Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106719 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rsna Fithriatni
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27032
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdiyanto
"Dalam usahanya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik, Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi dalam pengelolaan keuangan negara dengan mengeluarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-Undang tersebut mengharuskan pemerintah pusat/daerah untuk menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dari Catatan atas Laporan Keuangan. Pertanggungjawaban tersebut harus disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah (SAP) yang disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP) dan sudah diterapkan paling lambat akhir tahun 2008. KSAP telah menyusun dan menerbitkan Draft SAP yang sebentar lagi akan menjadi Peraturan Pemerintah (PP).
Perubahan akuntansi pemerintahan dari berbasis kas menjadi berbasis akrual (cash towards accrual) tersebut mengharuskan pemerintah pusat maupun daerah mengakui semua aset dan kewajibannya yang memenuhi kriteria definisi dan kriteria pengakuan dalam neraca. Seiring dengan penerapan akuntansi berbasis akrual oleh organisasi sektor publik (termasuk pemerintahan), pelaporan keuangan heritage assets telah menjadi salah satu isu utama dalam akuntansi sektor publik. Perdebatan terjadi apakah heritage assets harus disajikan sebagai kewajiban atau aset dalam neraca pemerintah, atau cukup diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Draft SAP PSAP No. 07 pare 64-71 menyatakan bahwa Aset Bersejarah (sebagai pengganti istilah heritage assets) yang juga memberikan potensi manfaat kepada Pemerintah selain nilai sejarahnya (operational heritage assets) diakui dan dinilai dalam neraca sama seperti aset tetap lainnya. Sedangkan Aset Bersejarah yang potensi manfaatnya terbatas pada karakteristik nilai sejarahnya (non-operational heritage assets) harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan dalam unit fisik dan tanpa nilai.
Studi ini akan mengevaluasi Draft PSAP No. 07 para. 64-71 tentang Aset Bersejarah dengan melakukan studi banding praktik-praktik pelaporan heritage assets di beberapa negara yang telah menerapkan akuntansi akrual dan dianggap mewakili arus utama (mainstream) praktisi akuntansi dunia seperti Australia, New Zealand, Inggris, Amerika, Kanada, dan Swedia. Sebelumnya, studi akan mengkaji justifikasi teoritis terhadap pengakuan dan penilaian heritage assets dengan menggunakan kerangka konseptual. Penggunaan istilah Aset Bersejarah juga dievaluasi, apakah tidak akan membatasi pengklasifikasian suatu aset dalam kategori heritage assets.
Studi dilakukan dengan metode literatur. Justifikasi teoritis terhadap pengakuan dan penilaian heritage assets dikaji dengan mendasarkan pada telaah literatur-literatur (jurnal, artikel, buku, dan sebagainya) mengenai teori dan praktik akuntansi heritage assets di sektor publik.. Draft PSAP No. 07 dievaluasi dengan mendasarkan pada analisis studi banding praktik akuntansi heritage assets di beberapa negara.
Arus utama praktik akuntansi dunia menunjukkan adanya konsensus untuk mengakui operational heritage assets dalam neraca dan menilainya pada nilai wajar dengan menggunakan depreciated replacement cost atau reproduction cost. Namun, konsensus tidak terjadi untuk non-operational heritage assets. Ada beberapa negara yang mengakui non-operational heritage assets, baik yang diperoleh pada periode sebelumnya maupun yang diperoleh periode berjalan, yaitu Australia, Inggris, dan New Zealand. Amerika dan Kanada tidak mengakui non-operational heritage assets, sedangkan Swedia hanya mengakui heritage assets yang diperoleh pada periode berjalan. Penyusutan harus dilakukan atas heritage assets yang memiliki masa manfaat terbatas dan nilai penyusutannya material.
Draft Standar Akuntansi Pemerintahan RI (PSAP No. 07) telah mengikuti arus utama praktik akuntansi dunia untuk aset bersejarah yaitu bahwa operational heritage assets harus diakui dalam neraca dan disusutkan (para. 70). Namun, Draft SAP tersebut tidak mensyaratkan adanya pengakuan non-operational heritage assets, baik yang sudah dimiliki maupun yang diperoleh pada periode berjalan, seperti yang diterapkan di Australia, Inggris dan New Zealand. Non-operational heritage assets tersebut; hanya disyaratkan untuk diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Keterbatasan studi ini terletak pada metode yang digunakan yaitu studi literatur. Metode ini tidak memungkinkan untuk mengevaluasi secara mendalam aplikasi kebijakan akuntansi bagi heritage assets yang ditetapkan oleh otoritas akuntansi masing-masing negara dalam praktik pelaporan keuangan pemerintah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Lina Chusna
"Tesis ini membahas mengenai kebijakan manajemen koleksi sebagai bagian dari fungsi museum. Kajian dilakukan terhadap manajemen Museum Nasional Indonesia, yang terletak di Jalan Medan Barat Jakarta 12, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang diawali dengan gambaran mengenai Sejarah Museum Nasional, kebijakan-kebijakan yang dibuat serta regulasi yang mengatur mengenai manajemen koleksi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kebijakan dan prosedur manajemen koleksi yang terdiri dari kebijakan pengadaan, dokumentasi, konservasi dan restorasi. Berdasarkan kondisi tersebut, kebijakan manajemen koleksi Museum Nasional selama ini tidak terintegrasi, tidak detil dan rinci sehingga museum perlu membuat kebijakan tertulis mengenai manajemen koleksi dengan melengkapi kebijakan yang selama ini menjadi pedoman kerjanya. oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan konsep baru dan rekomendasi mengenai kebijakan manajemen koleksi.

