Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124550 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosalina Megawati
"Penelitian karya akhir ini bertujuan untuk menerapkan model Arbitrage Pricing Theory (APT) guna memprediksi (sensitivitas return saham) faktor kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar serta bertujuan untuk memprediksi λ(risk premium) faktor kurs, harga minyak, dan jumlah uang beredar. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 100 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diambil secara random selama periode 1 Januari - 31 Desember 2007.

Purpose of this final paper is to apply Arbitrage Pricing Theory (APT) model to estimate beta?s of USD, oil price, money supply and to apply Arbitrage Pricing Theory (APT) model to estimate risk premium?s of USD, oil price, and money supply. This final paper uses a random sampling of 100 stocks listed at the IDX during the period of January 2003 until December 2007."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26547
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muksin, Author
"Perumusan masalah dalam penulisan tesis ini adalah apakah variabel-varibel
makro ekonomi, yaitu: Suku Bllllga SBI, Inflasi, dan Kurs Rp/USD dan mikro
ekonomi, yaitu: Market Value Equigr, Debt to Equity Ratio, dan Book Market
Ratio mcmpunyzai pengaruh terhadap return saham-saham pertambangan pada
pcriode Januari 2003 s.cL Desembcr 2007.
Untuk menganalisis permasalahan dan menguji hipotesa penelitian
digunakan model multifaktor melalui pendekatan Arbitrage Pricing Theory
(APT), dimana harga dari suatu saham dipengaruhi oleh faktor-faktor mikro dan
makro ekonomi.
Dari hasil analisa dan pembahasan dan pengujian hipotesa dapat
disimpulkan bahwa variabel - variabel makro ckonomi, yaitu: Suku Bunga SBI
dan Infiasi berpengamh negatifterhadap return saham pertambangan sedangkan
Kurs berpengaruh positii Sedangkan variabel - vaxiabel mikro ekonomi, yaitu:
Market Value Equity dan Book Market Ratio berpengaruh positifterhadap return
saham pertambangan, sedangkan Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif
terhadap return saham pertambangan.
Kata Kunci: Arbitrage Pricing Theory, return saham, mikro dan makro ekonomj"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T34262
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiansyah
"Selama bertahun-tahun, Foreign Exchange Market (FXM), telah mengalami beberapa perubahan besar. Perubahan ini meliputi perkembangan institusi, dan juga perkembangan teknologi. Perubahan tersebut membawa dampak yang signifikan dalam berbagai dimensi market, seperti cara trading, kompetisi, size of the market, dan efisiensi pasar. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengikuti perkemhangan dalam lingkungan pasar valuta asing.
Perkembangan yang terpenting dalam FXM selama bertahun-tahun adalah evolusi dari independent cross market dimana nori-dollar rates ditentukan oleh kekuatan free supply dan demand. Evolusi ini memberikan lebih banyak produk dan peluang bagi trader sehingga volume trading dalam pasar meningkat.
Evoulusi terbaru dalam independent cross market, digabung dengan perkembangan teknologi dalam computerized trading, menandai awal era baru dari Foreign Exchange Market. Triangular Arbitrage yang dahulu hanya sekedar teori, sekarang menjadi prkatek yang umum bagi mereka yang mempunyai akses dana yang besar. Hal ini menggambarkan bagaimana proses konversi satu mata uang ke mata uang yang lainnya, dan ditukar lagi kedalam bentuk mata uang yang lainnya, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk mata uang awal mcmberikan keuntungan yang tak terduga.
Risk-free profit bisa didapatkan dengan mengambil keuntungan dari perbedaan harga (price dispcrepancies) mata liang dalam pasar yang berbeda. Karya Akhir ini memberikan gambaran teori dari Triangular Arbitrage dan review secara komprehensive mengenai Foreign Exchange Computerized Trading. Kemudian juga selain teori, Karya Akhir ini memberikan metode dalam menguji dan triangular arbitrage dalam lima mata uang utama berdasarkan informasi empirik yang disebut dengan direct and precise test.
