Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7975 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"One of the megalithic culture is sarcophagus. it appeared in someplace in Indonesia, such as Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, and also Sumatera. All has same function, as a sarcophagus, yet each has special characteristic"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hana Puspita Grace
"Salah satu Folklor yang cukup dikenal di Indonesia, Folklor Sigale Gale dari Samosir merupakan suatu folklor yang sangat melekat dengan kehidupan masyarakatnya. Sigale Gale menjadi bagian yang penting karena selain kegunaannya menjadi atraksi wisata, Sigale Gale juga merupakan warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Folklor bisa menjadi bagian dari identitas bagi mayarakat yang hidupnya memiliki keterikatan terhadap folklor tersebut. Identitas tempat dapat dibangun dari persepsi masyarakat tentang suatu hal yang terlekat pada tempat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi Masyarakat Batak Toba terhadap Sigale Gale dan apa makna Sigale Gale bagi Masyarakat Toba di Samosir sebagai bagian dari identitas tempat mereka. Sigale Gale yang terdapat di Samosir berada di kecamatan Simanindo, Pulau Samosir, terdapat empat lokasi Sigale Gale yang tersebar dalam empat desa, lokasi ini didapatkan dari hasil wawancara dengan informan kunci dan pengambilan sampel dilakukan dengan snowball sampling. Pada masing- masing lokasi dilakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara yang hasilnya dianalisis untuk menggunakan metode analisis deskriptif dan juga triangulasi sehingga terlihat bagaimana persepsi masyarakat terhadap Sigale Gale dan Identitas Tempat masyarakat yang dipengaruhi oleh Sigale Gale pada di setiap lokasi. Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini, tiga lokasi diantara kempat lokasi menggunakan Sigale Gale sebagai objek wisata yaitu Desa Ambarita, Desa Tomok, dan Desa Simanindo, sedangkan, satu desa yaitu Desa Garoga tidak menggunakan Sigale Gale sebagai objek wisata. Selain itu, dari keempat desa, dua diantaranya melestarikan Sigale Gale dengan alasan untuk menjaga warisan keluarga karena Sigale Gale yang dimiliki desa mereka merupakan harta benda yang penting bagi keluarga mereka, Desa ini adalah Desa Garoga dan Desa Simanindo. Hasil dari penelitian ini nantinya akan dihubungkan dengan prinsip hidup Batak yang merupakan bagian dari identitas Masyarakat Batak Toba yaitu Hamoraon (kekayaan), Hagabeon (Keturunan), dan Hasangapon(Kehormatan). Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa identitas Sigale Gale Desa Ambarita dan Tomok memiliki arti hamoraon, Desa Simanindo memiliki arti hamoraon dan hagabeon, sedangkan Desa Garoga memiliki arti hagabeon dan hasangapon.

One of the well-known folklore in Indonesia, Sigale Gale Folklore from Samosir is a folklore that is very attached to the lives of its people. Sigale Gale is an important part because apart from its use as a tourist attraction, Sigale Gale is also a cultural heritage that has been passed down from generation to generation. Folklore can become part of the identity of people whose lives are connected to that folklore. Place identity can be built from people's perceptions about something attached to that place. This research aims to determine the Toba Batak Community's perception of Sigale Gale and what Sigale Gale means to the Toba Community in Samosir as part of their place identity. Sigale Gale in Samosir is in Simanindo sub-district, Samosir Island. There are four Sigale Gale locations spread across four villages. These locations were obtained from interviews with key informants and sampling was carried out using snowball sampling. At each location, observations, documentation and interviews were carried out, the results of which were analyzed using descriptive analysis methods and also triangulation so that it could be seen how people's perceptions of Sigale Gale and the community's place identity were influenced by Sigale Gale at each location. Based on the results of the analysis from this research, three locations among the four locations use Sigale Gale as a tourist attraction, namely Ambarita Village, Tomok Village, and Simanindo Village, meanwhile, one village, namely Garoga Village, does not use Sigale Gale as a tourist attraction. Apart from that, of the four villages, two of them preserve Sigale Gale for the reason of preserving family heritage because the Sigale Gale owned by their village is an important asset for their family. These villages are Garoga Village and Simanindo Village. The results of this research will later be connected to the Batak principles of life which are part of the identity of the Toba Batak Community, namely Hamoraon (wealth), Hagabeon (Descent), and Hasangapon (Honor). Based on the analysis, it can be concluded that the identity of Sigale Gale in Ambarita and Tomok Villages has the meaning of hamoraon, Simanindo Village has the meaning of hamoraon and hagabeon, while Garoga Village has the meaning of hagabeon and hasangapon."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sardjono
"There are several substantial problems remain on intellectual property rights in the focal society of Indonesia. The needed for the protection of intellectual property did not come from the civil society itself but from the pressure of external factor. Intellectual Properly Regime is also known as capitalistic regime and that is the problem. The protection is given to the one who own the right, not for the real author. The characteristic of intellectual property is to protect individually. In the other hand, the background of local society of Indonesia, V which consists of many tribes, lived based on communalistic, The opposite of concept did not avoid Indonesia for taking a step into ratification of international instruments of intellectual property rights protection. The reason behind is the position of Indonesia as a developing country which has powerless bargaining position put side by side with developed countries. This article attempts to offer another point of view to find out what is the real matter, the root of the problems, why intellectual property regime can not be implemented well in Indonesia."
