Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4634 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pipher, Mary
New York: Ballantine Books, 1995
305.235 PIP r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sufinah
"Stunting tidak hanya terjadi selama 1000 hari pertama kehidupan, tetapi juga pada remaja yang merupakan periode tercepat kedua pertumbuhan setelah bayi. Bila remaja perempuan mengalami stunting kemungkinan akan melahirkan bayi dengan panjang lahir kurang dari normal, yang nanti akan menjadi remaja stunting juga. Kondisi ini berbahaya karena dapat terjadi stunting lintas generasi bila tidak dilakukan intervensi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada remaja perempuan di Indonesia tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data sekunder Riskesdas 2013 dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 1.785 remaja perempuan berusia 10 ndash; 18 tahun di Indonesia yang menjadi sampel Riskesdas 2013 dengan memiliki data lengkap.
Hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting pada remaja perempuan 10 ndash; 18 tahun di Indonesia tahun 2013 sebesar 31,4 persen. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna nilai p le; 0,05 antara tingkat pendidikan ibu, status ekonomi keluarga, jumlah anggota keluarga dan wilayah tempat tinggal dengan kejadian stunting pada remaja perempuan 10 ndash; 18 tahun di Indonesia tahun 2013. Perlunya upaya preventif primer dalam meningkatkan pengetahuan pada kelompok ibu tentang tumbuh kembang anak dan meningkatkan program SUN dalam intervensi sensitif.

Stunting not only occurs in the first 1000 days of life, also in adolescents which is the second fastest growing period after the baby. When a adolescent girls have stunting it is likely to give birth to a baby with less than normal birth length, which will later become a stunting adolescent as well. This condition is dangerous because stunting can occur across generations if not intervened.
The purpose of this study is to determine the factors associated with stunting incidence in adolescent girls in Indonesia in 2013. This study uses secondary data of Riskesdas 2013 with cross sectional design. The sample of this study is 1,785 adolescent women aged 10 18 years in Indonesia which become sample of Riskesdas 2013 with complete data.
The results of the study showed that stunting incidence in adolescent girls 10 18 years in Indonesia in 2013 was 31.4 percent. The results of bivariate analysis show a significant relationship p value
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S69094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfrida Zoraya
"Kehamilan pada usia remaja merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian baik global maupun nasional. Implikasi kehamilan remaja baik pada kesehatan remaja dan bayi juga pada terputusnya pendidikan dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari transmisi perilaku fertilitas yaitu umur kehamilan pertama ibu di usia remaja pada anak perempuannya. Sumber data yang digunakan adalah data longitudinal IFLS 1993 hingga IFLS 2014.
Hasil marginal effects dari regresi probit menunjukkan bahwa umur kehamilan pertama ibu berpengaruh positif dan signifikan pada umur kehamilan pertama anak. Hasil juga menunjukkan bahwa walaupun setelah dikontrol dengan karakteristik latarbelakang individu, keluarga, dan ibu, anak dari ibu yang kehamilan pertamanya di usia remaja memiliki peluang lebih tinggi mengalami kehamilan pertama di usia remaja dibandingkan dengan anak dari ibu yang menunda kehamilannya.

Adolescent pregnancy is one of the issues concerned both globally and nationally. The implications of pregnancy during adolescence not only on the health risks raised for the young mothers and infants, but also on the low attainment of education and limited opportunities. This research aims to study the transmission of fertility behavior by the age of mother's first pregnancy in adolescent to the daughters. The data used was longitudinal data from IFLS 1993 to IFLS 2014.
