Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Gray, John
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
302.2 GRA mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Putri Puspanegara
"ABSTRAK
Perubahan psikososial pada ibu primigravida selama kehamilan salah satu oleh pasangan. Ibu primigravida memerlukan adanya penyesuaian pasangan selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara penyesuaian pasangan dengan kelekatan ibu primigravida dan janin. Penelitian cross sectional ini menggunakan teknik multistage cluster random sampling dan melibatkan 110 ibu primigravida. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara penyesuaian pasangan dengan kelekatan ibu dan janin p value < 0,1 . Peneliti menyarankan tenaga kesehatan, khususnya perawat maternitas agar mampu mempertahankan dan meningkatkan edukasi kehamilan terkait aspek psikososial kepada ibu primigravida dan pasangan.

ABSTRACT
One of the reasons of psychosocial changes to primigravida during pregnancy is caused by their partners. The mother needs to make adjustments with her partners during pregnancy. The aim of this study was to identify relationship between the partner rsquo s adjustments and prenatal attachment in primigravida. This cross sectional study applied the multistage cluster random sampling technique involved 110 primigravidas. The results showed that significant relationship between the partner rsquo s adjustment and prenatal attachment in primigravida p value 0,1 . The researcher suggests that health workers, especially maternity nurses, to be able to maintain and increase pregnancy educations related to psychosocial aspects to primigravida mothers and their partner rsquo s."
2017
S68083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Nur Hajizah
"Pasangan yang menikah pasti mengharapkan kebahagiaan dalam pernikahannya dan berharap pernikahannya berjalan memuaskan. Namun, faktanya tidak semua pasangan bisa merasakan sebuah pernikahan dengan keadaan bahagia dan memuaskan. salah satu faktor yang diduga dalam menentukan kepuasan pernikahan adalah komunikasi. Komunikasi yang ada dalam sebuah pernikahan merupakan komunikasi yang unik karena terjadi pada dua orang yang terlibat dalam hubungan yang intim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara komunikasi intim dengan kepuasan pernikahan pada masa pernikahan 2 tahun pertama. Penelitian ini menggunakan 100 partisipan yang terdiri dari 50 laki-laki dan 50 perempuan dengan karakteristik masa pernikahan 2 tahun pertama yang ada di daerah jabodetabek. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan perhitungan korelasi untuk mengetahui hubungan diantara kedua variabel tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara komunikasi intim dan kepuasan pernikahan.

