Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26145 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Venantia Sri Hadiarianti
Jakarta: Universitas Atma Jaya, 2010
346.048 2 VEN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Aidhya Diory Amamie
"Perkembangan teknologi yang pesat belakangan ini menghasilkan teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (“AI”) yang semakin canggih dan memasuki kehidupan manusia secara ekstensif. Saat ini telah bermunculan teknologi AI yang dapat membuat karya-karya seni seperti lukisan dan tulisan. Tidak jarang masyarakat kemudian memanfaatkan karya-karya seni buatan AI tersebut, baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan komersial yang menimbulkan manfaat ekonomi. Peristiwa ini menyebabkan timbulnya diskusi mengenai kedudukan karya seni yang dibuat oleh AI menurut Hukum Kekayaan Intelektual, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain, seperti apakah karya tersebut dapat dilindungi Hak Cipta dan siapa Pencipta atau Pemegang Hak Ciptanya. Penelitian ini menganalisis peristiwa pemanfaatan ekonomi atas karya seni buatan AI serta pihak-pihak yang berhak atas manfaat ekonomi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian normatif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dengan mempertimbangkan teknologi AI terdiri dari dua komponen yaitu data dan program, maka sejauh ini pemrogram yang memiliki kendali atas pemanfaatan ekonomi karya-karya seni yang dibuat oleh AI.

Recent rapid technological advancements have result in Artificial Intelligence (“AI”) technology becoming increasingly sophisticated and entering human life extensively. Currently, AI technology has emerged that can create works of art such as paintings and writing. It is not uncommon for people to use works of art created by AI, both for personal interests and for commercial purposes that generate economic benefits. Such happening has led to discussions regarding the status of works of art created by AI according to Intellectual Property Law, both in Indonesia and in other countries, such as whether these works can be protected by copyright and who the creator or copyright holder is. This research analyzes the economic use of AI-made works of art as well as the parties entitled to these economic benefits. This research is normative research. In this research it was found that considering AI technology consists of two components, namely data and programs, so far the programmer has control over the economic use of AI-made works of art."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kehakiman RI, 1998
R 346.048 IND b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Perlindungan hak kekayaan intelektual adalah sebuah agenda penegakan hukum di Indonesia yang sangat erat kaitannya dengan perjanjian internasional selaku anggota masyarakat internasional itu sendiri atau sebagai suatu kegiatan untuk memenuhi ketentuan perdagangan internasional dimana hak kekayaan intelektual terlibat didalamnya..."
JHB 23:1(2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Antitirani Sekaring Ati
"Sejak awal penciptaan karya Fan-art dan kegiatan komersialisasi Fanmerchandise, berbagai pertanyaan mengenai status serta perlindungan hukum hak cipta yang diberikan kepada pencipta karya Fan-art atau Fan-artist terus dipertanyakan. Hal ini dikarenakan penciptaan karya tersebut dibuat tanpa ada izin dari pencipta dan/atau pemilik hak cipta. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karya Fan-art dan Fanmerchandise merupakan karya turunan yang tidak memiliki izin sehingga tidak mendapatkan perlindungan hak cipta dan merupakan pelanggaran hak moral dan/atau hak ekonomi pencipta dan/atau pemilik hak cipta. Namun, dengan menggunakan doktrin Fair Use, karya Fan-art dan Fanmerchandise memiliki kemungkinan untuk mendapat perlindungan. Apabila karya Fan-art dan Fanmerchandise dimodifikasi sehingga memiliki kesamaan substansial yang minim dari karya aslinya, maka akan menghasilkan Karya Transformatif yang akan dilindungi oleh hak cipta. Karya Fan-art dan Fanmerchandise tersebut juga secara tidak langsung mempromosikan atau memberikan fasilitas iklan gratis kepada pencipta dan/atau pemilik hak cipta dalam sebuah penggunaan internet disebut dengan Participative Web, sehingga memiliki kemungkinan untuk tidak mengganggu lalu lintas pasar pencipta dan/atau pemilik hak cipta.

Since the beginning of the creation of Fan-art and the commercialization of Fan-merchandise, various questions regarding the status and legal protection of copyright given to the creators of Fan-art works or Fan-artists have continued to be questioned. This is because the creation of the Fan-art work was made without permission from the creator and/or copyright owner of the original work. In this study, normative legal research methods and literature are used to show that Fan-art and Fanmerchandise works are derivative works that do not have permission so that they do not obtain a copyright protection and constitute a violation of the moral rights and/or economic rights of the creator and/or copyright owner of the original work. However, by using the Fair Use doctrine, Fan-art and Fanmerchandise works have the possibility of gaining protection. If Fan-art and Fanmerchandise works are made in such a way that they have minimal substantive similarities to the original works, they will produce Transformative Works which will be protected by copyright. The Fan-art and Fanmerchandise works also indirectly promote or provide free advertising facilities to creators and/or copyright owners of the original works in an internet use called Participative Web. so that it has the possibility not to interfere with the market traffic of creators and/or copyright owners of the original works."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antitirani Sekaring Ati
"Sejak awal penciptaan karya Fan-art dan kegiatan komersialisasi Fanmerchandise, berbagai pertanyaan mengenai status serta perlindungan hukum hak cipta yang diberikan kepada pencipta karya Fan-art atau Fan-artist terus dipertanyakan. Hal ini dikarenakan penciptaan karya tersebut dibuat tanpa ada izin dari pencipta dan/atau pemilik hak cipta. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karya Fan-art dan Fanmerchandise merupakan karya turunan yang tidak memiliki izin sehingga tidak mendapatkan perlindungan hak cipta dan merupakan pelanggaran hak moral dan/atau hak ekonomi pencipta dan/atau pemilik hak cipta. Namun, dengan menggunakan doktrin Fair Use, karya Fan-art dan Fanmerchandise memiliki kemungkinan untuk mendapat perlindungan. Apabila karya Fan-art dan Fanmerchandise dimodifikasi sehingga memiliki kesamaan substansial yang minim dari karya aslinya, maka akan menghasilkan Karya Transformatif yang akan dilindungi oleh hak cipta. Karya Fan-art dan Fanmerchandise tersebut juga secara tidak langsung mempromosikan atau memberikan fasilitas iklan gratis kepada pencipta dan/atau pemilik hak cipta dalam sebuah penggunaan internet disebut dengan Participative Web, sehingga memiliki kemungkinan untuk tidak mengganggu lalu lintas pasar pencipta dan/atau pemilik hak cipta.

