Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T27143
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bucknall, Kevin B.
Sydney: Allen &Unwin, 1989
337.51 BUC c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Benardy Prasetya
"Tesis ini merupakan kajian mengenai pengaruh perluasan NATO hingga mendekati Rusia dan negara-negara sekitarnya dimana sesungguhnya Rusia sendiri dari seluruh aspek masih rapuh akibat runtuhnya Uni Soviet. Rusia juga masih memiliki kepentingan di wilayah negara-negara sekitarnya yang dikenal dengan terminologi "near abroad".
Perluasan keanggotaan NATO menciptakan garis demarkasi baru yang mendekati Rusia. Rusia berupaya tidak membiarkan negara-negara satelitnya untuk menjadi anggota NATO. Rusia masih memiliki kepentingan di wiiayah Eurasia, terutama di Ukraina, sehingga Rusia merasa terancam terhadap perluasan NATO. Selain masalah perluasan NATO. Rusia juga menghadapi masalah ancaman para pejuang di wilayah Kaukasus Selatan dan gerakan fundamentalis islam di Asia Tengah.
Dalam membahas permasalahah dimana sebagai sumber rujukan untuk penelitian penulis menggunakan sumber-sumber primer sebagai sumber utama penelitian dan sumber sekunder sebagai pelengkap data. Penulis menggunakan teori Security Complex dari Barry Buzan untuk menjelaskan ancaman keamanan, dimana di tesis ini keadaan Rusia yang masih Iemah setelah Uni Soviet runtuh dan harus menghadapi perluasan NATO yang mencapai perbatasan di wilayah negara-negara sekitarnya bekas pecahan Uni Soviet.
Dari penulisan ini tergambar perubahan posisi NATO dan Rusia yang selalu berhadap-hadapan dari tahun 1949-1989 telah mengalami transformasi. NATO yang dulu dibentuk untuk menghadapi agresi Uni Soviet, kini mengkonsolidasikan Eropa untuk memerangi ancaman terorisme yang merupakan ancaman global dan ancaman dalam bentuk lainnya sesuai dengan hasil KTT Praha dan Rusia sendiri telah membuka diri dengan bekerjasama dengan NATO di berbagai forum kesepakatan, meski tetap menganggap perluasan NATO sudah mulai merapat ke wilayah perbatasan Rusia."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswanto
"Pendahuluan
Latar Belakang
Kemunculan Open Door Policy dilatar belakangi oleh adanya pertimbangan kekuatan baru di Asia Timur khususnya di Cina, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Perimbangan kekuatan itu adalah persaingan politik dan ekonomi oleh berbagai kekuatan asing di Cina. Persaingan politik tersebut ditandai oleh munculnya daerah pengaruh, dalam istilah Alexander DeConde hal itu disebut semi koloni. Puncak perebutan pengaruh tersebut ditandai oleh meletusnya perang Rusia-Jepang. Perang itu akhirnya dapat diakhiri berkat adanya campur tangan Amerika yang berupaya mendamaikan kedua pihak yang bermusuhan (Comb 1986,163).
Di Cina pada saat itu juga terjadi persaingan ekonomi. Sejumlah kekuatan asing yaitu Rusia, Jerman, Perancis, Inggris, Jepang dan Amerika berlomba menguasai dan mempertahankan perdagangan di Cina. Konsekuensinya. sebagian dari mereka menerapkan kebijakan diskriminasi (Pratt 1955,434) di daerah pengaruhnya. Kebijakan ini dilakukan untuk membatasi ruang gerak pedagang dari negara lain."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ali Busthomi
"Tesis ini membahas tentang bentuk implementasi dari diplomasi ekonomi yang dijalankan oleh Putin terhadap Uni Eropa dengan tujuan untuk mendapatkan perbandingan antara kebijakan keamanan energi masa Putin dengan masa Yeltsin. Diplomasi ekonomi ini menjadikan energi sebagai instrumen kebijakannya. Kemudian sengaja dikaitkan dengan peristiwa sengketa gas Rusia-Ukraina untuk lebih mempertajam analisis mengenai intensitas hubungan interdependensi Rusia- Uni Eropa dalam sektor energi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan jenis penelitian eksplanatori. Kemudian hasil kesimpulannya adalah teridentifikasinya penyebab lahirnya diplomasi energi Putin terhadap Uni Eropa, yang terdiri dari faktor internal dan eksternal, sebagai implementasi dari paradigma yang beranggapan bahwa energi adalah komoditas strategis.

The thesis is focused on the speaking about the implementation form of economic diplomacy which adopted by Putin towards European Union, in order to find the comparation between energy security policy in Putin era with Yeltsin era. This economic diplomacy was took the energy as its policy tool. Then, deliberately related with the incident of Russia-Ukraine gas conflict to exacerbate strongly the analysis about the intensity of Russia-Ukraine interdependency relations in energy sector. The research use the method of qualitative approach and explanatory research type. The result that can to be conclused is the identification about the cause of energy diplomacy emerging in Putin era towards European Union, which contained to both two factors, internal and external, as the implementation from the paradigm which assume that energy is a strategic commodity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitwell, Osbert
London: The Continental Book , 1947
823 SIT o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Kurniasih
"Tesis ini bertujuan menganalisis mengenai pertanyaan penelitian, mengapa Benelux melakukan kerjasama keamanan untuk memperkuat Common Foreign and Security Policy (CFSP) Uni Eropa'Bagaimana Benelux mendukung kebijakan Uni Eropa dalam merespons perang Rusia-Ukraina (2014-2022), serta pendekatan apa yang dilakukan Benelux untuk itu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan deskriptif analitik dengan menganalisis data-data yang bersumber dari data sekunder. Penelitian ini menggunakan empat level analisis teori Regional Security Complex oleh Barry Buzan dan menggunakan konsep keamanan kooperatif di tiap tingkat analisis tersebut. Temuan penelitian ini, Benelux dalam mendukung CFSP Uni Eropa dalam merespons perang Rusia-Ukraina belum kolektif secara institusional. Faktor kepentingan domestik Benelux tetap menjadi pertimbangan masing-masing negara. Selain itu ketergantungan Benelux terhadap Uni Eropa sebagai suatu kekuatan, sangat penting dalam menjaga stabilitas keamanan Benelux.

