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan
Emphaty.
Kedua, identifikasi masalah dilihat dari alasan responden untuk pemilihan restoran siap
saji yaitu karena makanannya cepat saji. Walaupun begitu masih ada keraguan
dari responden terhadap restoran siap saji dikarenakan mengandung kolesterol
tinggi. Kemudian konsumen akan mencari informasi yang dìdapat dari
pengetahuan (knowledge) dan pengalaman (experience) dimana mayoritas
responden melalui Top of Mind memilih Restoran Mc.Donald?s. Setelah itu
dilihat lagi Unaided dimana mayoritas responden memilih Restoran Kentucky
Fried Chicken. Selanjuinya untuk Aided mayoritas responden memilih Restoran
Hoka-Hoka Bento. Akhirnya untuk total awareness dan benak konsumen
terhadap masing-masing restoran slap saji mayonias responden memilih
McDonald?s, Kentucky Fried Chicken, Hoka-Hoka Bento dan Wendy?s. Pada
tahap proses evaluasi, persamaan faktor utama yang dipertimbangkan oleh
responden dalam memilih restoran adalah mengenai masalah pada dimensi
tangible (kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan) dan dimensi
reliability (kecepatan pelayanan). Proses pemilihan memperlihatkan bahwa
faktor diri sendiri yang paling menentukan didalam pemilihan restoran siap saji
dan lebih menyukai makan direstoran siap saji bersama dengan teman-temannya.
Pada proses pembelian, pengeluaran rata-rata sekali makan direstoran siap saji
mayoritas responden mengeluarkan sebesar Rp.10.000 ? Rp.15.000 dan jarak
antara rumah responden dengan restoran slap saji yang biasa dikunjunginya
terdekat sekitar 1-5 kilometer. Selanjutnya tempat restoran siap saji yang paling
sering dikunjungi, terbanyak di mall. Pada proses konsumsi, restoran siap saji
yang paling sering dikunjungi adalah Mc.Donald?s. Untuk melihat frekuensi
konsumsi responden pergi ke restoran siap saji dapat diihat bahwa 2-3 kali
sebulan menduduki peringkat pertama. Sedangkan untuk juinlah terbanyak
responden yang terakhir kali pergi kerestoran siap saji adalah 1 sampai 2 minggu
yang lalu.
Ketiga untuk perbandingan mean demografi terhadap tingkat kepentingan atnbut dapat
dilihat untuk ke-3 restoran slap saji ternyata perbandìngan mean demografi rata-
rata terjadi pada dimensi tangible (penataan didalam maupun diluar ruangan;
musik yang diperdengarkan; lokasi restoran; kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan ruangan; kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang
dipakal; dan kerapihan dan kebersihan penampilan dan karyawan yang
bertugas), dimensi reliability (harga yang terjangkau; variasi menu makanan; dan
rasa makanan yang enak), dim ensi responsiveness (kemampuan karyawannya
untuk cepat tanggap menyelesaìkan keluhan korisumen) , dimensi assurance
(karyawan dapat memberikan informasi menu dengan baik; dan pelayanan yang
sopan dan ramah), dimensi emphaty (memberikan pelayanan kepada semua
konsumen dengan tidak memandang status sosial dan lain-lain).
Keempat, faktor utama yang menunjukkan tingkat kepuasan oleh responden dalam
memilih restoran adalah mengenai masaiah pada dimensi reliability (rasa
makanan yang enak) dan dimensi assurance (pesanan sesuai dengan yang
diminta dan pelayanan yang sopan dan ramah).
Kelima, pada overall satisfaction ternyata mayoritas tmgkat kepuasan tertinggi
responden terbanyak pada Restoran McDonald?s, yang diikuti oleb Restoran
Wendy?s dan Restoran Kentucky Fried Chicken.
Keenam, Key Driver Analysis pada atribut-atribut pada masing-masing restoran siap saji
berbeda satu sama lain, sehingga atribut tiap restoran dipersepsikan pada tingkat
kepuasan yang berbeda oleh responden. Jumlah atribut tersebut adalah Wendy?s
(3 atribut), Mc.Donald?s (10 athbut) dan Kentucky Fried Chicken (4 atribut).
Ketujuh, Customer Satisfaction Index pada ke-3 restoran siap saji dimiliki oleh Restoran
McDonald?s. Hal ini berarti Restoran McDonald?s mempunyai tingkat kepuasan
tertinggi yang dipersepsikan oleh responden.