Since the beginning of the creation of Fan-art and the commercialization of Fan-merchandise, various questions regarding the status and legal protection of copyright given to the creators of Fan-art works or Fan-artists have continued to be questioned. This is because the creation of the Fan-art work was made without permission from the creator and/or copyright owner of the original work. In this study, normative legal research methods and literature are used to show that Fan-art and Fanmerchandise works are derivative works that do not have permission so that they do not obtain a copyright protection and constitute a violation of the moral rights and/or economic rights of the creator and/or copyright owner of the original work. However, by using the Fair Use doctrine, Fan-art and Fanmerchandise works have the possibility of gaining protection. If Fan-art and Fanmerchandise works are made in such a way that they have minimal substantive similarities to the original works, they will produce Transformative Works which will be protected by copyright. The Fan-art and Fanmerchandise works also indirectly promote or provide free advertising facilities to creators and/or copyright owners of the original works in an internet use called Participative Web. so that it has the possibility not to interfere with the market traffic of creators and/or copyright owners of the original works. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Hapsari Ramadhani
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S24540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Paingot Rambe
"Kemajuan pesat secara serentak yang berlangsung di bidang teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi mengakibatkan arus perdagangan barang, modal, dan tenaga kerja di dunia melampaui batas-batas negara. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan aturan-aturan dan pranata-pranata secara multilateral. Akan tetapi, aturan-aturan dan pranata-pranata multilateral tidak selalu dapat menyelesaikan sengketa-sengketa yang timbul di dalam bisnis antarnegara (oleh para pelaku-pelaku bisnis). Oleh karena itu untuk menyelesaikan sengketa-sengketa tersebut diupayakan melalui pertautan aturan-aturan dan pranata-pranata nasional yang berlaku atau dapat berlaku bagi kedua belah pihak. Pertautan ini melahirkan hukum quasi internasional di bidang perdagangan atau bisnis. Kegiatan perdagangan, baik dilakukan oleh negara, badan hukum, maupun individu antarnegara, dilingkupi oleh aspek hukum perdata pada umumnya, hukum perikatan pada khususnya. Oleh karena itu, pelaku-pelaku di dalam perdagangan antarnegara bebas dalam memilih hukum yang berlaku bagi mereka dalam batas-batas tertentu. Globalisasi juga memicu tiap-tiap negara di dunia berupaya untuk berperan dalam perdagangan antarnegara dan menimbulkan persaingan satu sama lain.
Beberapa negara melakukan proteksi-proteksi tertentu, melakukan pengelompokan dengan negara-negara lain, dan lain-lain sehingga timbul organisasi-organisasi perdagangan, baik bersifat bilateral, regional, maupun multilateral. Dalam rangka pembangunan perekonomian nasional, Indonsia telah ikut di dalam beberapa perundingan yang membentuk organisasi perdagangan tersebut, antara lain, ASEAN Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), dan World Trade Organization (WTO). Dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994, Indonesia resmi menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization-WTO). Dengan demikian, Indonesia terikat kepada semua ketentuan yang ditetapkan dalam badan tersebut. Salah satu bidang ekonomi yang mengglobal yang pengaturannya disepakati dalam pembentukan WTO adalah bidang HAKI (Intellectual Property Rights). Kesepakatan ini diambil dalam Persetujuan tentang Aspek-aspek Dagang Hak Atas Kekayaan Intelektual (Agreements on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights-TRIPs) pada bulan April 1994 di Marrakesh, Maroko, yang memuat norma-norma dan standar perlindungan HAKI dan aturan pelaksanaan penegakan hukum di bidang HAKI.
Indonesia sebagai anggota WTO harus menyesuaikan ketentuan-ketentuan, khususnya di bidang HAKI, terhadap ketentuan-ketentuan di dalam TRIPs. Oleh karena itu, selain mengubah tiga paket undang-undang di bidang HAKI, Indonesia juga telah meratifikasi lima Persetujuan Internasional di bidang HAKI tersebut pada tanggal 7 Mei 1997. Ketiga paket undang-undang tersebut adalah Undang-Undang No. 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta, Undang-Undang No. 13 Tahun 1997 tentang Perubahan Undang-Undang No. 6 Tahun 1989 tentang Paten, dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Undang-Undang-Undang No. 19 Tahun 1992 Tentang Merek. Perubahan-perubahan ini bersifat penyempurnaan, penambahan, maupun penggantian materi undang-undang sebelumnya dalam rangka menyesuaikannya dengan TRIPs dan memajukan perekonomian nasional."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Paingot Rambe
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T00299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 1996
346.048 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>