Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eliza V. Handayani
Bandung: DAR! Mizan, 2003
899.221 3 ELI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Tri Hartanti
"Penelitian ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa penelitian terhadap karya fiksi ilmiah Indonesia belum pemah dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Indonesia, Universitas Indonesia. Data yang digunakan adalah novel Area X: Hymne Angkasa Raya (Area X) karya Eliza Vitri Handayani yang memiliki tema berbeda dengan tema novel Indonesia yang pemah ada, yaitu keberadaan makhluk asing. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana unsur alur dan latar membangun tema tersebut. Metode yang digunakan adalah melode deskriptif analitik dan studi kepustakaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa alur dan latar dalam novel Area X sangat membangun tema keberadaan makhluk asing. Alur sebagai pembangun tema ditunjukkan oleh tiga hal. Pertama, isu tentang keberadaan makhluk asing yang diwujudkan melalui fenomena UFO, seperti sighting (penampakan UFO di langit) dan abduksi (penculikan manusia oleh makhluk asing). Kedua, pengisahan peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bukti dan memperkuat keyakinan adanya kehidupan di planet lain. Ketiga, konfliknya menunjukkan pertentangan antara usaha untuk membuktikan dan menutupi kebenaran tentang keberadaan alien. Latar sebagai pembentuk tema Area X diwujudkan dalam tiga bentuk. pertama, latar tempat menggambarkan keadaan kota dan tempat penelitian canggih yang membuat keberadaan UFO sebagai pesawat berteknologi tinggi menjadi logis. Kedua, waktu penceritaan adalah masa depan, tepatnya tahun 2015. Penggunaan masa depan sebagai latar waktu tepat karena penelitian untuk membuktikan keberadaan UFO membutuhkan teknologi canggih. Ketiga, situasi yang diceritakan merupakan situasi saat krisis energi sedang terjadi. Krisis ini menjadi latar bagi pembentukan pusat penelitian Area X yang kemudian menjadi masalah dalam cerita. Penggambaran alur dan Iatar yang demikian membuat tema menjadi masuk akal. Makhluk asing yang dalam kehidupan nyata belum dapat dibuktikan kebenarannya menjadi terasa nyata dan dapat diterima akal sehat. Alur dan latar menjadi unsur yang mennbangun tema"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S11040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rambe, Fitria Sakura Nohana
"Gunung Betung berada di dalam Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, dapat disebut juga TAHURA WAR, merupakan kawasan pelestarian alam yang dibangun untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
TAHURA WAR memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Ditinjau dari aspek penawaran (supply), TAHURA WAR memiliki kekuatan obyek dan daya tarik wisata berupa hutan hujan tropis (Rain Forest) dengan keanekaragaman flora dan faunanya. Gejala keunikan alam dapat dijumpai seperti air terjun, batu berlapis, batu keramat, sumber air panas, gua serta bentang alam yang sangat indah. Dari aspek permintaan (demand), TAHURA WAR saat ini selalu dikunjungi wisatawan. Jumlah kunjungan cenderung meningkat selama 3 tahun terakhir.
Dalam penyusunan materi untuk skripsi ini, kesempatan bagi penulis untuk menganalisis Tahura WAR sebagai wilayah yang memiliki Potensi Ekowisata yang baik, yang akan dikembangkan guna mencegah kerusakan hutan, sumber air, flora dan fauna yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu perlu adanya peningkatan program wisata yang bertanggungjawab, berorientasi pada lingkungan alami, dan mendukung kesejahteraan masyarakat kota Bandar lampung. Adapun tujuan analisis ini adalah mendisain akses termudah menuju potensi wisata dan mengembangkan infrastruktur (sarana dan prasarana) dengan maksud memberi kenyamanan kepada para wisatawan yang berkunjung, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar TAHURA WAR, dan yang pasti menjaga kelestarian hutan agar tetap alami.

Gunung Betung is located in Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman at Lampung Province. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, also known as TAHURA WAR, is a conservation area which built to the aims of collection natural or synthetis plants and/or animals, genuine and/or not genuine which used for research, science, education, cultivation, culture, tourism and recreation.
TAHURA WAR have a high potential to develop as a tourism area. Based on supply aspect, this TAHURA WAR had the object strength and tour attraction such as tropical rain forest with diverse plants and animals. The unique of the natural symptoms that can be seen like waterfall, layers rock, the holy rock, geyser, cave and a beautiful natural scenery. Based on demand, TAHURA WAR at present always visited by tourists. The amount of visit increased for the last 3 years.