Kedelapan, Secure Customer Index terhadap ke-3 restoran siap saji yang tertinggi adalah
Restoran McDonald?s, diikuti oleh Restoran Wendy?s dan Restoran Kentukcy
Fried Chicken. Secure Customer Index Restoran Mcdonald?s tertinggi berarti
bahwa responden sangat berminat untuk terus mengunjungi, loyal dan sangat
merekomendasikan terbadap Restoran Mc.Donald.
Kesembilan, Quadrant Analysis untuk ke-3 restoran siap saji tersebut, rata-rata atribut
terletak pada Kuadran B (rata-rata masing-masing restoran memfliki 8 atribut)
dirnana atribut tersebut dianggap penting oleh konsumen dan konsumen merasa
puas dengan performance atribut-atribut tersebut.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Indra Gunadhie
"GeraiHalo Harapan Indah merupakan salah satu cabang dari PT. Telkomsel di daerah Bekasi. Wilayah Bekasi yang cukup potensial bagi penyedia jasa layanan telekomunikasi, tentu saja menjadi rebutan bagi yang berkecimpung di dunia bisnis telekomunikasi ini. Guna meraih potensi yang ada maka GeraiHalo sebagai cabang Telkomsel di Bekasi melakukan suatu strategi terobosan agar dapat bersaing. Persaingan di bisnis selular ini sudah cukup sengit, mengingat pengguna telepon selular sampai saat ini sudah cukup banyak dan telah menjadi suatu kebutuhan.
Segala hal yang menyangkut kebutuhan yang dimiliki oleh pengguna handphone diupayakan terpenuhi oleh GeraiHalo. Upaya yang dilakukan GeraiHalo adalah dengan berupaya memuaskan pelanggannya serta menjaga agar pelanggan tidak berpaling ke perusahaan lainnya bahkan dapat menjadi setia (loyal) terhadap GeraiHalo. Salah satu upaya itu adalah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Usaha ini ditempuh agar mendapatkan loyalitas pelanggan. Dengan pelanggan yang loyal diharapkan dapat mengurangi biaya pemasaran, meningkatkan transaksi bahkan dapat menarik konsumen baru.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui kualitas pelayanan yang dilakukan perusahaan dengan dilihat dari tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan pelanggan, menganalisa kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan serta alasan-alasan pelanggan untuk tetap loyal menggunakan layanan GeraiHalo. Tipe penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif ( mix method ). Sedangkan jenis penelitiannya merupakan penelitian kasus. Target dari penelitian ini adalah pelanggan Telkomsel yang menggunakan layanan GeraiHalo Harapan Indah Bekasi sebagai responden. Sedangkan teknik sampelnya adalah accidental dengan jumlah sampel sebanyak 110 sampel.
Sedangkan hasil perhitungan skor terhadap kualitas pelayanan menunjukkan bahwa kinerja GeraiHalo ditinjau dari Tangibles (4,05 ), Reliabilitas (3,98 ), Responsiveness (3,99), Assurance (4,07), Empathy (3,98). Dari kelima dimensi tersebut maka dapat terlihat Assurance (4,07) termasuk kriteria baik. Pada hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak semua hipotesis nol yang diajukan untuk diuji ditolak. Untuk Assurance hipotesis alternatifnya ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara Assurance dengan loyalitas pelanggan. Untuk dimensi lainnya semua hipotesis nol yang diajukan untuk diuji ditolak, sehingga hipotesis alternatifnya diterima. Selain itu terdapat hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan. Hubungan yang ada ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,390.
Pada hasil pelaksanaan kualitas pelayanan menunjukkan sebagian besar pelaksanaan sudah cukup baik, hanya saja pada assurance dan empathy perlu dibenahi kembali oleh perusahaan karena hasil korelasinya menunjukkan bahwa hubungan yang ada sangat lemah. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu agar GeraiHalo Harapan Indah perlu melakukan perumusan kembali pada kebijakan strategis, cermat, terukur dan berkelanjutan dalam rangka untuk merubah kelemahan yang ada menjadi kekuatan bagi GeraiHalo. Pada dimensi assurance dan empathy perlu dikaji dan direview kembali oleh GeriHalo.

