Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Penta Widi Nugroho
"Jumlah penduduk pada kelompok usia subur yang sangat besar dapat berpotensi menimbulkan ledakan jumlah kelahiran (baby booming), oleh karena itu masalah Keluarga Berencana perlu ditangani dengan sungguh-sungguh, demikian juga bagi Pemerintah Kabupaten Bantul, Tingkat partisipasi Pasangan Usia Subur dalam program nasional Keluarga Berencana dengan menjadi peserta aktif di Kabupaten Bantul rata-rata sebesar 77,17 % pada tahun 2007. Dari kondisi tersebut masih terbuka peluang untuk meningkatkan tingkat partisipasi pasangan usia subur dalam mengikuti program KB. Dari sudut pandang ekonomi, hal itu berarti masih terbuka peluang untuk meningkatkan penjualan yang merupakan keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran tidak hanya dipengaruhi oleh harga dan kuantitas produk, namun dipengaruhi juga oleh banyak hal lainnya, misalnya selera yang berkaitan erat dengan karakteristik seseorang. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud : (1) Mengetahui proporsi akseptor menurut karakteristik tertentu. (2). Mengetahui pengaruh karakteristik akseptor suntik yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, rata-rata penghasilan keluarga perbulan, status pendidikan dan status pekerjaan terhadap pilihan metode kontrasepsinya. Metode analisis yang digunakan adalah deskripsi persentase responden menurut karakteristik tertentu dan analisis regresi multinomial logit. Data yang digunakan adalah data primer yang berasal dari sampel peserta KB aktif di wilayah Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantu! pada tahun 2008.
Hasil analisis regresi multinomial logit menunjukkan hasil bahwa pilihan metode kontrasepsi dipengaruhi oleh profil responden (usia, jumlah kepemilikan anak, jumlah penghasilan, status pekerjaan dan status pendidikan). Dari analisis ini dapat diketahui sifat pengaruh (positif atau negatif) dari profil responden.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari sisi permintaan, karakteristik seseorang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26462
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Celly Cicellia
"Peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah menjadi hal yang sangat penting di era desentralisasi. Pengelolaan pajak parkir yang sekilas terlihat sebagai ranah kebijakan prosedural administratif, tidak pernah bisa lepas dari berbagai patologi yang sangat problematik bagi pengelolaan keuangan daerah. Kecamatan Banguntapan dipilih sebagai unit analisis dalam penelitian ini untuk merepresentasikan permasalahan pengelolaan pajak parkir di wilayah sub urban Kabupaten Bantul. Hal ini dikarenakan kharakteristik kewilayahan Bantul sebagai daerah sub urban dapat dilihat dari kharakteristik peri urban yang ada di Kecamatan Banguntapan. Selain itu, Kecamatan Banguntapan merupakan satu-satunya wilayah di Kabupaten Bantul yang memiliki subyek pajak parkir bertarif self assessment dan flat sehingga dinamika problema manajerial keuangan daerah dapat diobservasi dan dianalisis lebih mendalam di Kecamatan Banguntapan ini untuk melihat komparasi 2 sistem pemungutan pajak parkir tersebut."
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri Ri, 2015
351 JBP 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Triashtra Lakshmi
"ABSTRAK
Latar Belakang: Praktek ASI eksklusif mengalami trend penurunan dari 40%
tahun 2002/2003 menjadi 32% di tahun 2007 (SDKI). Mercy Corps Indonesia
menginisiasi intervensi berbasis masyarakat dengan nama Kelompok Pendukung
Ibu (KP Ibu) untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku ASI Eksklusif. KP
Ibu merupakan kegiatan diskusi semi-terstruktur yang rutin diadakan 2 minggu
sekali dengan jumlah peserta ibu menyusui atau Ibu hamil 8- 10 orang untuk
saling berbagi pengalaman, ide atau informasi seputar menyusui. Diskusi
difasilitasi oleh motivator, seorang Ibu yang telah dilatih sebelumnya untuk
memfasilitasi kelompok.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan murni
KP Ibu dalam meningkatkan perilaku ASI eksklusif (recall 24 jam) Metoda:
Rancangan studi potong lintang menggunakan data sekunder Knowledge Practice
Coverage (KPC) Healthy Start Yogyakarta Survey tahun 2009 dan 2010 di
Kelurahan Banguntapan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul DI
Yogyakarta. Data dikumpulkan di bulan Juni 2009 (sebelum program) dan May
2010 (sesudah program) pada populasi sumber yang sama; 25 dusun terpapar,
yaitu terdapat set-up KP Ibu dan 25 dusun tidak terpapar, yaitu non set-up KP Ibu.
Responden merupakan Ibu menyusui dengan anak kandung usia 0 - 6 bulan.