In compilation of item for this final assignment, it is an opportunity for writer to analize Tahura WAR as an area with a good ecotourism potential, which will develop to prevent the forest damage, water resource, plants and animals which treated by irresponsible person. To do so, it takes a responsible increase tourism program, oriented to natural environment, and support the society welfare in Bandar Lampung. The aim of this analysist are to design the easiest access to the potential ecotourism and to develop the infrastructures to give the pleasure for the tourists, increase the standard of life of the community around the TAHURA WAR and for sure, to protect the natural forest conservation.
"
2008
S35741
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Eka Wibisono
"[Kegiatan usaha di bidang ketenagalistrikan tidak akan terlepas dari value chain aktivitas ketenagalistrikan yang dimulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi sampai dengan ritel. Dalam siklus aktivitas ketenagalistrikan tersebut, selalu timbul adanya susut energi listrik akibat dari selisih antara jumlah energi listrik yang diproduksi dengan jumlah energi listrik yang dicatat sebagai penjualan kepada pelanggan. PT PLN (Persero) sebagai BUMN di bidang ketenagalistrikan, sejak Desember 2007 telah memiliki kebijakan perusahaan dalam rangka pengendalian susut jaringan distribusi yang dituangkan dalam buku berjudul Pedoman Peta Kegiatan dan Identifikasi Proses Bisnis Distribusi.
Karya akhir ini meneliti bagaimana upaya pengendalian susut energi listrik pada jaringan distribusi yang dilakukan di PT PLN (Persero) area distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, dampaknya terhadap subsidi listrik Pemerintah pada PT PLN (Persero). Faktanya, aktivitas pengendalian susut energi listrik pada jaringan distribusi dibagi menjadi aktivitas pengendalian karena penyebab faktor teknis dan faktor non teknis.;Electricty business value chain consist of power generation activities, transmission and distribution network activities, and retail activities. Usually energy losses happen, due to the calculation gap between electricity produced by power plants and recorded as sales to the customer. Since December 2007, regarding to the Board of Director Decree, PT PLN (Persero) has developed corporate policy to control energy losses, particularly energy losses on distribution network.
This thesis examines what are the efforts conducted by PT PLN (Persero) distribution area Jakarta Raya and Tangerang and how effective they were to control energy losses on distribution network and also its impact to the electricity subsidy provided by the government. In fact, the activities to control the losses divided into technical factors and non technical factors.;Electricty business value chain consist of power generation activities, transmission and distribution network activities, and retail activities. Usually energy losses happen, due to the calculation gap between electricity produced by power plants and recorded as sales to the customer. Since December 2007, regarding to the Board of Director Decree, PT PLN (Persero) has developed corporate policy to control energy losses, particularly energy losses on distribution network.
This thesis examines what are the efforts conducted by PT PLN (Persero) distribution area Jakarta Raya and Tangerang and how effective they were to control energy losses on distribution network and also its impact to the electricity subsidy provided by the government. In fact, the activities to control the losses divided into technical factors and non technical factors., Electricty business value chain consist of power generation activities, transmission and distribution network activities, and retail activities. Usually energy losses happen, due to the calculation gap between electricity produced by power plants and recorded as sales to the customer. Since December 2007, regarding to the Board of Director Decree, PT PLN (Persero) has developed corporate policy to control energy losses, particularly energy losses on distribution network.
This thesis examines what are the efforts conducted by PT PLN (Persero) distribution area Jakarta Raya and Tangerang and how effective they were to control energy losses on distribution network and also its impact to the electricity subsidy provided by the government. In fact, the activities to control the losses divided into technical factors and non technical factors.]"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Murti Puspitaningtyas
Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya, 1999
580 DWI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya, 1998
584.5 KOL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, 2006
580 TUM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Viadini S. Ross
"ABSTRAK