GeraiHalo Harapan Indah is one of branch from PT. Telkomsel in Bekasi area. Bekasi area is potential enough to service provider of telecommunications, of course it become snatch away for splash around in this telecommunications business world. In order to reach for the existing potential so Geraihalo as branch of Telkomsel in Bekasi do a breakthrough strategy so that can be competed. The competition in this cellular business have strict enough, considering consumer cellular phone untill now have much enough and have become a need.
Every thing is about needs which had by consumer handphone efforted fufilled by GeraiHalo. Effort that has done by GeraiHalo is trying to satisfy its customer and also take care of the customer do not look away to other companies more over can become loyal to GeraiHalo. One of that effort is giving service which with quality as according to needs and desire of customer. This effort is gone through in order to get the customer loyalty. With the loyal customer which be expected can reduce the expense of marketing, improving transaction even can draw the new consumer.
This research have the target that is to know the service quality has done by a company seenly from importance and customer satisfaction level, analysis the service quality with customer loyalty and also their reasons of customer persistent to loyal use Geraihalo?s services. This Research type is descriptive analysis with the approach of qualitative and quantitative ( mix method ). While its research type is the case research. The target from this research is customer of Telkomsel which using Geraihalo?s Harapan Indah Bekasi service as responder. While its sample technique is accidental with total sample about 110 sample.
While result of score calculation to service quality indicate that the GeraiHalo?s performance evaluated from Tangibles (4,05 ), Reliabilitas (3,98 ), Responsiveness (3,99), Assurance (4,07), Empathy (3,98). From fifth of the dimension hence can be seen Assurance (4,07) including as good criterion. The result of test of the hypothesis indicate that not all hypothesis zero that promoted to tested to be refused. For the Assurance of its alternative hypothesis is refused. It means that there are not relation between Assurance with customer loyalty. For other dimension all of hypothesis zero are promoted to tested to be refused, so that its alternative hypothesis are accepted. Besides that there are a relation between service quality with customer loyalty. Existing relation are shown with the correlation coefficient of equal to 0,390.
The result of implementation of service quality show most implementation have good enough, just only at assurance and empathy require to be re-corrected by company because its correlation result indicate that the existing relation is very weak. Recommendation from this research that in order to GeraiHalo Harapan Indah need to do the reformulation in strategic policy, careful, measured and sustainable in order to change existing weakness become the strength to GeraiHalo. At dimension of assurance and empathy need to be studied and review again by GeriHalo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27793
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Latifah Hanum
"Tingginya potensi pasar layanan TV berbayar di Indonesia yang dibarengi dengan munculnya banyak operator baru membuat persaingan industri ini menjadi sangat ketat sehingga loyalitas konsumen dinilai sebagai faktor yang sangat krusial bagi kelangsungan bisnis. Penelitian ini merupakan sebuah studi kuatintatif dengan 179 responden pelangan TV berbayar di area Jabodetabek, dengan tujuan untuk mempelajari pengaruh kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, trust, switching cost, dan persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan TV berbayar di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan kualitas pelayanan terbukti signifikan mempengaruhi trust dan kepuasan konsumen, selain itu switching cost dan persepsi harga terbukti signifikan mempengaruhi loyalitas konsumen.
Namun demikian trust dan kepuasan konsumen tidak terbukti signifikan mempengaruhi loyalitas konsumen, demikian juga dengan kualitas pelayanan yang tidak terbukti mempengaruhi loyalitas konsumen secara langsung. Hal menarik ditemukan bahwa meskipun kualitas pelayanan signifikan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan trust, namun pengaruh keduanya terhadap loyalitas tidaklah signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa loyalitas konsumen tidak bergantung pada kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen, seperti yang selama ini ditekankan. Faktor lain seperti switching cost dan persepsi harga juga ternyata menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi bisnis guna meningkatkan loyalitas konsumen layanan TV berbayar.

Big market potentiality of pay-TV in Indonesia along with the emergence of many new service providers has made the market very competitive nowadays. This condition turns customer loyalty into one of the most crucial factor for the success of the business itself. This is a quantitative study with 179 customers of Pay-TV service located in Jabodetabek area as respondents, purposed to examine the effect of service quality, customer satisfaction, trust, switching cost, and price perception on customer loyalty in pay-TV services in Indonesia. The result shows that switching cost and price perception significantly affect customer loyalty on pay-TV services.
