Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Candra Dewi Puirnamawati
"Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan Sistem Informasi Kesehatan Teintegrasi (SIK-Integrasi) yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk melakukan reformasi administrasi dalam bentuk Good Governance. Setelah fase pertama implementasi kebijakan berakhir perlu dilakukan evaluasi untuk menilai sasaran yang belum tercapai, dan prasyarat yang perlu dipersiapkan untuk memasuki tahap selanjutnya. Oleh karena itu perlu evaluasi dengan pendekatan reformasi administrasi. Penelitian ini menggunakan metode Positivism dan bertujuan mengukur perubahan paradigma yang terjadi dan ruang lingkup reformasi yang terjadi Hasil penelitian ini menunukkan bahwa paradigma Dinas Kesehatan setelah adanya SIK Integrasi, masih mengikuti birokrasi tradisional. Belum ada perubahan yang bersifat fundamental, perbaikan administrasi saja. Paradigma Good Governance yang tertuang dalam dalam kebijakan SIK Integrasi ini adalah efisiensi dan efektifitas, transparansi dan akuntabilitas. Namun dalam implementasi kebijakan tersebut konsep-konsep yang terkandung baru efisiensi dan efektifitas. Ruang lingkup perubahan yang terjadi bersifat piecemeal, hanya menyentuh beberapa aspek saja, tidak bersifat menyeluruh, baru upaya upaya . yang disebut Modernize System, untuk membuat birokrasi menjadi lebih cepat, lebih fleksibel dan lebih murah, serta pengembangan hubungan birokrasi dengan penerima pelayanan publik dan pengembangan pelayanan publik yang berkualitas tinggi. Penelitian ini merekomendasikan agar Komitment Kepala Dinas Kesehatan perlu ditingkatkan dalam pengembangan kebijakan e-government dan implementasinya dengan melakukan upaya-upaya yang merubah paradigma birokrasi tradisional menjadi paradigma reformasi administrasi.Komitment tersebut juga harus dibarengi dengan komitment alokasi sumberdaya yang memadai. Dinas Kesehatan perlu menyatukan seluruh sistem informasi yang tersebar pada institusi kesehatan pemerintah dan mulai membuka link dengan penyedia pelayanan kesehatan swasta. Selain itu juga perlu dimulai membuka komunikasi secara online dan transaksi pelayanan kesehatan lewat website.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta have been working on the policy of integrated Health Information System (SIK-Integrasi) that has the long term objective is to promote administrative reform in the form of Good Governance. After the first Phase of the policy implementation ended, the policy and the implementation have to be evaluted to measure the target that have not reached , and the precondition that have to prepared to entering the next phase. Therefore these evaluation have done by using the administrative reform approach. These Ressearch was used positivism approach, which has goals was to evaluated the changing paradigms and the scope of administrative reforms. The result on these research was shown that After SIK Integrasi have been implementing, the paradigm have never been changing at all, and still follow the traditional bureaucratic paradigm. These changes have never been fundamental but only administrative improvement. The Good Governance paradigms on the policy consist of eficiency, efectiveness, transparancy and accountability. But, the paradigms on the implementation was eficiency and efectiveness. The changes that happend was piecemeal, not comprehensive consist of few aspect that called Modernize System, an effort to make the bureaucracy work faster more flexible, cheaper, to developed the relation between the bureaucracy and public services client/customer, and the efforts to developed the high quality of public services. The recommendation of these research are as follows, the head of Dinas Kesehatan should developed the e-government policy and it?s implementation Those development should be followed by the chnges of tradisional paradigm into administrative reform paradigm. Those commitment should be followed with the allocation of the sufficient resources. Dinas Kesehatan has also to integrated all the information system networking that separated on different unit, begin the link between all the private and public health services provider. Last but not least, Dinas Kesehatan also should begin the online direct communication an online public heatlh transaction through the website."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T19218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mayola Audita Hervyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil evaluasi pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur pada tahun 2015. Jenis Penelitian cross sectional kualitatif dengan menganalisis efektivitas pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur dengan dilakukan wawancara mendalam kepada narasumber yang disesuaikan dengan kerangka konsep. Hasil Penelitian menunjukan bahwa sampai saat ini Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur masih menggunakan Sistem Informasi Kesehatan berbasis komputerisasi Offline yang sejauh ini penggunaannya efektif dikarenakan kecukupan SDM, pendanaan, alat, dan sudah adanya kebijakan/peraturan yang jelas tentang pelaporan data terkait pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan.

