Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Autism a behaviorally defined disorder which occurs within the first three years of life first discribed by Leo Kanner. Autism is a life a life - long, complex and severe disorder...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: PT AgroMedia Pustaka, 2023
619. 928 BUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muliana
"Pola asuh merupakan serangkaian interaksi intensif yang melibatkan orang tua dan anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik orang tua dengan jenis pola asuh dalam merawat anak penyandang autisme. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan melibatkan 49 orang tua yang mempunyai anak autisme (6-12 tahun) di wilayah Jakarta Selatan. Instrumen yang digunakan adalah Parenting Styles and Dimensions Questionnaire-Short Form (PSDQ). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden (53,1%) menggunakan pola asuh permisif. Hasil uji Chi Square menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik orang tua dengan jenis pola asuh (p>0.05, α=0.05). Namun, karakteristik orang tua mungkin dapat mempengaruhi jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua. Perbedaan nilai-nilai budaya dan karakteristik orang tua menjadikan pola asuh dimasing-masing daerah berbeda. Penelitian ini merekomendasikan untuk diadakannya kerjasama antara pihak sekolah, klinik, dan orang tua dalam memberikan informasi terkait jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua dan dampaknya bagi perkembangan anak autisme.

Parenting is series of intensive interaction that involves parents and children. This study purposed to examine the relationship between parental characteristics with type of parenting style in caring for children with autism. This study used a correlation descriptive design and involved 49 samples of parents who have children with autism (6-12 years old) in South Jakarta. This study using the instruments used the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire-Short Form (PSDQ). The results of this study indicated that the majority of respondents (53.1%) using permissive parenting style. Based on Chi Square test, there was no significant relationship between parental characteristics with type of parenting style (p>0.05, α= 0.05). However, parental characteristics may influence the type of parenting style that used by parents. The difference of cultural and parental characteristics make parenting style in each of the different regions. This study recommends the holding of cooperation between the schools, clinics, and parents in providing information related to the type of parenting that used by parents and its impact on the development of children with autism."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peeters, Theo
Jakarta : Dian Rakyat, 2004
616.898 2 PEE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Herlinda Ekapraja
"Initiation of joint attention merupakan kemampuan dasar yang diperlukan individu dalam berinteraksi secara sosial. Kemampuan ini melibatkan aspek bahasa, komunikasi, dan interaksi sosial, yang merupakan area defisit utama pada individu dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan modifikasi perilaku melalui penerapan prompting dan reinforcement oleh ayah dapat meningkatkan kemampuan initiation of joint attention pada anak dengan ASD. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah DFM, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dan duduk di kelas IV sebuah sekolah dasar negeri inklusi di Jakarta Timur. DFM didiagnosa PDD-NOS saat berusia 2,5 tahun. Program intervensi dilaksanakan dalam 23 sesi dengan terlebih dahulu melatih ayah subjek untuk menerapkan prosedur prompting dan reinforcement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program intervensi yang dijalankan tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan initiation of joint attention pada subjek. Prosedur prompting dan reinforcement belum berhasil diterapkan dengan tepat dan konsisten oleh ayah. Kesiapan ayah dalam menerima pelatihan, kemampuan anak dalam memproses tatapan mata, dan kondisi keluarga subjek merupakan sebagian faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meningkatkan intensitas pelatihan kepada ayah sebagai persiapan intervensi, dan evaluasi terus-menerus sepanjang intervensi.

