Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"masalah perbatasan dapat di ibaratkan sebagai sebuah pendulum, yang suatu ketika mencuat ke permukaan, dan suatu ketika tersimpan secara terselubung sambil menanti untuk mencualt kembali ke permukaan di kemudian hari ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Promoting the image of Maritime Continent of Indonesia can be considered as one of the important aspect from the actualization of Indonesian Archipelagic Outlook (Wawasan Nusantara) or it can be assumed as further development of Wawasan Nusantara...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Adhitama
"Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan suatu instansi yang berada di bawah naungan Departemen Keuangan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi Departemen Keuangan di bidang kepabeanan dan cukai. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 68/PMK.01/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Organisasi dan Tata Laksana Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dibentuklah Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai. Tujuan dibentuknya Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau yang disingkat KPU BC adalah untuk memperbaiki citra dan kinerja Bea dan Cukai.
Berkaitan dengan hal di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan citra Bea dan Cukai sebelum dan sesudah dibentuknya Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai.
Dalam penelitian ini konsep yang digunakan adalah jenis-jenis citra yang dikemukakan oleh Frank Jefkins yang terdiri dari bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image), citra yang diinginkan (wish image), citra instansi (corporate image), dan citra majemuk (multiple image). Konsep lain yang digunakan adalah konsep citra yang di-down load dari www.pertamina.com dimana citra merupakan akumulasi dari lima citra unsur-unsurnya yaitu citra produk/pelayanan, citra sumber daya manusia, citra budaya, citra sistem, dan citra kinerja.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivime dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan strategi penelitian yang digunakan adalah social construcktivism. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam kepada para stakeholders baik internal maupun eksternal.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka terlihat bahwa citra bayangan (mirror image) yang terbentuk terhadap Bea dan Cukai sebelum dibentuknya KPU BC dapat dikatakan negatif dan tidak menguntungkan baik dari segi pelayanan yang diberikan, sumber daya manusia, budaya, sistem, dan kinerja. Namun dengan dibentuknya KPU BC sudah mulai berangsur membaik. Sedangkan citra yang berlaku (current image) yang terbentuk terhadap instansi bea dan cukai sangatlah beragam dan bervariasi baik sesudah maupun sebelum dibentuknya KPU BC baik dari sisi pelayanan, sumber daya manusia, budaya, sistem, dan kinerja. Selain itu citra yang diinginkan (wish image) masih jauh dari harapan dan tidak dapat terpenuhi. Citra perusahaan (corporate image) merupakan akumulasi dari kelima unsur citra tersebut. Dikarenakan citra yang terbentuk sangatlah beragam dan bervariasi antara stakeholders internal maupun eksternal terhadap instansi bea dan cukai baik sebelum maupun sesudah dibentuknya KPU BC maka terbentuklah citra majemuk (multiple image).
Kesimpulan dari penelitian ini, dengan dibentuknya KPU BC ternyata belum banyak membawa perubahan citra untuk instansi bea dan cukai. Oleh karena itu selain dilakukan pengawasan yang berkesinambungan maka perlu dibentuk divisi khusus yang menangani masalah kehumasan.
Directorate General of Customs and Excise is a unit of Finance Departemen which does main task and function of Finance Departemen specially about customs and excise. Based on The Rule of Finance Ministry Number: 68/PMK.01/2007 date June 27th, 2007 about Organisasi dan Tata Laksana Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Primary Customs Office was established. Primary Customs Office or KPU BC is to improve image and work of Customs and Excise.
This research is to describe the image of Customs and Excise before and after Primary Customs Office was established.
In this research, the concepts which are used are kinds of image which is explained by Frank Jefkin. The images are mirror, current, wish, corporate, and multiple image. The other concept which is used is image concept from www.pertamina.com. Image is the acumulation of five factors of image such as image of product/service, image of human resources, image of corporate culture, image of system, and image of work performance.
This research uses constructism paradigm with qualitative approach. Yet the research strategy is used in this research is social constructivism. The method of data finding was done by in depth interview to several intern and extern stakeholders.