This study aimed to obtain the evaluation of the Health Information System (HIS ) at the Dept. of Health East Jakarta Administration in 2015. The study was cross sectional qualitative type by analyzing the effectiveness of the implementation of the Health Information System (HIS ) at the Dept. of Health East Jakarta Administration City with conducted in-depth interview to the informant that are tailored to the conceptual framework . Research shows that to date the Dept. of Health East Jakarta Administration still use Healthcare Information System computerized Offline is by far its use effectively due to adequacy of human resources, funding , tools, and existing policies / clear rules on the reporting of data related to the implementation of the Information System Health."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wachyu Sulistiadi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Aliyudin
"Penyelenggaraan haji merupakan tugas nasional dan tugas ini dilaksanakan oleh pemerintah secara interdepartemental. Departemen Kesehatan merupakan Departemen terkait dalam penyelenggaraan haji yang bertanggungjawab dalam masalah pengamanan kesehatan bagi calon /jemaah haji Indonesia.
Di tingkat Kabupaten, tanggung jawab penyelenggraan pelayanan kesehatan haji berada pada Dinas Kesehatan Kabupaten.
Pencatatan dan pelaporan Kesehatan /Haji di Kabupaten Tangerang saat ini masih dilaksanakan secara manual, data diterima dari Puskesmas kemudian direkapitulasi sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Propinsi.
Hasil evaluasi pelayanan kesehatan haji di Kabupaten Tangerang dilemukan beberapa masalah kesehatan haji yang berhubungan dengan lemahnya sistem informasi kesehatan haji.
Upaya mengatasi permasalahan sistem informasi kesehatan haji di Kabupaten Tangerang, dilaksanakan dengan mengembangkan sistem informasi kesehatan haji melalui pembuatan suatu prototype program yang menghasilkan informasi kesehatan haji dalam bentuk tabel dan grafik yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung manajemen program kesehatan haji ditingkat Kabupaten . Melalui sistem informasi ini proses pengolahan dan analisis data dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, lebih mudah dan lebih akurat.
Metode penelitian menggunakan pendekatan pengembangan sistem, dengan tahapan antara lain : penentuan entitas, analisis sistem, rancangan sistem, pembuatan prototype serta ujicoba prototype.
Uji coba sistem dilaksanakan di Laboratorium Komputasi Informatika Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, meliputi ; efesiensi, reiabilitas, efektifitas, akurasi dan aksesibilitas sistem. Ujicoba sistem juga menilai kelemahan dan kelebihan sistem .
Daftar Pustaka : 44 (1992 --- 2002).

Government of Indonesia facilitates the services for haji, these services provided inter departmentally, and one of these departments is Ministry of Health. Ministry of health handle the hajji's health. In district level, this responsibility is district Health Office burden.
Recording and reporting the hajji's health in district of Tangerang do manually, data which have accepted from health centers recapitulated as report material to Province Health Office. Results from evaluation on health service for hajj have found some weaknesses in this information system.
An effort to handling problem in this information system on Hajji's Health, is to develop a new information system by making a software prototype which could presenting information by tables or graphics to support Hajji's Health information system. This information system assists the data processing and analyzing more quickly and more accurate.
This study using system development approach, by determining entities, system analysis, system design, and determining the criteria of test drive prototype.
