Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Geomorphology condition of aplace can be exploited for mitigation activity from tsunami, wave natural disaster. To the number of property victim and soul in tsunami wave disaster one of the is utilization of coast layout...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tree farming such as coconut, cocoa, cocoa, coffee, rubber and rambutan was dominant in the west coast of Aceh prior to tsunami. The farming is not only important for sustainable livelihood, but also for superior environmental protection..."
630 IJAS 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Novianto Hadaning Putra
"Kota Padang menurut para pakar geologi dinyatakan sebagai daerah rawan gempa, karena terletak diantara dua sumber gempa aktif yaitu pertemuan lempeng Australia dan lempeng Eurasia. Berdasarkan catatan sejarah pada tahun 1797 M dan 1833 M telah terjadi gempa besar (+ 9 skala richter) di sekitar Mentawai yang diikuti oleh gelombang tsunami yang besar, sehingga menghabiskan sepertiga Kota Padang. Oleh karena itu kesiapsiagaan untuk mengantisipasi bencana menjadi sangat penting, mengingat jika terjadi gempa besar yang diikuti oleh tsunami, maka resiko bahaya akan sangat besar, karena Kota Padang terletak di pinggir pantai dengan konsentrasi penduduk yang tinggal di wilayah pantai cukup tinggi. Pemetaan dan analisis tingkat resiko tsunami harus dilakukan dengan pendekatan multikriteria sesuai dengan daerah kajian. Berdasarkan analisis Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan metode Cell Based Modelling dapat ditunjukkan bahwa tingkat risiko bencana tsunami di setiap wilayah kecamatan di Kota Padang memiliki variasi spasial yang berbedabeda.
Wilayah-wilayah yang memiliki tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi berada pada wilayah Kota Padang bagian barat yang dekat dengan permukaan laut, dimana memiliki ketinggian topografi <10 m. Risiko bencana yang tinggi ini juga diakibatkan karena lokasi kemungkinan terjadi bencana tsunami tersebut berada pada daerah pemukiman padat penduduk sehingga perlu dikembangkan mitigasi bencana tsunami yang komprehensif di Kota Padang, terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki kerawanan dan kerentanan bencana tsunami yang tinggi, dan memiliki tingkat kesiapsiagaan bencana yang rendah. Sedangkan wilayah yang hanya memiliki tingkat risiko rendah, dan sangat rendah terdapat di wilayah Kota Padang bagian timur, atau yang jauh dari permukaan laut, dimana memiliki ketinggian >15 m. Wilayah ini dapat digunakan sebagai zona evakuasi bencana tsunami.

According to some geology experts Padang City is declared as an earthquake tendency region because it locates between two active earthquakes sources that are Australian and Eurasian plates. Based on the history record on 1787 M and 1833 M a massive earthquake (+ 9 Richter scale) has already happened around Mentawai that followed by a big tsunami until depleted one per three of Padang City. Therefore state of being prepared and on the alert for anticipating disasters is become very important, remembering if big earthquake followed by tsunami happen then the danger risk will be very huge because of Padang City is located in the coastal area with high enough population. Mapping and analysis of tsunami risk level must be done by multi criterion approach which appropriate with the location of study. Based on Remote Sensing and Geography Information System (GIS) analysis with Cell Based Modeling method it can be shown that tsunami risk level in every sub district region of Padang City have different spatial variation.
The regions which are high risk and very high risk locates on the west of Padang City that is close to the sea surface where the topography height <10 m. This high risk is also caused by those tsunami possibility locations located on the high population settlement area so that a comprehensive tsunami disaster mitigation is need to be develop in Padang City, especially on the regions which have high potential tsunami disaster, and low disaster prepared level. Whereas some regions which only have low and very low risk level locates on the east of Padang City or far from sea surface with height >15 m. These regions can be used as tsunami disaster evacuation zone.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39422
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marlisa Rahmi
"Meskipun beberapa daerah di Indonesia telah dipetakan sebagai daerah rawan bencana, namun ternyata hal ini tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk tetap bermukim kembali di daerah tersebut. Salah satu contoh empiris yang masih bisa diamati sekarang ini adalah fenomena bermukim kembalinya masyarakat korban tsunami di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme adaptasi yang dilakukan masyarakat sebagai suatu bentuk resiliensi untuk tetap bertahan dan bermukim kembali di kawasan rawan bencana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui tabel, grafik dan gambar. Data yang diperoleh berupa data teks dan data visual, dengan responden sejumlah 25 orang yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada suatu strategi adaptasi secara aktif dilakukan oleh masyarakat yang bermukim kembali di daerah rawan tsunami ini sebagai suatu upaya untuk resilien, yaitu melalui mekanisme adaptation by adjusment dengan melakukan beberapa penyesuaian terhadap fisik hunian dan lingkungannya. Hasil dari kajian ini nantinya diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru dalam pendidikan arsitektur serta menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengaplikasikan upaya mitigasi bagi masyarakat di daerah rawan bencana."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gibran Athalla Naufal
"Pada bulan Agustus tahun 1883, terjadi letusan gunung api oleh Gunung Api Krakatau. Letusan tersebut menimbulkan berbagai macam kerusakan serta memicu bencana lain yang salah satunya ialah tsunami. Daerah Limus merupakan daerah bagian Selatan Pulau Sumatra sehingga daerah tersebut diindikasikan memiliki sisa-sisaendapan yang terbawa oleh tsunami Krakatau tahun 1883. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi endapan tsunami Gunung Krakatau tahun 1883 menggunakan metode analisis ukuran butir, LoI, unsur kimia, dan mikrofauna serta menginterpretasikan sejarah pengendapannya. Hasil analisis LoI menunjukan bahwa endapan Krakatau pada daerah penelitian merupakan endapan Krakatau dilihat dari persentase material organik danmaterial karbonatnya yang semakin menurun akibat adanya material lain yang mendominasi, diindikasikan merupakan material vulkanik. Hasil analisis ukuran butir menunjukan bahwa endapan Krakatau memiliki persebaran butir yang kurang baik serta memiliki maturitas butir batuapung yang tinggi. Hasil analisis unsur kimia menunjukan bahwa terdapat kenaikan unsur Ca, Sr, dan Zr sebagai unsur indikator adanya material laut yangterbawa ke daratan. Hasil analisis mikrofauna menunjukan bahwa terdapat fragmen biota laut yang sudah hancur akibat suatu energi, diindikasikan berasal dari tsunami. Endapan tsunami pada daerah penelitian diindikasikan termasuk pada aktivitas klimaks pertama yaitu main plinian phase dikarenakan pada tahap ini merupakan tahap terbentuknya gelombang tsunami.

