Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2405 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Heavy metals have become major environmental contaminants due to rapid expansion of industralization. Many methods have applied to minimized them but still found any weakness in the removal of heavy. Recently, many researchers using adsorption as an alternative method...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Polusi udara menyebabkan 1,2 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2004 dan juga berbagai gangguan kesehatan, di antaranya penyakit paru. Pengemudi mikrolet kerap terpapar polusi akibat gas buang kendaraan bermotor sehingga mengalami penurunan fungsi paru..."
UI-IJCHEST 2:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Divisi Hupmas PT. Pertamina, 2006
338.542 PER (I)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pestisida adalah racun yang didefinisikan sebagai senyawa kimia yang digunakan untuk mencegah, merusak, mengusir atau mengurangi hama. Sedangkan hama secara umum sering juga disebut sebagai organisme pengganggu tanaman (OPT) yaitu segala jenis makhluk hidup termasuk serangga, jamur, bakteri, virus, gulma, burung, binatang pengerat (seperti tikus) dan sebagainya yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman pertanian serta menimbulkan kerugian secara ekonomi maupun lingkungan. Hall (1995) memperkirakan tanaman pertanian dirusak oleh 100.000 spesies patogen, 10.000 spesies serangga, 1000 spesies nematode dan 30.000 spesies gulma (tumbuhan pengganggu). Potensi kehilangan hasil di lapangan sebelum panen sebesar 35% dan setelah panen sekitar 14%. Jadi potensi kehilangan hasil akibat OPT diperkirakan sekitar 50%."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gormley, W. Paul
Leyden: A.W. Sijthoff, 1976
341.762 GOR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Earthscan, 1993
341.762 GRE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nuklindana Darma Kusumah
"Limbah cair laboratorium terdiri dari limbah pekat dan limbah encer. Air buangan yang keluar melalui saluran pembuangan akhir merupakan saiah satu bentuk Iimbah encer yang dihasilkan oleh lab.DPK Walaupun konsentrasinya kecil tetapi karena adanya fluktuasi konsentrasi, maka kemungkinan konsentrasi logam berat dapat melampaui baku mutu pada air buangan Lab.DPK, sehingga perlu dipikirkan altematif penanganannya.
Air buangan Lab-DPK ditampung dari hasil cucian alat selama praktikum Kimia Dasar. Untuk mengamisipasi flukluasi konsentrasi logam berat, maka dalam melakukan peniiekatan terhadap konsentrasi air buangan Lab.DPK, dilakukan pula pengenceran terhadap limbah pekat Lab.DPK. Pengenceran didasarkan pada komposisi volume limbah cair Lab.DPK yang telah disegregasi. Air buangan Lab.DPK dan hasil pengenceran dianalisa kandungan logam beratnya. Ternyata pada beberapa sampel konsentrasi Cu dan Fe masih di aras baku mutu.
Air cucian alat Lab.DPK masuk ke dalam kolom adsorpsi dengan laju aiiran dari bawah keatas dengan kecepatan 0,1834 L/menit. Adsorpsi dilakukan selama 90 menit. Dengan wakm pengambilan sampel pada menit ke-5,l5,30,60 dan 90. Limbah cair hasil pengenceran masuk ke dalam kolom adsorpsi dengan laju aliran dari bawah keatas dengan kecepatan 0,1834 L/mcnit. Adsorpsi berlangsung seiama 240 menit. Dengan pengambilan sampel etiuent pada menit ke 2,5;1S;30;60;l20 dan 240.
Untuk mengadsorpsi logam berat secara batch, maka diiakukan perendaman zeolit dalam Iarutan biner Fe dan Cu, dengan konsentrasi sesuai dengan pengenceran limbah pckat pada berbagai variasi rasio padatan dengan cairan, yakni :3 ml../g, 5 mL/g, 10 mL/g dan 25 mL/g. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara mengambil larutan sebanyak 10 mL masing-masing pada periode waklu 10, 30, 60 dan 120 menit. Pada adsorpsi kontinu maupun batch dilakukan regenerasi dengan NaCl secara batch. Rasio cairan dan padatan (C/P) 6,5 mL/g dengan konsentrasi NaCl 11 g/L. Suhu regenerasi pada penelitian ini adalah 25° C (suhu kamar).