Initiation of joint attention has been considered essential in the establishment of human social interaction. Three aspects are involved in this skill, namely communication, language, and social interaction. These are areas found to be deficit in autistic individuals. This research aimed to determine the effectiveness of father-implemented behavior modification in improving initiation of joint attention on a child with autism. The procedures involved were prompt and reinforcement. The subject of this research was a 10-year old boy who was diagnosed with PDD-NOS at the age of 2.5 years. He is now a 4th-grade-student in an inclusive public school. The intervention program was conducted in 23 sessions, with father`s training preceding the initial intervention. The research resulted in the ineffectiveness of the program. Father-implemented behavior modification`s procedures were found to be non-optimal. Father`s readiness in taking instructions, child`s ability in perceiving eye gaze, and family condition were amongst factors considered to be contributing to the results of the research. Intensifying father`s training preceding intervention and continuous evaluation during intervention were suggested for future research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaila Abdullah Mashabi
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empiris tentang pola makan dan hubungan antara pengetahuan gizi ibu
dengan pola makan anak autis. Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah khusus gangguan perkembangan anak di
wilayah Jakarta Selatan, yaitu: (1) Sekolah Dasar Khusus “Pantara”, (2) Sekolah Khusus ”Permata Hati”, dan (3)
Sekolah Khusus Terpadu ”Mandiga”, pada April-Mei 2005. Sampel penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang
mempunyai anak autis usia sekolah, yaitu 7–13 tahun. Sampel yang diambil sebanyak 30 orang yang dipilih secara
acak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan
metode survei. Pengujian hipotesis menggunakan persamaan regresi diperoleh Ŷ = 50,50 + 1,29X. Hubungan antara
kedua varibel dinyatakan oleh koefisien korelasi rxy= 0,57. Uji keberartian korelasi terlihat bahwa thitung = 3,65 lebih
besar dari ttabel= 1,70 yang berarti koefisien korelasi 0,57 adalah berarti. Koefisien determinasi yang diperoleh (rxy)² =
0,32, hal ini berarti bahwa 32,19% pola makan anak autis ditentukan oleh pengetahuan gizi ibu.
Relationship between Maternal Nutrition Knowledge with Diet Autistic Child. This research aims to get empirical
data on eating pattern and the relation between mother knowledge of nutrition with autis child food consumption. This
research was executed in three special schools of child growth trouble, that is: (1) Special Elemantary School of Pantara
(2) Special School of Permata Hati and (3) Special School of Mandiga all are un South Jakarta, in April–May 2005.
This research sample done at housewife having child of school age autis, that is 7-13 years. Sample that is accurate 30
persons who selected at random in this case. Sampling technique applied is technique purposive sampling. Hypothesis
test conducted by using equation of Y regresi = 50.50 + 1.29X. Equation show result which are positive between
accurate variable. Correlation coefficient (rxy) between mother knowledge of nutrition with autis child consumption is
equal to 0.57, later then got determinasi coefficient by correlation square (rxy)2 obtained by value 32.19%. Calculatioan
of coefficient determinasi above indicating that autis child food consumptioan determined by mother knowledge on
nutrition equal to 32.19%."
Universitas Negeri Jakarta. Fakultas Teknik, , 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfani Prima Kusumasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas stimulasi penggunaan foto terhadap kemampuan menggosok gigi anak autis usia sekolah. Metodologi penelitian kuantitatif kuasi eksperimen dengan menggunakan desain subyek tunggal (single subject design). Sebanyak tiga orang responden yang merupakan anak autis usia sekolah beserta orangtua mereka berpartisipasi dalam penelitian ini. Intervensi diberikan menggunakan rangkaian foto mengenai tahapan dalam menggosok gigi setelah terlihat trend kemampuan pada fase baseline. Pengukuran kemampuan menggosok gigi dilakukan pada fase baseline, intervensi, maintenance, dan generalisasi. Hasilnya, kemampuan menggosok gigi pada ketiga anak meningkat setelah dilakukan intervensi dan menetap pada fase generalisasi.

The aim of this research is to know the effectiveness of stimulation using photograph to the ability of school-age children with autism in performing oral hygiene. The methodology used in this research is quantitative approach using quasi experiment, single subject design. There are three school-age children with autism together with their parents participated in this research. Intervention is given to the children right after the exact trend has measured in the baseline phase. Measurements are done in baseline, intervention, maintenance, and generalization phase. Result showed that the ability of those children is increasing after given the intervention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irenia Tamany
"Pada penelitian ini dilakukan kepada pada Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) yang mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan penurunan tingkat stress yang diintervensi video modeling dan modul pedagogi visual berkunjung ke dokter gigi melalui analisis kadar immunoglubulin A saliva. Studi ini merupakan penelitian cross- sectional-eksperimental klinis dan laboratoris dilakukan pengambilan saliva sebelum dan setelah intervensi untuk diukur kadar salivary immunoglobulin A (SIgA). Subjek adalah 16 anak GSA berusia 6-10 tahun yang telah memiliki diagnosa dari dokter anak atau psikiater, tidak memiliki kelainan pada penglihatan dan pendengaran, maupun pernah menjalani koreksi pada penglihatan dan pendengaran sehingga tidak mengganggu kemampuan melihat dan mendengar, dapat mengikuti instruksi sederhana, belum pernah berkunjung ke dokter gigi. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi Video modeling dan kelompok intervensi Modul PV-BDG, masing-masing kelompok terdiri dari 8 anak GSA. Analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk. Terdapat kenaikan kadar SIgA setelah intervensi Video PV- BDG. Rata-rata kadar SIgA setelah intervensi Video modeling dan modul PV-BDG adalah 35,35±22,67 dan -38,67±11,07. Video modeling lebih efektif dalam menurunkan stress pada saat perawatan gigi yang diukur dari perubahan kadar salivary immunoglobulinA

