Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157503 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hallianty Perbawa Mukti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penghentian terhadap dugaan kasus kepemilikan silang oleh PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), suatu perseroan terbatas terbuka yang dibentuk untuk menaungi dan mengelola berbagai unit usaha media di bawah payung satu perusahaan induk yang memiliki dan mengoperasikan 3 (tiga) stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia. Mengingat adanya potensi yang sangat besar, mendorong para pelaku usaha lain bersaing untuk mencari keuntungan dibidang industri televisi terrestrial ini, adanya laporan dari Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI) yang masuk ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Adapun laporan tersebut berisi mengenai adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh MNC terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Namun, KPPU menghentikan penelurusan dugaan kasus kepemilikan silang tersebut dengan mengeluarkan Saran dan Pertimbangan KPPU Nomor : 338/K/VI/2008 tanggal 5 juni 2008. Penelitian ini menggunakan Jetode normatif empiris. Hasil penelitian menyarankan agar para pelaku usaha khususnya para pelaku usaha di bidang industri televisi terrestrial hendaknya dalam menjalankan usaha tetap dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku serta agar Pemerintah dapat membenahi ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kepemilikan silang di industri televisi terrestrial.

ABSTRACT
The focus of this study is termination of suspected cases of cross-ownership in PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), a limited liability company to incorporate its media business units under one holding which owns and operates 3 (three) Free-To-Air national television broadcasting networks in Indonesia. Because of there is a big potential competition among business actors in the terrestrial television industry, Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI) reports to Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) that MNC violating anti trust law and broadcasting law. But KPPU decisions to stop the investigation with Saran dan Pertimbangan KPPU Nomor : 338/K/VI/2008 tanggal 5 juni 2008. This research is normative empiric. The researcher suggests that business actors should run the business in the corridor and applicable law and Government should review the cross ownership regulations in the terrestrial television industry."
2009
T26628
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adam Thoriq
"Persaingan dalam industri penyiaran televisi di Indonesia memiliki sistem oligopolisitk yang menggambarkan dominasi beberapa pelaku pasar. Dalam hal ini, Grup MNC menjadi korporasi yang memiliki tingkat pangsa pemirsa dan pangsa iklan tertinggi dalam industri penyiaran televisi di Indonesia. Penelitian ini menganalisiss bagaimana Grup MNC berhasil mencapai tingkat pangsa pemirsa tertinggi di Indonesia. Penulis menganalisis dengan menggunakan model rantai nilai yang mencakup tahapan-tahapan yang terdiri dari content creation atau acquisition, packaging atau aggregating, scheduling, distribution platform atau conduit, dan user interface untuk menunjukkan efektivitas perumusan manajemen stratejik yang menghasilkan tingginya tingkat pangsa pemirsa. Tingginya tingkat pangsa pemirsa memberikan dampak pada pendapatan Grup MNC melalui pangsa iklan.

