Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gamow, George
[Place of publication not identified]: Trias Munarta, 2007
530 GAM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Firdaus
Solo: Katta, 2009
398.3 HAR m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Hendroyono
Solo: Katta, 2010
911.09 TON m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harbelubun, J.F.X.
"Peristiwa kematian selalu mengguncang akal dan batin manusia. Dalam menghadapi kematian orang yang sangat dicintai, seperti suami, Istri, anak, dan orang tua, kita dihadapkan kepada suatu peristiwa yang tidak dapat diterima/dipercaya oleh akal dan batin kita.
Prestasi akal budi manusia yang telah mampu melahirkan peradaban, iptek super canggihpun tetap tidak mampu menelusuri jejak sang malaikat maut. Inilah dasar yang menentukan pemilihan judul tesis ini : Misteri kematian dan bukannya Rahasia Kematian. Suatu Rahasia hanya menunggu saat yang tepat untuk diungkapkan namun sampai kapanpun kematian merupakan suatu misteri yang tidak terkuakkan. Manusia sendiri adalah suatu misteri, dan kematian adalah peristiwa yang mempersatukan seluruh umat manusia, karena kita semua pasti akan mengalaminya. Misteri kematian membawa persoalan dan pertanyaan sekitar kematian pada kesangsian.
Kesangsian lahir dari ketidakpastian. Ketidakpastian menimbulkan kegelisahan. Kegelisahan pada akhirnya membawa manusia kepada kecemasan dan ketakutan. Namun manusia tidak berhenti di sini. Manusia dengan daya nalarnya berusaha mengungkap selubung dibalik peristiwa ini. Misteri kematian selalu merupakan suatu persoalan yang mendalam dan fundamental baga para filosof. Sudah sejak zaman para filosof Yunani Kuno, persoalan ini dipelajari meskipun dalam kalangan terbatas.
Persoalan kematian memang hanya dibahas oleh kalangan terbatas karena ada suatu ketakutan umum, suatu tabu/pantangan untuk membicarakannya secara terbuka. Ada kesangsian kalau tidak mau dikatakan suatu ketakutan dalam membicarakan topik ini. Persoalan kematian sungguh menarik minat kami sejak usia dini karena dalam usia belum genap tujuh tahun menyaksikan kematian ayah tepat empat puluh hari sesudah kematian ibu. Dalam perjalanan hidup kami, begitu banyak kematian kami saksikan; anggota keluarga besar, teman-teman, tetangga, korban kecelakaan lalu lintas dan lain-lain. Namun peristiwa yang menggugah kami untuk memilih tema ini adalah meninggalnya seorang keponakan karena terbunuh oleh preman-preman Tanjung Priok. Peristiwa ini terjadi dua tahun lalu. Masih tergambar jelas bagaimana ketika kami akan mengambil jenazah di RSCM. Di suatu pojok yang gelap, di bawah tangga di kamar jenazah RSCM, pemuda yang Baru kemarinnya bercanda dengan kami terbujur kaku ditutupi kain hijau dan label yang bertuliskan data dirinya pada jempol kakinya. Ketika menyibak kain penutup dan melihat wajahnya terucap pertanyaan : "Mengapa bisa jadi begini?" rasa ketidakberdayaan sekaligus suatu pemberontakan menghadapi fakta kematian tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Hartono
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2019
338.04 DED m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Firdaus
Solo: Katta, 2009
398.3 HAR m II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Firdaus
Jakarta: Katta, 2009
900 HAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arwanto
"Penggunaan komposit untuk berbagai komponen peralatan di berbagai industri terus dikembangkan. Flat ini karena kelebihan yang dimiliki komposit antara lain anti korosif, ringan dengan kekuatan yang dapat bersaing dengan material lain. Dalam kaitan perkembangan industri minyak dan gas di Indonesia, komposit merupakan suatu material yang cukup prospek untuk dimanfaatkan. Hal ini dapat mengurangi masalah korosi yang kerapkali terjadi dan juga tidak membebani, sehingga akan sangat efektif pada penggunaan di anjungan lepas pantai. Untuk itu perlu diketahui ketahanan komposit terhadap lingkungan yang ada, kinerja komposit dalam menahan laju penyerapan fluida serta bagaimana pengaruhnya terhadap sifat fisik dan mekanik. Mengacu pada kondisi di atas telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh perendaman GRP (Glass Reinforced Plastic) dalam