The marginal effects from probit regression show that age of the mother's first pregnancy has a positive and significant effect on the age of the daughter's first pregnancy. It also shows that even after controlling for the background characteristics for individual, mother, and family factors, daughters of mothers who were adolescent when they started being pregnant, are significantly have a higher probability of having a first pregnancy at young ages compared to daughter of mothers who postponed their first pregnancy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
El Alsha Andini
"Anemia merupakan masalah kesehatan besar, termasuk di Indonesia. Remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia. Karakteristik meal patterning menggambarkan konsumsi makanan yang dilakukan, sehingga dapat berhubungan dengan asupan nutrisi dan masalah kesehatan, termasuk anemia. Penelitian merupakan studi cross-sectional pada 335 remaja putri berumur 12-18 tahun yang bersekolah di Jawa Barat. Karakteristik meal patterning didapatkan dari hasil 24-hour recall yang diambil pada dua hari berbeda, yaitu hari kerja dan akhir pekan. Meal patterning terdiri dari frekuensi makan, jarak antar makan dan melewati waktu tiga makanan utama dengan satu kejadian makan didefinisikan sebagai konsumsi makanan ge;50 kcal dan terpisah ge; 15 menit diantaranya. Anemia adalah keadaan kadar hemoglobin 4 kali p=0,043, AOR 2,4, 95 CI:1,03-5,84 pada hari kerja masing-masing memiliki kecenderungan mengalami anemia 2,7 dan 2,4 kali dibandingkan dengan remaja dengan frekuensi makan kurang dari itu.

Anemia is a major health problem, including in Indonesia. Adolescent girls have higher risk for being anemic. Meal patterning characteristics shows how meal consumed, thereby may associated with nutrition intake and health problem, including anemia. This was a cross sectional study among 335 adolescent girls aged 12 18 years old in West Java. Meal patterning characteristics is measured from 24 hour recall which taken repeated on two different days, weekday and weekend. Meal patterning consisted of meal frequency, meal spacing, and meal skipping in three main meal which one eating occasion defined by consumption of ge 50 kcaland sepearted ge 15 menit each. Anemia is condition of hemoglobin level 4 times on weekday have risk 2.7 and 2.4 times each rather than which ate less frequent.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jehan Puspasari
"Remaja yang berperan sebagai ibu mempunyai kepercayaan diri yang kurang dalam merawat bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga (dukungan informasi, dukungan instrumen, dukungan emosi dan dukungan penghargaan) dan temperamen bayi dengan maternal self efficacy pada ibu remaja. Penelitian cross-sectional ini menggunakan teknik consecutive sampling dengan 100 responden ibu remaja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan informasi (41,9%), dukungan instrumen (92,1%), dukungan emosi (72,4%), dukungan penghargaan (73,1%) dan temperamen bayi easy (67,4%). Dukungan keluarga yang paling dominan memengaruhi maternal self efficacy pada ibu remaja adalah dukungan instrumen dengan nilai Wald 34,720 dan nilai p 0,000. Diperlukan antisipasi seperti konseling bagi calon ibu yang berusia remaja mengenai pentingnya peran seorang ibu bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Adolescent mothers have confidence less in taking care of their baby. The purpose of study was to identify the relationship between family support (information support, instrument support, emotion support and appraisal support) and baby temperament with maternal self-efficacy in adolescent mothers. This research used a consecutive sampling technique with 100 adolescent mothers as respondent.
The results showed of the information support (41,9%), instrument support (92,1%), emotion support (72,4%), appraisal support (73,1%) and baby temperament easy (67,4%). The dominant of family support is instrument support and Wald value 34,720 and p value 0,000. Anticipation such as counseling to adolescent about importance of mother role for growth and their baby developmen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Rakhmawati
"ABSTRAK
Kehamilan pada remaja dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan ibu dan janin diantaranya : Preeklamsi, anemia, infeksi, abortus dan kelahiran bayi berat badan lahir rendah. Lembaga Save the Children melaporkan setiap tahun ada 13 juta anak dari ibu dengan kehamilan remaja atau 11% dari seluruh persalinan di dunia. Perawat Spesialis Maternitas mempunyai peran yang sangat strategis untuk mengatasi masalah ibu primipara remaja yang menghadapi persalinan dengan komplikasi Preeklampsi Berat dan kelahiran Bayi Berat Badan Lahir Rendah dengan mengunakan aplikasi Model Teori Keperawatan Need For Help Wiedenbach Dan Becoming A Mother Mercer.
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk Memberikan gambaran penerapan teori Need For Help Wiedenbach?s dan Becaming A Mother Mercer dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien primipara remaja preeklampsi berat dengan kelahiran bayi berat badan lahir rendah. Model Need For Help sangat tepat diterapkan pada fase akut, dimana pada fase ini klien mengalami perubahan yang signifikan sehingga perlu segera dapat mengatasi masalah fisik dan psikologis. Teori Model Keperawatan Becoming A Mother yang diterapkan pada fase pemeliharaan juga sangat membantu klien dalam menghadapi fase perubahan peran sebagai seorang ibu sehingga bounding attecment dapat tercipta dengan baik.

