Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aryanugraha
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27214
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dheanissa Mardhini
" Penulisan Karya Akhir ini membahas mengenai penerapan Customer Relationship Management (CRM) pada Brand Product Women Rejuvenate Program (WRP), yang merupakan Salah satu Top Brand dari PT Nutrifood Indonesia. Pada Era Kemajuan Teknologi ini informasi terkait perusahaan, produk, maupun jasa dapat dengan mudahnya diakses oleh masyarakat melalui penggunaan media sosial. Maka dari itu Peneliti dengan objek penelitiannya yakni @WRPdiet ingin mengetahui Bagaimana bentuk komunikasi media Twitter WRP dengan followers dalam mengidentifikasi implementasi customer relationship management, bertujuan untuk mengamati bentuk komunikasi Publisitas yang terjadi dalam Twitter WRP. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif isi (content analysis), dengan menggunakan teknik semiotik. Penerapan CRM dari Brand WRP dengan menggunakan media sosial Twitter. Hasil penelitian menunjukkan WRP dekat dengan target khalayaknya, mengetahui timbal balik dari followers, dapat melakukan komunikasi dua arah dengan publik, menjaga relationship dengan pelanggan, serta dapat mempengaruhi opini publik khususnya konsumen melalui publikasi.

This research explains about Customer Relationship Management (CRM) implementations on Brand Product Woman Rejuvenate Program (WRP) which is one of Top Brand from Nutrifood Indonesia. In this Global Era, the informations about company, products, and services are such things that we can get easily by social media. Therefore Researcher found @WRPdiet as an object for the aim of this research, So the first is how does the communication form between WRP’s Twitter and its followers in order to identify customer relationship management implementation. This research method is content analysis and also using semiothic technique. The implementation of WRP’s CRM by using social media, Twitter. The results of this research shows that WRP has close relationship with the target market, know the feedback from followers, there’s a two-ways communication with the publics, maintaining the long term relationship with the customer, and at last WRP could be an influencer in making public opinion especially to the customer by using good publicity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Rianti Grandi Rahardjo
"Penelitian ini berfokus pada strategi yang ditempuh oleh sebuah merek warisan untuk menghadapi situasi paradoks antara menjaga kontinuitas identitas dan berubah untuk menjaga relevansi. Penelitian ini menjadi penting karena secara alamiah, merek dengan sendirinya akan mengalami siklus jenuh. Dalam konteks merek warisan, strategi untuk menghadapi situasi ini menjadi lebih terbatas karena kewajiban untuk memelihara beberapa aspek turun-temurun. Paradigma penelitian merupakan post-positivisme. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus dengan proyek rejuvenation produk Bengkoang Series dari PT. Mustika Ratu Tbk sebagai kasus kunci. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam bersama enam informan yang merupakan karyawan perusahaan dalam berbagai tingkat jabatan. Hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan metode pattern matching untuk menemukan kesesuaian dan ketidaksesuaian dengan pola teoritis mengenai cara merek warisan menghadapi situasi paradoks. Sebagai data sekunder, dilakukan analisis konten kualitatif terhadap materi komunikasi pemasaran berbentuk visual. Temuan menunjukkan bahwa perubahan janji merek pada kasus kunci tidak sesuai dengan pola teoritis mengenai identitas inti. Penelitian juga menunjukkan bahwa ternyata desain kemasan yang secara teoritis merupakan identitas periferal dapat mengubah identitas dan cara konsumen mengenal produk. Penelitian ini secara praktis dapat memberikan panduan dan memperdalam konsiderasi pelaku komunikasi pemasaran sebelum melakukan strategi pembaharuan merek. Secara teoritis, penelitian ini menguji relevansi pembagian identitas inti dan periferal pada merek di masa kini.