The focus of this thesis is about the collections management policy as a part of the museum functions. The object of the research is National Museum of Indonesia's management that located on Jalan Merdeka Barat number 12, jakarta. This reasearch is using descriptive qualitative methods. Started with the history of national museum of Indonesia, the policy and regulation that made to controlled all about the collection management. The analisis unit in this research is the procedure and policy of collection management which is consist of collecting, documentation, conservation, and restoration. Based on the condition above , the collection management policy of the national museum of Indonesia is not integrated, complete, and detail, so that the museum need to made an extra policy about collection management to improve the policy of the museum. Therefore the objective of this research is to give a new concept and recommendation about collection management of National Museum of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T41449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolin Susanto
"Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban yang terus disempurnakan sangat menunjang pengendalian manajemen yang efektif. Namun bukan hanya sistem akuntansi pertanggungjawaban itu sendiri yang harus diperbaiki, juga harus diupayakan untuk memotivasi perilaku individu agar mereka dapat memaksimumkan kinerja mereka bagi pencapaian. tujuan perusahaan secara keseluruhan. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk mengevaluasi sejauh mana penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada Bank X mendukung pengendalian manajemen pada bank tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah: 1. Penelitian kepustakaan, dengan meneliti buku-buku maupun artikel yang berkaitan dengan konsep akuntansi pertanggungjawaban.'
2. Penelitian sebagai akuntansi
lapangan, dengan Bank Swasta Nasional X obyek penelitian dan melihat penerapan pertanggungjawaban pada bank itu yang dikaitkan dengan kerangka teoritis yang ada.
Dari hasil penelitian, ternyata penerapan akuntansi
pertanggungjawaban pada Bank X perlu disempurnakan untuk berbagai aspek, meliputi pembentukan pusat-pusat
pertanggunqjawaban, berikut pengukuran kinerja yang
dipermaruhi oleh tingkat controllability dari tiap unit pertanggungjawaban, pengalokasian common
penetapan transfer pricing baik bagi penempatan dana antar kantor, maupun untuk jasa-jasa yang diberikan oleh pseudo profit center ke unit pertanggungjawaban lainnya. Disamping itu, untuk memotivasi individu agar memaksimumkan kinerja terbaik mereka, atau bagi tercapainya "goal congruence" perusahaan harus menerapkan kebijakan yang memperhatikan karakteristik-karakteristik yang mempengaruhi perilaku individu itu sendiri. Perbaikan secara menyeluruh dan melibatkan semua aspek organisasi akan semakin mendukung sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam peran sertanya menunjang pengendalian manajemen yang efektif. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Dominika
"Penulisan skripsi ini mengenai pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya, berupa rumah singgah, menjadi Museum Tesktil di Jakarta. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya sebagai museum menyebabkan ada beberapa intervensi akibat kebutuhan persyaratan ruang di Museum Tekstil. Intervensi terhadap Bangunan Cagar Budaya dimungkinkan selama tidak merusak arsitektur asli bangunan.
Persyaratan ruang untuk kegiatan pelestarian di Museum Tekstil tidak membutuhkan intervensi yang bersifat permanen atau merubah arsitektur aslinya, sehingga pelaksanaan museum dapat dimungkinkan di bangunan bekas vila ini. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya tidak sebagai fungsi awalnya dimungkinkan, selama intervensi pada bangunan tidak merubah keaslian arsitekturnya.

