Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54304 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The genus conus is a large and succesful group of more than 500 species of carnivorous predators found in all tropical marine habitats. Most cone shell are nocturnal anad generally divided into three groups depending on the prey preferences; ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Ukhriana
"Pranata mangsa sebagai salah satu peninggalan budaya masa lalu telah dikenal sebelum abad ke 16. kebudayaan arif ini dibuat sebagai panduan pertanian bagi masyarakat Jawa sehingga pandangan masyarakat Jawa mengenai alam semesta secara tidak langsung tertuang di dalamnya. Penggunaan bahasa kawi yang indah tidak berarti tidak bisa dijabarkan realitasnya secara ilmiah setiap mangsa nya. Dari generasi ke generasi, pengetahuan pranata mangsa di tengah petani Jawa diwariskan secara lisan dengan memperhatikan ciri-ciri alam. Hal ini membuat pengetahuan pranata mangsa yang berkaitan dengan ciri-ciri alam tersampaikan melalui proposisi berbentuk metafora tidak banyak diketahui di tengah petani Jawa saat ini. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna metafora dalam proposisi pranata mangsa. Penelitian ini adalah penelitian linguistik dengan sumber data berupa buku pranata mangsa oleh Rimanang (2016). Objek dalam penelitian ini adalah makna dari metafora atau proposisi yang dibentuk oleh satuan-satuan kata dalam setiap mangsa nya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori metafora dari Lakoff dan Johnson (1987) yang dikembangkan oleh Rahyono (2012). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setiap mangsa dalam pranata mangsa memiliki makna yang dapat dijelaskan dan dideskripsikan secara ilmiah. Masyarakat Jawa menyelaraskan pengetahuan dengan pandangan hidupnya. Di temukan hubungan yang kuat dari pandangan masyarakat Jawa terhadap alam semesta, keselarasan, dan kesatuan eksistensi di mana setiap gejala memiliki arti yang melebihi dari sekedar yang nampak atau empiris.

Pranata Mangsa as one of the cultural heritages of the past was known before the 16th century. This wise culture was made as an agricultural guide for the Javanese people so that the Javanese people's view of the universe was indirectly contained in it. The use of the beautiful kawi language does not mean that its reality cannot be explained scientifically every mangsa. From generation to generation, Pranata Mangsa's knowledge among Javanese farmers was passed down orally with due regard to natural characteristics. This makes Pranata Mangsa's knowledge related to natural characteristics conveyed through propositions in the form of metaphors not widely known among Javanese farmers today. Therefore, this study aims to describe the metaphorical meaning in Pranata Mangsa propositions. This research is a linguistic research with a data source in the form of Pranata Mangsa books by Rimanang (2016). The object in this study is the meaning of the metaphor or proposition formed by the word units in each mangsa. This study uses a qualitative descriptive method and metaphor theory from Lakoff and Johnson (1987) which was developed by Rahyono (2012). The results of this study indicate that each mangsa in Pranata Mangsa has a meaning that can be scientifically explained and described. Javanese people align knowledge with their way of life. A strong relationship was found from the Javanese people's view of the universe, harmony, and the unity of existence where every phenomenon has a meaning that goes beyond what is visible or empirical."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Puspa Rini
"Skripsi ini membahas tentang Pranata Mangsa dan zodiak dalam kajian budaya. Penelitian ini mengenai makna ungkapan pada Pranata Mangsa serta makna penanggalan pada zodiak. Penjelasan mengenai Pranata Mangsa terdapat pada naskah Primbon NR 366, terutama pada halaman 87 dan 88 yang membahas mengenai kondisi alam, aktifitas pertanian, dan watak bayi yang baru lahir tiap mangsa dengan cara mendeskripsikannya. Penelitian ini juga membahas mengenai kaitan antara Pranata Mangsa dengan zodiak dalam beberapa aspek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan hasil analisis dari makna ungkapan pada Pranata Mangsa serta makna penanggalan pada zodiak dengan watak manusia.

This thesis discusses about Pranata Mangsa and zodiac in culturan studies. This research is about the meaning of the phrase on Pranata Mangsa also the meaning of the date on zodiac. Pranata Mangsa explained on Primbon NR 366, especially on page 87 and 88 which describing about the nature, farming activities, and the character of a new born baby on every mangsa by describing them. This research is also explaining about its connection to the zodiac at some points. The purpose of this research is to show the result of the analysis about the meaning of the phrase on Pranata Mangsa and also the meaning of the date on zodiac with human character."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karta Subrata
"Buku ini menguraikan mengenai perhitungan hari, pasaran, paringkelan, wuku, tanggal, bulan, tahun, dan windu."