This thesis aims to analyze the research question, why is the Benelux conducting security cooperation to strengthen the EU CFSP? How the Benelux supported the EU's policy in response to the Russian-Ukrainian war (2014-2022), as well as what approach the Benelux took to it. This research uses a qualitative method with descriptive analytics by analyzing data sourced from secondary data. This study used four levels of analysis of the theory of the Regional Security Complex by Barry Buzan and used the concept of cooperative security at each level of analysis. The findings of this study, the Benelux in supporting the EU CFSP in responding to the Russian-Ukrainian war have not been institutionally collective. The factor of domestic interests of the Benelux remains the consideration of each country. In addition, the Benelux's dependence on the European Union as a power, is very important in maintaining the security stability of the Benelux."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Widawati
"ABSTRAK
Intervensi militer Rusia ke Ukraina menandai babak baru dari persaingan geopolitik antara Rusia dengan negara-negara barat. Meskipun tindakan tersebut dikecam oleh dunia internasional, Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur. Sebaliknya, mantan pemimpin Uni Soviet tersebut justru merevisi doktrin militernya dan meningkatkan anggaran militer di tengah krisis ekonomi. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor determinan di balik intervensi militer Rusia di Ukraina dengan menggunakan paradigma neoclassical realism. Penelitian ini menemukan bahwa intervensi militer Rusia tidak hanya dipengaruhi oleh dinamika sistem internasional, tetapi juga serangkaian faktor internal, terutama 1) persepsi pemimpin negara, 2) batasan domestik, serta 3) kepentingan negara.

ABSTRACT
Russian military intervention in Ukraine marks a new phase of its geopolitical rivalry with the West. Despite being condemned by international world, Russia doesn?t show any wavering signs. Instead, the ex-USSR leader has amended its military doctrine and bolstered its military expenditure amidst economic downturn. This work aims to analyze the determinant factors behind Russian military intervention in Ukraine by employing neoclassical realism framework. This study found that Russian military intervention was not only motivated by international system dynamics, but also by a series of internal factors, notably 1) leader?s perception, 2) domestic constraints, and 3) state interests.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Bajogi Leo
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S26047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Syahfitri Meizarini Zulkarnaini
"Skripsi ini membahas mengenai tinjauan hukum internasional atas konflik bersenjata, dengan studi kasus konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina. Piagam PBB melalui Pasal 2 ayat (4) mengatur bahwa seluruh negara dilarang untuk mengancam atau menggunakan kekuatan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan negara lain atau dengan cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan dari PBB. Dalam hukum internasional larangan tersebut tidak bersifat mutlak dan dikecualikan dalam keadaan-keadaan tertentu. Pada tanggal 24 Februari 2022, Presiden Rusia mengumumkan ‘special military operation’ di Ukraina dan memerintahkan pasukan militer Rusia untuk memasuki wilayah Ukraina. Tindakan yang dilakukan oleh Rusia telah melibatkan penggunaan kekuatan sebagaimana dilarang dalam Piagam PBB. Penggunaan kekuatan oleh Rusia dapat sah apabila tindakan tersebut sesuai dengan bentuk pengecualian atas larangan penggunaan kekuatan dalam hukum internasional. Dengan mengacu pada berbagai sumber hukum internasional, penelitian skripsi ini akan membahas bagaimana hukum internasional mengatur larangan penggunaan kekuatan, bagaimana aturan tersebut diterapkan dalam kasus operasi militer khusus Rusia di Ukraina, serta bagaimana legalitas dari operasi militer khusus oleh Rusia di Ukraina menurut hukum internasional. Berdasarkan penelitian hukum normatif yang dilakukan, ditemukan kesimpulan bahwa penggunaan kekuatan oleh Rusia di Ukraina dalam bentuk operasi militer khusus tidak sesuai dengan ketentuan hukum internasional dan Rusia telah melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (4) Piagam PBB.

This thesis discusses the review of international law on armed conflict, with a case study of the armed conflict between Russia and Ukraine. The UN Charter through Article 2 paragraph (4) stipulates that all countries are prohibited from threatening or using force against the territorial integrity or political independence of any State, or in any other manner inconsistent with the purposes of the United Nations. Under international law, this prohibition is not absolute and is excluded in certain circumstances. On February 24, 2022, the President of Russia announced a ‘special military operation’ in Ukraine and ordered Russian military forces to enter Ukrainian territory. The actions taken by Russia have involved the use of force as prohibited in the UN Charter. The use of force by Russia can be legal if the action is in accordance with the exceptions to the prohibition on the use of force in international law. With reference to various sources of international law, this thesis research will discuss how international law regulates the prohibition of the use of force, how these rules are applied in the case of a special Russian military operation in Ukraine, and how the legality of a special military operation by Russia in Ukraine according to international law. Based on the normative legal research conducted, it was concluded that the use of force by Russia in Ukraine in the form of a special military operation was not in accordance with the provisions of international law and Russia had violated the provisions of Article 2 paragraph (4) of the UN Charter."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>