Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97615 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perkuliahan kimia dasar melalui pembelajaran pemecahan masalah yang diintervensi dengan peta konsep. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan kimia FMIPA UNM yang memprogramkan mata kuliah Kimia Dasar pada semester ganjil tahun ajaran 2005/2006 yang terdiri dari dua kelas , secara acak menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Tosaini
"Indonesia merupakan negara terbesar yang mempunyai jumlah anak jalanan atau anak terlantar, di mana umumnya mereka tidak bersekolah atau putus sekolah. Krisis ekonomi yang terjadi diyakini berpengaruh besar terhadap peningkatan jumlah anak ini. Pada tahun 1998, Menteri Sosial menyatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah anak jalanan sekitar 400%. Pengaruh globalisasi yang berkembang dengan pesat, serta teknologi yang berkembang pesat, transfer ilmu pengetahuan dapat berkembang dan berpengaruh pada sistem pendidikan yang ada, baik antar negara maupun antar bangsa. Hal ini dapat dilihat dari realitas masalah pendidikan anak di Indonesia.
Berdasarkan Iatar belakang tersebut, pokok pemasalahan dalam tesis ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana mengaitkan konsep pedagogi pengharapan Paulo Freire dengan solusi pemecahan masalah pendidikan anak jalanan? Permasalahan pokok tersebut akan diuraikan menjadi dua masalah, yaitu: Pertama, apa konsep pendidikan Paulo Freire tentang pedagogi kaum tertindas itu? Kedua, kenapa pedagogi pengharapan Paulo Freire dapat digunakan sebagai transformasi sosial anak jalanan?
Kerangka teori yang digunakan, yaitu konsep pendidikan Paulo Freire didasarkan pada pandangan mengenai manusia dan dunia Menurutnya, kodrat manusia itu tidak hanya "berada-dalamm-dunia", melainkan juga "berada-bersama-dengan-dunia" (being in and with the world) (Paulo Freire, 1972: 71). Di samping itu, bahwa pengharapan sebagai kebutuhan ontologis, menurut Paulo Freire, memerlukan praktik supaya dapat menjadi sesuatu yang konkret historis (Paulo Freire, 1999: 8).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertama, berdasarkan filsafat pendidikan kontemporer dan paradigma pendidikan kritis Paulo Freire, konsep pendidikan Paulo Freire tentang kaum tertindas dapat dijelaskan dengan memahami empat unsur, yaitu dengan memahami budaya bisu kaum tertindas, konsientisasi pedagogi kaum tertindas, pendidikan hadap-masalah sebagai pembebasan kaum tertindas, dan pendidikan pengkodean sebagai praksis kaum tertindas.
Kedua, pedagogi pengharapan, menurut Paulo Freire, mempunyai dua unsur. Pertama, sikap kritis, atau tidak puas, dengan kenyataan yang sudah ada Kalau kita tidak kritis dan sudah puas, pengharapan tidak dibutuhkan, hanya menyesuaikan diri dengan status quo. 2) Kepercayaan. Dalam pendidikan kaum tertindas, kepercayaan dipahami sebagai dunia yang penuh dengan penderitaan orang tertindas yang dapat berubah. Karena itu, konsep pedagogi pengharapan Paulo Freire dapat menjadi altematif pemecahan masalah pendidikan anak jalanan melalui munculnya kesadaran dan pengharapan yang didasarkan pada transformasi sosial dari struktur-struktur yang tidak adil kepada dunia yang lebih adil dan baik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar di kelas VII khususnya VII-A SMP Negeri 2 Patean, selama ini guru jarang melakukan variasi pada pembelajaran di kelas dan kurang memberikan tantangan kepada siswa bahkan belum pernah menerapkan pembelajaran pemecahan masalah dengan pendekatan saintifik. Permasalahan dalam penelitian ini, apakah pembelajaran Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematik dan prestasi belajar siswa pada materi bangun datar segiempat bagi siswa kelas VII-A. Untuk membahas permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan tes akhir siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Patean yang berjumlah 25 siswa dengan komposisi 13 siswa putra dan 12 siswa putri. Indikator dalam penelitian ini adalah (1) Kemampuan berpikit kreatif matematik siswa rata-rata minimal pada kategori cukup kreatif, (2) Sekurang-kurangnya lebih dari 75% siswa kemampuan berpikir kreatif matematik termasuk kategori cukup kreatif, (3) Prestasi belajar siswa rata-rata mencapai batas minimal KKM yaitu 70, (4) Sekurang-kurangnya lebih dari 75% siswa prestasi belajarnya mencapai batas minimal KKM yaitu 70. Pada kondisi awal (pra-siklus) kemampuan berpikir kreatif matematik siswa dengan level sangat kreatif 0 siswa (0%), kreatif 2 siswa (8%), cukup kreatif 6 siswa (24%), kurang kreatif 8 siswa (32%), dan tidak kreatif 9 siswa (36%). Pada siklus I terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa level sangat kreatif 1 siswa (4%), kreatif 7 siswa (28%), cukup kreatif 9 siswa (36%), kurang kreatif 5 siswa (20%), dan tidak kreatif 3 siswa (12%). Pada siklus II lebih