Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 631 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suyono Suyatno
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas RI, 2009
398.3 Suy r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sayekti
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999
398.21 SRI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Turita Indah Setyani
"ABSTRAK
Siapa yang tak kenal tokoh Rara Jonggrang. Sebagai suatu tokoh cerita namanya diabadikan melalui satu bagian area yang terdapat dalam candi Prambanan. Rara Jonggrang adalah nama untuk satu tokoh perempuan. Melalui deskripsi fisik yang terdapat dalam teks cerita sudah dapat dipastikan bahwa Rara Jonggrang adalah tokoh cerita yang cantik. Pertanyaannya sekarang siapa sebenarnya tokoh tersebut citranya sebagai satu tokoh dalam teks naskah Babad Prambanan? Untuk menjawab pertanyaan ini secara lengkap bukanlah hal yang mudah diperlukan suatu penelitian yang besar dan lengkap. Untuk itu dalam penelitian yang agak terbatas ini akan diungkapkan bagaimanakah citra tokoh Rara Jonggrang berdasarkan satu sumber yaitu teks naskah Babad Prambanan tertentu pula.
Penelitian ini tidak dilakukan berdasarkan kerja filologi tetapi di sini justru memanfaatkan hasil kerja filologi dalam kepentingan selanjutnya yaitu penelitian sastra. Oleh karena itu yang dipentingkan disini adalah hasil penelitian terhadap isi teks naskah tersebut sebagai data penelitian sastra.
Rara Jonggrang adalah tokoh cerita yang sudah melegenda. Sebagai tokoh cerita yang sudah melegenda, keberadaannya di masyarakat sebagai individu yang nyata sangat dipercayai. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan apakah keberadaannya ini hanya merupakan simbol atau tanda atau lambang dari suatu peristiwa yang pernah terjadi di masyarakat ataukah ini merupakan sudut pandang masyarakat yang diserap oleh juru cerita dalam menghadapi situasi masyarakat. Yang jelas jawaban pertama diperoleh setelah membaca dan mengamati teks naskah Prambanan, Rara Jonggrang bukan tokoh utama cerita.
Ketika pengamatan terhadap tokoh Roro Jonggrang di dalam cerita yang muncul dari kemelut pergolakan perebutan kekuasaan antar kelompok-kelompok elit kesatrya yang memiliki kekuasaan pada jamannya.
Ketika tokoh Rara Jonggrang mulai muncul dalam cerita, tokoh ini sudah dibebani untuk membawa suatu misi yaitu pandangan tentang kedudukan perempuan dan peran perempuan dalam suatu kemelut kekuasaan. Citra yang diberikan pada tokoh Rara Jonggrang adalah sebagai tokoh yang tragis. Rara Jonggrang diibaratkan sebagai tokoh perempuan yang harus ditampilkan untuk mengakhiri suatu periode kekuasaan dari negri tertentu. Sebagai tokoh perempuan Rara Jonggrang memiliki deskripsi fisik yang lengkap, yaitu cantik, pandai dan sakti.
Tetapi gambaran pandai dan sakti ini diluluhkan oleh gambaran watak seorang perempuan yang diberikan kepada tokoh tersebut. Digambarkan dalam cerita untuk menghadapi kemelut situasi pada saat itu tokoh Rara Jonggrang digambarkan hanya mengandalkan kecantikannya saja, bukan kepandaian dan kesaktian. Dari sudut ini saja sudah dapat dipastikan betapa tragisnya tokoh Rara Jonggrang ini digambarkan dalam teks naskah Babad Prambanan tersebut.
Memang terlepas dari hasil pengamatan dan interpretasi setiap orang, tetapi inilah yang dapat ditemukan dari hasil pengamatan dan pembahasan terhadap cerita Rara Jonggrang yang ada dalam teks naskah Babad Prambanan.