Hasil: Terdapat 57 responden yang berada di dusun terpapar dan aktif mengikuti
KP Ibu dari total 636 responden sesudah program. Responden yang mengikuti
kegiatan KP Ibu lebih dari 3 kali memiliki peluang untuk memberikan ASI
eksklusif hampir dua kali lipat dibandingkan yang tidak mengikuti KP Ibu
(PORadj=1.87; CI95% 1.02 ? 3.43) (p value 0.044) setelah dikontrol oleh variabel
paritas, status pekerjaan dan cara persalinan. Responden yang mengikuti KP Ibu 1
? 3 kali tidak memberikan peluang yang signifikan (PORadj=0.81; CI95% 0.33 ?
2.00) p value (0.638). Hasil lainnya: Peningkatan perilaku ASI eksklusif lebih
tinggi di dusun set-up KP Ibu (17%, p value < 0.0005) dibandingkan dusun non
set-up KP Ibu (8.8%, p value 0.001). Proporsi ASI eksklusif meningkat di semua
kelompok usia pada dusun set-up KP Ibu sebelum dan sesudah program (1 bulan
56% VS 71.2%; 2 bulan 43.9% VS 59%; 3 bulan 39% VS 65.6%; 4 bulan 28.8%
VS 60%; 5 bulan 32.6 VS 45%; 6 bulan 20.9% VS 28.6%) Kesimpulan: KP Ibu
dapat meningkatkan perilaku ASI Eksklusif. Seorang Ibu minimal harus
mengikuti kegiatan KP Ibu 4 kali dalam periode 6 bulan untuk bisa memberikan
ASI secara eksklusif. KP Ibu mudah untuk di replikasi dan harus didukung
sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan perilaku ASI eksklusif di
komunitas

Abstract
Background: Exclusive breastfeeding rates decrease from 40% in 2002/2003 to
32% in 2007 (IDHS). Mercy Corps Indonesia initiated community-based
intervention called mother-to-mother support group (MSG) to increase knowledge
and exclusive breastfeeding behavior. MSG is a semi-structured discussion which
routinely held once every two weeks with 8 ? 10 pregnant or lactating mothers to
share experience, ideas or information around breastfeeding. Discussion is
facilitated by a person, called motivator, a lactating mother who was trained
beforehand to facilitate a group. Objective: To study association MSG activity in
increasing exclusive breastfeeding (24 hour recall). Method: This cross-sectional
design use a secondary data from Knowledge Practice Coverage Healthy Start
Yogyakarta Survey in 2009 & 2010 in Banguntapan villages, Banguntapan subdistrict,
Bantul district Yogyakarta. Data collected in June 2009 (before program)
and May 2010 (after program) on a same source population; 25 exposed hamlets;
where there are MSG set-up and 25 non-exposed hamlets; where there are no set
up of MSG. Subjects are lactating mothers with 0 ? 6 months children. Result:
There are 57 mothers who live in exposed hamlet and actively participate in MSG
from total 636 subjects after program. Subjects who participate in MSG meeting
more than 3 times have almost twice chance to exclusively breastfeed
(PORadj=1.87; CI95% 1.02 ? 3.43) (p value 0.044) after controlled by
confounders: parity, work status and birthing method. Subjects who participate in
MSG meetings 1 to 3 times do not give a significant result in increasing exclusive
breastfeeding (PORadj=0.81; CI95% 0.33 ? 2.00) p value (0.638). Other results:
Exclusive breastfeeding increment is higher in exposed hamlets (17%, p value
<0.0005) compare to non-exposed hamlets (8.8%, p value 0.001). Proportions of
exclusive breastfeeding in baby aged 0 ? 6 months are higher in exposed hamlets
before and after program (1 month 56% VS 71.2%; 2 months 43.9% VS 59%;
3 months 39% VS 65.6%; 4 months 28.8% VS 60%; 5 months 32.6 VS 45%;
6 months 20.9% VS 28.6%) Conclusions: Mother-to-Mother Support Group
activity increase exclusive breastfeeding behavior. A mother must at least
participate 4 times within 6 months period to sustain exclusive breastfeeding
practice. MSG is easy to replicate and must be supported as one of the strategy to
increase exclusive breastfeeding behavior in community."
2012
T31004
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Ifada
"Pengobatan tradisional sebagai salah satu bagian daripada upaya meningkatkan dan mencapai kesehatan dalam masyarakat bisa bertahan dan berkembang dalam masyarakat. Hal ini tidak bisa dipungkiri dalam realita kehidupan masyarakat, meskipun upaya peningkatan kesehatan berupa pelayanan kesehatan primer atau kesehatan berdasarkan kedokteran atau sistem medic modern terutama dalam masyarakat pedesaan masih terus digalakkan. Studi ini dimaksudkan untuk lebih memahami faktor-faktor yang berperan di dalam masyarakat, terutama masyarakat pedesaan sehingga gurah sebagai salah satu pengobatan alternatif dapat bertahan di tengah arus modernisasi kesehatan.
Gurah sebagai salah satu upaya peningkatan kesehatan dan tergolong dalam salah satu pengobatan alternatif menjadi berkembang seiring dengan kehidupan masyarakat pedesaan yang berkembang pula. Berbagai faktor mengiringi perkembangan tersebut, sehingga peranan pengobatan gurah berkembang tidak hanya dalam manfaatnya, tempi juga dalam bentuk-bentuk pelayanan pengobatannya. Hal ini dapat lebih memberikan alternatif kepada masyarakat mengenai Cara penyembuhan atau pengobatan yang lebih cocok bagi mereka.
