Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117918 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Savitri Sayogo
Jakarta: Balai Penerbit , 2008
613.710 82 Sav m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saparinah Sadli
Jakarta: Kajian Wanita, 2007
613.042 44 SAP m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtaruddin Mansyur
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
613.1 MUC r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Rahman
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
613.042 ANT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Febriani
"Perempuan dewasa awal rentan mengalami masalah kesehatan reproduksi dalam pernikahan, seperti penyakit infeksi menular seksual (IMS) dan infertilitas. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pemeriksaan kesehatan pranikah berguna untuk mencegah masalah kesehatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi terhadap motivasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah pada perempuan dewasa awal. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Sampel penelitian ini adalah perempuan dewasa awal yang telah mendaftarkan pernikahannya di kantor urusan agama (KUA). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap motivasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah (nilai p = 0,565, a = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan pemerintah untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan pranikah sebagai program wajib.

Early adult women are vulnerable to reproductive health problems in marriage, such as sexually transmitted diseases and infertility. These problems are influenced by knowledge about reproductive health. Premarital health screening is useful to prevent these health problems. This study aims to determine the relationship of reproductive health knowledge on the motivation to do premarital health screening in early adult women. The study use cross-sectional design with convenience sampling technique. The samples in this research are early adult women who have registered the marriage at office of religious affairs. The result showed that there’s no association of reproductive health knowledge on the motivation to do premarital health screening (p value = 0,565, a = 0,05). The study recommends that the government to provide premarital health screening as mandatory program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzi
Jakarta: Pusat Komunikasi Kesehatan Berperspektif Jender, 2001
613.0424 JEN j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erwin Ardian Noor
"Sindrom prahaid (SPH) adalah salah satu masalah kesehatan perempuan yang semakin meningkat prevalensinya selama beberapa dekade terakhir. SPH dapat menurunkan kualitas hidup perempuan saat masa suburnya. Berbagai terapi farmakologi dan nonfarmakologi digunakan untuk mengatasi gejalanya. Aktivitas fisik telah direkomendasikan sebagai salah satu metode untuk mengurangi keparahan gejala. Namun, hanya sedikit bukti yang mendukung bahwa memang ada hubungan antara SPH dengan aktivitas fisik, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan data gambaran antara dua variabel tersebut.
Menggunakan desain penelitian cross-sectional peneliti ingin melihat gambaran SPH dan hubungannya dengan intensitas aktivitas fisik pada 106 mahasiswi di Fakultas Kedokeran Universitas Indonesia yang berada dalam rentang usia 15-24 tahun. Data didapatkan dari 106 responden dengan menggunakan kuesioner tervalidasi. Diagnosis SPH menggunakan kriteria dari The American College of Obstetrics and Gynecology sedangkan aktivitas fisik berdasarkan kriteria pada kuesioner Rapid Assessment of Physical Activity.
Hasil uji distribusi data 62.3% perempuan masuk ke dalam kriteria SPH dengan distribusi ringan 19.8%, sedang 29.2%, dan berat 13.2%. Nilai p Chi-Square antara kejadian SPH dengan intensitas aktivitas fisik 0.804 (p<0.050). Dilakukan penggabungan data aktivitas fisik (aktif, tidak aktif) dan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan p=1.000. Sebagia kesimpulan, tidak ditemukan ada hubungan bermakna antara SPH dengan intensitas aktivitas fisik.

Premenstrual Syndrome (PMS) is one of women?s health problem with an increasing of its prevalence in recent decades. PMS has a high chance to reduce the quality of life for many women in their reproductive age. Variation of therapies has been used to eliminate the symptomps. Physical activity has been recommended as one of the treatments to reduce the severity of the symptoms. However, no clear evidence to support a relationship between PMS and physical activity, including in Indonesia. Therefore, specific data that gives picture of relationship between those variables is needed.
Using a cross-sectional design, we evaluated PMS?s distribution in 106 college students between 15-24 years old in Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia and its relationship to physical activity. Datas from respondents were assessed by validated questionnaire. Diagnostic of PMS based on The American College of Obstetrics and Gynecology criteria of PMS and Rapid Assessment of Physical Activity were used to classified the intensity of physical activity.
Distribution test shows that 62.3% women met established criteria of PMS, 19.8% with mild symptom, 29.2% moderate, and 13.2% severe. Value of p=0.804 were obtained from Chi-Square test between PMS and physical activity (p<0.050). Integration of several categories of physical activity were calculated (active, non-active) and results in p=1.000 from Kolmogorov-Smirnov test. As a conclusion, the results do not support a significant relationship between prevalent of PMS and intensity of physical activity."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adik Wibowo
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0357
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
"Mekanisme pasar memaksa pendududk, khususnya perempuan dan anak-anak , membayar layanan kesehatan dengan harga yang jauh dari kemampuan ekonomi mereka. akibatnya, banyak perempuan dan anak-anak tidak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai dan mati dini. tidak mengherankan jika tingkat kematian ibu di Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN. indikator ini menunjukan burukya akses terhadap layanan kesehatan bagi perempuan. padahal generasi yang sehat (otak dan fisiknya) hanya dilahirkan oleh perempuan yang sehat. undang-undang tentang sistem Jaminan Ssial Nasional , yang mencakup jaminan kesehatan untuk semua penduduk sudah diundangkan sejak oktober 2004. Sayangnya pemerintah tidak punya kemauan politik menjalankannya. Akibatnya , puluhan juta perempuan kehilangan hak kesehatannya. Perempuan harus bekerja keras agar UU tersebut dijalankan secara konsisten"
306 JP 73 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>