meningkat, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematik level sangat kreatif 2 siswa (8%), level kreatif 9 siswa (36%), cukup kreatif 9 siswa (36%), kurang kreatif 3 siswa (12%), dan tidak kreatif 2 siswa (8%). Pada siklus II banyak siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematika minimal level cukup kreatif ada 20 siswa (80%). Pada kondisi awal (pra-siklus) nilai tertinggi prestasi belajar siswa 80, nilai terndah 40, rata-rata nilai 68, dan ketuntasan klasikal 32% atau hanya 8 siswa yang mampu mencapai nilai di atas KKM 70. Pada Siklus I, nilai tertinggi peserta belajar siswa 90, nilai terendah 45, dengan rata-rata nilai 68, dan ketuntasan klasikal 68% atau hanya 17% siswa yang mampu mencapai nilai KKM 70. Sehingga masih ada 8 siswa atau 32% yang nilai prestasi belajarnya di bawah KKM. Pada siklus II meningkat menjadi nilai tertinggi prestasi belajar siswa 95, nilai terendah 50, dengan rata-rata nilai 75, dan ketuntasan klasikal 80% atau 20 siswa telah mampu mencapai nilai di atas KKM 70 namun masih ada 5 siswa atau 20% yang nilai prestasi belajarnya di bawah KKM. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan pembelajaran pemecahan masalah dengan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematik dan prestasi belajar siswa."
JPUT 16:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Arfah Mega
"Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kebutuhan siswa sebagai pemelajar modern terhadap jenis
media, materi pembelajaran, format media, narasumber, jenis bahasa yang digunakan, pemanfaatan,
durasi dan saluran penyampaian dalam rangka pengembangan video pembelajaran yang mengaktifkan
dan melibatkan siswa secara penuh dan bermakna dalam proses pembelajaran. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode survei dan wawancara ahli. Teknik pengambilan
sampel dalam metode survei menggunakan metode purposive random sampling dengan jumlah
responden sebanyak 2.096 siswa dari jenjang SMP, SMA dan SMK. Pengambilan data dilakukan
melalui survei daring menggunakan aplikasi google form. Survei dilakukan pada tanggal 1 sampai
dengan 16 November 2018. Hasil penelitian menunjukkan: 44% responden menganggap video
membantu memudahkan pemahaman terhadap materi pembelajaran; 56,5% responden memilih
matematika sebagai materi pembelajaran yang paling dibutuhkan untuk dikembangkan menjadi video
pembelajaran; format video animasi (42,8%) sebagai format video yang paling disukai; guru adalah
narasumber yang disukai untuk menyampaikan materi (43,7%); bahasa sehari hari (69%) dianggap
paling sesuai untuk digunakan dalam penyampaian materi dalam video pembelajaran; 63,4%
responden menggunakan video pembelajaran untuk mendukung/ memperkarya pemahaman; 36,8%
responden memilih 6-10 menit sebagai durasi ideal untuk video pembelajaran; dan 92% responden
memilih handphone sebagai perangkat yang paling sering digunakan untuk mengakses video untuk
belajar."
Jakarta: usat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Murniati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika realistik yang teruji validitas, kepraktisan dan efektivitasnya dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII. Model pengembangan yang digunakan adalah model Plomp yang terdiri atas lima taha, yaitu (1) investigasi awal, (2) desain, (3) realisasi, (4) tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) implementasi. Subjek coba pada uji perorangan, kelompok kecil dan uji lapangan adalah siswa SMPN 2 Semarapura yang masing-masing berjumlah 3, 12, dan 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran tergolong kriteria baik yang telah memenuhi persyaratan validitas dan kepraktisan. Implementasi perangkat pembelajaran matematika realistik juga efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP sebagai subjek coba."
Singaraja: Lembaga pendidikan tenaga kependidikan Universitas pendidikan Ganesha, 2013
370 JPP 46:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengelolaan pendidikan di Indonesia hari ini, cenderung mengedepankan urusan-urusan trivial dan melupakan masalah fundamental dalam pendidikan. Selain terjebak dalam pemaknaan pendidikan modern-populis yang sempit dan kurang mengakar pada filosofi pendidikan yang kuat, pengelolaan pendidikan Indonesia juga masuk dalam perangkap pasar neoliberal yang terus memenetrasi dunia pendidikan sebagai arena bisnis yang menguntungkan.
Pada medio pertengahan tahun 2020, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim telah mengedarkan Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035. Terlepas dari kerja keras yang sudah dilakukan, dokumen yang diproyeksikan untuk menjadi penentu arah pendidikan Indonesia hingga 15 tahun ke depan ini perlu mendapat banyak kritik dan masukan yang membangun. Pendidikan untuk Apa dan untuk Siapa? — hadir dalam rangka mempertanyakan kembali berbagai esensi dari tujuan pendidikan yang ‘dilupakan’ dalam dokumen tersebut.