This prototype has been passed the test in computer lab of Faculty of Public Health University of Indonesia. This test including: efficiency, effectively, accuracy, system accessibility and to assess weakness and advantage of this system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Zulfah
"ABSTRAK
Implementasi e-kesehatan di Indonesia tahun 2013 masih menemui kendala pada komponen kebijakan, infrastruktur, aplikasi, standar, tata kelola, dan pengamanan data Kemenkes, 2015. Langkah-langkah prioritas yang dilaksanakan untuk penguatan SIK di Indonesia adalah pembenahan sistem informasi non elektronik menjadi SIMPUS/SP2TP/SP3 Sedangkan untuk aliran dan integrasi data dilakukan optimalisasi pelaporan data dari kabupaten/kota melalui aplikasi komunikasi data. Pusat Data dan Informasi, 2017. Kota Bogor merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang melaporkan data kesehatan prioritas bulanan, triwulan, dan tahunan pada tahun 2017 secara lengkap, namun belum tepat waktu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kerangka Performance Routine Information System Management PRISM. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor input dari segi teknis, organisasi, dan perilaku, mengetahui faktor proses pelaksanaan pelaporan dan umpan balik, serta mengetahui faktor output laporan dari sistem informasi kesehatan. Subyek penelitian adalah koordinator pelaporan/SIK dan penanggung jawab program di Puskesmas.Penelitian menunjukkan kekurangan dalam kinerja sistem informasi kesehatan yakni puskesmas melakukan pencatatan ganda dengan banyak formulir yang tersedia, belum semua puskesmas menerapkan SIMPUS, masih ditemukan puskesmas yang belum memiliki SOP dan alur pelaporan/kegiatan SIK, SIMPUS error dan jaringan yang belum stabil, belum adanya penunjukkan tertulis untuk petugas pelaporan atau tim pelaporan, pengawasan dari manajemen bersifat insidentil, puskesmas belum memiliki rencana pelatihan yang terjadwal, belum ada kesadaran petugas akan pentingnya pelaporan, dan alur pelaporan yang masih terfragmentasi. Hal ini menyebabkan pelaporan yang dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Bogor mengalami keterlambatan dan menghambat pelaporan/komunikasi data prioritas kesehatan ke Pusdatin Kemenkes RI.

ABSTRACT
The implementation of e health in Indonesia in 2013 still faces constraints on policy components, infrastructure, applications, standards, governance and data security Ministry of Health, 2015. The priority step implemented for strengthening Health Information System HIS in Indonesia is the improvement of non electronic information system to SIMPUS SP2TP SP3, improve flow and data integration by optimizing data reporting from districts through data communication application. Data and Information Center 2017. Bogor city is one of the cities in West Java that report health data monthly, quarterly, and yearly complete in 2017, but not yet timely. This is a qualitative research with Performance Routine Information System Management PRISM framework approach. The research aims to know the input factors technical, organizational and behavioral aspect, to know the process factor of reporting and feedback, and to know the output factor of health information system. The subjects of the study were the reporting coordinator HIS and the person in charge of the program at Public Health Centre PHC . The study shows that PHC has double recording and reporting with many forms available, some PHC do not implement SIMPUS, PHC do not have SOP of reporting HIS, SIMPUS error and unstable network, no statement of reporting officer or reporting team, supervision from management is incidental, PHC do not have a scheduled training plan, there is no awareness of the importance of reporting officers, and fragmented reporting flows. These are causes of reporting submitted to the Bogor City Health Office not timely and inhibit reporting communication of priority health data to Data and Information Centre of Health Ministry RI ."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pristya Trianggi Juwita
"Latar Belakang: Sistem informasi pengelolaan obat di Dinas Kesehatan telah diganti dengan sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO) berbasis jaringan internet yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok sejak Bulan Februari tahun 2015. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan SIPO di Puskesmas dan Dinas Kesehatan dengan analisis PIECE (performance, information, control, efficiency,service). Tujuan penelitian ini adalah melakukan penilaian pelaksanaan dan pemanfaatan Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO) di Dinas Kesehatan Depok.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara. Hasil: Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi SIPO sudah akurat dan tepat waktu, aplikasi SIPO mudah digunakan dan meringankan beban kerja.