Interesting findings are that eventough service quality strongly affecting customer satisfaction and trust, in fact the effects of both variabels on customer loyalty was not significant. In business aspect, these results shows that customer loyalty was not determined by service quality and customer satisfaction, as has always been emphasized. In fact, other aspects like switching cost, and price perception has turn out to be the important factors to be considered in developing business strategies to increase the customer loyalty in pay-TV services in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mutiara Sejati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Auryn Rachma Maulisa Chapra
"Fokus dari laporan ini adalah untuk membahas pengaruh dari kualitas servis, nilai uang, dan kepuasan pelanggan terhadap intensi perilaku di maskapai berbiaya rendah dan maskapai full service. Hasil penemuan ini menyatakan bahwa kualitas servis memiliki pengaruh positif terhadap intensi perilaku. Nilai uang dan kepuasan pelanggan juga memiliki pengaruh positif terhadap intensi perilaku. Hasil dari penelitian ini dapat membantu industri penerbangan baik maskapai berbiaya rendah dan maskapai full service untuk memprediksi tindakan konsumen untuk pembelian masa depan sekaligus memberikan wawasan kepada departemen pemasaran dalam industri penerbangan.

The focus of this study is to examine the effect of service quality, perceived value for money, and customer satisfaction on behavioral intention in both low cost and full service airline. This study finds that service quality has positive effect towards behavioral intention. Perceived value for money and customer satisfaction also has positive effect towards behavioral intention. The findings of this study enable airline industry both low cost and full service airline to forecast future purchasing behavior and provide insights for the marketing departments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fermana Nusantara
"Membangun merek yang kuat dengan ekuitas besar dapat memberikan banyak manfaat pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa, antara lain menumbuhkan kesetiaan konsumen yang lebih besar, konsumen tidak rentan terhadap strategi yang dilakukan pesaing, dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar, reaksi konsumen terhadap perubahan harga sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, meningkatkan efektivitas komunikasi pemasaran dan peluang untuk melakukan brand-extensions.
Merek juga memiliki arti sebagai identitas diri dari perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat dengan mudah membedakan dirinya dengan para pesaing. Beberapa merek terkenal di dunia memanfaatkan karakteristik manusia ke dalam produk dan jasa yang ditawarkan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen mengingat merek tersebut serta memberikan hubungan yang lebih mendalam dan lebih emosional antara merek dengan konsumen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan preferensi konsumen dalam memilih suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
Restoran cepat saji merupakan salah satu jenis perusahaan yang sangat berminat untuk bisa membangun merek yang kuat, akan tetapi usaha untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah. Banyaknya produk yang ditawarkan dalam industri restoran cepat saji, tidak terdiferensiasinya produk yang ditawarkan dan jalur distribusi yang tidak jauh berbeda dengan para kompetitor, merupakan tantangan yang dihadapi oleh industry restoran cepat saji dalam membentuk merek yang kuat.
PT. Fast Food Indonesia, Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken (KFC) merupakan salah satu restoran cepat saji yang berusaha memanfaatkan personalitas merek untuk membangun hubungan secara emosional dengan para konsumen. Dua kompetitor terdekat dari KFC dilihat dari pilihan pertarna konsumen dalam memilih restoran cepat saji adalah McDonald's dan Texas Fried Chicken.
Berdasarkan pertimbangan diatas, dilakukan penelitian untuk mengetahui personalitas merek yang.tercipta dalam benak konsumen diantara ketiga restoran cepat saji yaitu antara Kentucky Fried Chicken, McDonalds dan Texas Fried Chicken. Penelitian dilakukan di Jakarta dengan menggunakan responden sebanyak 100 orang. Kriteria utama dari responden adalah minimal dalam 3 bulan terakhir pemah mengunjungi salah satu kategori restoran cepat saji. Atribut personalitas merek restoran cepat saji terdiri dari 5 dimensi dengan 42 .atribut personalitas merek yang ditulis oleh Siguaw, Mattila dan Austin (1999) berjudul "The Brand-personality Scale: An Application for Restaurants."
Hasil analisa memperlihatkan bahwa restoran cepat saji McDonalds dipersepsikan lebih "excitement", lebih "sophistication" dan bersama dengan restoran TFC dipersepsikan lebih "ruggedness". Sedangkan untuk restoran cepat saji KFC dipersepsikan lebih "sincerity" dan lebih "competence". Dari hasil analisis korespondensi diperoleh informasi bahwa KFC mempunyai 17 atribut personalitas merek yang dipersepsikan oleh konsumen. Delapan diantaranya telah sesuai dengan personalitas merek yang diharapkan oleh manajemen KFC, yaitu personalitas merek "enak dilihat", "memberikan manfaat", "rendah hati", "tulus hati", "pekerja keras", "sukses", "tidak ketinggalan jaman" dan dapat "memberi jaminan".
