Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhayati A. Assegaf
"Latar Belakang
Perekonomian internasional yang terbuka merupakan prasyarat bagi sistem perdagangan yang aman dan damai. (Rosecrance R ; 1986). Amerika Serikat yang merupakan negara maju dengan segala pranata-pranata yang mengatur ekonomi internasional, seperti The International Monetary Fund dan The General Agreement on Tariffs and Trade (GATT), cenderung mewujudkan prinsip-prinsip pasar bebas liberal sesuai dengan ideologi Amerika. Demikian juga kerangka kerja yang memungkinkan pengembangan korporasi-korporasi transnasional. Susan Strange dalam bukunya States and Markets menyatakan bahwa kekuatan Amerika Serikat dalam ekonomi dunia telah meningkat sebagai akibat dari produksi transnasional."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.B. Suryama Majanasastra
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S2100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Aliza Rachmawati
"Alat tes Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC) yang dikembangkan oleh Alan Kaufman dan Nadeen Kaufman merupakan alat tes psikologi yang dikembangkan di Amerika pada tahun 1983. Alat tes K-ABC ini dibuat berdasarkan pada teori yang berorientasi pada proses dan digunakan untuk mengukur inteligensi dan prestasi pada anak dengan rentang usia 2-6 sampai dengan 12-5 tahun. Melalui suatu proses penelitian yang cukup lama dan melalui proses yang panjang diperoleh hasil bahwa alat tes ini memiliki validitas, reliabilitas dan susunan item yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan adaptasi tes K-ABC khususnya skala prestasi usia 4 - 5 tahun 11 bulan. Adapun metode pengolahan data yang digunakan adalah metode modem yaitu [RT untuk mendapatkan tingkat kesukaran item serta reliabilitas dan metode klasik yang digunakan untuk mencari validitas dalam penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian payung yang terbagi menjadi empat kelompok usia dan melibatkan 122 subyek penelitian usia 4 sampai dengan 12,5 tahun. Adapun usia 4 - 5 tahun 11 bulan sebanyak 30 subyek yang duduk di bangku TK dan tinggal di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Depok. Pengambilan data dilakukan secara individual kepada masing-masing subyek penelitian. Hasil yang telah diperoleh diolah secara kuantitatif maupun kualitatif Adapun pengolahan secara kuantitatif menggunakan metode IRT untuk 122 subyek dan secara kualitatif terhadap subyek yang berjumlah 30 orang. Sedangkan kofisien validitas diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor estimasi kemampuan siswa pada masing-masing subtes skala prestasi dengan penilaian guru (teacher rating) yang dikembangkan dari definisi operasional masing-masing subtes dalam skala prestasi.
Berdasarkan hasil diperoleh bahwa item hasil adaptasi belum memiliki susunan item berdasarkan tingkat kesukarannya. Dari reliabilitas diperoleh hasil reliabilitas item estimate dan relibilitas case estimate mendekati 1. Sedangkan hasil validitas menunjukkan bahwa dari seluruh subyek yang berjumlah 122 subyek hanya subtes membaca dan memahami yang tidak valid. Sedangkan untuk usia 4 - 5 tahun ll bulan terdapat tiga subtes yang tidak valid yaitu subtes wajah dan tempat, menebak, membaca, mengeja, dan mengkode sebab tidak berkorelasi dengan penilaian guru (teacher rating).
Dai hasil dapat disarankan untuk mengganti gambar yang kurang familiar, mengganti gambar yang kurang tajam, mempertimbangkan anak-anak di daerah pedesaan, menambah jumlah sampel dalam penelitian, mempertimbangkan kendala teknis dalam perrnohonan ijin dan pengambilan data, serta menambah karakteristik dari subyek penelitian."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sekolah Menengah Umum (SMU) memiliki tujuan pendidikan yang berbeda
dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), di mana siswa SMU diharapkan dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih Hal ini menunjukkan bahwa
tuntutan kemampuan kognitif terhadap siswa SMU lebih tinggi daripada siswa SMK,
sehingga dibutuhkan suatu cara standar untuk membantu proses seleksi sebelum siswa
dapat melanjutkan pendidikan ke SMU. Di Amerika telah berkembang tes bakat
skolastik yang dapat mengukur kemampuan pernahaman dan penalaran siswa untuk
meramalkan keberhasilan akademis siswa. Karena kehadiran tes bakat skolastik
selama ini masih langka di Indonesia, maka dilakukan penelitian yang bertujuan
mengkonstruksi satu tes, bakat skolastik sehingga dapat dicapai efisiensi waktu, biaya
dan tenaga dalam menerima calon siswa SMU.