ABSTRACT
Adolescent pregnancy can impact maternal and fetal health including preeclampsia, anemia, infections, abortion and the birth of low birth weight babies. Save the Children Foundation reports that every year there are 13 million children of teenage mothers, or 11% of all deliveries in the world. A Maternity Nursing Specialist has a very strategic role to overcome the problem of primiparous adolescent mothers who face labor with severe preeclampsia and low birth weight infants birth complications by using the application of Wiedenbach?s Need for Help and Mercer?s Becoming a Mother Theoretical Model of Nursing.
The purpose of this report is to provide an overview of the application of Wiedenbach?s Need for Help and Mercer?s Becoming a Mother Theory in providing nursing care to primiparous adolescent clients with severe preeclampsia and low birth weight infants birth. Need For Help Model was very suitable to be applied in the acute phase, which in this phase the client experienced a significant change so that she needs to be able to overcome the physical and psychological problems. Becoming a Mother Nursing Model Theory applied in the maintenance phase was also greatly assisted the clients in dealing with the phase of change in role as a mother so that the bounding and attachment can be created well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Purwanti
"Masalah gizi ganda kini melanda Indonesia khususnya remaja putri. Menurut Riskesdas 2013, terjadi peningkatan prevalensi status gizi lebih bersamaan dengan gizi kurang. Status gizi lebih pada remaja putri akan menimbulkan risiko penyakit yang membahayakan saat wanita mengandung. Faktor yang mempengaruhi status gizi adalah asupan energi harian dan zat makronutrien(karbohidrat, protein, lemak). Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan asupan energi dan zat makronutrien(karbohidrat, protein, lemak) remaja putri usia 13-15 tahun di Jakarta.
Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan responden 110 siswa perempuan berusia 13-15 tahun dari lima SMP di Jakarta. Data status gizi diperoleh melalui antopometri yang diplot pada Z-Score. Data asupan energi dan makronutrien diperoleh melalui FFQ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi gizi lebih sebesar 22,8% melebihi hasil riskesdas 2013 sebesar 10,8%. Presentase asupan energi harian(76,2%), karbohidrat(77,5%), protein(67,9%) dan lemak(77,8%) kurang dari anjuran Angka Kecukupan Gizi(100%AKG). Adapun gambaran proporsi pola konsumsi makronutrien yang tertinggi adalah lemak(25,15%), kemudian karbohidrat(19,1%) dan protein(14,5%). Menurut analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan kedua variabel melalui uji Fisher dan Chi-square diperoleh hasil p>0,05.
Dari hasil analisis statistik, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan asupan energi harian dan makronutrien pada remaja putri usia 13-15 tahun.

Double nutritional problem is now happening in Indonesia, especially in female adolescents. According to Riskesdas 2013, there has been an increase in the prevalence of overweight and obesity that coincides with nutritional deficiencies. Overweight and obesity in young women will lead to the risk of various dangerous diseases when they are pregnant. One of the factors that affect to nutritional status is daily energy intake that includes macronutrient substances.
This study was conducted to determine the relationship between nutritional status with daily energy intake.
This research that used cross-sectional design with 110 female students aged 13-15 years from five junior high schools located in Jakarta. Nutritional status data was obtained through measurement of anthropometry which then is plotted on Z-Score. Data on energy intake and macronutrient was obtained by FFQ method.
The results showed that the prevalence of overweight(22,8%) was higher than the result of riskesdas 2013(10,8%). The percentage of daily energy intake(76.2%), carbohydrate(77.5%), protein(67.9%), and fat(77.8%) was less than the recommendation of AKG. The most prevalent intake of macronutrient exceeding AKG was fat(25.15%), followed by carbohydrate(19.1%), and protein(14.5%). According to the statistic analysis used Fisher and Chi-square test, the result showed that p> 0,05.