Pada adsorpsi kontinu, rentang waktu adsorpsi yang efektifnya sangat pendek sekitar 2,5- 77 menit, sehingga tidak efisien jika diterapkan. Sedangkan pada adsorpsi batch, waktu adsorpsi yang optimum adalah 60 menit dengan rasio cairan cairan-padaian (C/P) 5 mL/g. Adsorpsi batch menunjukkan kinerja yang Iebih baik dalam mengadsorpsi Cu dan Fc daripadu ndsorpsi konlinu pada konsenuasi influen yang beragam. Baik pada adsorpsi kontinu dan batch siklus adsorpsi yang efektif adalah sebanyak 1 % siklus (2 kali adsorpsi dan I kali regenerasi). Untuk diterapkan dalam penanganan Iogam beral pada Lab.DPK, penerapan sistem adsorpsi-regenermi kurang efisien karena ada potensi masalah dalam pembuangan regeneén NaCl hasil adsorpsi, yang memiliki bcban limbah yang cukup signifikan.
Jika sistem adsorpsi-regenerasi ingin diterapkan maka sehelum masuk ke dalam aliran yang menuju unggun zcolit, sebaiknya adsorbat melewati suatu bak pengendapan. Hal ini karena pada air buangan Lab.DPK yang keluar dari saluran pembuangan maslh keruh, sehingga dengan adanya bak pengendapan, TDS (Toral Dissolved Solid) dapat diendapkan.
Untuk mengatasi kandungan logam berat dalam air buangan Lab.DPK, yang kebanyakan berasal dari air cucian, harus dilakukan segregasi yang baik. Artinya limbah pekat hasil praktikum hams dipisahkan secara ketat yang nantinya akan dilakukan pengolahan lebih lanjut. Dan dalam pencucian alat hams dikontrol, sehingga tidak terdapat lagi limbah pekat yang dibuang Iangsung ke saluran pembuangan akhir."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadyan Adli
"Sampel limbah cair laboratorium telah diturunkan kadar logam beratnya dengan metode presipitasi dan metode adsorpsi dengan menggunakan Natrium Sulfida, Natrium Karbonat, dan Natrium Hidroksida sebagai precipitating agent serta menggunakan variasi jenis karbon aktif dan zeolite sebagai adsoben. Jumlah precipitating agent yang ditambahkan divariasikan dan telah didapatkan nilai presipitasi yang maksimal dicapai dengan menggunakan penambahan Natrium Sulfida sebanyak 250 mg/ 100 mL limbah. Presipitasi ini mampu mengendapkan logam-logam berat dari sampel limbah yaitu: Cu terendapkan sebanyak 97,54%, Pb terendapkan sebanyak 90.90%, Cd terendapkan sebanyak 93.48%, Co terendapkan sebanyak 70,55%, dan Zn terendapkan sebanyak 91,58%. Adsorpsi dilakukan pada sampel yang telah dipresipitasi, dengan menvariasikan massa adsorben yang digunakan. Adsorpsi dengan karbon aktif B lebih baik dibandingkan dengan karbon aktif A dan mampu menyerap logam berat sebanyak 36,90% dari juga menjernihkan warna dan bau dari limbah. Sedangkan adsorpsi dengan zeolit sebagai adsorben mampu menyerap 40,57% logam berat yang terdapat pada sampel.