This research focuses on the strategies employed by a heritage brand to address the paradoxical situation between maintaining identity continuity and changing to maintain relevance. The study is significant because naturally, brands will experience saturation cycles. In the context of heritage brands, strategies to address this situation are more limited due to the obligation to maintain several inherited aspects. The research paradigm is post- positivism. This study uses a case study strategy with the Bengkoang Series rejuvenation project from PT. Mustika Ratu Tbk as the key case. Data collection was conducted through in-depth interviews with six informants who are employees ofthe company at various levels. The interview results were analyzed using the pattern matching method to find conformity and non-conformity with theoretical patterns regarding how heritage brands face paradoxical situations. As secondary data, a qualitative content analysis of visual marketing communication materials was conducted. The findings show that the change in brand promise in the key case does not align with theoretical patterns regarding core identity. The research also indicates that packaging design, which theoretically is a peripheral identity, can change the identity and how consumers recognize the product. This research can provide practical guidance and deepen the considerations of marketing communication practitioners before implementing brand renewal strategies. Theoretically, this research tests the relevance of the division of core and peripheral identities in brands today."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Nisrina
"Isu sustainability atau keberlanjutan yang kian marak di kalangan publik turut memengaruhi para pelaku usaha untuk menyesuaikan produk yang mereka jual, berikut strategi bisnis dan pemasaran yang mereka lakukan, dengan masalah keberlanjutan alam. Industri retail di Indonesia pun tak luput dari pengaruh tersebut, yang mana dibuktikan dengan bermunculannya retail ramah lingkungan serta penerapan strategi berkelanjutan dalam bisnis mereka. Untuk memasarkan produk mereka dan menarik perhatian konsumen, para pelaku usaha harus memerhatikan strategi komunikasi pemasaran yang mereka lakukan. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan bauran Integrated Marketing Communication atau Komunikasi Pemasaran Terpadu, dengan mediasi dari citra merek (brand image), terhadap perilaku konsumen (consumer behavior) dalam konteks industri berkelanjutan (sustainable). Peneliti menetapkan Superindo sebagai objek penelitian ini, karena Superindo merupakan salah satu pelaku retail ternama di Indonesia yang telah menerapkan strategi retail yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan paradigma positivistik dan metode kuantitatif berupa survei yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 205 responden yang memenuhi syarat melalui berbagai sarana media sosial, seperti Instagram, Telegram, dan WhatsApp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara lima bauran IMC, hanya periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), serta humas dan publisitas (public relations and publicity) yang mampu memengaruhi perilaku konsumen berkelanjutan (sustainable consumer behavior) secara langsung dan positif. Sementara itu, apabila melibatkan efek mediasi dari citra merek berkelanjutan (sustainable brand image), hanya dua bauran IMC yakni hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) dan penjualan personal (personal selling) yang dapat memengaruhi perilaku konsumen berkelanjutan (sustainable consumer behavior). Namun secara keseluruhan, bauran IMC yang dimediasi oleh sustainable consumer behavior dapat memengaruhi sustainable consumer behavior secara positif. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan IMC dapat memengaruhi sustainable consumer behavior, dan dapat menjadi bagian yang penting dalam strategi komunikasi pemasaran suatu usaha.