bensin, solar dan crude oil serta pemaparan GRP di udara. Pengaruh penambahan berat terhadap sifat mekanik menunjukkan untuk fluida udara, relatif sama pada kedua jenis GRP dengan gradien persamaan yang tidak jauh berbeda; E = - 3,82 C + 9,30 untuk glass/polyester dan E = - 1,75 C + 8,55 untuk glasslepoxy. Sedangkan pada perendaman dalam bensin terjadi perbedaan yang sangat besar, dengan E _ - 28,09 C + 9,086 untuk glass/polyester dan E = - 0,812 C + 8,608 untuk glasslepoxy. Glasslpolyester mempunyai persentase penambahan berat terbesar pada perendaman dalam crude oil dan terendah pada bensin. Sedangkan untuk glasslepoxy persentase terbesar terjadi pada perendaman dalam bensin dan terendah pada udara. Persentase penambahan berat pada perendaman dalam solar dan crude oil untuk glasslepoxy, relatif sama. Untuk fluida bensin perbedaan persentase penambahan berat antara glass/polyester dengan glass/epoxy cukup besar dibandingkan dengan fluida lain dan teori yang ada. Hal ini dapat dikarenakan unsaturated polyester resin larut dalam bensin sehingga penambahan berat akibat penyerapan diimbangi oleh adanya resin yang terlarut. Kondisi ini didukung dengan adanya perubahan warna pada bensin untuk perendaman glasslpolyester sementara untuk glass/epoxy serta fluida lain tidak terjadi. Jadi secara umum glass/polyester lebih baik dalam menahan laju penyerapan fluida, namun pengurangan kekuatannya relatif lebih besar dibandingkan glass/epoxy.

The utilization of composite for components of equipment in industries has been expanding. Because composite has many advantages such as: non-corrosion and high in ratio strength to density. Composite is a prospect material for use in both oil and gas industries, because the utilization of composite can reduce of corrosion problem, moreover, composite is light in weight so its very effective in use at offshore. For this reason, we need to know how composite can resist to its environment, how it can hold back the rate of diffusion and absorption, and also how it can effect to mechanical properties. Refer to that condition, we conducted a research about the effect of immersion Glass Reinforced Plastic (GRP) in gasoline, in automotive diesel oil, in crude oil and expose GRP on atmosphere. The result of research shown that GRP exposed on atmosphere, that the effect weight gain to mechanical properties of glass/polyester is relatively the same effect as glass/epoxy does, with equation: E = - 3,82 C + 9,30 for glass/polyester and E = - 1,75 C + 8,55 for glass/epoxy. While for GRP is immersed in gasoline, the effect weight gain to mechanical properties for glass/polyester is difference to glass/epoxy, with equation: E = -28,09 C + 9,086 for glass/polyester and E = - 0,812 C + 8,608 for glass/epoxy. A great deal of quantities of weight gam is happened in crude oil for glass/polyester, and in gasoline for glasslepoxy. On immersion in gasoline, ratio weight gain of glasslepoxy to glass/polyester is high, whereas for another fluid this condition is not happened. This happen because Unsaturated Polyester Resin (UPR) is degradation and soluble in gasoline. so weight gain will reduce. This condition is supported with the change in color of gasoline for glass/polyester. In general glass/polyester is. better than glasslepoxy to hold back of rate of diffusion and absorption, but in decrease of mechanical properties glass/epoxy was better than glass/polyester."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Syukurilla
"ABSTRAK
Penyelidikan tentang faktor bentuk hadronik pada fotoproduksi kaon telah menghasilkan
model standar terbaik. Model standar terbaik berisi kombinasi faktor
bentuk hadronik untuk masing-masing vertex fotoproduksi kaon yang diselidiki
menggunakan model isobar. Nilai c2=N minimum yang diperoleh dari model
standar terbaik adalah 2.13. Masing-masing vertex fotoproduksi kaon memiliki
kesesuaian penggunaan faktor bentuk hadronik yang berbeda-beda, antara lain
menggunakan jenis dipole, eksponensial, generalized dipole (1), generalized
dipole (2), atau generalized dipole (3). Selain kombinasi faktor bentuk hadronik,
model standar terbaik juga menghasilkan nilai parameter cut-off untuk setiap vertexnya.