From the statistical analysis, it is concluded that there is no correlation between nutritional status with daily and macronutrient energy intake in girls aged 13-15 years.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sanubari
"Remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah gizi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kebutuhan zat besi yang lebih tinggi untuk menggantikan darah yang hilang saat menstruasi, kebiasaan diet yang salah karena ingin memiliki tubuh ideal, dan kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang. Kekurangan gizi pada remaja putri dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan, anemia, penurunan daya tahan tubuh, dan masalah kesehatan reproduksi di kemudian hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang remaja putri di Jakarta Selatan. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode purposive sampling dimana mengikutsertakan 119 remaja putri yang berdomisili di Jakarta Selatan. Data penelitian dikumpulkan pada bulan Januari 2025 dengan menggunakan kuesioner Tingkat Pengetahuan Gizi Seimbang. Responden pada penelitian ini sebagian besar berusia 15 tahun. Hasil analisis data menyatakan bahwa sebagian besar remaja pada penelitian ini memiliki tingkat pengetahuan mengenai gizi seimbang yang kurang baik dengan prevalensi sebesar 58% (69 orang remaja). Kemudian, sebagian yang lain memiliki tingkat pengetahuan cukup prevalensi 24,4% (29 orang remaja), dan hanya 21 orang remaja memiliki tingkat pengetahuan yang baik (17,6%).

Adolescent girls are a group that is vulnerable to nutritional problems. This is caused by several factors, including higher iron requirements to replace blood lost during menstruation, poor dietary habits because they want to have an ideal body, and lack of knowledge about balanced nutrition. Malnutrition in adolescent girls can result in stunted growth, anemia, decreased immunity, and reproductive health problems later in life. The purpose of this study was to determine the level of knowledge about balanced nutrition for adolescent girls in South Jakarta. This descriptive study used a purposive sampling method involving 119 adolescent girls domiciled in South Jakarta. The research data were collected in January 2025 using the Balanced Nutrition Knowledge Level questionnaire. Respondents in this study were mostly 15 years old. The results of the data analysis stated that most of the adolescents in this study had a poor level of knowledge about balanced nutrition with a prevalence of 58% (69 adolescents). Then, some others had a sufficient level of knowledge with a prevalence of 24.4% (29 adolescents), and only 21 adolescents had a good level of knowledge (17.6%). "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qoriatusholihah
"KEK merupakan tidak tercukupinya zat gizi yang dibutuhkan tubuh akibat kekurangan makanan dalam jangka waktu lama yang ditandai dengan ukuran LiLA <23,5 cm. Remaja perempuan merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami KEK. Menurut Riskesdas (2018), remaja perempuan menjadi kelompok dengan prevalensi KEK tertinggi di Indonesia (36,3%) yang jika dikategorikan berdasarkan klasifikasi masalah kesmas menurut WHO termasuk prevalensi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko KEK pada remaja perempuan SMA Negeri di Kota Depok serta faktor dominannya. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan total sampel 240 responden. Data dianalisis menggunakan uji bivariat chi-square dan uji multivariat regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,6% remaja perempuan SMA Negeri di Kota Depok berisiko KEK. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi, asupan zat gizi makro, pendapatan orang tua, pengetahuan terkait gizi, body image, dan pengaruh media sosial dengan risiko KEK pada remaja perempuan SMA Negeri di Kota Depok. Namun tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan pekerjaan orang tua dengan risiko KEK pada remaja perempuan SMA Negeri di Kota Depok. Pengetahuan terkait gizi merupakan faktor dominan risiko KEK pada remaja perempuan SMA Negeri di Kota Depok (OR=10,294).

CED) is a condition of insufficient nutrients needed by the body due to long-term food shortage, characterized by a MUAC <23.5 cm. Adolescent girls are one of the groups vulnerable to CED. According to the 2018 Riskesdas, adolescent girls have the highest prevalence of CED in Indonesia (36.3%), which, when categorized based on WHO's classification of public health problems, is considered a high prevalence. This study aims to determine the factors associated with the risk of CED in female high school students in Depok City and its dominant factor. This study used a cross-sectional design with a total sample of 240 respondents. Data were analyzed using chi-square and multiple logistic regression. The results showed that 44.6% of female high school students in Depok City were at risk of CED. There were significant relationships between energy intake, macronutrient intake, parental income, nutrition-related knowledge, body image, and social media influence with the risk of CED in female high school students in Depok City. However, there was no significant relationship between parental education and occupation with the risk of CED in female high school students in Depok City. Nutrition-related knowledge was the dominant factor for CED risk in female high school students in Depok City (OR=10.294)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masyitah
"Kehamilan remaja merupakan kehamilan dengan risiko tinggi yang berhubungan dengan tingginya insiden kelahiran premature, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan hasil kehamilan yang buruk lainnya. Kehamilan remaja didefinisikan sebagai usia ginekologi rendah (< 4 tahun sejak menarche) atau sebagai usia kronologis <16 tahun pada saat konsepsi atau persalinan menunjukkan dampak usia muda ibu pada berat lahir.