The competition of Television Broadcasting Industry in Indonesia has an oligopoly system that illustrates the dominancy of several market participants. In this regard, the MNC Group has become the corporation that has the highest audience share and advertising share in the television broadcasting industry in Indonesia. This study analyzes how the MNC Group managed to reach the highest level of audience share in Indonesia. The author analyzes by using value chain model, consisted of content creation or acquisition, packaging or aggregating, scheduling, distribution platform or conduit, and user interface to show the effectiveness of strategic management formulation that results in a high level of audience share. The high level of audience share has an impact on MNC Group revenues through advertising share."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Soliha
"Industri telekomunikasi seluler maju begitu pesatnya seiring dengan perkembangan teknologi dan liberalisasi sektor telekomunikasi. Liberalisasi tersebut membuka iklim kompetisi pada sektor telekomuikasi. Namun kompetisi tersebut perlu diatur agar tidak ada persaingan tidak sehat. Majunya industri seluler menjadikan industri ini begitu menjanjikan bagi investasi, begitu juga dengan investasi asing. Sehingga perusahaan seluler asing berlomba-lomba menguasai saham Telkomsel dan Indosat. Penelitian ini akan membahas dengan metode preskriptif tentang penguasaan asing dalam hal ini Temasek pada Telkomsel dan Indosat dengan memiliki saham keduanya. Pasalnya pangsa pasar Indosat dan Telkomsel pada industri telekomunikasi adalah sebesar 83 persen. Pangsa pasar tersebut jika dikaitkan dengan presentase kepemilikan saham Temasek pada Indosat (41, 94 persen) dan Telkomsel sebesar (35 persen) membuat kedudukan posisi dominan. Tinjauan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 mengatakan posisi dominan Temasek pada dua perusahaan tersebut yaitu Telkomsel dan Indosat memang tidak dilarang namun penyalahgunaan posisi dominan pada dua perusahaan tersebut dilarang oleh undang-undang. Indikasi penyalahgunaan posisi dominan Temasek pada kasus ini adalah berupa penetapan tarif. Tarif telekomunikasi seluler pada dua perusahaan tersebut cenderung mahal bila dibandingkan dengan operator lain di Indonesia dan di luar negeri. Sehingga diperlukan perbaikan regulasi yang ada disertai dengan penegakan hukum persaingan secara kelembagaan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S24566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devyn Altan
"Laporan magang ini membahas tentang evaluasi proses analisis fundamental serta valuasi saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang diterapkan di PT DA Sekuritas. Proses analisis fundamental yang diterapkan terdiri dari lima tahap, yaitu analisis makroekonomi, industri, strategi, keuangan, dan prospektif. Berdasarkan hasil analisis fundamental ini, analis riset ekuitas PT DA Sekuritas menyimpulkan tiga tren utama yang kemudian digunakan sebagai dasar asumsi forecasting, valuasi, dan pemberian rekomendasi investasi. Tiga tren tersebut adalah: 1) kembalinya advertising appetite seiring pemulihan ekonomi paska pandemi COVID-19; 2) strategi perusahaan dalam mengikuti tren konsumsi media digital; dan 3) kebijakan pemerintah untuk melakukan analog switch off (ASO). Analis PT DA Sekuritas kemudian menggunakan metode discounted cash flow (DCF) terhadap free cash flow to firm (FCFF) MNCN untuk menghitung valuasi saham perusahaan. Metode valuasi tersebut menghasilkan rekomendasi BUY untuk saham MNCN dengan target price sebesar Rp 2.000 per saham untuk periode tahun 2021. Secara garis besar, metode valuasi dan analisis fundamental yang digunakan oleh PT DA Sekuritas telah sesuai dengan kerangka evaluasi. Adapun terdapat empat penyimpangan dari kerangka tersebut, antara lain: 1) analis tidak terpaku pada framework Porter's Five Forces saat melakukan analisis industri dan strategi; 2) analis tidak melakukan analisis akuntansi; 3) analis menggunakan nilai buku, bukan nilai pasar saat perhitungan bobot utang dan ekuitas pada kalkulasi weighted average cost of capital (WACC); dan 4) analis tidak memperhitungkan country risk premium saat menghitung equity risk premium (ERP). Sebuah analisis skenario kemudian dilakukan untuk memperoleh valuasi saham MNCN baru dengan input dan metode yang sesuai dengan kerangka evaluasi. Analisis skenario ini menghasilkan nilai saham MNCN sebesar Rp 1.342 per saham, atau 33% lebih rendah dari perhitungan analis PT DA Sekuritas.

