Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200986 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihombing, Juwita
"Penelitian ini dilakukan untuk meneliti bubungan variabel ukuran dewan
komisaris, ukuran dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen,
kepemilikan institusi, kepemilikan kemungkinan perusahaan mengaiami financial distress. Pengujian dilakukan atas keluarga, dan komite audit dengan 172 tahun perusahaan manufaktur yang terdaftar di IDX yang terdiri dari 86 tahun perusahaan yang mengalani financial distress dan 86 tahun perusahaan yang tidak mengalami firancial distress, dengan periode pengamatan tahun 2003 sampai tahun 2007. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2003 regresi logis. Hasil pengujian regresi logit menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif signifikan terbadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress dan variabel kontrol leverage berpengaruh positif signifikan terhadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. Untuk variabel ukuran dewan direksi, propors komisaris independcn, kepemilikan institusiooal, kepemilikan keluarga, komite audit dan variabel kontrol ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan perusahaan mengalami francial distress
The purpose of this research is to investigare the relationship be commissioner, institutional ownership, Samily ownership, and audit committee on the probability of companies experienced financial distress. This study use samples of 172 firm-years of listed manufactured companies which consist of 86 firm years of company in financial distress and 86 firm years of compannancial distress, during 2003-2007 periods. The analysis use logistic reg leverage as comtrol variable have a significant negative impact on the probability. Logistic regression results show that board of commissioner size and company experienced financial distress, but director board size, independent proportion, institurional ownership, family ownership, a committee, and size of company as controllable variable are failed to show their significan impact on the probability of company experienced financial distress."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fandi Musjafir
"Isu mengenai Good Corporare Governance (GCG) mulai ramai dibahas dan dirasakan sangat penting setelah negara-negara di Asia Timur mengalami krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan lahun 1997. Di Indonesia krisis tersebut mengakibatkan fluktuasi yang luar biasa pada nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Kondisi tersebut berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, Tahun 1998 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai titik terendah sejak era Soeharto yakni minus 13 %.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) 5 (lima) negara di kawasan Asia, ditemukan bebera faktor yang mpnyebabkan krisis ekonomi itu terjadi, yaitu : lemahnya enforcement hukum, lemahnya pasar modal, Kosentrasi tinggi dalam kepemilikan perusahaan pada sekelompok/pihak tertentu, dan lemahnya persaingan.
Pendapat lain menyatakan bahwa terjadinya krisis ekonomi juga disebabkan lemahnya penerapan Good Corporale Governance di dalam perusahaan yang meliputi keadilan, keterbukaan, akuntabilitas, dan tanggungjawab (Nasution, 2006). Oleh karena itu, Good Corporate Governanace menjadi salah satu bahasan penting dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang stabil di masa yang akan datang.
Keberadaan teori agency (agency theory) sangat melatarbelakangi isu corporate governance dimana agency problem muncul ketika kepengurusan suatu perusahaan terpisah dari pemiliknya. Dengan adanya pemisahan tersebut seringkali terjadi konflik konflik kepentingan di dalam perusahaan antara kedua pihak tersebut. Dimana kemungkinan besar konflik tersebut dapat membawa bencana terhadap perusahaan (kebangkrutan). Konflik tersebut dapat diminimalkan dengan suatu mekanisme yang mampu mensejajarkan kepentingan pemegang saham selaku pemilik dengan kepentingan manajemen (dewan direksi dan komisaris). Mekanisme tersebut dikenal dengan istilah Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan bisnisnya.
Sampai saat ini banyak pendapat pro dan kontra mengenai hubungan mekanisme Good Corporare Governance (GCG) dengan kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu belum ada bahasa yang universal mengenai ini. Perusahaan - perusahaan di Indonesia masih mencari bentuk yang pas untuk melaksanakan konsep GCG ini. Dengan demikian implementasi GCG di satu perusahaan mungkin akan berbeda dengan perusahaan lain tergantung karakteristik perusahaannya dan industrinya. Penelitian ini akan melihat mekanisme GCG pada perusahaan manufaktur yang mengalami kesulitan keuangan pada periode 2005 - 2006. Mekanisme GCG yang digunakan pada penelitian ini adalah ukuran dewan direksi, dewan komisaris, komitc audit, komisaris independen, dan persentase kepemilikan institusional.
Berdasarkan analisa yang dilakukan ditemukan hasil bahwa ukuran dewan direksi, dewan komisaris, komite audit, komisaris independen, dan persentase kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh terhadap besamya kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Dengan kata lain perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan pada periode 2005 - 2006 lebih disebabkan oleh faktor lain diluar penelitian ini.