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, 1929-1999
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019
899.222 MAN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sayekti
Jakarta: Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional, 2010
398.23 SRI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini gubahan dari jaman Paku Buwana V. Menceritakan kisah percintaan Rara Mendut, gadis yang dicintai Tumenggung Wiroguna dan Pranacitra, ketika Rara Mendut melarikan diri ketahuan oleh prajurit Wirogunan. Pranacitra berhasil ditangkap dan dibunuh oleh Wiroguno sementara Rara Mendut bunuh diri mengikuti kekasihnya. Asal koleksi R. M. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.3-KS 50
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Dwi Nugroho
"Penelitian tentang cerita rakyat Rara Jonggrang mempunyai tujuan ingin mencari pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut. Mitos yang berkaitan dengan peristiwa terjadinya candi prambanan, tersebut bukan sekedar mitos, melainkan mitos yang memiliki pesan moral yang dalam. Pesan moralnya adalah kita sebagai manusia harus mampu mengendalikan hawa nafsu yang buruk agar semua perilaku dapat berjalan dengan baik.

Research on local stories Rara Jonggrang the aim to find a moral message which is contained in the story. Myths related to the occurrence of the Prambanan tample, is not just a myth, but a myth which has a deep moral message. The moral is that a human beings should be able to control that all behavior can be well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mire Laksmiari Priyonggo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochimah Ispartini
"Setelah meneliti alur dan penokohan dalam buku Pranacitra hasil transliterasi Balai Pustaka dan Roro Mendut versi Y.B. Mangunwijaya penulis dapat menyimpulkan bahwa:
Kedua karya ini mempunyai persamaan-persamaan dan per_bedaan-perbedaan, baik alur maupun dalam tokoh-tokohnya. Perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut disimpulkan diba-wah ini.
Perbedaan judul terlihat pada kedua karya ini. Yang be_rupa transliterasi menggunakan judul Pranacitra (Rara Men_dut), sedangkan versi Mangunwijaya menggunakan judul Roro Mendut. Perbedaan ini disebabkan pengarang dalam Pranacitra ingin lebih menonjolkan tokoh Pranacitra. Hal itu juga ter_lihat dalam pembagian bab-babnya, banyak judul bab yang menggunakan nama tokoh Pranacitra. Pranacitra ditampilkan sebagai pahlawan yang berjuang membebaskan Rara Mendut demi pengorbanan dan kesetiaan terhadap gadis yang dicintainya.
Di dalam versi Y.B. Mangunwijaya, pengarang ingin me_nonjolkan tokoh Roro Mendut. Karena perjuangannya melawan kekuasaan dan pembelaannya terhadap rakyat kecil, ia diang-gap sebagai pahlawan oleh pengarang. Buku Pranacitra yang diterbitkan oleh Balai Pustaka ini tidak mencantumkan nama penulis atau pengarangnya. Pada waktu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S11164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Indah Nova N
"ABSTRAK
Rara Indah Nova Nindyah, Tema dan Amanat Cerita Rakyat (Cindhelaras, Badher
Bang Asisik Kencana, dan Jaka Kandhung Karo Perkutute), di bawah bimbingan ibu
Dyah Widjayanty, S.S., M. Si., Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema dan amanat cerita
melalui unsur-unsur pembangun cerita seperti alur, tokoh, dan latar. Data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Crita Rakyat Jawa Timur dan Crita Rakyat
Blitar. Penelitian ini menggunakan teori dari buku Apresiasi Kesusastraan yang
ditulis oleh Jakob Sumardjo dan Saini K.M. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tema dan amanat dalam cerita rakyat Cindhelaras, Badher Bang Asisik Kencana, dan
Jaka Kandhung Karo Perkutute saling berkaitan dengan unsur alur, tokoh, dan latar
sehingga membuat cerita menjadi utuh dan bermakna

ABSTRACT
Rara Indah Nova Nindyah, Tema dan Amanat Cerita Rakyat (Cindhelaras, Badher
Bang Asisik Kencana, and Jake Kandhung Karo Perkutute), under the guidance Mrs.
Dyah Widjayanty, S.S, M.Si, Faculty of Humanity, University of Indonesia. This
study aims to describe the theme and mandate of the story through the elements of
the story such as builders plots, characters, and background. The data used is Crita
Rakyat Jawa Timur and Crita Rakyat Blitar. This study uses the theory of Apresiasi
Kesusatraan book written by Jakob Sumardjo and Saini K. M. The results of this
study indicate that the theme and mandate in folklore Cindhelaras, Badher Bang
Asisik Kencana, and Jake Kandhung Karo Perkutute intertwined with elements of
plot, character, and background so make the story whole and meaningful."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>