Setelah adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949 di Den Haag, hasil yang dicapai ternyata merugikan bangsa Indonesia, seperti hutang Belanda menjadi tanggung jawab Indonesia serta masalah pengembalian Irian Barat yang diingkari. Perundingan dilakukan baik melalui PBB maupun jalur diplomasi tetapi hasilnya juga tetap gagal. Untuk menekan sikap pemerintah Belanda yang demikian, dalam bidang ekonomi pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan perusahaan Belanda yang ada di Indonesia. Salah satu nasionalisasi perusahaan Belanda adalah dinasionalisasikannya KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschaopij) oleh pemerintah Indonesia dalam hal ini Garuda Indonesia Airways. Semua saham milik KLM dinasionalisasi termasuk Pelabuhan Udara Kemayoran. dalam bentuk Perusahaan Negara. Pelabuhan udara Kemayoran adalah cikal bakal dari Perusahaan Negara Angkasa Pura. Selama masa Demokrasi Liberal, pelabuhan udara Kemayoran penguasaannya dipegang oleh Syah Bandar Udara, Kementrian Perhubungan. Kemudian ketika masa Demokrasi Terpimpin, pelabuhan udara Kemayoran penguasaannya dipegang oleh Menteri Perhubungan Udara Direktorat Penerbangan Sipil dalam bentuk didirikannya Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran pada tanggal 15 November 1952. Setelah perusahaan ini didirikan, banyak perkembangan yang dialaminya karena keberadaan perusahaan ini ada pada dua periode, yaitu masa Orde Lama dan masa Orde Baru. Pada masa Orde Lama ini pembentukan Perusahaan Negara Angkasa Pura dilaksanakan atas dasar PERPU (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) No.19 Tahun 1960, yang menyebutkan bahwa Perusahaan Negara adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun yang modal seluruhnya merupakan kekayaan negara, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan Undang-Undang. Jadi adapun inti sebenarnya didirikannya Perusahaan Negara pada masa orde lama adalah dari hasil nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda berdasarkan UU Nasionalisasi No.86 Tahun 1958. Tujuan daripada didirikannya perusahaan ini adalah untuk kehidupan perekonomian Indonesia. yang dengan nasionalisasi dapat diharapkan akan menjadi sumber pendapatan negara yang kemudian digunakan untuk pembangunan. Kemudian pada masa Orde Baru bentuk dari Perusahaan-perusahaan Negara disempurnakan dengan dikeluarkannya PERPU No.1 Tahun 1969, hal ini didasarkan karena banyak terdapat perusahaan-perusahaan Negara yang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya disamping iklim pemerataan yang tidak membenarkan berlangsungnya secara tidak efisien dan bahwa Perusahaan Negara yang merupakan unit ekonomi yang tidak terpisahkan dari sistim ekonomim Indonesia, sehingga memerlukan tindakan penertiban terhadap Perusahaan Negara selain bahwa kebijaksanaan pemerintah menjurus kearah usaha De'etatisme, dibidang ekonomi dalam setiap kegiatan dengan memberi kesempatan yang sebesar-besarnya kepada usaha swasta disamping Perusahaan Negara, dengan kehidupan kompetisi yang bebas. Setelah dikeluarkannya Perpu No.1 Tahun 1959 tersebut maka proses pengalihan bentuk Perusahaan-perusahaan Negara kedalam 3 bentuk bentuk usaha yakni; Perusahaan Umum (PERUM), Perusahaan Jawatan (PERJAN), dan Perusahaan Perseroan (PERSERO) berjalan dengan melalui inventarisasi Perusahaan Negara yang berada di masing-masing Departemen dan diteliti kedalam bentuk yang sesuai dengan bentuk baru menurut fungsi dan peranannya serta keadaan yang nyata dari Perusahaan Negara itu. Berdasarkan ketentuan dari Perpu No.l Tabun 1959 ini, Perusahaan Negara Angkasa Pura yang didirikan tahun 1962 dengan bentuk Perusahaan Negara selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No.37 Tanggal 21 Oktober 1974 menetapkan perubahan bentuk usaha menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Adapun alasannya adalah untuk mengimbangi peningkatan lalu lintas udara yang semakin pesat dan perluasan bandar udara sangat mendesak di Jakarta dan di daerah-daerah serta untuk meningkatkan pelayanan bagi penyelenggaraan angkutan udara yang mempunyai fungsi vital sebagai prasarana pembangunan ekonomi dan ketahanan nasional, maka diperlukan adanya prasarana bandar udara yang mampu memberikan pelayanan yang lebih memadai."
1996
S12554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wuryanti
Purwodadi: Kebun Raya Purwodadi, 2005
580 SRI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Biomantara
"ABSTRAK
Transportasi merupakan sarana guna melakukan pergerakan, perpindahan
berupa orang dan ataupun dengan barang dari suatu tempat menuju ke tempat lain
yang didukung bersama prasarananya. Kondisi transportasi yang baik dapat
meningkatkan aksesbilitas antar wilayah sekitarnya. Penggunaan transportasi yang
tidak tertata dan terkendali seiring pertumbuhan penduduk serta pola hidup telah
menyebabkan volume kendaraan bermotor tak sebanding dengan daya tampung
kapasitas jalan raya sehingga permasalahan kemacetan di jalan raya terjadi.