The issue about Good Corporate Governance was begin to talked and felt very important after many country in East Asia go down into economic crisis which was started in the middle year 1997. ln Indonesian, that crisis causes a dramatic fluctuation of Rupiah exchange rate to foreign exchange rate. That condition effect to economic growth. Economic growth of Indonesian gets to lowest rate since era Suharto which is minus 13% in the year 1998.
Based on survey which is done by Asian Development Bank (ADB), 5 (live) countries in regional Asia, was founded few factor that caused economic crisis happened, there are: poor law enforcement, poor capital market, high concentration ownership by individual or group, and poor competition.
Other opinion said that economic crisis was also caused by poor implementation Good Corporate Governance in the corporate which including fairness, openness, accountability, and responsibility. Because of that, Good Corporate Governance is one of important topic in order to support economic recovery and stability economic growth in the future.
Existence of agency theory give a background about Good Corporate Governance issue absolutely which agency problem emerges when management in a company is separated from its owner or shareholder. With that existence of dissociation always make a conflict of interest inside company between both parties. That conflict might be give a big problem for company (be bankcruptcy). That conflict can be decreased with a mechanism that can make two interest into the same level. That mechanism was known as good corporate governance in running business.
There is many pro and contra opinion about Good Corporate Governance mechanism with financial performance until this time. Companies in Indonesian still search fit shape to doing this GCG concept. Therefore this implementation in one company might be different in other company due the Company and industry characteristic. This study examined the difference of Corporate Governance mechanism in financially distressed firm and non financially distress limt. Corporate Governance mechanism eaxamined in this study are size of board, independency of board, audit committee, and institutional ownership.
The result of this study showed that board or director, board of commissioner, audit committee, board independency, and institutional ownership has no impact of experienced financial distressed firms. ln other word, there is other factor that caused financial distress firm in period 2005 - 2006."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23908
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Mahmud Ahmad
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh tata kelola perusahaan corporate governance, terhadap kemungkinan perusahaan terkena permasalahan keuangan pada perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel-variabel tata kelola yang diteliti adalah variabel kepemilikan keluarga, kepemilikan institusi, proporsi direktur independen, ukuran komite audit, ukuran dewan direksi, dan ukuran dewan komisaris. Penelitian dilakukan untuk periode tahun 2011 ndash; 2015 dengan menggunakan sampel perusahaan non keuangan di Indonesia dengan total 190 observasi.
Metode pengumpulan sampel perusahaan dilakukan dengan paired matched, yaitu memasangkan perusahaan distress dengan data laporan keuangan lengkap sebanyak 95 observasi dengan 95perusahaan yang tidak memiliki kesulitan keuangan, yang berasal dari sektor industri yang sama, periode yang sama, dan ukuran aset yang mirip. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik Binary Logistic Regresion.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga, ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, dan ukuran komite berperan dalam mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami distress terhadap laporan keuangannya. Sementara kepemilikan institutional dan proporsi direktur independen tidak berpengaruh terhadap kemungkinan perusahaan terkena financial distress.

This study aims to examine the influence of corporate governance, on the possibility of companies exposed to financial problems at companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The governance variables studied were family ownership variables, institutional ownership, the proportion of independent directors, the size of the audit committee, the size of the board of directors, and the size of the board of commissioners. The study was conducted for the period of 2011 2015 using a sample of non financial companies in Indonesia with a total of 190 observations.
The company 39s sample collection method was paired matched, which paired the distress company with complete financial statements of 95 observations with 95 firms with no financial difficulties, with same industry sector, same period, and similar asset size. Data analysis in this research use logistic regression analysis technique Binary Logistic Regresion.
The results show that family ownership, board size, board size, and committee size play a role in reducing the likelihood of a company being distressed on its financial statements. While institutional ownership and the proportion of independent directors have no effect on the company 39 s likelihood of financial distress.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maghfiroh Aulia Rahmah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks tata kelola perusahaan dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan Tobin’s Q. Penelitian ini menggunakan sampel dari 200 perusahaan non-financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021 dengan kapitalisasi pasar tertinggi. Indeks tersebut terdiri dari 14 sub-indeks dalam mengukur kepatuhan tata kelola perusahaan merujuk kepada penelitian Tanjung (2020). Dengan menggunakan metode estimasi GMM (Generalized Method of Moments), hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa indeks tata kelola perusahaan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap Tobin’s Q, namun memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.