Terdapat beberapa atribut personalitas merek tambahan yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap KFC dalam benak mereka selain yang diharapkan oleh manajemen KFC, yaitu "berorientasi keluarga", "bersemangat", "bertanggung jawab", "cerdas", "lembut", "nyata dalam tindakan", "seumuran", "tangguh" dan "unik". Personalitas merek tersebut dapat dijadikan aset bagi KFC untuk dijadikan araban pembentukan personalitas merek ke depan sesuai dengan visi dari KFC.
Restoran cepat saji McDonalds mempunyai 19 atribut personalitas merek yang dipersepsikan oleh konsumen dalam benak mereka, yaitu "orisinil", "periang", "peka", "ramah", "bcrani", ''trendi", "mengasyikkan", "kalem", "berjiwa muda", "penuh daya khayal", "mandiri", "terampil", "berj iwa pemimpin", "meyakinkan", "kalangan atas", "sangat menarik", "menyenangkan", "siap sedia" dan ''tegas". Sedangkan KFC mempunyai personalitas merek yang lebih sedikit, yaitu "sederhana", "jujur", "dapat dipercaya", "berkepribadian maskulin" dan "kebarat-baratan".
Personalitas merek yang berhubungan dengan persepsi jenis kelamin yaitu "berkepribadian feminim" tidak dipersepsikan berbeda secara signiflkan diantara ketiga restoran cepat saji yang diperbandingkan. Hal ini didukung oleh analisis korespondensi yang dilakukan dimana personalitas merek tersebut diduga tidak mempunyai keterkaitan atau saling bebas dengan kategori restoran cepat saji. Artinya konsumen tidak mempersepsikan ketiga restoran cepat saji yang diperbandingkan ada yang mendominasi atribut personalitas merek "berkepribadian feminim".
Dengan mengetahui personalitas merek yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap KFC serta mengetahui personalitas merek dari kompetitor, KFC dapat memperoleh celah untuk membangun personalitas merek yang kuat agar dapat membangun hubungan emosional yang kuat dengan konsumen. Pemanfaatan personalitas merek secara tepat oleh KFC diharapkan secara emosional dapat merebut hati konsumen hingga dapat membentuk loyalitas dan pada akhirnya bisa memberikan keuntungan bersaing jangka panjang untuk pembentukan ekuitas merek dari Kentucky Fried Chicken."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Kartika Sari
"Dalam dua dekade ini, tingkat pertumbuhan internet di Indonesia sangat pesat. Hampir semua lapisan masyarakat menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan, dari mulai mencari informasi, jejaring sosial, video call, bahkan ecommerce. Bisnis ini tengah memasuki kondisi growth dalam life cycle, sehingga persaingan yang terjadi cukup ketat. Perusahaan mulai berfokus untuk mempertahankan pelanggan yang ada, sebab mempertahankan pelanggan dinilai lebih murah dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi customer loyalty pada industri internet service provider di Indonesia.
Hasil penelitian yang dilakukan pada 200 responden di Jabodetabek ini menunjukkan bahwa service quality yang terdiri dari 5 dimensi, customer satisfaction dan switching cost secara signifikan berpengaruh terhadap customer loyalty. Sedangkan untuk variabel switching cost sebagai moderasi dan corporate image tidak berpengaruh secara signifikan terhadap customer loyalty.

In two decades, the growth of Internet in Indonesia is very rapid. Almost all citizen use the internet for various needs, from the beginning to search information, social networking, video calls, even e-commerce. These businesses entering growth conditions in the life cycle, so the competition is pretty tight. The company began to focus on retaining existing customers, because customer retention is considered cheaper than finding new customers. Therefore, this study aimed to analyze factors that affect customer loyalty in the industry of internet service providers in Indonesia.
Results of research conducted on 200 respondents in Jabodetabek showed that service quality consists of 5 dimensions (reability, assurance, responsiveness, empathy and tangibles), customer satisfaction and switching costs significantly affect customer loyalty. However, switching cost variable as moderation and corporate image do not significantly affect customer loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>