Abstract
Sample of laboratory waste water has been treated in order to reduce the heavy metal concentration with precipitation and adsorption method. In this research, Sodium Sulfide, Sodium Carbonate, and Sodium Hydroxide were used as the precipitating agent and actived carbon and Zeolite were used as the adsorbent. The amount of the precipitating agents and the adsorbents were variated and the maximum number of precipitaion is achived by using 250 mg Sodium Sulfide. This precipitation can reduce the concentration of heavy metals studied, such as: 97.54% for Cu, 90.90% for Pb, 93.48% for Cd, 70.55% for Co, and 91.58% for Zn. Adsorption were conducted using the wastewater treated by the optimum precipitation with different mass of actived carbon and zeolite as the variation. As the result, actived carbon B adsorbs heavy metals better than actived carbon A which reducing 36.90% of heavy metals and clearing the color and the odor from wastewater sample. Therefore, zeolite adsorbs 40.57% of heavy metals in the sample."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Azamia
"Pencemaran lingkungan menyebabkan rusaknya lingkungan yang berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya. Sumber pencemaran lingkungan diantaranya berasal dari industri, domestik, dan laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengolahan limbah dengan metode koagulasi dan adsorpsi untuk menurunkan kadar organik serta logam berat Fe, Mn, Cr. Jenis koagulan yang digunakan: Tawas, PAC, Trimer 3626, dan Trimer 6784 menggunakan uji jar dalam metode koagulasi. Kondisi optimum yang diperoleh adalah konsentrasi koagulan trimer 6784 sebanyak 19,2 mg/100 mL sampel dengan kisaran pH 4-7 pada suhu ruang. Pengolahan limbah secara koagulasi dapat menurunkan TSS = 69,13 %, TDS = 46,95 %, DHL = 72,33 %, kekeruhan = 93,5 %, KMnO4 = 48,89 %, kadar organik (COD) = 7,4 %, dan kadar logam berat Fe = 85,53 %, Mn = 55,84 %, Cr = 43,07 %. Sedangkan, nilai pH menjadi tinggi dan nilai suhu tetap. Proses adsorpsi dengan karbon aktif dapat menurunkan kadar organik (COD) = 58,53 %, namun terjadi peningkatan kadar logam Fe = 3,95 %, logam Mn = 63,8 %, dan logam Cr = 7,5 %. Sedangkan, adsorpsi dengan zeolit dapat menurunkan kadar organik (COD) = 54,61 % serta logam Cr = 38,67 %, namun terjadi peningkatan kadar logam Fe = 1,22 % serta logam Mn = 11,02 %. Kadar organik setelah adsorpsi menurun 58,53 % dengan karbon aktif dan 54,61 % dengan zeolit, namun masih jauh di atas baku mutu limbah cair menurut KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.

Bad environment makes the environment damage which can effect to another live creatures in around. This phenomenon is sourced by waste water which from many places such as industry, domestic, and laboratory. The purpose of this research is to do waste water treatment by coagulation and adsorption method to decrease organic content and heavy metal Fe, Mn, Cr. Some kinds of coagulation materials are Tawas, PAC, Trimer 3626, and Trimer 6784. It is used by jar test instrument in coagulation method. The optimum condition which is appropriate with waste water chemistry laboratory is by increasing Trimer 6784 coagulation material?s concentration 19,2 mg/100 mL sample with range pH 4-7 in room temperature. Waste water treatment by coagulation method can decrease TSS = 69,13 %, TDS = 46,95 %, DHL = 72,33 %, turbidity = 93,5 %, KMnO4 = 48,89 %, organic content (COD) = 7,4 %, and heavy metals Fe = 85,53 %, Mn = 55,84 %, Cr = 43,07 %.. Besides, the value of pH become high and the temperature is constant. Adsorption process with active carbon can decrease (COD) = 58,53 %, but it can increase Fe = 3,95 %, Mn = 63,8 %, and Cr = 7,5 %. In the other hand, adsorption with zeolite can decrease (COD) = 54,61 % and Cr = 38,67 %, besides it can increase Fe = 1,22 % and Mn = 11,02 %. The organic content is also decrease after adsorption process 58,53 % with active carbon and 54,61 % with zeolite, but it is not too significant and still over from the standard quality waste water from KEP-51/MENLH/10/1995 about Standard Quality of Waste Water Liquid for Industry Activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42511
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>