Semarang: [publisher not identified], 1929
BKL.0524-PR 35
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
"ABSTRAK
Nepenthes gracilis Korth. is one species of pitcher plant which has potential as a commercial ornamental plant..This species is widespread in Indonesia. Despite their small size, the pitchers are produced in enourmous numbers and mature plants can be very impressive. This species uses peristome, lower lid surface and upper pitcher wall surface to trap the prey. N. gracilis allocates a higher proportion of its nectar production to the lower lid surface."
Bogor: Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, 2018
580 WKR 16:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sandford, John
Jakarta: Serambi, 2005
813.54 SAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amri Mahbub Al-Fathon
"ABSTRAK
Dalam ranah kesusastraan Jawa terdapat sebuah genre yang termasuk dalam ranah
kesusastraan Jawa tradisional Islam yakni singir. Bentuk genre ini diduga berasal
dari syair, bentuk seni sastra Melayu, sebagai akibat persentuhan sastra Jawa
dengan sastra Melayu. Singir sebagai salah satu bentuk kesusastraan tradisional
Jawa pada umumnya berisi tentang ajaran-ajaran agama Islam, semisal syari'at,
tasawuf, teologi, dan ajaran Islam lainnya untuk digunakan sebagai wacana
pembentuknya. Singir Piwulang Utama adalah salah satu contoh sastra singir.
Berisikan ajaran-ajaran tentang Islam, seperti tema-tema tentang Tuhan. Singir
Piwulang Utama ini diterbitkan dalam bentuk fisik buku cetak. Buku yang
dimaksud terdapat pada Ruang Naskah dan Koleksi Buku-buku Lama,
Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia. Terdaftar sebagai Koleksi Buku-buku
Lama dengan kode BKL.0376, IS.38. Pengarang dari Singir Piwulang Utama ini
bernama Ki Mukhamad Suhudi, seorang Naib atau penghulu dalam termin
bahasa Indonesia yang berasal dari Desa Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah.
Penulis akan membicarakan penggambaran aspek ketuhanan melalui perilaku
subjek lirik (pencerita). Teori yang penulis gunakan adalah teori tentang subjek
lirik dan tema dari Luxemburg, et al. Sedangkan metode penelitian yang penulis
gunakan adalah metode deskriptif-analitis.

ABSTRACT
In realm of Java literature Singir is a genre which is categorized in traditional
Islamic Java literature. This genre is assumedly from syair, a form of Melayu
literature, as the cause of the assimilation of Java literature with Melayu literature.
Singir generally contents Islamic thoughts, such as syari?at, tasawuf, theology,
etc., and is used as the basic discourse. It is usually about stories in Islam
histories or Al-Quran. One of its examples is Singir Piwulang Utama. This singir
also contents Islamic thoughts, including topics about God. Singir Piwulang
Utama was published as books. Those books are available in Manuscript and
Classic Books Collection Room at Center Library of University of Indonesia. It is
registered as classic books collection with code written BKL.0376,IS.38. The
writer of Singir Piwulang Utama is Ki Mukhamad Suhudi, a Naib or muslim
leader in Indonesian term who came from Sumberlawang Village, Sragen,
Central of Java. In here, writer will talk about description of God-ness by
observing behavior of the naratology. Writer uses theory of naratology from
Luxemburg, et al."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43268
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irsha Marditya Sayekti
"ABSTRAK
Interaksi antara mangsa, pemangsa sekunder dan pemangsa primer dalam model mangsa-pemangsa dengan pemanenan pada populasi mangsa akan diperkenalkan dalam skripsi ini. Interaksi yang terjadi dapat dideskripsikan sebagai piramida makanan, dengan mangsa berada di tingkat terendah piramida makanan, pemangsa sekunder di tengah-tengah piramida makanan, dan pemangsa primer di atas piramida makanan. Intervensi manusia dibutuhkan untuk mengendalikan populasi mangsa dan akan dianalisis bagaimana pengaruhnya terhadap eksistensi populasi pemangsa sekunder dan populasi pemangsa primer. Titik keseimbangan dan kriteria eksistensi serta kestabilan lokal akan dianalisa untuk menemukan syarat yang akan menjamin koeksistensi sistem ini. Beberapa simulasi numerik akan diberikan untuk menggambarkan hasil analisia. Berdasarkan hasil analisia, diperoleh bahwa selama laju pemanenan pada populasi mangsa lebih kecil dari tingkat pertumbuhan intrinsik mangsa, koeksistensi dari masing-masing populasi akan tercapai.