This internship report evaluates the process of fundamental analysis and stock valuation of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) used by PT DA Sekuritas. The fundamental analysis process itself is made up of five phases, which is the macroeconomic analysis, industry analysis, strategy analysis, financial analysis, and prospective analysis. Based on the result of the fundamental analysis, the equity research analyst at PT DA Sekuritas determines three main trends that will be used as the basis for forecasting, valuation, and the investment recommendation itself. Those three trends are: 1) the return of advertising appetite alongside the gradual post COVID-19 economic recovery; 2) the company’s strategy in adapting towards the trend of digital media consumption; and 3) government policy on analog switch off (ASO). The analyst at PT DA Sekuritas then uses the discounted cash flow (DCF) method on the company’s free cash flow to firm (FCFF) to calculate the stock value. The aforementioned valuation method yields a BUY recommendation for MNCN’s stock with a target price of Rp 2.000 per share for the year of 2021. Generally, the valuation and fundamental analysis method used by PT DA Sekuritas is in line with the evaluation framework. Nevertheless, there are four deviations from the evaluation framework, which is that: 1) the analyst’s usage of the Porter's Five Forces framework when performing industry analysis and strategy analysis is not rigid; 2) the analyst did not perform an accounting analysis; 3) the analyst uses book value instead of market value when calculating the weighting of debt and equity in the weighted average cost of capital (WACC); and 4) the analyst did not factor in country risk premium when calculating the equity risk premium (ERP). A scenario analysis is then conducted in order to figure out the valuation of MNCN stock without the aforementioned deviations from the framework. The scenario analysis resulted in a value of Rp 1.342 per share, which is approximately 33% lower than the DA Sekuritas analyst’s initial calculation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhesi Dwinar Rumsari
"The existence of 11 television station in indonesia, make competition more strict Television station who in second position from three other station television was exist, make RCTI show they ability to produced their interesting programs and also for advertisement user For that PT Rajawali Citra Televisi indonesia as a one of the big private television which one has exist in 1989, force to expanding power of compete, if PT Rajawali Citra Televisl indonesia doesn?t want to left behind from other private television.
The target of this thesis is to know sketch of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia competition profile among national television in Indonesia, how to indicate power of compete from television industry in Indonesia, and what PT Rajawali Citra Televisi indonesia strategy to face competition of television industry in indonesia. The approaching method used is descriptive analysis method. Meaning that this method describing and interpret the pass and present condition with qualitative approach. The analysis technique used is extemal environment analysis (macro and Eve forcess Ported and intemal environment analyis value chain, and also analysis with BCG Matrix.
The result from BCG analysis indicate that PT Rajawali Citra Televisi indonesia be in Cash Cow position, that is company who has market segment pretty high with low market growth, then altemative strategy recommended is product development and concentric diversification. The analysis five forces in industry considering output from external environment analysis has result that generic strategy which can be implemented is strategy cost leadership.
In the end of this thesis, writer conclude that the power and weakness in internal of PT Rajawali Citra Televisi indonesia, and opportunity from environment and also alternative and generic strategy which can be implemented. Writer suggest to PT Rajawali Citra Televisi Indonesia for more selective to chose trade fields for diversification trade, need to prepare human resources, technology, investment and how important to make a good relationship with regulation television business maker."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Robby Hartono Lamro
"Dugaan ini timbul dikarenakan adanya kerjasama yang dilakukan oleh PT Kimia Farma Tbk dengan PT Kimia Farma Trading and Distribution serta PT Kimia Farma Apotek, dimana kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan distribusi dan perusahaan ritel farmasi. PT Kimia Farma Tbk sebagai perusahaan produksi memilih untuk melakukan kerjasama dengan kedua perusahaan tersebut untuk mendukung usaha yang dilakukan. Namun kerjasama yang dilakukan diantara para perusahaan tersebut bukan berarti merupakan hal yang pasti dilarang dalam persaingan usaha. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan tipe penelitian yuridis-normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama yang dilakukan oleh PT Kimia Farma Tbk, PT Kimia Farma Trading and Distribution, serta PT Kimia Farma Apotek tidak terbukti melanggar Pasal 14 UU No. 5 Tahun 1999, berdasarkan hasil analisis serta bukti-bukti lainnya yang mendukung. Saran yang dapat disampaikan kepada pelaku usaha yaitu memperhatikan pasal 14 UU No. 5 Tahun 1999 apabila ingin mengadakan kerjasama dengan pelaku usaha lainnya serta menjunjung prinsip good corporate governance untuk menghargai masing-masing subjek hukum.