Upaya perbaikan terhadap model standar terbaik dilakukan dengan seleksi
data eksperimen berdasarkan analisis konsistensi data dan seleksi berdasarkan
simpangan R. Namun, hasil seleksi data kurang memuaskan karena tidak ada
penurunan nilai c2=N yang signifikan. Parameter cut-off dan konstanta kopling
juga diselidiki pengaruhnya terhadap model dengan cara memvariasikan nilai
keduanya. Variasi parameter cut-off untuk vertex meson K(892) dengan kenaikan
dan penurunan 10% menyebabkan adanya pergeseran hasil fit dari model standar
terbaik. Sementara itu, variasi konstanta kopling tidak menghasilkan perubahan
cukup besar pada model standar terbaik.

ABSTRACT
We have produced the best standard model of kaon photoproduction off the proton
using hadronic form factors. The best standard model, which is investigated using
isobar model, contains combination of hadronic form factors for each vertex in kaon
photoproduction. The value of c2=N achieved in this work is 2.13. Each vertexs
of kaon photoproduction perform different suitability using several hadronic form
factors, those are the dipole, exponential, generalized dipole (1), generalized dipole
(2), or else generalized dipole (3). Furthermore, the best standard model produced
the specific value of cut-off parameter for each vertex. We also try to improve the
best standard model by selecting the experimental data using consistency analysis
method and deviation method. However, both methods perform no improvement. In
the final work, we investigate the effect of cut-off parameter and coupling constant
on the best standard model by varying their values. Cut-off parameter for K(892)
meson show different result from the best standard model after varying its value in
the range of 10%. Meanwhile, variation on coupling constant perform not enough
differences to be noted."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Budiman
"[ABSTRAK
FPGA merupakan piranti yang bersifat dapat dikonfigurasi-ulang (reconfigurable). Dengan mengambil keuntungan dari paralel hardware, eksekusi FPGA dapat lebih cepat dari pemrosesan DSP(Digital Signal Processor). Disain dan Implementasi Pengenalan wajah menggunakan FPGA, untuk mengidentifikasi citra wajah yang diberikan dengan menggunakan Fitur utama dari wajah. Dalam tesis ini Algoritma Artificial Neural Network metode Back Propagation disajikan, untuk mendeteksi pandangan frontal wajah. Extraksi Penciri citra wajah di lakukan dengan (PCA) dan identifikasi menggunakan Back Propagation. Citra wajah diambil dari 100 At&T Database menghasilkan 90 % acceptance ratio.

ABSTRACT
FPGA is a device that can be re-configured (reconfigurable). By taking advantage of parallel hardware, FPGA execution can be faster than processing DSP (Digital Signal Processor). Design and Implementation of face recognition using FPGA, to identify a given face image using the main features of the face. In this thesis Algorithm Artificial Neural Network Back Propagation method is presented, for detecting frontal view faces. Identifier face image extraction is done by (PCA) and identification using Back Propagation. 100 face images taken from At & T database generates 90% acceptance ratio.;FPGA is a device that can be re-configured (reconfigurable). By taking advantage of parallel hardware, FPGA execution can be faster than processing DSP (Digital Signal Processor). Design and Implementation of face recognition using FPGA, to identify a given face image using the main features of the face. In this thesis Algorithm Artificial Neural Network Back Propagation method is presented, for detecting frontal view faces. Identifier face image extraction is done by (PCA) and identification using Back Propagation. 100 face images taken from At & T database generates 90% acceptance ratio.;FPGA is a device that can be re-configured (reconfigurable). By taking advantage of parallel hardware, FPGA execution can be faster than processing DSP (Digital Signal Processor). Design and Implementation of face recognition using FPGA, to identify a given face image using the main features of the face. In this thesis Algorithm Artificial Neural Network Back Propagation method is presented, for detecting frontal view faces. Identifier face image extraction is done by (PCA) and identification using Back Propagation. 100 face images taken from At & T database generates 90% acceptance ratio., FPGA is a device that can be re-configured (reconfigurable). By taking advantage of parallel hardware, FPGA execution can be faster than processing DSP (Digital Signal Processor). Design and Implementation of face recognition using FPGA, to identify a given face image using the main features of the face. In this thesis Algorithm Artificial Neural Network Back Propagation method is presented, for detecting frontal view faces. Identifier face image extraction is done by (PCA) and identification using Back Propagation. 100 face images taken from At & T database generates 90% acceptance ratio.]"
2013
T42694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>