Pendekatan 1111 berguna untuk menguJI inefisiensi dalam FXM sehingga mengimplikasikan tersedianya risk-free profit. Trader dapat menggunakan peluang ini untuk lebih memfokuskan diri pada pasar yang memberikan peluang profit paling besar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustian Zen
"Peter F. Drucker dalam tulisan The Changed World Economy menyatakan bahwa telah menjadi kecendrungan bagi para pelaku ekonomi untuk melakukan investasi dalam bentuk valuta, dan hal ini merupakan ciri dari perekonomian dunia pada dekade terahir ini, dimana nilai perputaran uang dunia dalam bentuk berbagai valuta asing telah mencapai US$ 150.000 juta. per hari, atau sekitar 12 kali nilai transaksi barang dan jasa dunia perhari. Sehingga pendapat dari Drucker, bahwa perubahan fundamental telah terjadi dalam perekonomian dunia, dimana symbol economy (perputaran uang dan modal Y menjadi lebih dominan daripada real economy (transaksi barang dan jasa) dan pendapatnya telah terbukti.
Banyak jenis fasilitas maupun jenis transaksi yang dapat dilakukan dalam pasar uang ini, antara lain transaksi swap dan arbitrage yang merupakan bentuk transaksi va1uta asing yang paling populer didalam dealing room, dimana trader meyerahkan sejumlah deposito atau kewajiban kepada bank/lembaga keuangan lainnya, sehingga trader/dealer dapat melakukan transaksi jual beli valuta asing untuk suatu nilai nominal yang lazim diperdagangkan. Biasanya margin berkisar antara 5 % sampai 10% dari jumlah nominal tersebut.
Dari segi keuangan, tingkat leverage yang tinggi ini menarik karena dapat memberikan return on investment yang tinggi, jauh lebih tinggi daripada transaksi uang dalam bentuk tunai. Sebaliknya, segi resiko juga harus diperhitungkan mengingat tingkat leverage yang tinggi itu. Oleh karena itu, pengambilan keputusan menjadi sangat penting, terutama menyangkut waktu untuk menjua1 maupun membe1i . Secara idea1 yang pa1ing menguntungkan ka1au trader dapat membe1i pada kurs yang rendah dan menjualnya pada kurs yang tinggi (buy 1ow sell high), namun akibat gejo1ak kurs yang cepat dan tak terduga sering yang terjadi adalah seba1iknya (sell low buy high) sebagaimana terjadi pada kasus Bank Duta. Dalam transaksi va1uta asing ini tingkat spekulasi yang dikandung adalah tinggi. Namun justru hal inilah yang menarik, dan semakin banyak orang terjun ke bursa valuta asing,fluktuasi kurs ini makin menambah peluang bagi trader untuk meraih laba akibat selisih kurs.
Masalahnya adalah bagaimana memanfaatkan situasi ini dengan sebaik mungkin. Keahlian untuk menangani transaksi valuta asing kian diperlukan, apa1agi sejak dike1uarkannya Paket 27 Oktober 1988, dimana syarat untuk menjadi bank devisa diperingan, dan cabang-cabang bank devisa otomatis berfungsi sebagai bank devisa. Dalam kurun waktu kurang dari sebulan sejak paket tersebut dikeluarkan, sudah ada dua bank yang naik statusnya menjadi bank devisa. Ini tentunya menyebabkan peningkatan permintaan terhadap kuantitas maupun kualitas tenaga profesional dalam bidang manajemen valuta asing.
Untuk melakukan transaksi perdagangan valuta asing, peranan prakiraan tingkat pertukaran antar valuta sangat penting, termasuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhinya. Disamping itu, dalam perdagangan valuta asing, fasilitas swap dapat membantu meringankan beban perusahaan dalam menghadapi gejolak tingkat pertukaran yang tidak menentu baik pembayaran bunganya maupun dalam pembayaran kembali kewajiban pokoknya sedangkan fasilitas arbitrage dapat memberikan tambahan keuntungan dari suatu investasi dalam valuta asing serta keuntungan dari selisih spread tingkat pertukaran valuta tersebut. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T10443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stark, Brian J.