The purpose of this study is to determine the relationship between the corporate governance index and financial performance using ROA and Tobin's Q. This study using sample of 200 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2021 period with the highest market capitalization. The index consist of 14 sub-indexes to measure corporate governance compliance referring to Tanjung (2020). Using the GMM (Generalized Method of Moments) estimation method, the results of this study indicate that the corporate governance index has a significant negative effect on Tobin's Q, but has an insignificant negative effect on ROA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridha
"Penelitian ini membahas hubungan antara agresivitas pajak dan agresivitas pelaporan keuangan serta pengaruh kepemilikan keluarga dan tata kelola perusahaan terhadap agresivitas pajak dan agresivitas pelaporan keuangan. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur dan non manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012 sebanyak 101 perusahaan sehingga terdapat 505 total observasi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif antara agresivitas pajak dan agresivitas pelaporan keuangan. Kepemilikan keluarga terbukti berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak namun tidak berpengaruh terhadap agresivitas pelaporan keuangan. Sementara tata kelola perusahaan tidak berpengaruh baik terhadap agresivitas pelaporan keuangan maupun agresivitas pajak.

This research discusses the relationship of tax aggressiveness and financial reporting aggresiveness and the effect of family ownership and corporate governance towards tax aggressiveness and financial reporting aggressiveness. This research is using 101 firms (manufacture and non-maufacture) that are listed in Indonesian Stock Exchange from 2008-2012 period as sample and resulting 505 observations in total.
This research shows a positive relationship between tax aggressiveness and financial reporting aggressiveness. Family ownership is proven to have a direct positive effect towards tax aggressiveness but no significant relationship towards financial reporting aggressiveness. Meanwhile, corporate governance has no relationship neither with financial reporting aggressiveness nor with tax aggressiveness.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranynda Niarachma
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap financial distress suatu perusahaan. Secara khusus, penelitian ini membahas corporate governance, yang terdiri dari board independence, CEO ownership, executive director ownership, family ownership, audit committee independent, dan audit committee expertise yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan 16 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (8 perusahaan distress dan 8 perusahaan healthy) selama periode 2007-2010.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan di semua variabel corporate governance dan hanya return on assets (ROA) yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress perusahaan sehingga corporate governance belum dapat dijadikan alat ukur untuk mengurangi financial distress perusahaan di Indonesia.

This study examines the impact of corporate governance to financial distress condition of a company. In particular, this study discusses corporate governance, which comprises Board independence, CEO ownership, Executive director ownership, Family ownership, Independent audit committee and Audit committee expertise that could affect the financial condition of a company. This study uses 16 listed companies on Indonesian Stock Exchange (8 distress companies and 8 healthy companies) during the period 2007-2010.
The results of this study, there is no significant impact in all independent variables and only return on assets (ROA) which has a significant impact on company?s financial distress, so that corporate governance can not be used as a measurement to reduce company?s financial distress condition in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oxford University Press, 2014
R 658.4 OXF
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Gissela Clara Aprodita
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh dari kualitas dewan komisaris, kualitas komite audit, kepemilikan keluarga, kepemilikan asing dan kualitas audit terhadap pengungkapan pengendalian internal pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan 403 sampel perusahaan di luar sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan pengendalian internal dalam laporan tahunan memiliki rata-rata sebesar 48,42% dan dewan komisaris serta komite audit berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan pengendalian internal. Sedangkan kepemilikan keluarga berpengaruh negatif terhadap tingkat pengungkapan pengendalian internal dalam laporan tahunan. Kepemilikan asing dan kualitas audit tidak terbukti berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan pengendalian internal dalam laporan tahunan.