Based on the data analysis, it can be seen that the mirror image of Customs and Excise before Primary Customs Office was established was negative and disadvantage seen from service, human resources, culture, system, and work side. But by Primary Customs Office, the image of Customs and Excise strats better and better. Yet current image of Customs and Excise is vary before and after Primary Customs Office established from service, human resources, culture, system, and work performance side. Beside that, the wish image is far and unfulfilled from the hope of the Directorate General of Customs and Excise. The corporate image is the acumulation of the five factors of image such as image of product/service, image of human resources, image of corporate culture, image of system, and image of work performance. Because the image of Customs and Excise before and after KPU BC which is shaped in the mind of internal and external stakeholdersis so vary so the multiple image has been shaped.
The conclution of the research, KPU BC does not bring the changes of image of Customs and Excise yet. So, beside of watching continously, it is needed to establish a new division which handles public relations problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sardy S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrizal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail
"Pemampatan citra merupakan proses mereduksi jumlah bit yang digunakan dalam representasi suatu citra dan bertujuan untuk memperoleh suatu kumpulan data yang lebih kecil dan dapat direkonstruksi menjadi citra baru tanpa penurunan kualitas citra yang berarti. Pemampatan citra sangat bermanfaat dalam efisiensi media penyimpanan dan transmisi citra tersebut.
Salah satu metode pemampatan citra yang cukup efektif adalah metode Human Visual System (HVS) yaitu pemampatan citra dengan menghilangkan redudansi psikovisual yang dikandung pada suatu citra dengan mengikuti karakteistik sistem visual mata manusia. Untuk memperoleh unjuk kerja sistem pemampatan citra yang optimal dilaksanakan analisis dan simulasi terhadap sistem pemapatan citra metode HVS Thresholding dan kuantisasi Subyektif dengan menggunakan transformasi wavelet Orthogonal (Daubechies-12) dan Biorthogonal (Spline) dengan beberapa model persamaan HVS (Ngan, Mannos, Nill dan Bowan) melalui variasi norm (p).
Dari hasil simulasi dan analisis menggunakan citra diam dengan ukuran 256 x 256 pixel dipero!eh unjuk kerja sistem optimal yaitu rasio pemampatan 20.03 dan PSNR 25.88 dB dengan wavelet Biorthogonal, 3 level dekomposisi, model HVS Ngan pada norm 3, harga K = 0.005 dan q =0.0075.
Selain itu Penggunaan metode kuantisasi subyektif juga terbukti dapat meningkatkan rasio pemampatan rata-rata sebesar 24 % untuk wavelet orthogonal dan sebesar 43 % untuk wavelet biorthogonal
Pemampatan citra menggunakan wavelet Biorthogonal menunjukkan hasil yang lebih baik daripada wavelet Orthogonal karena pada nilai rasio pemampatan yang sama wavelet Biorthogonal meghasilkan nilai PSNR yang lebih baik dari wavelet orthogonal untuk parameter sistem yang sama.

Image compression is a process to reduce bit information used in representation an image. The purpose is to obtain fewer amounts of data and can be reconstructed as a new image without significant decreasing the quality. Image compression is very profitable in efficiency of storage media and transmission of the image.
One of the effective methods is Human Visual System (HVS) method. The HVS image compression can decrease pshycovisual redundancy contained of an image following the characteristic human visual. To obtain an optimal performance image compression system, analysis and simulation HVS image compression system were done by using Orthogonal Wavelets (Daubechies-12) and Biorthogonal Wavelets (Spline) transform. Several models of HVS such as Ngan, Mannos, Nill and Bowon HVS models were done before threshold and quantization process through variation of norm.
Simulation and Analysis of still image 256 x 256 pixel show that the optimal performance (compression ratio 20.03 and PSNR 25.88 dB) occurred on wavelet Biorthogonal, 3 level decomposition, Ngan HVS model, norm 3, K = 0.005 and q = 0.0075.
Subjective quantization method also proved that its can increase average compression ratio 24 % for orthogonal wavelets and 43 % for biorthogonal wavelets.