In August 1883, there was a volcanic eruption from Mount Krakatau. This eruption caused various damages and triggered several disasters, one of which was a tsunami. Limus is part of the southern area of Sumatra Island, indicating the potential presence of remnants of the 1883 Krakatau tsunami deposits. The objective of this study is to identify the 1883 Krakatoa tsunami deposits using grain size analysis, Loss on Ignition (LoI), chemical elements, and microfauna, as well as interpret its depositional history. The LoI analysis results indicate that the Krakatau deposits in the research area exhibit reduced percentages of organic and carbonate materials due to the dominance of other materials, which indicate volcanic material. Grain size analysis shows that the Krakatau deposits have poor grain distribution and high maturity of volcanic ash grains. Chemical element analysis indicates an increase in Ca, Sr, and Zr elements, suggesting the presence of sea-derived materials transported inland. Microfauna analysis reveals fragments of sea biota that have been destroyed due to energy, indicating their origin from the tsunami. The deposits in the research area are indicated to belong to the first climax activity, the main plinian phase, as this stage marks the formation of the tsunami waves."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Pramudita Wetty
"

Kecamatan Buleleng merupakan pusat kegiatan di Kabupaten Buleleng yang berbatasan langsung dengan Laut Bali di bagian utara yang dilewati oleh patahan naik Flores. Mengingat aktivitas patahan naik Flores yang pernah mengakibatkan gempa dan tsunami di Flores pada tahun 1992 dan menewaskan hingga 2100 jiwa, serta sejarah bencana gempa bumi pada tahun 1976 di Kabupaten Buleleng, maka dibuatlah model spasial kerentanan terhadap tsunami di Kecamatan Buleleng. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis model kerentanan terhadap tsunami, dan menganalisis intensitas kerugian wilayah terpapar tsunami terhadap distribusi penduduk dan lahan terbangun di Kecamatan Buleleng. Model spasial kerentanan terhadap tsunami di Kecamatan Buleleng menggunakan menggunakan metode analisis kuantitatif dan analisis spasial, dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menentukan harkat, bobot, skor. Variabel lahan terbangun membedakan jenis bangunan permukiman serta perdagangan dan jasa. Variabel distribusi menggunakan estimasi per 10 ha dengan menggunakan grid. Terdapat tiga skenario ketinggian gelombang yang dilakukan untuk melihat sejauh mana wilayah terpapar tsunami di Kecamatan Buleleng. Hasil skenario 6 meter menunjukkan jumlah korban mencapai 2.493 jiwa dengan 482 lahan terbangun yang terpapar tsunami. Skenario 9 meter menunjukkan 147.276 jiwa korban dan 8.052 bangunan yang terpapar tsunami, dan yang terakhir skenario 20 meter menunjukkan 161.199 jiwa korban dengan 18.293 bangunan yang terpapar tsunami