Homewood, Illionis: Dow Jones-Irwin, 1983
332.6 STA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Francis, Jack Clark
New York: McGraw-Hill, 1991
332.6 FRA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cyril Arayana Aloewie
"Model keseimbangan, capilal asset pricing model (CAPM), berasumsi bahwa imbal hasil didapatkan oleh model faktor tunggal, dimana faktor tersebut mewakili seluruh portofolio aset berisiko. Arbitage Pricing Theory adalah pendekatan lain dalam menentukan harga sebuah aset. Arbitrage Pricing Theory berasumsi bahwa imbal hasil sekuritas adalah sebuah fungsi linier, tidak hanya satu, melainkan seperangkat faktor umum. APT membutuhkan estimasi beta dari setiap faktor dan premi risikonya. Dalam menganalisis faktor umum ini, harus diperhatikan data historis dan mencari faktor umum yang mempengaruhi sekumpulan aset berisiko (bukan hanya berpengaruh terhadap satu sektor atau beberapa saham). Faktor makroekonomi dari sebuah model yang dibentuk dapat berubah seiring berjalannya waktu, begitu pula dengan premi risiko yang terkandung di dalamnya. Dalam karya akhir ini digunakan harga minyak mentah dunia, kurs rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, dan inflasi sebagai faktor yang mempengaruhi retum saham. Berdasarkan hasil regresi dua tahap, penelitian ini memperoleh model estimasi return saham sebagai berikut:
E(r,) = r, + biOIL 0.02109 + bUSD 0.00077+6iCPI 0.0239.

The equilibrium model, the Capital asset pricing model (CAPM) assumes that stock retums are generated by one-factor model, where the factor represents the market portfolio of all risky assets. Arbitrage Pricing Theory is a difierent approach to detemine asset prices. The Arbitrage Pricing Theory assumes that a security retum is a linier function, not only of one, but also a set of common factors, The APT requires estimates betas of each factor and risk premium. In a factor analysis, we examine the historical data looking for common pattem that effect groups of asset (rather than just one sector or a few assets). The economic factors in the model can change overtime, as will the risk premium associated with each one. This thesis use oil price, Rupiah to US Dollar exchange rate, and inflation as factors that affect stock retum. Two steps regression generates this estimation of stock retum model:
E(r,) = r, + biOIL 0.02109 + bUSD 0.00077+6iCPI 0.0239.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26481
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Suendra
"Krisis nilai tukar yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang diikuti oleh krisis moneter, telah menimbulkan berbagai perubahan dalam struktur pengelolaan ekonomi moneter di Indonesia. Perubahan tersebut, diantaranya adalah: (1) beralihnya sistem nilai tukar Rupiah dani sistem manage floating exchange rate menjadi free floating exchange rate sejak 14 Agustus 1997, dan (2) berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang secara eksplisit menyatakan bahwa tujuan Bank Indonesia adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan Rupiah.
Dalam penelitian ini, hubungan antara jumlah uang beredar (M2), nilai tukar (ER) dan tingkat harga (CPI) dianalisis menggunakan model identified Vector Autoregression Approach sebagaimana penelitian Dmyto Holod (2000) untuk kasus Ukraine.
Hasil analisis menunjukkan bahwa, asumsi sticky price lebih cocok untuk Indonesia bukan flexible price, karena dalam penentuan harga terdapat faktor kebijakan yang tercermin -dalam administrated-price seperti Mahan- bath- riiinyiIC(BBM); tarif dasar listrik.
Secara spesifik hasiI penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Peningkatan jumlah uang beredar mengarahkan pada terjadinya kenaikan tingkat harga (teori Money Marker equilibrium) dan terjadinya depresiasi nilai tukar (teori IRP). (2) Depresiasi nilai tukar mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat harga dan peningkatan jumlah uang beredar. (3) Kenaikan tingkat harga mendorong terjadinya depresiasi nilai tukar (teori PPP) dan setelah periode bulan pertama terjadi penurunan jumlah uang beredar.
Kontraksi moneter yang mengikuti kenaikan tingkat harga menunjukkan bahwa Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan inflation targeting, dimana uang beredar digunakan sebagai instrumen moneter atau sasaran antara untuk mengontrol inflasi, bukan sebagai sasaran akhir.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>