Dalam mengembangkan suatu perangkat tes bakat skolastik dilakukan langkah-
langkah konstruksi item dan uji ooba item, termasuk di dalamnya penelitian terhadap
peryaratan pengukuran tes yaitu apakah item telah tersusun sesuai derajat kesukaran
dan apakah tes memiliki daya pembeda. Diteliti juga apakah tes memiliki item yang
homogen dan dapat menghasilkan skor yang relatif sama dari waktu ke waktu, serta
mengukur apa yang hendak diukur. Penelitian dilakukan pada siswa kelas satu
Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bagian dari
populasi pengguna tes bakat skolastik Diharapkan alat tes yang disusun ini dapat
membedakan kemampuan penalaran dan pemahaman siswa sehingga kemudian dapat
digunakan sebagai alat bantu seleksi masuk siswa ke SMU. Subyek penelitian terdiri
dari 160 orang siswa SMU dan 118 siswa SMK. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik non probabilitas, yaitu secara insidental. Pengambilan data pada tahap
uji coba maupun pengumpulan data penelitian dilakukan secara kelompok.
Analisis item dilakukan untuk mengetahui derajat kesukaran item dengan
menggunakan indeks kesukaran rata-rata, dan mengukur daya pembeda tes dengan
membandingkan mean skor 27% kelompok alas dan bawah sampel. Uji validitas
internal dan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha. Perhitungan
koefisien validitas eksternal dilakukan dengan mengkorelasikan skor tes bakat
skolastik dengan nilai yang dicapai siswa di sekolah yaitu nilai mata pelajaran Bahasa
Indonesia, matematika, dan rata-rata rapor cawu II. Penelitian awal ini bertujuan melihat apakah tes bakat skolastik valid dan dapat digunakan sebagai alat bantu
seleksi calon siswa SMU.
Analisis item memperlihatkan bahwa derajat kesukaran rata-rata tes tergolong
sedang dengan variasi beberapa item sangat mudah dan sangat sukar, namun susunan
item kurang beraturan terutama untuk bagian matematika. Tes ini memiliki daya
pembeda yang baik untuk membedakan kelompok subyek dalam aspek yang diukur.
Uji validitas internal menunjukkan homogenitas item yang baik, sedangkan uji validitas
eksternal menunjukkan bahwa penggunaan tes secara lengkap lebih memprediksikan
nilai pelajaran daripada bila tes digunakan secara terpisah. Terdapat hasil yang berbeda
antara sampel SMU dan SMI( yang mungkin disebabkan oleh perbedaan aspek yang
diukur oleh mata pelajaran di sekolah dengan aspek dalam tes bakat skoiastik. Uji
reliabilitas menghasilkan angka koefisien yang cukup tinggi sehingga dapat dikatakan
reliabel meskipun perlu ditingkatkan bila akan digunakan untuk pengambilan
keputusan individual.
Saran yang diberikan untuk perbaikan metode adalah melakukan penelitian
lanjutan dengan rnenggunakan sampel yang lebih mewakili populasi di Indonesia,
pengambilan sampel secara acak, melakukan uji reliabilitas pengujian kembali, dan uji
validitas dengan mengkorelasikan tes bakat skolastik dengan tes bakat atau tes prestasi
lain yang mengukur aspek yang sama. Untuk perbaikan alat disarankan penyusunan
item berdasarkan derajat kesukaran, revisi item sesuai derajat pembeda dan distraktor
yang tidak efektif, serta memperbanyak jumlah item bagian matematika. Secara umum
disarankan melakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan norma populasi
Indonesia atau norma sekolah."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Silaban, Saut
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik siswa (tingkat pendidikan orang tua murid), variabel sekolah (ratio murid dan guru dan tingkat pendidikan guru) serta variabel proses (kegiatan les di luar sekolah, jumlah pekerjaan rumah yang diberikan kepada murid, bimbingan belajar IPA di sekolah, bimbingan belajar matematika di sekolah, pemberian soal-soal matematika di sekolah dan pemberian soal-soal IPA di sekolah) dengan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika dan IPA.
Tingkat analisa dalam penelitian ini dilakukan untuk sekolah dasar di mana analisa ditujukan terutama untuk tingkat sekolah berdasarkan prestasi belajar matematika dan IPA serta tingkat siswa sebagai penajaman analisis. Indikator dari prestasi belajar adalah nilai rapor terakhir siswa yang tercatat pada saat penelitian dilakukan. Jumlah sampel yang terpilih untuk analisa tingkat sekolah sebanyak 49 SDN di wilayah DKI Jakarta dan untuk tingkat Siswa adalah sebanyak 40 siswa yang terpilih secara random dari sekolah-sekolah di atas.