The issue of sustainability, which is increasingly widespread among the general public, has begun to influence businesses to adapt the products they sell, along with the business and marketing strategies they implement, to the issue of natural sustainability. The retail industry in Indonesia is not immune from this influence, as proven by the emergence of environmentally friendly retail businesses and the implementation of sustainable strategies in their business. To market their products and attract the attention of consumers, it is necessary for businesses to pay attention to the marketing communication strategies they use. Therefore, this research was conducted with the aim of analysing the effect of implementing the Integrated Marketing Communication mix, with the mediation effect from brand image, on consumer behavior in the context of sustainable industry. Superindo is chosen the object of this research because Superindo is one of the well-known retail players in Indonesia that has implemented sustainable retail strategy in their business. This research was carried out by applying quantitative methods in the form of survey, which was conducted by distributing questionnaires to 205 respondents who met the requirements via various social media tools, such as Instagram, Telegram, and WhatsApp. The research results show that among the eight IMC mixes, only advertising, sales promotion, and public relations and publicity are able to directly and positively influence sustainable consumer behavior. Meanwhile, by involving the mediating effect of sustainable brand image, it is found that only two IMC mixes, namely public relations and publicity and personal selling, can influence sustainable consumer behavior. However, by involving the mediating effect of sustainable brand image, the implementation of IMC mixes as a whole is able to positively influence sustainable consumer behavior. In conclusion, IMC mixes can influence sustainable consumer behavior and can be an important part in the marketing communication strategy of a business.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifa Alma Suhaila
"Brand communication merupakan semua upaya yang dilakukan perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen potensial. Media sosial menjadi sarana yang populer digunakan sebagai alat pemasaran oleh brand atau pemasar untuk menjangkau konsumen di era digital ini. Pemasaran media sosial membantu brand dalam membangun hubungan yang bersahabat dengan konsumen melalui keterlibatan langsung dan mempengaruhi persepsi mereka tentang brand, serta menyebarkan informasi sekaligus belajar dari dan tentang konsumen mereka. Tujuan penulisan makalah ini ialah menganalisis praktik brand communication yang dilakukan Tokopedia pada kampanye ‘Waktu Indonesia Belanja’ melalui pemasaran media sosial Instagram dengan target konsumen yang tergabung dalam fandom K-pop. Hasil analisis makalah ini menunjukkan tiga elemen penting dalam brand communication yang diasosiasikan dengan dua kunci pemasaran media sosial yang berbasis hubungan dan menyesuaikan karakteristik konsumen.

Brand communication is all the efforts made by the company in communicating with their potential consumers. Social media is a popular marketing tool used by brands or marketers to reach consumers in this digital era. Social media marketing helps brands build friendly relationships with consumers through direct interaction and influencing their perceptions of the brand, as well as learning both information from and about their consumers. The purpose of this paper is to analyze the brand communication practices carried out by Tokopedia in the ‘Waktu Indonesia Belanja’ campaign through social media marketing via Instagram targeting consumers who identify themselves as a members of the K-pop fandom. The results of this paper's analysis show three important elements in brand communication that are associated with the two keys of relationship-based social media marketing that are adapting to consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Allya Mahira
"Penelitian ini mengeksplorasi pemaknaan khalayak terhadap upaya peremajaan merek untuk membangun kembali citra merek melalui komunikasi pemasaran terpadu, dengan mengangkat kasus kampanye #FearlessBeauty oleh Sariayu Martha Tilaar. Melalui pendekatan kualitatif dan wawancara mendalam dengan khalayak, peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana khalayak memaknai upaya peremajaan merek yang dilakukan Sariayu untuk membangun kembali citra mereknya menjadi lebih muda, melalui kampanye #FearlessBeauty. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada khalayak yang memaknai bahwa citra Sariayu telah berubah menjadi lebih muda secara keseluruhan, dikarenakan pemilihan strategi komunikasi pemasarannya yang kurang sesuai dengan target khalayak. Walau begitu, dari hasil temuan, terdapat saluran komunikasi yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan dengan lebih maksimal karena dianggap cukup relevan dengan khalayaknya, yakni strategi pemasaran melalui influencer. Strategi ini dapat menjadi opsi utama bagi merek-merek lain dengan kasus serupa yang ingin meremajakan mereknya melalui program komunikasi pemasaran.
This research discusses audiences’ reception towards brand rejuvenation efforts to rebuild brand image through integrated marketing communication, through the case of #FearlessBeauty campaign by Sariayu Martha Tilaar. Through a qualitative approach and in-depth interviews with audiences, this study describes how audience interprets Sariayu's brand rejuvenation efforts through the #FearlessBeauty campaign and its implication to its previously old brand image. The results showed that there was no audience who interpreted that Sariayu's brand image had become younger overall, due to the selection of its marketing communication strategy that was not in line with the target audience. Even so, there is still a channel that has the potential to be further utilized to maximize the campaign’s exposure, namely influencer marketing strategy. This strategy can be an ideal option for other brands with the same problems, who wants to rejuvenate their brands through marketing communication programs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nuranindya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan brand awareness dan brand image di benak calon konsumen, dari penerapan program integrated marketing communication pada produk jasa baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan pada kerangka konsep mengenai produk baru, brand awareness, brand image, dan integrated marketing communication. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa penerapan integrated marketing communication pada produk baru diindikasikan dapat membangun kesadaran merek dan citra merek, yang pada akhirnya membangun ketertarikan calon konsumen untuk mencoba produk jasa baru tersebut. Image positif perusahaan juga turut mempermudah proses membangun brand awareness dan brand image produk jasa baru yang diluncurkan, di benak calon konsumen.