Simpulan & saran: Faktor yang mendukung dilaksanakannya SIPO adalah tersedianya sarana yang menunjang. Saran: Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut tentang sarana, jumlah petugas obat dan beban kerja petugas dalam melaksanakan SIPO.

Background: drug management information system in the Department of Health has been replaced by a new system which Medication Management Information System (SIPO) -based Internet network developed by the Depok City Health Department since February 2015. The evaluation was conducted to determine how the use of SIPO in health centers and Health Department with the analysis PIECE (performance, information, control, efficiency, service). The purpose of this study was to assess the implementation and utilization of Drug Management Information System (SIPO) in Depok Health Department.
Methods: This study used qualitative methods to interview. Results: The information generated by the SIPO application is accurate and timely, SIPO application is easy to use and help out the workload.
Conclusions and suggestions: Factors that support the implementation of the SIPO is the availability of means of support. Suggestion: Necessary to evaluate the facilities and human resources in the implementation of the SIPO.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Widodo
"Pemantauan program malaria di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu secara Pasif Case Detection (PCD) saat ini data laporan malaria dari Kabupaten/Kota diinput ulang yang dapat menyebabkan inkonsistensi dalam penginputannya sehingga akurasi data kurang baik dan laporan terlambat disampaikan. Pada evaluasi program malaria di Dinas Kesehatan yang menjadi permasalahan untuk output laporan dan ringkasan data untuk pendukung keputusan dibuat manual masing-masing bagian sehingga lama tersedia untuk disajikan dan perlu tatap muka untuk konfirmasi dan pemutahiran data.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem yang telah berjalan pada program malaria di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, mengidentifikasi prioritas masalah utama dalam pencatatan dan pelaporan, pengolahan, penyajian, mengidentifikasi kebutuhan pengguna dalam pencatatan dan pelaporan, pengolahan, penyajian data malaria. Menyediakan data malaria yang berkesinambungan dan lengkap agar dapat digunakan untuk pendukung keputusan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengembangan perancangan sistem menggunakan SDLC (System Development Live Cycle). Informan pada penelitian ini adalah pengelola malaria yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dan petugas monev malaria Kabupaten, puskesmas. Sampel diambil dengan menggunakan metode Kecukupan (Adequasi). Tahun 2013 kelengkapan laporan program malaria di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu 100%, sedangkan ketepatan pengiriman laporan 80%. (Profil Dinkes Provinsi Bengkulu, 2013).

Monitoring malaria program in Bengkulu Provincial Health Office in Passive Case Detection (PCD) current malaria report data from the District / City inputted again which can cause inconsistencies in input so the accuracy of the data is less good and the report was late to delivery. In the evaluation of malaria programs in the Department of Health which is the case for the output reports and summaries of data for decision support created manually each piece is so long and need to be available for face-to-face served to confirm and update the data.
This study aims to analyze the system that has been running on the malaria program in Bengkulu Provincial Health Office, identify priority problems in recording and reporting major, processing, presentation, identify the needs of users in recording and reporting, processing, data presentation malaria. Malaria data provide continuous and complete in order to be used for decision support.
This study used a qualitative method to method development system design using SDLC (System Development Live Cycle). Informants in this study is the management of malaria in Bengkulu Provincial Health Office and District malaria monitoring and evaluation officer, a health center. Samples were taken using the method Sufficiency (Adequasi). In 2013 the completeness of reporting of malaria programs in Bengkulu Province Health Depeartement 100%, while 80% report delivery accuracy (Bengkulu Provincial Health Office, 2013).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarita, Bernike
"Di Indonesia berdasarkan data WHO 2002, sebanyak 100.454 bayi 0-28 hari (neonatal) meninggal setiap tahun. Ini berarti 275 neonatal meninggal setiap hari, atau lebih kurang 184 neonatal dini meninggal setiap hari , atau setiap I jam meninggal 8 bayi neonatal dini, atau setiap 7,5 menit meninggal I bayi neonatal dini (Komalasari, 2002). Berdasarkan laporan program Subseksi Kesehatan Anak Sudinkesmas Jakut tahun 2002 pola penyakit penyebab utama kematian pada bayi adalah asfiksia (15,12%), trauma lahir (14,19%), pneumonia (12,25%) dan diare (9%). Hasii observasi pada sistem yang ada di Jakarta Utara, data yang dilaporkan oleh Puskesmas tidak dianalisis secara sempuma, disamping itu belum menggunakan basis data.