Alat analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan metode stepwise yang menggunakan program statistik SPSS. Deskriptif statistik seperti mean, standar deviasi dan nilai maksimum dan minimum digunakan untuk mengetahui gambaran umum dari sampel penelitian dalam hubungannya dengan variabel yang digunakan dalam penelitian.
Nilai koefisien korelasi r dapat memberikan gambaran tentang hubungan atau korelasi antara variabel-variabel babas dengan variabel terikatnya. Sedangkan nilai koefisien determinasi R2 menunjukkan varian dari Y yang dapat dijelaskan oleh semua variabel prediktor yang secara bersamaan masuk ke dalam model regresi. Perubahan nilai koefisien deterrninasi (R2 Change) menggambarkan perubahan varian dari setiap variabel prediktor yang terjadi dalam setiap tahapan regresi.
Uji statistik t digunakan untuk menjawab tingkat signifikansi setiap penduga pada model regresi, sedangkan uji statistik F digunakan untuk menjawab tingkat signifikansi dari semua prediktor terhadap variannya di dalam menjelaskan perubahan pada variabel terikat.
Secara umum hasil penelitian ini menjelaskan bahwa untuk analisa tingkat sekolah, tingkat pendidikan guru temyata mempunyai pengaruh yang paling besar di dalam meningkatkan prestasi belajar matematika, sedangkan pendidikan orang tua murid ternyata mempunayi pengaruh paling besar di dalam meningkatkan prestasi belajar IPA. Untuk analisa tingkat siswa, kegiatan les di luar sekolah ternyata mempunyai pengaruh yang paling besar di dalam meningkatkan prestasi belajar matematika, sedangkan ratio murid dan guru mempunyai pengaruh yang paling besar di dalam meningkatkan prestasi belajar IPA."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suripto
"Penelitian ini bermula dari pemikiran bahwa prestasi belajar anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Inteligensi merupakan internal kognitif dan kemandirian belajar merupakan internal non kognitif (kepribadian) yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Faktor eksternal yang berpengaruh ,terhadap prestasi belajar antara lain lingkungan keluarga terutama status sosial ekonomi orang tua dan pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anak-anaknya.
Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara inteligensi anak, status sosial ekonomi orang tua, pola asuh dan kemandirian belajar anak dengan prestasi belajar anak dalam mata pelajaran PMP, Bahasa Indonesia, UPS, Matematika dan IPA.
Sampel penelitian diambil 12 SD secara random dari semua siswa kelas VI yang jumlahnya 417 anak. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes inteligensi dari Raven, angket status sosial ekonomi orang tua, angket pola asuh menurut anak dan menurut orang tua, angket kemandirian belajar anak dan hasil tes Ebtanas yang meliputi mata pelajaran PMP, Bahasa Indonesia, IPS, Matematika dan IPA.
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis korelasi berganda. Dari penelitian ini ditemukan bahwa; secara bersama-sama prestasi belajar PMP, Bahasa Indonesia, IPS, Matematika dan IPA dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, status sosial ekonomi orang tua, pola asuh, dan kemandirian belajar anak. Keempat variabel tersebut memberi kontribusi terhadap prestasi belajar PMP 21.821%, Bahasa Indonesia 19.017%, IPS 27.899 %, Matematika 18.380 %, IPA 24.418 %.
Secara sendiri-sendiri; (1) prestasi belajar PMP dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan status sosial ekonomi orang tua, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh dan kemandirian belajar anak, dengan p masing-masing .0001, .0007, 2689, dan 1026. (2) Prestasi belajar Bahasa Indonesia dipengaruhi secara positif oleh tingkat iteligensi anak, status sosial ekonomi orang tua, dan kemandirian belajar anak, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh yang dilakukan orang tua, dengan p masing-masing .0001, .0043, .0088, dan .7948. (3) Prestasi belajar IPS dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan status sosial ekonomi orang tua, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh dan kemandirian belajar anak, dengan p masing-masing .0001, .0027, 4161, dan 7854. (4) Prestasi belajar Matematika dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan kemandirian belajar anak, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh status sosial ekonomi orang tua dan pola asuh, dengan p masing-masing .0001, .0077, .0829, dan .1035. (5) Prestasi belajar IPA dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan status sosial ekonomi orang tua, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh dan kemandirian belajar anak, dengan p masing-masing 0001, .0003, .3152, dan .1298."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ginting, Sofian
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor dominan . yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di VTC PT. Siemens Indonesia cilegon dengan mengkaji kontribusi yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Untuk meneliti lebih dalam terhadap variabel independen yang paling berpengaruh, maka analisa lanjutan dengan mendiskripsikan indikator variabel independen.