Buku ini merupakan kumpulan catatan kritis para akademisi, peneliti dan pegiat pendidikan. Beberapa tema tulisan dalam buku ini; pendidikan untuk apa dan untuk siapa, pendidikan di era transformasi sosial-budaya, kesenjangan pendidikan, hegemoni pasar kerja dalam pendidikan, digitalisasi pendidikan, pendidikan multikultural, kekerasan dalam dunia pendidikan, pendidikan guru, liberal arts, pendidikan disabilitas dan taman bacaan."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2021
370.02 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Erin Radien
Jakarta: Pusat Pendidikan Sains, UIN Syarif Hidayatullah, 2015
370 EDU 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Fadillah
"ABSTRAK
Organisasi cenderung bentbah karena tuntutan faktor ekstemal daripada 1? aktor
internal itu sendiri. Tetapi bukan berarti tuntutan ekstemal harus lebih diperhatikan
atau direspon daripada luntutan internal organisasi tersebut. Hanya saja biasanya
organisasi lebih rnelihat dan .meresponnya secara serius apabila ada tuntulan ekstemal,
seperti yang terjadi pada Yayasan Pendidikan ?B?. Sekolah ini memunculkan unit
EQC untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah Yayasan Pendidikan
"B? dalarn rangka menjawab tuntutan ekstemal yaitu telah terjadinya persaingan yang
cukup signifikan untuk menjaring siswa-siswi di sekolah-sekolah di kawasan
Kebayoran Lama dan Jakarta Selatan.
Penulisan tugas akhir ini bertujuan memberikan rekomendasi program
komunikasi yang efektif bagi EQC. Rekomendasi ini diharapkan agar EQC dapal
meningkatkan komunikasinya , sehingga dapat memperlancar proses rramg/ér Q/'
knowledge di EQC
Metode pengumpulan data diperoleh dengan metode survei melalui
pcnyebaran kuisener. Kuisener terdiri alas empat bagian. Bagian I mcngukur sejauh
mana keberadaan EQC menunjang efektititas sekolah, Bagian 2 melihat kompetensi
EQC, bagian 3 mengukur sejauh mana koordinasi yang dijalin unit dengan EQC
dalam ha! program dan visi misi, dan Bagian 4 adalah mengukur sejauh mana
program EQC dapat meningkatkan kompetensi gum di Yayasan Pendidikan ?B? Telah disebarkan sebanyak 135 lcuesioner. Tetapi yang kembali hanya 76 kuesioner.
Data dianalisis dengan Anova satu salu arah (one way nnova).
Setelah melakukan analisa data, maka didapatkan hasil bahwa EQC mempunyai
hambatan dalam melakukan komunikasi yang efektif dengan unit-unit sekolah. Oleh
sebab ilu, dibuallah rancangan unluk memperbaiki proses komunikasi internal EQC.
Yaitu dengan melakukanz l)Managemenr by walking around 2) Kegialan /me srarx.
3) Pengembangan portal, dan 4) lnternaiisasi fasililas portal EQC melalui 7?aining."
2006
T34060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mahasiswa pada umumnya menghabiskan waktunya sebagian besar dikampus, sehingga harus memenuhi kebutuhan melalui jajanan di kantin lingkungan kampus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pendidikan gizi tentang sanitasi hygiene bagi penjual makanan jajanan di lingkungan kampus berdasarkan analisis perilaku personal hygiene sanitasi dalam penanganan (food handling) practice) makanan jajanan di kantin lingkungan kampus mulai penyiapan bahan , pengolahan, penyajian makanan dan minuman kepada konsumen serta peralatan yang digunakan untuk mencegah foodborne deseases. Desain penelitian tahap pertama digunakan Deskriptif. Pengambilan data mengunakan tes dan pedoman observasi dengan metode wawancara dan pengamatan. Objek penelitian adalah para penjual makanan jajanan di kantin dalam lingkungan kampus UPI. Teknik sampling dengan menggunakan sampel total sehingga sampel adalah seluruh penjual makanan jajanan yang ada di dalam lingkungan kampus UPI. Analisis hasil penelitian dilakukan secara seskriptif dalam bentuk tabulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan penjual makanan berada pada katagori cukup baik..."
JURPEND 15:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Buchori Muslim
"Tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi pembelajaran kimia melalui metode eksperimen berbasis lingkungan alam sekitar yang ditinjau dalam perspektif Islam. Banyak para guru tidak melaksanakan praktikum kimia dengan alasan ketidaktersediannya peraltan laboratorium. Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mempersulit proses pembelajaran misalnya pada kegiatanpraktikum kimia seperti yang dinyatakan dalam surat al-Baqarah : 185,an-Nisa: 28, dan al-Hajj:78. Islam memberikan solusi seperti yang tertuang dalam surat Hud:61, dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar (peralatan sehari-hari) untuk praktikum kimia, sehingga tidak lagi alasan bagi para guru untuk tidak melaksanakan praktikum kimia."
Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah , 2014
370 TAR 1:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>