Tujuan pengembangan sistem ini adalah terbentuknya program aplikasi basis data sistem informasi kesehatan bayi di Subseksi Kesehatan Anak yang dapat menghasilkan informasi untuk mendukung pelaksanaan program kesehatan bayi. Pengembangan sistem menggunakan metodologi SDLC dengan kegiatan perencanaan sistem dan analisa kelayakan, analisis sistem dan desain sistem.
Hasil penelitian menunjukkan masalah-masalah dalam sistem yang ada sekarang dibagi menjadi masalah dalam pengumpulan data, masalah dalam pengolahan data dan penyajian data, masalah pemanfaatan data, masalah sumber daya, sarana dan prasarana dan masalah mekanisme umpan balik.
Hasil dan prototype Sistem Informasi Kesehatan Bayi ini dapat mempermudah pengeiola program dan pengambil kebijakan dalam melihat prior-Ras masatah berdasarkan indikator yang.dihasilkan oleh Puskesmas, sehingga dapat menentukan langkah perencanaan dan evaluasi Program Kesehatan Bayi,disamping itu dapat menghasilkan dokumentasi program secara cepat. Dokumentasi ini berbentuk label dan grafik dengan tampilan yang lebih menarik. Prototype menghasilkan indikator kesehatan bayi secara cepat karena proses analisis sudah dilakukan secara otomatis. Indikator yang dihasilkan adalah AKB, Proporsi Penyebab Kematian Bayi, Proporsi Kematian Bayi, Persentase BBLR, Persentase ASI Eksklusif, Cakupan KN, Persentase Penyakit yang Diderita Bayi dan Persentase Puskesmas yang Melapor. Indikator yang dihasilkan ini juga masih memiliki kelemahan karena sumber datanya hanya dari Puskesmas.
Saran dari pengembangan sistem ini adalah partisipasi pengguna dan manajemen sangat panting karena penyebab utama kegagalan proses pengembangan sistem informasi bukan hanya terkait dengan masalah teknis dari sistem informasi tetapi juga masalah non teknis, melakukan sosialisasi keberadaan Sistem Informasi Kesehatan Bayi di Sudinkesmas Jakarta Utara, sebelum dilakukan implementasi sistem dilakukan teriebih dahulu pelatihan bagi pengguna sistem sesual dengan ketentuan yang diharapkan agar pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan Bayi dapat optimal, melakukan pengembangan sistem yang iebih luas bila timbul kebutuhan baru dan organisasi ketika sistem sudah berjalan, pengembangan sistem selanjutnya diharapkan dapat memuat indikator yang berkaitan dengan faktor sosial ekonomi karena secara tidak langsung faktor tersebut mempengaruhi morbiditas dan mortalitas bayi dan untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan program kesehatan bayi per1u pengembangan sistem lebih lanjut dalam komunikasi datanya dengan pemasangan jaringan atau LAN (Local Area Network).

Baby Health Information System Development in North Jakarta Community Health SubdivisionIn Indonesia, based on WHO data of 2002, there were 100,454 neonatal (0-28 days) babies died yearly. This means 275 neonatal babies die every day, or less than 184 early-neonatal babies die every day, or 8 early-neonatal babies die every hour, or 1 early-neonatal baby dies every 7.5 minutes (Komalasari, 2002)_ Based on the program report of North Jakarta Community Health Subdivision (Sudinkemas) Children Health Subsection in 2002, the disease pattern of the main cause death on baby was asphyxia (16.12%), birth traumatic (14.19%), pneumonia (12.25%) and diarrhea (9%). The observation result on the existing system in North Jakarta, the data that is reported by Puskesmas (Public Health Center) is not analyzed perfectly, besides it has not used data basis yet.