The thesis contains a heritage building utilization from a shelter building into a texttiles museum in Jakarta. Heritage building utilization as a museum cause some intervention by the needs of space requirement from the museum itself. The interventions are allowed as long as no damage to the original architecture of the building are involves.
Space requirements for the conservation at the Textiles Museum does not require a permanent intervention nor change the original architecture, therefore the implementation was allowed in this former villa building. An utilization of heritage building not as the initial function is tolerable, as long the intervention does not change the original architecture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Khozin
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penerapan konsep museologi baru dan museum sejarah di
Museum Kebangkitan Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini
adalah menjadikan Museum Kebangkitan Nasional sebagai museum sejarah ideal
dan merumuskan konsep komunikasi yang tepat untuk memudahkan proses
penyampaian pesan. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasikan bahwa Museum
Kebangkitan Nasional merupakan museum sejarah yang dalam pengelolaannya
belum menggunakan konsep museologi baru, karena belum menerapkan konsep
komunikasi timbal balik.

ABSTRACT
The object of this research was to discuss the application of the new museology
and the historical museum concepts. This research is a descriptive study which
used qualitative approach. The aim of the study is to perform ?National
Awakening Museum? as the ideal historical museum and formulate the
appropriate communication concept to facilitate the process of delivering
messages. The result of the research identified that National Awakening Museum
is a historical museum which its management has not used the new museology
concept, due to the fact of lacking the using of reciprocal communication concept."
2013
T35378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan utama dilakukan kajian prospek penerapan akuntansi belanja kesehatan nasional (NHA) ini adalah dihasilkannya formulasi konsep serta langkah-langkah untuk melembagakan Akuntansi Belanja kesehatan nasional (National Health Account (NHA) di Indonesia dan di hasilkanny data NHA detil tahun 2002 dan NHA Global tahun 2003-2004...."
330 IKB 5:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Putri Yusiani
"Penelitian ini merupakan penelitian awal tentang pedagogi di museum di Indonesia. hasil dariPtracking study dan wawancara pengunjung di Galeri Etnografi di Museum Nasional memperlihatkan cara pembelajaran pengunjung Indonesia di museum. Observasi di galeri dan wawancara dengan staf museum juga mengungkap bagaimana museum menciptakan dan menyampaikan narasinya kepada pengunjung. Dengan melihat pada proses belajar pengunjung museum dan konteks museum di Indonesia, beberapa nilai dari pedagogi Barat dapat diadaptasi sebagai dasar dari pedagogi museum di Indonesia.

This research is a preliminary research towards a museum pedagogy in Indonesia. The findings Tbased on tracking study and interview of visitors in the Gallery of Ethnography in the National Museum reveals how Indonesian visitors learn in museums. Observation in the gallery and interview with the museum's staff also shed a light in knowing how the museum construct and convey its narratives to visitors. By looking at the learning processes of Indonesian visitors and the museum context in Indonesia, some of the values of the Western pedagogy can be adapted as a basis for the Indonesian museum pedagogy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27633
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurul Fajri
"Indonesia sebagai negara multikultural terintegrasi dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai simbol persatuan. Pada kenyataannya masih ada etnis yang mengalami diskriminasi yaitu etnis Cina, hingga sekarang kitapun masih bisa melihat adanya sentimen yang diarahkan kepada mereka. Pemisahan etnis tertentu akan mengganggu ketahanan nasional. New Museum mengubah paradigma museum dari tempat pameran masa lalu menjadi tempat pendidikan dan media komunikasi untuk kepentingan masa kini dan masa depan. Etnis Cina harus direpresentasikan di museum sebagai cara untuk merangkul dan sebagai simbol pengakuan negara terhadap minoritas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana museum nasional Indonesia mengakomodir etnis Cina dan kendala apa yang dihadapi serta cara untuk mengatasinya. Dan juga menunjukkan sejauh mana pemerintah menggunakan museum sebagai sarana pembentuk integrasi nasional. Penelitian menunjukkan etnis Cina belum direpresentasikan karena Museum Nasional Indonesia masih terjebak dalam konsep traditional museum yang berfokus koleksi dan masa lalu.

Indonesia as a multicultural country is integrated in the motto of Bhinneka Tungga Ika or Unity in Diversity as a symbol of unity. But now adays, there are still ethnic groups that discriminated like Chinese Ethnic as we can still see the sentiment pointed to them. The Segregation of certain ethnic will disrupt national resilience. New Museum transforms the paradigm of the museum from the place of the past exhibition into a place of education and communication media for the benefit of both present and the future. Chinese Ethnic must be represented in museums as a way to embrace and symbolize state recognition of minorities. This research aims to see the extent to which the Museum Nasional Indonesia accommodates the Chinese and what obstacles are faced and ways to overcome them. And also shows the extent to which the government uses museum as a means of forming national integration. This research shows that Chinese minority has not been represented because Museum Nasional Indonesia are still trapped in traditional museum concepts."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>