This allegation arose because the cooperation carried out by PT Kimia Farma Tbk along with PT Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) and also with PT Kimia Farma Apotek (KFA), where both companies are distribution company and pharmaceutical retail company. PT Kimia Farma Tbk as production company chose to conduct the cooperation with both companies to support the business. However, the cooperation happened between these companies does not mean that it is definitely prohibited in business competition. The research method used is library research with juridical-normative research types. The results of the study indicate that the cooperation carried out by PT Kimia Farma Tbk, PT Kimia Farma Trading and Distribution, and PT Kimia Farma Apotek was not proven to have violated Article 14 of Law No. 5 of 1999, based on the analysis results and other supporting evidence. Suggestion that can be conveyed to the business actors are paying attention to article 14 of Law No. 5 of 1999 if you want to collaborate with other business actors and uphold the principles of good corporate governance to respect each legal subject.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Nahot Parsadaan
"Sejak dahulu negara kita sudah dikenal sebagai negara agraris penghasil produk pertanian dan perkebunan. Indonesia atau dahulu nusantara dikenal dalam perdagangan dunia karena hasil alamnya yang melimpah terutama hasil perkebunan dan pertanian. Setelah merdeka, Indonesia juga masih dikenal sebagai negara agraris. Bahkan pada era 1970-an Indonesia cukup berhasil membangun pondasi perekonomian dengan basis pertanian. Hasil nyata yang dapat dirasakan adalah tercapainya Indonesia menjadi negara yang dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri (swasembada beras).
Beras merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia dan merupakan makanan pokok rakyat Indonesia sehingga produksi beras menjadi sangat penting. Beras yang dikonsumsi masyarakat Indonesia mencapai 35 juta ton, sekitar 33 juta ton dipenuhi oleh produksi dalam negeri dan sisanya diimpor. Selain itu produk lain yang dihasilkan dari pertanian dan perkebunan sangat penting peranannya dalam mendukung perekonomian Indonesia. Apabila produksi dalam negeri tidak dapat memenuhi perrnintaan dalam negeri maka diperlukan impor. Selain mengurangi devisa, impor juga akan membuat negara mengalami ketergantungan pangan. Hal ini tentu saja akan merugikan perekonomian negara. Dewasa ini impor bahan pangan bukan hanya terjadi karena kurangnya produksi dalam negeri tapi juga terjadi karena harga dan kualitas barang impor yang jauh lebih menarik. Untuk itu harus diperhatikan masalah-masalah yang ada pada sektor pertanian."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiu Wakimura
"Tujuan makalah ini adalah untuk mengeksplorasi pendorong dan hambatan dari transfer pengetahuan yang efektif dalam konteks lintas budaya. Dalam MNC, pengetahuan dianggap sebagai sumber utama untuk keunggulan kompetitif sementara transfer pengetahuan yang efektif di perusahaan induk dan anak perusahaan di luar negeri memerlukan perhatian pada perbedaan budaya, prasangka, dan praktik bisnis khusus setiap negara. Pelaku pengetahuan dalam konteks tersebut diwajibkan untuk memiliki disseminative capacity atau kemampuan untuk menyebarluaskan pengetahuan bersama dengan kapasitas absorptive capacity atau kemampuan untuk memahami dan menerapkan pengetahuan tersebut. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi kasus di mana ekspatriat dari suatu anak perusahaan MNC manufaktur Jepang yang berlokasi di Jawa Barat, Indonesia diminta untuk mengikuti sesi wawancara mendalam. Kerangka dan prosedur grounded theory yang bersifat interpretatif digunakan untuk menganalisis data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa MNC perlu mempromosikan pelatihan keterampilan komunikasi dan linguistik untuk lebih mengembangkan disseminative capacity dan absorptive capacity antara para anggota organisasi serta untuk merancang strategi manajemen yang merangsang kepercayaan, empati dan visi bersama yang dapat mengatasi perbedaan budaya dalam organisasi diperlukan.