Unit analisis penelitian adalah prestasi belajar secara individu dari siswa yang dilihat dari sisi kemampuan ilmu pengetahuan ( knowledge ) dan keterampilan (skill ) siswa. Responden untuk mengungkapkan tujuan penelitian, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing variabel yaitu 30 peserta pelatihan untuk variabel X1, 15 orang instruktur untuk variabel X2, 15 instruktur ditambah 15 siswa untuk variabel X3 dan satu orang pimpinan ditambah 4 orang staf ditambah 15 instruktur ditambah 10 orang siswa untuk variabel X4. Data primer dari setiap variabel independen diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan. Data sekunder dari variabel dependen diambil dari nilai ujian smester di tingkat pertama untuk materi ujian teori dan praktek. Analisa yang digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian ini adalah dengan metode korelasi product moment. Setelah diperoleh korelasi tertinggi antar variabel independen dengan variabel dependen, maka analisa selanjutnya dilakukan dengan analisa diskriptif untuk mendapatkan faktor-faktor dominan.
Penelitian ini menemukan, secara terpisah keempat variabel tersebut berpengaruh secara nyata pada taraf signifikansi 0,05 terhadap pembentukan prestasi belajar siswa dengan variabel yang memiliki kontribusi terbesar ( dengan korelasi 0,7668 pada p = 0,000 ), adalah variabel faktor siswa. Secara bersama-sama temyata faktor yang berpengaruh nyata terhadap prestasi pelatihan siswa adalah faktor siswanya ( dengan korelasi 0,8064, p = 0,002 ). Faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah tingginya nilai IQ khusunya nilai bakat teknik, kondisi status sosial ekonomi, persaingan yang sangat ketat untuk memasuki pelatihan di VTC, penerapan secara konsekuen drop-out bagi peserta yang tidak berprestasi, jaminan bekerja diperusahaan PT. Siemens Indonesia bagi 10 besar tamatan VIC ini, relevansi pelatihan dengan dunia pekerjaan yang sangat tinggi, pembebasan atas biaya pelatihan ditambah kompensasi biaya hidup dan makan siang, kelengkapan fasilitas tersedia merupakan pemicu keinginan belajar yang keras dari setiap peserta pelatihan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi tersebut disarankan agar seleksi siswa lebih diperketat, penerapan modernisasi pelatihan terus ditingkatkan dan regionalisasi calon siswa ditiadakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmansyah
"Dalam rangka menyongsong era globalisasi yang penuh tantangan, di
butuhkan sumber daya manusia yang berkualitas baik. Unluk memenuhi tantangan tersebut, pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat membawa peserta didik ke arah manusia yang berkualitas tersebut. Namun demikian, prestasi belajar khususnya pada pelajaran matematika yang direfleksikan melalui Nilai Ebtanas Murni (NEM) pada tingkat SLTP akhir- akhir masih tergolong rendah. Hal ini nengindikasikan bahwa kemampuan matematika peserta didik di tingkat SLTP belum sesuai dengan harapan.
Fenomena di atas mendorong penulis melakukan studi tentang pengaruh latar belakang keluarga dan karakteristik siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
hubungan dan pengaruh sub-sub variabel latar belakang keluarga dan
karakteristik pribadi siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia.
Untuk rnencapai tujuan penelitian tersebut, pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan efektifitas sekolah pada tingkat siswa. Pendekatan ini merupakan konsep penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang ditinjau dari berbagai tingkat; sekolah, kelas, serta pada tingkat siswa. Pada penelitian ini penulis memberikan penekanan pada faktor-faktor pada tingkat siswa yaitu latar belakang keluarga dan karakteristik pribadi.
Untuk mendapatkan data, dalam penelitian ini dipergunakan metode
kepustakaan dan metode survey. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi Pearsons serta analisis regresi Iinier berganda dengan metode stepwise.
Temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh variabel latar belakang keluarga dan karakteristik siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia. NEM matematika SD, motivasi belajar serta macam bacaan yang dimiliki merupakan prediktor atas prestasi belajar saat ini.
Dalam usaha meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, temuan penelitian ini kiranya dapat dijadikan masukan bagi para pengambil keputusan dalam kebijakan pendidikan. Sistem NEM perlu dipertahankan karena
mempunyai standar penilaian yang baik. Motivasi siswa perlu ditingkatkan melalu pengembangan bahan bacaan buku pelajaran. Jumlah bacaan perlu diperbanyak melalui penyediaan perpustakaan publik atau bantuan buku bagi kalangan bawah."
2001
T3137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>