A married couple would expect happiness in marriage and hoped his marriage work satisfactorily. However, the fact that not all couples can feel a marriage with a state of happiness and satisfaction. One factor in determining the satisfaction of the alleged marriage is communication. Communication in a marriage is a unique communication because it happened to two people involved in intimate relationships. This study aims to look at the relationship between intimate communication with marital satisfaction during the first 2 years of marriage. The study involved 100 participants consisting of 50 male and 50 female with the characteristics marriage age two the first year in the Greater Jakarta area. This quantitative research study using a correlation calculation determine the correlation between two variables. The finding showed a significant correlation intimate communication with marital satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paruntu, Anastasia Shinta Melani
"ABSTRAK
Perkawinan sampai saat ini masih dianggap sebagai suatu hal yang
penting yang akan dihadapi oleh manusia dalam perjalanan kehidupannya.
Perkawinan itu sendiri memiliki makna yang tinggi secara agama maupun kultural,
terutama pada masyarakat Indonesia yang sampai saat ini sebagian besar
masyarakatnya masih menjunjung nilai-nilai Iuhur kebudayaan dan adat istiadat
ketimuran.
Pada awalnya perkawinan hanya dimaksud untuk memenuhi fungsi
reproduktif, yaitu menghasilkan dan membesarkan anak (Gertz & Stephen, 1963
dalam Skolnick & Skolnick, 1983). Namun sejalan dengan berkembangnya jaman
dengan kemajuan diberbagai bidang, berkembang pula pandangan masyarakat
tentang lembaga perkawinan. Berkurang atau hilang beberapa fungsi tradisional
dalam perkawinan membuat orang Iebih banyak memperhatikan faktor hubungan
(relationship) dalam perkawinan (McCarry, 1975).
Individu-individu yang ada dalam perkawinan tentunya juga merupakan
anggota masyarakat secara Iuas dan oleh karena itu gelala-gejala modernisasi
yang ada dalam kehidupan masyarakat secara Iuas juga mereka alami. Gejala
modernisasi yang ada ini seperti berubahnya bentuk hubungan dan tentunya juga
komunikasi yang Iebih mengarah kepada hubungan yang fungsional dan
impersonal, dimana individu-individu yang ada dalam hubungan itu sangat selektif
dalam melakukan hubungan itu serta hanya akan berhubungan dengan pihak lain
bila ternyata pihak lain tersebut memberikan keuntungan kepadanya. Karena
individu yang ada dalam perkawinan juga merupakan anggota dari masyarakat
secara Iuas maka tidaklah mustahil gejala modernisasi ini juga ikut masuk kedalam
perkawinan. Alvin Toffier (1975) mengatakan bahwa perkawinan yang tadinya
dapat menjadi sebuah peredam goncangan (shock absorber) dari gejala-gejala
modernisasi tersebut akhirnya ikut tergoncang pula.
Dengan melihat hal-hal yang telah dikemukakan di atas serta melihat
bahwa penelitian di Indonesia yang membahas masalah ini masih kurang, maka
penelitian ini ingin melihat bagaimana hubungan dari komunikasi intim dan
kepuasan perkawinan pada saat sekarang ini. Apakah masih terdapat hubungan
antara komunikasi intim dengan kepuasan perkawinan. Selain itu juga ingin dilihat
beberapa hal seperti bagaimana hubungan dari masing-masing aspek komunikasi
intim dengan kepuasan perkawinan juga aspek mana dari komunikasi intim yang
paling mempengaruhi kepuasan perkawinan. Subyek dari penelitian ini adalah
individu yang teriibat dalam hubungan perkawinan dengan usia perkawinan 1-20
tahun serta memiIiki anak. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
pengambilan sampling insidental dan berhasil didapatkan 57 orang subyek. Alat
pengumpulan data adalah kuesioner yang terdiri dari skala-skala yang mengukur komunikasi intim dan kepuasan perkawinan. Pengolahan data dilakukan dengan
melakukan analisis deskriptif, korelasi serta perhitungan regresi berganda.
Keseluruhan pengolahan data ini dilakukan dengan menggunakan program
komputer SPSS for Windows Release 6.0.
Dari hasil penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang positif dan
signifikan antara komunikasi intim dengan kepuasan perkawinan. Masing-masing
aspek dari komunikasi intim juga memiliki hubungan yang signifikan dengan
kepuasan perkawinan. Aspek-aspek tersebut adalah Sharing the Self, Affirming
the Other, Becoming 'One' dan Transcending ?One'. Lebih Ianjut dilihat bahwa dari
keempat aspek yang ada pada komunikasi intim ini aspek Becoming ?One'-lah
yang paling besar dan secara signifikan memberikan sumbangan terhadap
kepuasan perkawinan.
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya alat ukur yang digunakan dapat
diperbaiki dan jumlah sampel ditingkatkan sehingga dapat dibuat sebuah norma
yang dapat melihat bagaimana komunikasi intim dan kepuasan perkawinan yang
ada sekarang."
1998
S2600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wood, Julia T., 1950-
Jakarta: Salemba Humanika, 2013
158.2 WOO it
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Classica Puspha Permata
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara self-efficacy in romantic relationship dan kepuasan pernikahan pada pernikahan jarak jauh. Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada 336 partisipan menggunakan alat ukur SERR untuk mengukur self-efficacy in romantic relationship dan ENRICH Marital Satisfaction Scale EMS untuk mengukur kepuasan pernikahan. Hasil penelitian adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-efficacy in romantic relationship dan kepuasan pernikahan pada pernikahan jarak jauh r = 0,636, N = 336, p < 0,01, 2-tailed. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi bagi individu yang menjalani pernikahan jarak jauh.

The aim of this research is to examine the relationship of self efficacy in romantic relationship and marriage satisfaction in long distance marriage. This quantitative research was conducted on 336 participants using SERR to measure self efficacy in romantic relationship and ENRICH Marital Satisfaction Scale EMS to measure marriage satisfaction. The result indicated that self efficacy in romantic relationship were positively significant related to marriage satisfaction in long distance marriage r 0,636, N 336, p 0,01, 2 tailed. The result of his research could contribute as information for people who are undergoing a long distance marriage."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>