Buleleng Subdistrict is the activity center in Buleleng Regency. It is adjacent to the Bali Sea in the northern part, which is crossed by the Flores back arc thrust fault. Considering the fact that the fault activities in Flores had caused an earthquake and tsunami in 1992 in Flores which killing up to 2100 people and in 1976 in Buleleng Regency, hence a spatial modelling for tsunami vulnerability in Buleleng Subdistrict was developed. The aim of this study is to analyze the tsunami elevation model, and to analyze the integration of tsunami-exposed areas with the distribution of populations and buildings in Buleleng Subdistrict. The methods used for making a spatial modelling for tsunami vulnerability in Buleleng Subdistrict were quantitative analysis and spatial analysis. Analytical Hierarchy Process (AHP) used to determine the value, weight, and score. Built land variables distinguished the residential buildings, and trade and service areas. Distribution variables used an estimation of per 10 hectares in the grid. Based on the results, there are three wave height scenarios to identify how big the tsunami exposure area is in Buleleng Subdistrict. The scenario of 6-meter shows the number of victims will reach up to 2,493 people and around 482 buildings will affect. While, the 9-meter scenario estimates that there will be 147,276 victims and 8,052 buildings will affect. The last scenario is the 20-meter that estimates around 161,199 people and 18,293 buildings will affect

"
2019
T54285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aninda Ainun Mi`raj
"Wilayah Pantai Pangandaran, Jawa Barat terletak di zona subduksi antara dua lempeng yang menyebabkan rawan terhadap bencana tsunami. Wilayah Pantai Pangandaran pernah mengalami gempa bumi besar pada 17 Juli 2006 silam yang menyebabkan tsunami. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kerentanan desa-desa pesisir Kecamatan Parigi terhadap tsunami berdasarkan kepadatan penduduk, penduduk rentan, dan kelompok umur rentan dan menganalisis efektivitas jalur evakuasi tsunami di desa-desa pesisir Kecamatan Parigi berdasarkan persepsi masyarakat. Metode analisis weighted overlay digunakan dalam penelitian ini untuk melihat kerentanan sosial terhadap bencana tsunami. Analisis deskriptif digunakan untuk menilai efektivitas jalur evakuasi tsunami berdasarkan persepsi masyarakat setempat. Desa dengan tingkat kerentanan sosial terendah adalah Desa Cibenda dengan nilai 279,1. Desa dengan tingkat kerentanan sosial tertinggi adalah Desa Parigi dengan nilai 966,0. Jalur evakuasi di Desa Cibenda yang paling efektif adalah jalur 4, Desa Ciliang adalah jalur 7, dan Desa Karangjaladri adalah jalur 10 dan 12 berdasarkan pendapat masyarakat setempat.

Pangandaran coast region, West Java located in subduction zone between two plates which makes it prone to tsunami disaster. On 17th July 2006, Pangandaran coast region experienced an earthquake that led to tsunami. The purpose of this research is to analyze social vulnerability of villages in Parigi subdistrict coast and the effectiveness of tsunami evacuation route. Overlay analysis method is used to determine the value of social vulnerability. Descriptive analysis is used to determine the effectiveness of tsunami evacuation route. Cibenda village has the lowest social vulnerability value with 279.1. Parigi village highest social vulnerability value with 966.0. The most effective evacuation route in Cibenda village is evacuation route number 4, while in Ciliang village is evacuation route number 7, and in Karangjaladri village is evacuation route number 10 and 12."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Buku Kompas, 2005
904 Ben
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fuad
Depok: Piramedia, 2006
361.8 Fua d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri
"Kondisi geologis wilayah pesisir Kota Bandar Lampung yang merupakan kawasan rawan tsunami, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin berkembang, maka lahan terbangun akan semakin berkembang pula. Hal ini dapat meningkatkan risiko terhadap bencana tsunami sebagai bencana yang sulit diprediksi kedatangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model dinamika spasial untuk wilayah rawan tsunami di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chains (CA-MC). Metode CA-MC digunakan untuk memprediksi perkembangan penggunaan lahan di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung tahun 2041 sebagaimana Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar Lampung tahun 2021-2041 berdasarkan faktor penggerak yang diberikan kepada model, yaitu kemiringan lereng, jarak dari garis pantai, dan jarak dari jalan. Hasil pemodelan akan di-overlay menggunakan wilayah rawan tsunami berdasarkan perhitungan matematis yang dikembangkan Berryman (2006). Hasilnya menunjukkan bahwa lahan terbangun terdampak tsunami pada tahun 2022 – 2041 di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan luasan lahan terbangun terdampak tsunami pada RTRW lebih besar dibandingkan hasil pemodelan tahun 2041.

The geological conditions of the coastal area of Bandar Lampung City, which is a tsunami-prone region, coupled with the growing population, will lead to the expansion of built-up land. This can increase the risk of tsunamis as they are difficult to predict. This research aims to analyze a spatial dynamics model for tsunami-prone areas in the coastal region of Bandar Lampung City using the Cellular Automata-Markov Chains (CA-MC) method. The CA-MC method is used to predict land use development in the coastal area of Bandar Lampung City in 2041, based on the driving factors given to the model, which are slope, distance from the coastline, and distance from roads. The modeling results will be overlaid with tsunami-prone areas based on mathematical calculations developed by Berryman (2006). The results show that the built-up land affected by tsunamis in the coastal area of Bandar Lampung City will significantly increase from 2022 to 2041, and the extent of built-up land affected by tsunamis in the Regional Spatial Plan (RTRW) is even larger than the modeling results for 2041."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>