Image compression system using Biorthogonal wavelets shows better than Orthogonal wavelets since in the same compression ratio, PSNR of Biorthogonal Wavelets is greater than Orthogonal Wavelets.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendriadi
"Sebagai institusi pendidikan yang tergolong tua di Indonesia, sekolah BPK Penabur telah melakukan manajemen pemasaran yang memadai termasuk di dalamnya manajemen atas merek. Identitas merek sebagai bagian dari manajemen atas merek memegang peranan penting dalam mengkomunikasikan identitas suatu organisasi dan produk yang dipasarkan. Identitas merek yang dikomunikasikan kemudian dipersepsikan oleh masyarakat dalam bentuk citra merek. Kongruensi antara identitas suatu merek dan citranya mempengaruhi loyalitas dan tingkat kepuasan konsumen.
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan persepsi antara identitas merek dan citra merek BPK Penabur pada jemaat Gereja Kristen Indonesia di Jakarta. Dari hasil penelitian tidak didapatkan kesenjangan yang mencolok antara identitas merek dan citra merek pada Sekolah BPK Penabur Jakarta pada jemaat GKI Jakarta.

As one of well established educational institutions, BPK Penabur has done an adequate marketing management programs including the brand management. Brand identity as an integral part of brand management plays an important role to communicate the company and the product to consumers. Brand identity projected to them is then perceived and captured as brand image. Congruency between brand identity and brand image influences consumers? loyalty and satisfaction.
This research aims to analyze the perception gap between those two concepts among GKI?s members in Jakarta. The data showed that there was no major gap between brand identity and brand image of BPK Penabur among the church members."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25772
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Hendra S.
"Citra MODIS bersifat multispektral sehingga memiliki kapasitas data yang besar. Kesamaan antara kanal citra pada data MODIS disebut korelasi citra. Korelasi citra antar band dalam data MODIS dapat dijadikan acuan dalam melakukan kompresi secara spektral. Kompresi spektral dengan metode Linear Interband Prediction dilakukan berdasarkan korelasi citra sebagai acuan dalam menentukan citra referensi dan citra hasil prediksi. Kanal citra hasil kompresi dengan linear interband prediction memiliki kapasitas kecil dan kualitas yang hampir sama dengan aslinya. Hasil kompresi dengan Linear Interband Prediction dikompresi lagi secara spasial dengan metode Wavelet. Beberapa variasi Wavelet diterapkan, yakni Haar, Daubechies, Coiflet, Symlet dan Biorthogonal. Diharapkan rasio kompresi pada kompresi ini akan lebih besar, tetap menjaga kualitas citra yakni PSNR > 40dB, dan waktu komputasi yang cepat.

MODIS is a multispectral satellite data, which has ultra high data size to store these data. It has to be compressed with spectrally and spatially. Image correlation used as a reference in spectral compression using Linear Interband Prediction method. Spectral compression results are compressed again using wavelet transform. Several family of Wavelet transform applied namely Haar, Daubhecies, Coiflet, Symlet, and Biorthogonal. Experimental results show in compression ratio while maintaining the image quality (PSNR > 40dB) and fast computation time are expected."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amran Sujudi
"Citra tipikal hitam-putih merupakan citra kontinyu karena gray level shade-nya bcrgabting secara kontinyu dalam intensitas dan spatiality.
Dalam suatu pemrosesan citra dilakukan proses kuantisasi, dimana citra terkuantisasi tidak kontinyu, namun tersusun dari piksel diskrit.
Resolusi citra didefinisikan sebagai kemampuan untuk memproduksi citra dengan kualitas visual dan dapat dibandingkan dcngan citra kontinyu aslinya. Diperlukan jumlah piksel nicmadai untuk penampilan kontinyu spasial dan juga jumlah gray level untuk penampilan depth of field dan kontras. Piksel merupakan elemen utama dalam resolusi citra diskrit.
Dalam tesis ini diusulkan peningkatan resolusi citra untuk pencitraan medik memakai Filter Infinite Impulse Response. Tiga teknik peningkatan resolusi citra yang dikenal, masing-masing : (1) Pendekatan frekuensi/Fast Fourier Transform dari teorema sampling, (2) Pendekatan spasial memakai fungsi interpolasi; dan (3) pendekatan alternatif memakai Infinite Impulse Response Filter (mirip dengan pendekatan FFT, namun lebih mudah dalam pelaksanaan).