The purpose of this paper is to explore the enablers and disablers of effective knowledge transfer in cross-cultural contexts. In MNCs knowledge is considered to be a primary source of competitive advantage while effective knowledge transfer across the headquarters and its foreign subsidiary entails attention to the divergence of culture, prejudice, and country-specific business practices. Knowledge actors in such settings are required to have the disseminative capacity or the ability to promulgate knowledge along with absorptive capacity or the ability to understand and apply the knowledge. This research adopted a qualitative approach using an exploratory case study where expatriates from a foreign subsidiary of Japanese manufacturing MNC in West Java, Indonesia were asked to respond to in-depth interview sessions. Interpretive grounded theory framework and procedures were used for data analyses of the results. The findings suggest that MNCs need to promote communication and linguistic skill training to further develop disseminative capacity and absorptive capacity among the members as well as to design a management strategy that stimulates trust, empathy and a shared vision that can overcome cultural differences within the organization."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Abduh Hilabi
"Sebagai perusahan yang berkembang diindustri media informasi seperti televisi, radio dan media cetak, PT.Media Citra Nusantara Tbk (PT.MNC), selanjutnya melakukan suatu langkah corporate action yaitu melakukan penawaran umum atas saham miliknya melalui pasar modal di Indonesia pada tanggal 15, 18 dan 19 Juni 2007. Adapun jumlah dana yang akan terserap sebesar Rp3.712.500.000.00 (tiga triliun tujuh ratus dua belas miliar lima ratus juta rupiah) dengan harga penawaran saham dalam prospektus sebesar Rp900.00 (Sembilan ratus rupiah). Penawaran umum yang dilakukan oleh PT.MNC ini kemudian mendapat sambutan yang baik oleh para investor dengan membeli saham PT.MNC tersebut, namun ada seorang investor yang merasa dirugikan atas pembelian saham PT.MNC tersebut, dimana investor tersebut menggangap telah terjadi pelanggaran dalam prinsip keterbukaan informasi pada prospektus yang dibuat oleh PT.MNC yang mengakibatkan turunnya nilai saham PT.MNC. Selanjutnya oleh investor dilakukan gugatan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 2011. Dalam bahasan tulisan ini, akan dibahas apakah penawaran umum PT.MNC telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, serta apa yang dimaksud dengan suatu prospektus yang menyesatkan di Pasar Modal dan bagaimana cara investor mendapatkan perlindungan hukum akibat prospektus yang menyesatkan.

As a company that develops information media such as television, radio and printing media media, PT.Media Nusantara Citra Tbk(PT.MNC), perform a step further corporate action is to do his initial public offering of shares through the capital market in Indonesia on the 15th, 18th and June 19th, 2007. The amount of funds that will be absorbed by Rp3.712.500.000.00 (three trillion seven hundred and twelve billion five hundred million rupiahs ) at the offering price of shares in the prospectus is Rp900.00 (Nine hundred rupiahs). Initial Public Offering made by this PT.MNC then received a good reception by investors to buy shares of PT.MNC on this Initial Public Offering, but there is an investor who feels aggrieved over PT.MNC purchase of shares, where this investor consider there is a breach in the principle of full disclosure information in the prospectus prepared by PT.MNC resulting drop in share value of PT.MNC. This Investor then conducted a lawsuit to Central Jakarta District Court in 2011. In the discussion of this paper, we discuss whether PT.MNC Initial Public Offering in accordance with existing regulations, as well as what is meant by a misleading prospectus in the Capital Market and how investors obtain legal protection due to a misleading prospectus."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1615
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>