ABSTRACT
nteraction between prey, secondary predator, and primary predator as a mathematical model of one prey and two predator system with constant harvesting in prey population will be introduced in this thesis. Their interaction might describe as a food pyramid, with the prey is in the lowest level of pyramid, secondary predator in the middle of food pyramid, and primary predator in the top of food pyramid. Human intervention to controlling prey population is needed and will be analyzed how this will effect on the existence of secondary predator population and primary predator population. Equilibrium points with their existence criteria and local stability will be analyzed to find a threshold that will guarantee the coexistence of this system. Some numerical simulation will be given to illustrate the analytical results. We find that as long as harvesting rate in prey population is smaller than prey recruitment rate, coexistence might achieved."
2017
S66139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kazuko Budiman
"ABSTRAK
Agama adalah gejala kebudayaan dalam kehidupan manusia dan menunjukkan arti kehidupan manusia yang pokok bahkan dapat menyelasaikan masalah manusia yang sulit (Kishimoto, 1972:17). Sedangkan menurut Suparlan agama dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang menata hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Aturan-aturan tersebut penuh dengan muatan sistem nilai, karena pada dasarnya aturan-aturan bersumber pada etos dan pandangan hidup (Suparlan, 1981182:86). Ditambahkannya pula, para ahli agama (yaitu ulama, pendeta, pastor dsb.) mendalami agama yang dianutnya untuk mencapai suatu pengertian yang mendalam mengenai hakekat kebenaran Tuhan dan agama yang dianutnya. Pengetahuan agama tersebut dapat digunakan oleh para tokoh atau pemimpin agama untuk memperkuat keyakinan umatnya dalam mencari kebenaran yang mutlak melalui ajaran-ajaran agamanya. Studi mengenai agama seperti ini merupakan suatu upaya yang melihat agama dari perspektif penganutnya atau bersifat normatif. Di samping itu agama juga dapat dijadikan suatu sasaran studi dengan menggunakan perspektif yang Iain yaitu sebagai masalah kebudayaan atau masalah sosial. Dengan kata lain agama dilihat dari sudut kebudayaan atau sebagai pranata sosial atau juga sebagai seperangkat simbol-simbol (Suparlan, 1981182:76).
Sehubungan dengan hal tersebut yang dimaksud dengan kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang digunakan untuk menginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi dan untuk menciptakan serta mendorong terwujudnya kelakuan.
Geertz mengartikan kebudayaan sebagai ; It denotes an historically transmitted pattern of meanings embodied in symbols, a system of inherited conceptions expressed in symbolic forms by means of which men communicate, perpetuate, and develop their knowledge about and attitudes toward life (Geertz,1973:89)
Terjemahannya:
Kebudayaan menunjuk pada pola-pola arti yang diwujudkan dalam simbol-simbol, sistem yaitu merupakan sistem konsep-kosep yang diungkapkan dan diteniskan dalam pola-pola simbolik dengan cara berkomunikasi, mengabadikan dan mengembangkan pengetahuan tentang sikap terhadap kehidupan.
Geertz juga mengartikan. kebudayaan sebagai sistem pola-pola arti yang diungkapkan dalam simbol hingga dilestarikan dalam kehidupan manusia, dan perlu melihat hubungan yang sistematik dalam berbagai macam gejala kebudayaan (Geertz, 1973:44). Suparlan, simbol adalah garis penghubung antara pemikiran manusia dengan kenyataan yang ada di luar. dengan makna pemikiran harus selalu berhubungan atau berhadapan (Geertz dalam Suparlan, 1981:61).
Simbol-simbol itu pada hakekatnya ada dua, yaitu: (1) yang berasal dari kenyataan luar yang terwujud sebagai kenyataan-kenyataan sosial dan ekonomi; dan(2) yang berasal dari dalam dan yang terwujud melalui konsepsi-konsepsi dan struktur-struktur sosial. Dalam hal itu simbol-simbol menjadi arahbagi perwujudan model dari dan model bagi sistem-sistem konsep dalam suatu cara yang sama dengan bagaimana agama mencerminkan dan mewujudkan bentuk-bentuk sistem sosial (Suparlan,1981:61).
Adapun yang penting yang sering dilupakan, yaitu yang berkenaan dengan bagaimana ajaran agama itu telah terwujud sebagai kebudayaan dan karenanya seringkali berbeda dari ajaran aslinya yang ada dalam kitab-kitab sucinya, walaupun belum tentu bertentangan dengan itu, dan bagaimana ajaran-ajaran agama itu terwujud dalam tindakan dan kelakuan manusia dan dalam kehidupan sosial manusia sehingga ajaran-ajaran agama tersebut mempunyai pengertian dan masuk akal bagi pelakunya sendiri maupun bagi orang lain yang ada dalam kehidupan sosialnya (Suparlan, 1981182:86)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>