Kemacetan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya telah menjadi
permasalahan akut dan perlu dicarikan penyelesaian yang tepat sehingga kerugian
yang diakibatkannya dapat ditekan. Berbagai cara telah diterapkan untuk mengatasi
kemacetan diantaranya penerapan three in one, pembatasan parkir, kawasan larangan
sepeda motor, rekayasa lalu lintas, sistem angkutan umum massal (trans jakarta,
Kereta Api Rangkaian Listrik (KRL)), jaringan jalan tol dan non tol, fly over dan
under pass, serta yang akan diterapkan Elektronik Road Pricing (ERP), Mass Rapid
Transit (MRT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran angkutan umum
massal kereta api yaitu PT.KAI wilayah kerja Daop 1 dan Jabodetabek dalam
mengurai kemacetan yang terjadi tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metodologi diskriptif kualitatif,
dimana akan menjelaskan peran KAI wilayah kerja Daop 01 dan Jabodetabek dengan
strategi kemampuan kinerjanya untuk memenuhi kebutuhan transportasi umum
publik agar masyarakat pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan kereta api
sehingga kemacetan dapat dikurangi serta aksesbilitas wilayah dapat diwujudkan dan
ditingkatkan. Pengumpulan data didapat dengan cara observasi, wawancara,
dokumentasi pada beberapa sumber (sekunder dan primer).
Kesimpulan didapat bahwa PT.KAI wilayah kerja Daop 1 dan Jabodetabek
untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat dilakukan peningkatan sarana
dengan menambah gerbong untuk menambah kapasitas angkutnya. Prasarana dengan
perbaikan-perbaikan stasiun, jalur rel ganda atau double track (rencana doubledouble
track), perpanjangan peron pemberhentian kereta. Daya dukung lainnya yaitu
waktu keberangkatan sesuai jadwal, menempatkan petugas keamanan khusus kereta
(Polsuska) pada setiap perjalanan kereta, kemudahan mencari dan pembelian tiket
berupa pembelian tiket on line di berbagai lokasi, pemberlakuan one ticket one seat,
pemesanan dan pembelian tiket H-90 dari hari keberangkatan, pemberian tiket
subsidi melalui pola PSO (Public Service Obligasi) untuk kereta ekonomi.
Penggunaan kereta api terus meningkat dimana sekitar 3% perhari dari 21
juta orang penduduk yang beraktifitas di sekitaran Jakarta (asumsi berdasar BPS DKI
Jakarta). Khusus dalam wilayah DKI Jakarta saja sekitar 9,8% dari jumlah 3,6 juta
orang yang beraktifitas, sebanyak 390 ribu orang menggunakan KRL. Target 1,2 juta
orang perhari sampai tahun 2019. Pruduk hukum dan kebijakan yang mendukung
pelaksanaan kinerja transportasi kereta juga telah banyak dikeluarkan

ABSTRACT
Transport is the means to perform the movement , displacement or the form of
people and goods from one place to get to other places that are supported along with
infrastructure. Good transportation condition can improve accessibility between the
surrounding region . Use of transportation is not organized and countroled as
population growth and lifestyle has caused the volume of motor vehicles is not
proportional to the capacity of the highway so that the problem of congestion on the
highway occurred .
Jams that occur in Jakarta and surrounding areas has become an acute
problem and needed to find the right solution so that the resulting loss can be
suppressed . Various methods have been applied to overcome bottlenecks include the
application of three in one , parking restrictions , the region ban on motorcycles ,
traffic engineering , mass transportation systems ( trans jakarta , Railway Electric
Circuits ( KRL ) ) , a network of toll roads and non-toll , fly over and underpasses ,
as well as to be applied Electronic Road Pricing ( ERP ) , Mass Rapid Transit
(MRT). This study aims to analyze the role of mass transit train that PT.KAI working
area Daop 1 and Jabodetabek in breaking down the congestion that occurs .
The method used is the methodology of qualitative descriptive , which will
clarify the role KAI working area Daop 01 and Jabodetabek with strategy abilities
performance to meet the transportation needs of the general public so that the public
private vehicle users to switch to using the train so that congestion can be reduced as
well as the accessibility of the region can be realized and improved , The collection
of data obtained by observation , interviews , documentation on several sources (
primary and secondary ) .
The conclusion obtained that PT.KAI working area Daop 1 and Jabodetabek
to meet the transportation needs of society to improve the means by adding carriages
to increase payload capacity . Infrastructure improvements to the station , double
track (plan double-double track) , the extension of the platform the train stops . The
thing of the other supports is the departure time schedule, putting special security
officer train ( Polsuska ) on every train journey , easiness of finding and purchasing
tickets in the form of ticket purchase on line at various locations , the implementation
of one ticket one seat , reservations and ticket purchases H - 90 from the day of
departure , ticket granting subsidies through a pattern PSO (Public Service Bonds )
for economy-class train.
The use of rail continues to increase where about 3 % per day of the 21
million people who activity in surrounding Jakarta ( Jakarta BPS unfounded
assumption ) . Specialized in the Jakarta area is about 9.8 % of the 3.6 million
people who activity , as many as 390 thousand people use the KRL . Getting target of
1.2 million people per day until 2019. Producted laws and policies that support the
implementation of the performance of rail transport has also been widely released ."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>