2004
JHII-2-1-Okt2004-131
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Bastian
"ABSTRAK
Kemiskinan menjadi masalah dalam pembangunan di Kabupaten Samosir.
Salah satu upaya yang dilakukan pemda untuk menanggulangi kemiskinan adalah
merespon dan memberikan dukungan penuh terhadap program pemerintah pusat.
Kurang lancarnya aksesibilitas ke pusat bisnis, fasilitas umum dan pusat kegiatan
masyarakat merupakan masalah utama bagi sebagian masyarakat miskin di pedesaan.
Oleh karena itu pemerintah melakukan berbagai program pembangunan sarana dan
prasarana pedesaan, diantaranya melalui PNPM Mandiri Perdesaan. Salah satu
pelaksanaan program tersebut adalah pembangunan jalan desa, di Desa Sinabulan
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana dampak peningkatan jalan desa terhadap peningkatan aksesibilitas
masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat dan aktivitas ekonomi masyarakat di
Desa Sinabulan Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui dampak peningkatan jalan desa terhadap peningkatan aksesibilitas
masyarakat dan peningkatan pendapatan masyarakat serta peningkatan aktivitas
ekonomi masyarakat desa. Dengan mempertimbangkan Garis Kemiskinan Sumatera
Utara tahun 2010 dan 2012 diketahui dampak program peningkatan jalan desa
terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga penerima manfaat.

ABSTRACT
Poverty is a problem in the development of Samosir regency. One of the
government efforts to reduce poverty is to respond and provide full support to the
central government. Less smooth accessibility to the business center, public
facilities and community centers is a major problem for most of the rural poor.
Therefore, the government made various programs rural infrastructure
development, particularly through the PNPM Mandiri Perdesaan. One
implementation of this program is the construction of rural roads in the village
district Sinabulan Pangururan Samosir regency. The formulation of the problem in
this research is how the impact of increasing rural roads to increase public
accessibility, increase household incomes and economic activity in the Village
District Sinabulan Pangururan Samosir regency. The research objective was to
determine the effects of increasing rural roads to increase public accessibility and
increasing incomes and improving rural economic activity. Taking into account
the poverty line in North Sumatera in 2010 and 2012 is known to impact rural
roads improvement program on poverty beneficiary households."