The goat of this system development is to form application program of the data basis of baby health information system in Children Health Subsection which can produce information to support baby health program implementation. The system development uses a System Development Life Cycle's methodology with system planning activity and proper analysis, system analysis and design.
The observation result indicates that the problem in the existing system is divided into several problems of data accumulation, data management and presentation, data utilization, resource problem, facility and infrastructure as well as feed-back mechanism problem.
The result from this Baby Health Information System can ease the program manager and policy maker in looking into the priority of the problem based on anindicator that is resulted by Puskesmas in order to determine a planning step and evaluation of Baby Health Program, besides it can produce the program documentation rapidly. This documentation is in the form of table and graph with an interesting appearance. A prototype produces baby health indicator rapidly as the analysis process has been carried out-automatically. The indicator that is resulted such as AKB (Infant Mortality Rate), Baby Death Cause Proportion, Baby Death Proportion, BBLR (Low Birth Weight Baby) Percentage, Exclusive Mother Milk (AS1) Percentage, KN (Neonatal Visit) Scope, Disease Percentage of the Suffered Baby and Report's Puskesmas Percentage. Yet, this indicator has a weakness due to its data source is only from Puskesmas.
The suggestion of this system development is by participating a user and management is very important because of the main cause of process failure of information system development is not only related to a technical problem from the Information System but also from non technical problem, by carrying out socialization of the existing Baby Health Information System in North Jakarta Sudinkesmas in which before performing the system implementation should conduct prior a training for the system user in accordance with the determination that is expected so that the Baby Health Information System use can be optimized, by doing a broader system development in case of a new necessity emerges from the organization when the system has been ongoing. The next system development is expected to accommodate the related indicator with economy-social factor because it affects to a baby morbidity and mortality indirectly and to optimize more the program management of the baby health that requires a further system development in its data communication with a network installation or Local Area Network.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Televisianingsih Dwi Kentjana
"Penyakit gigi dan mulut sampai saat ini masih merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia pada semua golongan umur. Karies atau gigi berlubang merupakan penyakit yang paling sering ditemukan. Menurut SKRT (2001) prevalensi karies di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 60 %, sedangkan kota Tangerang prevalensi karies pada murrid madrasah mencapai 47,3 % path tahun 2005. Gambaran ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut periu segera mendapat penanganan yang serius, sebaliknya hal ini ternyata tidak diikuti dengan cakupan kunjungan pasien yang berobat gigi ke Puskesmas.
Sistem informasi yang dapat menyediakan data yang berkualitas, cepa dan akurat sangat dibutuhkan dalam upaya mendukung manajemen Program Pelayanan Dasar Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas. Sistem yang lama belum mampu menyediakan informasi seperti yang diharapkan karena kendala dalam proses pengolahan data yang sebagian masih dilakukan dengan cara manual sehingga membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
Metodologi yang digunakan adalah berdasarkan siklus hidup pengembangan sistem yang diawali dengan tahap perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi. Untuk tahap implementasi hanya sampai pada kegiatan dokumentasi sistem dan pengujian sistem hanya dilakukan di laboratorium menggunakan data laporan buianan Puskesmas tahun 2005. PengumpuIan data dan informasi melalui wa.wancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Unit kerja yang menjadi obyek penelitian adalah Sie Kesehatan Khusus di Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Dalam penelitian ini telah dihasilkan suatu otomasi pengolahan data berupa prototype Sistem Informasi Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas. Prototype ini diharapkan mampu menjadi solusi dalam hal mendapatkan informasi yang cepat, akurat dan relevan mengenai data pelayanan dasar kesehatan gigi dan mulut Puskesmas, sehingga dapat dipergunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat dalam rangka menunmkan angka kesaldtan gigi di Kota Tangerang.

Dental and oral diseases are mostly suffered by Indonesians in all ages. Caries is often found as a disease. According to SICRT (2001) caries prevalence in Indonesia is still very high about 60 %, meanwhile in Tangerang caries prevalence of elementary Islamic student reached 47.3 % in 2005. This illustration shows that dental and oral health problem should be handled seriously soon. On the other hand this matter is not followed by patient visiting to Health Center.
