Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132030 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Budianto
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26935
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fahmi Idris
"Penelitian ini membahas novel Batas karya Akmal Nasery Basral yang menceritakan perjalanan Jaleswari yang datang ke perbatasan untuk mengawasi program bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap pendidikan di sana. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan permasalahan perekonomian dan sosial pada masyarakat perbatasan yang terdapat dalam novel Batas. Penulis menggunakan cara pandang struktural dengan menganalisis tokoh, penokohan, dan latar tempat. Penulis juga menggunakan konsep mengenai perekonomian di perbatasan dan konsep mengenai Corporate Social Responsibility. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan deskriptif analisis.
Hasil dari penelitian adalah terdapat permasalahan perekonomian dan sosial pada masyarakat perbatasan yang terlihat pada tokoh, penokohan, dan latar tempat dalam novel Batas. Permasalahan perekonomian menyangkut infrastruktur yang buruk di perbatasan dan ketergantungan masyarakat perbatasan terhadap alam. Permasalahan sosial terjadi karena terdapat tengkulak, perdagangan manusia, dan permasalahan pendidikan.

This research dicusses about novel Batas that is written by Akmal Nasery Basral and has story about Jaleswari who came to the border to control Corporate Social Responsibility (CSR) that aims to enhance education in the border. The research means to obtain a description of economy and social problems in the border society. The researcher uses structural analysis to analyze characters, characterizations, and setting of place. The researcher also uses border economy concept and Corporate Social Responsibility concept. The methods used are qualitative method and descriptive-analysis method.
At the end of this research, the researcher find that there are economy and social problems that are faced by the border society that can be seen by analyzing characters, characterizations, and setting of place in Batas. Economy problem can happen because of bad infrastructure in the border and border society whose dependency on their natural resources. Social problem can happen because of buyer-up, human trafficking, and education problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatusshalihah
"Masyarakat perbatasan Republik Indonesia-Republik Demokratik Timur Leste(RDTL) di bagian pos lintas batas Motamasin (Metamauk-Salele) terdiri atas masyarakat lokal dan masyarakat pendatang (ekspengungsi) dari Timor Leste. Meskipun bahasa kelompok etnis yang digunakan pada umumnya sama, ada unsur-unsur serapan dari bahasa daerah lain yang membedakannya. Tulisan ini mengkaji bagaimana komunikasi antara dua kelompok masyarakat tersebut. Kajian mencakup sikap masyakarat dan pilihan bahasa yang digunakan oleh masyarakat lokal dan masyarakat pendatang di pos lintas batas Motamasin dalam komunikasi sehari-hari. Dalam kajian ini ditemukan bahwa indeks persentase interpretasi responden terhadap butir tanyaan yang berkenaan dengan sikap terhadap bahasa ibu terletak pada skala 61–80. Hal ini menunjukkan kecenderungan sikap positif masyarakat terhadap bahasa ibu di perbatasan RI-RDTL,sedangkan sikap bahasa masyarakat lokal terhadap bahasa daerah lain berkisar pada skala 0–40 yang menunjukkan kecenderungan sikap negatif. Kecenderungan ini memmengaruhi penggunaan dan pilihan bahasa sehari-hari. Masyarakat lokal cenderung menggunakan bahasa ibu dengan kelompok etnisnya dan masyarakat pendatang dari Timor Leste. Demikian pula dengan masyarakat pendatang dari Timor Leste yang cenderung menggunakan bahasa lokal jika berbicara dengan masyarakatlokal. Sementara itu, bahasa ibu digunakan dengan sesama penutur dari Timor Leste.

The RI-RDTL border community in the Motamasin (Metamauk-Salele) cross-border post consists of local people and migrants from the Timor Leste. Although the ethnic group languages used are generally the same, there are absorbing elements from other languages that distinguish them. This paper examines how communication between these two groups works. The study includes community attitudes and language choices used intheirdaily communication. The studyshowesthat the percentage index of respondents' interpretations of the questions regarding attitudes towards mother tongue lies on a scale of 61–80. This shows the tendency of positive attitudes toward their mother tongue, while attitudes toward other languages range on a scale of 0–40 which shows the tendency of negative attitudes. This tendency influences the use and choiceof dailylanguage. Local people tend to use mother tongue with their ethnic groups and migrant communities from Timor Leste. Likewise, migrants from East Timor. However, they tend to use local language when they comunicate withlocal people. Mother tongue language is only used with their fellow from Timor Leste"
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wallerstein, Immanuel
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 1997
300 WAL l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Timbul
"Penelitian ini berfokus pada peningkatan sistem pemeriksaan lintas batas di bandara internasional di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan menentukan titik kelemahan sistem pemeriksaan yang sekarang dilihat dari sisi pelayanan dan keamanan serta mengkonstruk sistem pemeriksaan yang efektif dan aman.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan desain deskripsi. Model analisis penelitian ini menggunakan sejumlah pertanyaan yang memuat unit analisis yang menjadi dasar dari pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini terdiri atas unsur pembuat kebijakan, pelayanan dan pengawasan yang keseluruhannya berjumlah 104 orang.
Dari analisis hasil penelitian disimpulkan terdapat sejumlah kelemahan pada komponen sistem pemeriksaan, yaitu: 1). Sistem tidak bisa memonitor pelintas batas, 2). Mekanisme monitoring orang asing sejak masuk, berada sampai keluar dari Indonesia sulit, 3). Alat pembaca dokumen sangat kurang, 4). Semua entry point tidak terkoneksi dan terintegrasi, 5). Distribusi cekal masih manual, 6). Tidak ada koneksi dengan sistem lain, 7). Kurang kerjasama dengan negara lain, 8). Capacity building yang minim. Kelemahan ini dapat ditutupi dengan mengkonstruk suatu sistem yang merujuk pada praktek-praktek yang telah dilakukan di sebagian bandara di Indonesia, negara lain dan rekomendasi serta best practice dari organisasi internasional. Operasionalnya dilakukan dengan mengadop teknologi informasi yang menghubungkan kantor pusat dengan seluruh unit pelaksana teknis termasuk perwakilan di luar negeri secara langsung.

This research focuses on the enhancement of cross border?s clearance in Indonesia?s international airport. The purpose of this research is to recognize and appoint the weak points of the current clearance system, analyzed from services and security perspectives, and also to construct an effective and secure clearance system.
This research is a qualitative research with descriptive design. The analysis model of this research is by utilizing numbers of questions consisting analysis units, which become the basis of data collection. The source persons (informan) of this research are combined from policy maker elements, frontline officers for service and control, with the total number of 104 (one hundred and four) persons.
By analyzing the research report, it can be concluded that there are numbers of weaknesses on the clearance system?s component, which are: 1). The system is unable to monitor the crossers, 2). The monitoring mechanism of foreigner started from the date of entering, staying, and leaving the territory of Indonesia is difficult, 3). Limited numbers of document reader devices, 4). All entry points are not connected and integrated one another ? stand alone mode, 5). Alert list is still distributed manually, 6). There is no connection with other system, 7). Lack of cooperation with other countries, 8). Minimum capacity building. This weaknesses can be countered by constructing a system referring to practical activities which have been applied in several airports in Indonesia, other countries, and also referring to recommendation and best practices from international organization. To operate the system, can be done by adopting information technology which directly connects headquarter and the rest of technical service units, and this includes Indonesian representative offices overseas."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsono
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998/1999
302.359 SUM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suhardi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
306 SUH c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adeney, Bernard T.
Yogyakarta: Kanisius, 2000
170 ADE st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia, 2005
361 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>