This research aimed at knowing the process of creating brand awareness and brand image in prospect consumer?s mind after implementation of Integrated Marketing Communication program in a new service product. The research used qualitative approach based on conceptual frame about new product, brand awareness, brand image, and integrated marketing communication. The research indicated that implementation of Integrated Marketing Communication in new product could build brand awareness and brand image that would eventually attract prospect consumers to try the new service product. It was also indicated that positive image of a company could help the process of brand awareness and brand image of a newly launched service product in prospect consumer's mind."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30978
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Pramudya
"Media sosial menjadi salah media yang sering digunakan oleh perusahaan dalam aktivitas komunikasi pemasarannya saat ini. Sebagai media komunikasi yang terkenal, penyedia layanan transportasi udara juga menggunakan media sosial untuk mempengaruhi respon pelanggan sehingga perusahaan mendapatkan kinerja yang diinginkan. Industri penerbangan Indonesia menunjukkan kinerja yang positif. Kondisi ini merupakan peluang besar bagi para penyedia jasa trasnportas udara di masa depan. Penyedia layanan transportasi udara perlu berusaha untuk memanfaatkan peluang melalui kegiatan komunikasi pemasaran yang unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemasaran melalui media sosial terhadap respon pelanggan melalui ekuitas merek sebagai peran mediasi. Respon pelanggan dalam penelitian ini terkait dengan electronic word-of mouth EWOM dan repurchase intention. Kerangka model dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Model SEM dengan ukuran sampel sebanyak 217 responden, yang memiliki pengalaman menggunakan Air Asia Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi pemasaran melalui media sosial dapat mempengaruhi respon pelanggan melalui adanya mediasi brand equity. Elemen brand image memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan brand awareness. Di samping itu, elemen interaksi dan kebaruan informasi menjadi elemen yang paling penting dalam komunikasi pemasaran melalui media sosial.

Recently, social media become one of the media that is often used by companies in marketing communication activities. As a well known communication medium, air transport service providers also use social media to influence customer responses so that companies get the desired performance. The Indonesian aviation industry is showing a positive performance. This condition is a great opportunity for air transport service providers in the future. Air transport service providers should strive to capitalize those opportunities through superior marketing communications activities. This study aims to determine the effect of marketing communication through social media to customer response through brand equity as a mediation role. The customer response in this study is related to electronic word of mouth EWOM and repurchase intention. The model framework in this research was done by using Structural Equation Model SEM method with sample size as much as 217 respondents, who have experience using Air Asia Indonesia. The results of this study indicates that marketing communications activities through social media can affect customer response through the mediation of brand equity. Brand image elements have a greater contribution than brand awareness on influencing customer responses. In addition, the element of information interaction and trendiness becomes the most important element in marketing communication through social media."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Diah Lestari
"Islamic branding adalah fenomena yang terjadi dalam dunia pemasaran di Indonesia dengan semakin maraknya merek yang menggunakan klaim halal pada produknya serta juga penggunaan simbol-simbol Islami dalam komunikasi pemasarannya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pembentukan ekuitas merek (brand equity) dalam Islamic brand dengan menggunakan merek kosmetik Wardah sebagai obyek penelitian.