Tujuan
Mengetahui dan mengkaji hubungan usia ginekologis dengan berat lahir dan usia kronologis dengan berat lahir bayi pada ibu remaja di 8 Puskesmas Kota Bekasi dan mengetahui perbedaan kekuatan hubungan antara usia ginekologis dan usia kronologis dengan berat lahir bayi pada ibu remaja di Kota Bekasi.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan cross sectional study untuk mempelajari korelasi antara usia ginekologis dan usia kronologis sebagai variabel bebas, dengan berat lahir sebagai variabel terikat. Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda proporsi didapat 170 responden. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara wawancara.
Hasil
Ibu dengan usia ginekologis < 4 tahun berisiko 4 kali lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat < 3000 gram, yang merupakan berat lahir terkait penyakit tidak menular di masa dewasa, dibandingkan dengan ibu usia ginekologis >= 4 tahun, dan ibu dengan usia kronologis < 16 tahun berisiko 2 kali lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat < 3000 gram dibandingkan dengan ibu usia kronologis >= 16 tahun. TB pra hamil, IMT pra hamil, penambahan BB selama hamil dan anemia sebagai faktor perancu hubungan usia ginekologis dan usia kronologis dengan berat lahir bayi.
Kesimpulan
Usia ginekologis dan usia kronologis berhubungan dengan berat lahir bayi pada ibu remaja di Kota Bekasi tahun 2015. Usia ginekologis lebih kuat berhubungan dengan berat lahir dibandingkan dengan usia kronologis.
Saran
Dianjurkan untuk menunda kehamilan pertama untuk perempuan Indonesia pada usia setidaknya 18 tahun atau pada usia ginekologis >= 4 tahun. Dilakukannya penelitian lain dengan melihat risiko usia ginekologis dan usia kronologis dengan BBLR dan stunted.

Background
Teenage pregnancy is a high-risk pregnancy associated with high incidences of premature birth, low birth weight (LBW), and other adverse pregnancy outcomes. Teenage pregnancy is defined as a low gynecological age (< 4 years after menarche) or as chronological age < 16 years old at the time of conception or birth of young mothers.
Aims
1). To know and examine relationships between gynecological age and birth weight and also chronological age and the birth weight among teenage mothers in eight Puskesmas Kota Bekasi. 2). To determine differences in the strength of the above two relationships among the teenage mothers in Bekasi Research methods. This is a cross-sectional study conducted to learn correlations between gynecological age and chronological age as independent variables, and the birth weight as the dependent variable. The number of minimal samples required in this study was 170 respondents, calculated using formula to test different proportions. Primary and secondary data collection was done through interview.
Result
Compared to mothers with gynecological age >= 4 years, mothers with gynecological age <4 years were four times at risk of having baby weight of <3000 grams. Mothers with chronological age < 16 years were 2 times at higher risk of giving birth to babies with weight of <3000 grams as compared to mothers with chronological age>= 16 years. Pre-pregnancy height, pre-pregnancy BMI, the increase of body weight during pregnancy and anemia were found to be confounding factors in the relationship between gynecological age and chronological age and the birth weights.
Conclusion
Gynecological age and chronological age were associated with infant birth weight amaong teenage mothers in Bekasi, in year 2015. Gynecological age is more strongly correlated to the birth weight, as compared to the chronological age.
Recommendation
It is advisable to delay the first pregnancy for women in Indonesia for at least 18 years of age or gynecological age >= 4 years. Further research could be done to look at the risk of gynecological age and chronological age and the corresponding low birth weight and stunting."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>