ABSTRACT
This study examines the effect of the quality of the Board of Commissioners, quality of audit committee, family ownership, foreign ownership and audit quality on the disclosure of internal control in the annual report of non finansial companies listed on Indonesian Stock Exchange. This study uses a sampel of 403 companies of non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange, the results shows the level of internal control disclosure in the annual report have an average of 48,42% and board of commissioners and audit committee have a positive effect on the disclosure of internal control. While the family ownership is negatively affect the level of internal control disclosure on annual report. Foreign ownership and audit quality are not shown to affect the level of internal control disclosure on annual report"
2016
S63007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Rani
"Tujuan penelitian ini adalah membahas dampak perbedaan motif Merger dan Akuisisi (M&A) terhadap kinerja jangka panjang dan kualitas laba perusahaan pasca M&A serta peran moderasi Corporate Governance, baik pada tingkat perusahaan maupun tingkat negara terhadap hubungan antara motif M&A dan kinerja jangka panjang. Selain itu penelitian ini juga menganalisis pengaruh motif M&A terhadap tingkat pengungkapan transaksi M&A serta dampak dari tingkat pengungkapan tersebut bagi kinerja jangka panjang serta kualitas laba perusahaan pasca M&A. Penelitian ini berfokus pada pemisahan persepsi motif M&A dari investor menjadi motif sinergi dan agensi berdasarkan reaksi investor saat pengumuman M&A dilakukan serta menggunakan variabel akuntansi. Penelitian ini dilakukan secara lintas negara dengan menggunakan sampel kasus M&A yang terjadi di 11 negara Asia selama periode 2002-2012. Dengan menggunakan metode cross-sectional ordinary least square, hasil analisis menunjukkan bahwa M&A bermotif sinergi menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan M&A motif agensi, dan mekanisme Corporate Governance yang diterapkan perusahaan terbukti dapat lebih memaksimumkan dampak positif tersebut. Temuan lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa motif M&A juga menjadi faktor penting yang menjelaskan tingkat pengungkapan informasi M&A yang kemudian terbukti secara signifikan menentukan kualitas laba perusahaan pasca M&A. Penelitian ini tidak dapat membuktikan pengaruh motif M&A terhadap kualitas laba, pengaruh tingkat pengungkapan M&A terhadap kinerja jangka panjang serta peran moderasi Corporate Governance tingkat negara pada hubungan antara motif M&A dan kinerja jangka panjang.

The purpose of this study is to analyze the effect of Merger and Acquisition (M&A) motives to the long-term performance and earnings quality of companies post M&A, and the moderating effect of Corporate Governance, both in firm-level and country-level, to the relationship between M&A motives to the long-term performance. In addition, this study also analyses the influence of M&A motive to the M&A transaction disclosure level and then analyses how the M&A disclosure level can determine the long-term performance and the earnings quality post M&A. This study uses M&A transactions in 11 Asian countries during 2002 until 2012 as research sample. Using cross-sectional ordinary least square method, this study proves that the M&A motives have significant positive influence to the long-term performance post M&A and the significant moderating effect of Corporate Governance at firm-level in maximizing the influence between it. Other findings in this study show that the M&A motives have a significant positive influence on the level of M&A disclosure which is then proven to be one of the significant factors that determining the quality of earnings post M&A. In the other side, this study fails to prove the significant impact of the M&A motive to the earnings quality post M&A, the influence of the disclosure level to the long-term performance and the moderating effect of the Corporate Governance at country-level to the relationship between the M&A motives and the long-term performance post M&A."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Putri Ratnaningtyas
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa apakah terdapat tata kelola yang lebih lemah pada fraud firm dibanding control firm pada periode sebelum terjadi kecurangan dan apakah terdapat perbaikan tata kelola perusahaan yang dilakukan oleh fraud firm pada periode setelah kecurangan. Penelitian ini menganalisis tata kelola perusahaan yang diukur menggunakan variabel efektivitas dewan komisaris, efektivitas komite audit, kualitas audit, dan struktur kepemilikan.
Hasil uji beda menunjukkan bahwa fraud firm lebih lemah dalam kualitas audit dan bahwa fraud firm melakukan perbaikan pada kompetensi dewan komisarisnya. Selain itu, kecurangan menyebabkan penurunan kepemilikan terkonsentrasi pada fraud firm.

ABSTRACT
This research?s objective is to check whether fraud firm has weaker corporate governance compared to control firm in the period before fraud occured and whether fraud firm make improvements on its corporate governance in the period following fraud. This research analyzes corporate governance structures which are measured by board of commissioners effectiveness, audit committees effectiveness, audit quality, and ownership structure.
The results show that fraud firm has weaker audit quality and that fraud firm makes improvement on its board of commissioners? competence. Besides, fraud occurence causes decline on fraud firm?s blockholders ownership."
2015
S60716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>