An information system that provides qualified data is required in order to support the management of Dental and Oral Health Service Program in Health Office. The system is not able to provide the expected information because the data processing has manual system so that it takes relatively long time to produce the expected information.
The method for this research is using system development life cycle approach that is started by planning, analysis, design, and implementation stages. The implementation stage is only tested at laboratory using monthly report data of some Health Centers year 2005. The required data and information were collected by depth interviews, document examinations and observations. The object of this research is Seksi Kesehatan Khusus of Health Office in Tangerang City.
The research has created a prototype of automatically data process. This prototype could be a solution in order to gain fast, accurate and relevan information concerning Dental and Oral Health Program in Health Office, so that it could be used to improve Dental and Oral Health Service for people in framework of minimize caries prevalence in Tangerang City.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T34338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujianingsih
"Bencana selalu memberikan arti merugikan. Bencana adalah suaru pcristiwa yang terjadi sccam mendadak atau tidak terencana atau secara pcrlahan tetapi bcrlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal atau kerusakan ekosistem. Bencana seringkali menimbulkan korban masal dalam jmnlah yang relatif banyak dan perlu mendapatkan pertolongan keschatan segera dengan menggunakan sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari-hari.
Secara geografis wilayah Kabupaten Bandung terletak pada wilayah yang rawan terhadap bcncana banjir. Banjir yang tejadi setiap tahunnya berpotensi memicu te1jadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular karena terganggunya layanan kesehatan masyarakat dasar dan memburuknya semua kondisi kehidupan. Frekucnsi banjir pada tahun 2004 8 kali dengan jumlah korban scbanyak 1.542 orang, tahun 2005 I0 kali dengan jumlah korban sebanyak 1.231 orang dan 2 orang diantaranya meninggal dunia.
Tahun 2006 telah terjadi 3 kali bencana banjir dengan jumlah korban scbanyak 5.429 orang. Dan disertai dengan peningkatan kasus Penyakit Diarc, ISPA dan Dermatitis. Penanggulangan banjir dilakukan dengan pembcrian bantuan untuk mencegah teljadinya krisis kesehatan dengan dasar hasil pendataan yang dilakukan segera setelah informasi awal diterima mcnggunakan metode Rapid Health Assessment (RH/1), operasional mctode ini belum berjaian optimum dan output yang dihasilkan sebatas laporan kejadian banjir dan KLB penyakit.
Pengembangan sistem yang dilakukan berdasarkan metode Decision Support Syszems (DSS), yaitu perencanaan, analisis sistem, perancangan sistem, uji coba protozype dan implementasi sistem, dengan memadukan konsep Data Base Management Sysrem dan aplikasi program Visual Basic menjadi kekuatan dalam Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Banjir (SI BANJIR).
Hasil analisis sistem dapat mengidentifikasi bcsamya masaiah kesehatan yang ditimbulkan, kebutuhan untuk mengatasi masalah krisis kesehatan dan kemampuan merespon untuk penangulangan kxisis kesehatan akibat banjir. SI BANJIR didesain untuk kemudahan input data dan otomasi proses pengolahannya menj adi informasi. Output yang dihasilkan berupa peta ranggap bencana, laporan sumary kejadian bencana, tabulasi kebutuhan dan kemampuan mercspon, gmfik perkembangan korban, kerusakan sarana kesehatan lingkungan, pengungsi dan kasus penyakit.
Aplikasi Sl BANJIR ini dapat menjadi alat manajcmen dalam program penanggulangan banjir, menguatkan kemampuan pada kegiatan perencanaan dan surveilans. Output yang dihasilkan dapat diiadikan informasi untuk masukan pada pengambil keputusan dalam program penamggulangan krisis kcschatan akibat banjir. SI BANJIR ini diharapkan dapat dijadikan alat bagi pengelola program dan dimungkinkan dapat dikembangkan di tempat rawan bencana lainnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>