Menciptakan loyalitas konsumen adalah merupakan tujuan utama dari seorang pengelola merek, dan merupakan inti dari konsep brand equity. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari variabel-variabel perceived quality, corporate brand image dan brand personality dari Islamic brand terhadap brand loyalty baik secara langsung maupun melalui variabel perantara brand attitude. Penelitian dilakukan pada 159 responden dengan menggunakan menggunakan metode kuantitatif analisa jalur.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perceived quality dapat memberikan pengaruh kepada brand loyalty baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu melalui variabel brand attitude. Sementara brand personality tidak dapat memberikan pengaruh langsung pada brand loyalty melainkan hanya melalui brand attitude. Corporate brand image tidak secara signifikan dapat memberikan pengaruh baik pada brand loyalty maupun brand attitude.

Islamic branding is a phenomenon that occurs in the world of marketing in Indonesia with the increasingly widespread brands that use halal claims on their products as well as the use of Islamic symbols in their marketing communications. This research was conducted to analyze the formation of brand equity in Islamic brand by using Wardah cosmetic brand as research object. Creating brand loyalty is the main objective of a marketer and is at the core of the brand equity concept.
The purpose of this research is to analyse the effect of perceived quality, corporate brand image and brand personality of Islamic brand towards brand loyalty either directly or through the mediation of brand attitude. The research was conducted on 159 respondents by using quantitative method of path analysis.
The result of this study indicates that perceived quality variables gives effect to brand loyalty either directly or indirectly through variable brand attitude. Meanwhile brand personality does not give a direct impact on brand loyalty but only through mediation of brand attitude. Corporate brand image does not significantly effect to both brand loyalty and brand attitude.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Haris Subagio
"Dalam beberapa dekade ,hiburan di rumah yang berupa audio visual di Indonesia yang bisa dinikmati oleh pemirsa televisi hanya satu stasiun televisi yaitu TVRI. Lingkungan bisnis pertelevisian di Indonesia saat ini banyak mengalami perubahan sejak munculnya televisi swasta.
Stasiun televisi baik TVRI maupun televisi swasta melakukan berbagai macam strategi, baik dalam bidang program maupun informasi dikemas dengan baik agar pemirsa menyukai acara dari program tersebut. Perebutan untuk menjaring pemirsa televisi inilah yang menjadi pokok permasalahan utama bagi setiap stasiun televisi.
Pemirsa TVRI banyak yang beralih kestasiun televisi swasta,karena TVRI tidak menjaga Brand TVRI dengan program unggulan maupum kemasan yang baik serta isi acara yang memikat. Hal ini menyebabkan awareness pemirsa televisi terhadap TVRI menjadi menurun. Akibatnya brand TVRI semakin ditinggalkan dan lama kelamaan mungkin menjadi tidak dikenal oleh pemirsa televisi . Hal inilah yang menyebabkan perlunya dilakukan Rejuvenation.
Rejuvenation dilakukan dengan tiga langkah yaitu menginditifikasi faktor-faktor penyebab menurunnya brand TVRI , melindungi brand TVRI , melakukan strategi yang berbeda dengan manajemen yang dulu maupun kompetitor. Skema rejuvinasi dengan membuat satu program unggulan yang bisa menarik pemirsa televisi sebanyak mungkin dan dengan sendirinya mengangkat citra brand TVRI sebagai institusi.

In last decade, audience only enjoyed audiovisual and entertainment program from TVRI, as one government media in Indonesia. Media and broadcast industries in Indonesia have progressed and changed. Starting from born of private broadcast and television companies, choice of program in term of entertainment and news audience have more choice right now.
The competitive media situation made television companies such as TVRI or other companies try to design some kinds of strategy. This strategy not only in entertainment program but also in news program for aiming made audience interesting. The program was very important things for Company Television for getting more audiences and made them satisfied. The competitive among television media companies are the main problem for media player. The research tries to explore how media television companies could capture bigger audience in term loyalty of interesting program for long time period.
The uninteresting programs make TVRI program leave by audience and made brand awareness of TVRI decreased. Based on this fact, It was importing thing for TVRI made brand rejuvenation.
The rejuvenation needs three steps ; inditification factor , brands protecting, driffent strategy . The three steps for reseult to programs the best for interesting to audience television for getting up and repair of weaknesses, especially the awareness through TVRI brand.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>