The research is conducted on children with Autism Spectrum Disorder (ASD) with aim is to determine the difference of stress level reduction which intervened by video modeling and the module of ”Pedagogi visual berkunjung ke dokter gigi” through analyis of salivary Immunoglobulin A level. This study is a cross-sectional- experimental and laboratory research that carried out salivary collection before and after the intervention to obtain the level of Salivary Immunoglobulin A (SIgA). The subjects are 16 children with ASD aged 6-10 years old who have had diagnosed by pediatrician or psychiatrist, neither have any abnormalities in vision and hearing nor have undergone correction in vision and hearing, so that they can follow simple instructions. They should also have never been visited the dentist before. Subjects are divided into 2 groups, they are the video modeling intervention group and the PV-BDG Module intervention group. Each group consists of 8 children with ASD. The data analysis utilizes Shapiro-Wilk normality test. It is found that SIgA level is increased after PV- BDG video intervention. The average level of SIgA after intervention of video modeling and PV-BDG module are 35.35±22.67 and -38.67±11.07. It is concluded that video modeling method is more effective in reducing stress level in dental care as measured by the changes of salivary Immunoglobulin Alevel."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Priscilla Harlimsyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemajuan yang dicapai oleh seorang anak penyandang autisme ringan melalui penerapan terapi sensory integration selama tiga bulan. Selain itu, penulisan tugas akhir ini juga bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa yang mendukung keberhasilan terapi. Penelitian ini melibatkan seorang anak penyandang autisme ringan yang diambil secara purposif dengan menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kemajuan dalam aspek komunikasi, interaksi, dan emosi pada diri subjek setelah menerapkan terapi sensory integration secara efektif selama tiga bulan. Hal ini disebabkan oleh pelaksanaan sesi terapi yang cukup rutin juga keterlibatan keluarga subjek untuk melakukan berbagai aktivitas dan pendekatan yang mendukung terapi. Berbagai aktivitas yang mendukung terapi seperti hiking, berkuda, dan renang dapat memberikan input-input sensorik yang dibutuhkan subjek. Pendekatan visual support yang diterapkan terhadap subjek memudahkannya untuk berkomunikasi melalui gambar. Interaksi antara subjek dengan Ibu juga lebih berkembang dengan penerapan prinsip floor Iime, meskipun belum diterapkan secara optimal. Selain beberapa faktor yang mendukung, terdapat juga beberapa kondisi yang dapat menghambat terapi, antara lain kondisi Kendala maupun kemajuan yang dialami oleh subjek dapat dipengaruhi oleh berbagai hal yang belum banyak tergali dalam waktu yang singkat. Untuk itu, penelitian serupa hendaknya dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama. Dengan demikian, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai kemajuan maupun informasi tambahan dari penerapan terapi sensory integration pada anak penyandang autis ringan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardhiah
"Jumlah anak penyandang autisme di Indonesia diperkirakan mencapai angka 623.700 jiwa dan akan terus meningkat sebanyak 500 jiwa per-tahunnya. Anak dengan autisme tidak mampu untuk mengutarakan kebutuhannya sehingga orang tua meluangkan seluruh waktunya dan mengharuskan diri merawat anaknya secara intensif dibandingkan dengan orang tua lain pada umumnya. Di sisi lain orang tua yang berada dalam tahapan usia dewasa awal memiliki tugas perkembangan yang salah satunya adalah mencari kelompok sosial yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi bersosialisasi pada dewasa awal yang memiliki anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan menggunakan teknik accidentally sampling dengan sampel sebanyak 98 dewasa awal yang memiliki anak autisme. Hasil penelitian yang dianalisis dengan menggunakan analisis univariat menunjukkan bahwa 46,9% responden memiliki motivasi bersosialisasi sedang, 32,7% memiliki motivasi bersosialisasi rendah, dan 20,4% sisanya memiliki motivasi bersosialisasi yang tinggi . Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi orang tua dan tenaga kesehatan di Depok untuk memperhatikan kebutuhan sosialisasi yang penting untuk dipenuhi pada tahapan dewasa awal.

Autism prevalention in Indonesia count under 623.700 cases and estimated will be increase 500 cases in every year. Children with autism syndrome have a difficulties to tell their needs to parents. It makes parents take care of their children different from other parents. Whereas, parents which in young-adults phase have a development task that is looking for the comfortable social environment. This study aim to identified socialization motivation in young-adult which have an children with autism at Depok. The design of this study is descriptive which use 98 sample. The result shows that 46,9% respondens have a middle socialization motivation, 32,7% have a low socialization motivation, and the other 20,4% have a high socialization motivation. This study hopefully can give effect to medical team to pay attention about socialization which important for young-adults."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>