2013
T32588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, 2005
304.2 KEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Radjasa Mu`tasim
"Tema penelitian ini adalah `wacana keagamaan 'lokal' yang dikaitkan dengan `perilaku sosial' , jadi masuk dalann kajian antropologi linguists. Asumsi yang mendasari adalah ; bahwa bahasa dan perilaku sosial memiliki hubungan yang sangat erat. Faktor bahasa menentukan sikap dan perilaku seseorang, bahkan karena begitu pentingnya peran bahasa dalam kehidupan seseorang, apa yang ada di luar jangkauan bahasanya tidak dapat dipikirkan apalagi dikerjakan. `Wacana keagamaan' yang dimaksudkan adalah ungkapan-ungkapan yang muncul di masyarakat, sebagai cerminan dari pengetahuan data keyakinan agama. Ungkapan-ungkapan itu akan dianalisis dengan melihat makna kebudayaan yang tersembunyi, sehingga terlihat jelas hubungannya dengan perilaku masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan pedesaan yang mempunyai latar belakang keagamaan yang kuat dan dipimpin oleh seorang tokoh agama yang kharismatik. Desa ini bernama Jumeneng (selanjutnya disamarkan menjadi Mangadeg) di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengumpulan datanya dilaksanakan dengan cara observasi dan wawancara mendalam pada kurun waktu 1998 - 1999, selama kurang lebih satu tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wacana keagamaan lokal yang berkembang pada masyarakat Mangadeg menyiratkan adanya pola pemahaman keagamaan yang mereka sebut sebagi salaf ( tradisional ). Pemahaman tersebut berakar pada sikap ketaatan masyarakat terhadap Kyai yang memiliki kekuasaan sangat kuat, baik dalam kehidupan beragama maupun kehidupan social. Kyai adalah rujukan utama bagi masyarakat dalam berbagai bidang. Proses pembentukan wacana tersebut, diawali dengan digunakannya teks-teks keagamaan yang ditentukan oleh Kyai sebagai sumber, yang kemudian oleh Kyai diterjemahkan untuk masyarakat. Apa yang disampaikan Kyai, sebagai wacana, sangat dipengaruhi oleh posisinya sebagai elit masyarakat yang memegang kendali kehidupan di Mangadeg. Produksi wacana dari Kyai ( hasil interpretasi ) sarat dengan berbagai kepentingan subyektif ; terutama kepentingan politik atau kekuasaan yang dipegangnya. Oleh karena itulah dominasi Kyai dengan sendirinya, didukung wacana keagamaan masyarakat yang bersumber dari Kyai sendiri. Padahal wacana Kyai adalah satu-satunya yang dipegangi masyarakat.
Maka, seluruh aspek kehidupan masyarakat didominasi oleh kharisma Kyai tersebut. Subtansi agama yang dikembangkan secara lokusumal adalah yang terkait dengan kesalehan individual. Sedangkan yang terkait dengan kesalehan sosial tidak berkembang. Agama diwacanakan sebagai jalan untuk menyelamatkan diri dari api neraka, bukan sebagai rahmat lii alamin yang berdimensi sosial. Karena itu secara illokusional masyarakat memahami agama sebagai jalan menyelamatkan diri sendiri.
Perilaku masyarakat cenderung hanya melaksanakan norma agama yang sifatnya individualistik, tetapi sangat lemah komitmennya terhadap persoalan sosial. Kontrol masyarakat terhadap pelanggaran norma agama sangat keras, tetapi sangat lemah kontrol terhadap penyimpangan sosial. Sikap ambivalen seperti ini tentu terkait dengan pola keagamaan mereka yang didominasi oleh Kyai, yang notabene kurang memiliki referensi yang cukup dalam masalah-masalah kemasyarakatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"Outline: Hingga saat ini masyarakat Baduy masih terikat pada pikukuh (adat yang kuat) yang diturunkan dari generasi ke generasi. Salah satu pikukuh itu berbunyi lojor teu meunang dipotong, pondok teu meunang disambungan (panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung). Makna pikukuh itu antara lain tidak mengubah sesuatu, atau dapat juga berarti menerima apa yang sudah ada tanpa menambahi atau mengurangi yang ada. Insan Baduy yang melanggar pikukuh akan memperoleh ganjaran adat dari puun (pimpinan adat tertinggi. Pengalaman pikukuh yang taat menyebabkan masyarakat Baduy memiliki kearifan dalam mitigasi bencana. Buku ini merupakan abstraksi hasil penelitian dalam rangka Hibah Riset Kompetensi DIKTI tahun 2010. Secara umum mitigasi bencana diartikan sebagai perencanaan yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif terhadap manusia. Mitigasi bencana merupakan kegiatan pertama dari tiga kegiatan utama dalam manajemen bencana, yakni kegiatan prabencana yang mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, serta peringatan dini. Dua kegiatan lainnya adalah saat terjadi bencana, mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan penderitaan sementara, seperti kegiatan Search and Rescue (SAR), bantuan darurat dan pengungsian; dan pasca bencana yang mencakup kegiatan pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Kegiatan pada tahap prabencana selama ini banyak dilupakan, padahal kegiatan pada tahap prabencana sangatlah penting karena mencakup baik perencanaan maupun pelaksanaan tindakan untuk mengurangi risiko dampak dari suatu bencana yang dilakukan sebelum bencana itu terjadi. Oleh karena itu, masyarakat harus mengetahui dan memahami serta mampu menyiasati cara hidup berdampingan dengan bencana."
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2010
305.899 22 CEC k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Pers, 2020
574.509 598 DIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>