Peningkatan resolusi citra melalui FFT dilakukan dengan, pertama, memakai sifat spektrum yang akan cepat mcnurun akibat meningkatnya frekuensi dan kedua, memakai teorema sampling untuk obyek oversumpled.
Peningkatan resolusi citra memakai interpolasi spasial dilakukan dengan mengkonvolusikan citra yang sudah diekspansi 2 N x 2 N dengan operator interpolasi. Hasilnya tampak agak buram, namun hal ini dapat di-deblur memakai high pass filter.
Peningkatan resolusi citra memakai Infinite Impulse Response fitter, meningkatkan ukuran citra melalui replikasi piksel dan garis horisontal. Effeknya, terjadi peningkatan perioda sampling pada arah horisontal maupun vertikal. Pendekatan ini sama dengan pendekatan FFT dan langkah-langkah tersebut di atas sama dengan menerapkan fungsi interpolasi square.
Kualitas citra yang dihasilkan sama dengan pada pendekatan FFT.

Typical black and white images are called continuous - tone images because the shade of gray level blend continuosly both in intensity (level) and spatiality (area). The quantized images is not continuous, but is composed of discrete pixels with each having a discrete gray level assigned to it. Image resolution may be defined as the ability to reproduce images with a visual quality that is comparable to the continuous-tone original.
This requires a suffient number of pixels to give the appearance of spatial continuity and a sufficient number of gray levels to give the appearance of depth and contrast. The pixel is the basic element.of picture resolution in the discrete pixel system.
In the next discussion, three means of doubling image resolution are compared respectively ; (1) The Fast Fourier Transform Frequency approach of the sampling theorem, (2) through spatial approach using interpolation functions; and (3) an alternative approach using Infinite Impulse Response filter, which is similiar to the FFT approach, but much simpler to implement.
Doubling image resolution through FFT are implemented by using, first, the rapidly decreasing spectrum with increasing frequency and second, the whittakershannon sampling theorem for oversampled objects.
Doubling using spatial interpolation are held by convolving the stretched 2 N x 2 N image with an interpolation operator. The result is slightly blurry, it is, however, possible to deblur through high-pass filtering.
Doubling image resolution using Infinite Impulse Respons filter, double the image size by replication of pixels and horizontal lines this has the effect of increasing the horizontal and vertical sampling periods to twice their values. The approach is similar to the FFT approach and the step mentioned above is equivalent to applying the square interpolation function. The enlarged image obtained should be similar to the one obtained from the FFT approach."
2001
T8117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Buono
"Pada paper ini, dilakukan pemilihan feature dari citra RGB (Red-Green-Blue) untuk memprediksi tingkat kemanisan buah belimbing yang dicirikan dengan kandungan TPT (Total Padat Terlarut). Dari feature terpilih, dilakukan transformasi komponen utama satu dimensi (1D-PCA) dan dua dimensi (2D-PCA) untuk mereduksi dimensi citra. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengenalan tingkat kemanisan yang dalam paper ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu manis, sedang, dan asam. Nilai batas tiap kelompok didasarkan pada bentuk histogram nilai TPT. Dari 300 citra buah belimbing diperoleh hasil bahwa secara akurasi, teknik 1D-PCA maupun 2D-PCA memberikan hasil yang relatif sama. Namun dari segi kecepatan, 2D-PCA jauh lebih cepat dibanding 1D-PCA, khususnya pada bagian pembentukan sumbu. Model hubungan tingkat kemanisan sebagai fungsi dari nilai RGB memberikan tingkat determinasi terbesarnya 69.9%. Percobaan menunjukkan bahwa 1D-PCA maupun 2D-PCA mampu menerangkan sekitar 95% model hubungan tersebut yang dikembangkan pada ruang asal. Teknik PCA digabungkan dengan jarak Euclidean untuk pengenalan mampu mengenali buah kelompok manis dengan akurasi 100%. Sedangkan untuk kelompok asam dan sedang teknik yang dilakukan gagal melakukan pengenalan dengan baik"
Depok: [Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia;IPB. Departemen Ilmu Komputer;IPB. Departemen Ilmu Komputer, IPB. Departemen Ilmu Komputer], 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>