Peranan gurash ini berkembang, juga dipengaruhi oleh meningkatnya pengguna jasa gurah. Pengguna jasa gurah, dalam hal ini pasien gurah, meningkat dikarenakan faktor media, transportasi, dan pemasaran. Faktor-faktor ini memiliki pengaruh timbal balik bagi keberadaan gurah itu sendiri, karena adanya kebutuhan dan pengetahuan masyarakat yang meningkat sciring dcngan kebutuhan masyarakat warga Imogiri dalam memanfaatkan pcngctahuannya tentang pengobatan.
Sasaran penelitian diarahkan kepada penggurah sebagai aktor dalam melakukan pengobatan gurah ini, karena yang berperan di dalam pengobatan adalah faktor pengobat yaitu penggurah. Selain pengobat, sasaran lain adalah pasien atau pengguna jasa gurah yang pada akhirnya memberikan penilaian kepada penggurah tersebut. Penilaian ini memberikan pengaruh yang cukup besar di dalam kelangsungan dan keberadaan pengobatan itu untuk terns mengembangkan din dan semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah wawancara dan observasi-Penggunaan metode penelitian tersebut diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai pemahaman baik dan pihak penggurah maupun dari pengguna jasa gurah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Hastono
"Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah bahasa Indonesia tulis yang dipakai murid-murid kelas VI sekolah dasar di Kabupaten Bantul yang berbahasa ibu bahasa Jawa. Pokok permasalahannya, yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh murid-murid itu akibat penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa secara bergantian. Penyimpangan itu yang biasa disebut interferensi.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gejala-gejala interferensi yang muncul pada bahasa Indonesia tulis murid-murid tersebut. Gejala interferensi itu dibatasi pada tataran morfologi. Tujuan kedua, melakukan perbandingan terjadinya interferensi yang di lakukan oleh murid antara SD di kota dan desa.
Penelitian menggunakan metode deskriptif berdasarkan metode kualitatif. Cara perolehan data dengan metode memilih. Lokasi penelitian diambil setengah populasi, satu dasar untuk satu kecamatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan kuesioner, masing-masing dengan seperangkat instrumen penelitian.
Kesimpulan dari penelitian ini, ada beberapa bentuk morfem bahasa Jawa yang tertransfer ke dalam bahasa Indonesia tulis murid-murid itu. Di antaranya adalah morfem nasal N-, N-i , morfem tak, tak-i, morfem -an, dan morfem ke-an. Interferensi lebih banyak dilakukan oleh murid-murid di desa daripada di kota."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Laila
"Salah satu langkah strategis untuk mengamankan UKM dari ancaman dan tantangan krisis global adalah dengan melakukan penguatan pada multi-aspek. Salah satu yang dapat berperan adalah aspek kewirausahaan. Wirausaha dapat mendayagunakan segala sumber daya yang dimiliki, dengan proses yang kreatif dan inovatif, menjadikan UKM siap menghadapi tantangan krisis global.
Fasilitasi dan asistensi inkubas) bisnis oleh pemerintah (Kemenegpora) dalam kaitan ini adalah suatu kegiatan pemberdayaan kepada wirausaha muda khususnya pengusaha dan pengrajin batik yang dilakukan di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui advokasi, konsultasi, mediasi, dan edukasi sehingga wiravsaha yang dijalankannya dapat berkembang, kuat, dan mandiri.
Penelitian ini menggunakan teori Manajemen Perubahan dari Kurt Lewin untuk menganalisis proses fasilitasi, asistensi dan inkubasi bisnis. Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Peneliti menyimpulkan bahwa pada proses unfreezing, desain perencanaan perubahan oleh agent of change kurang matang ditandai dengan pengidentifikasian faktor-faktor pendukung dan penghambat perubahan kurang detail dikarenakan keterlibatan narasumber pemateri dalam proses penelusuran survey pendahuluan program kurang/ tidak ada, hasil survey pendahuluan terbatas pada pemasaran dan motif.dan tidak memperhitungkan keberadaan/ _hasil pendampingan LSM sebelumnya ; untuk strategi perubahan dilakukan perencanaan materi pelatihan oleh agent of change berdasarkan survey pendahuluan; untuk rencana pengukuran keberhasilan program dan evaluasi tidak ada.Pada proses changing kurang maksimal karena adanya faktor resistensi yang tidak terdeteksi pada proses wnfreezing. Faktor resistensi itu antara lain kultur masyarakat mengenai pandangan terhadap proses pendanaan dan ketidakmengertian tentang pentingnya merk/ labelisasi produk. Sedangkan agent of change sendiri kuran gjeli dalam mengidentifikasi faktor resistensi tersebut dan kurang koordinasi dengan pemateri mengenai faktual problem dan materi yang akan diberikan sehingga secara garis besar pelatihan kurang efektif. Walaupun dalam hal pelatihan pengemasan produk cukup efektuif dikarenakan hal itu termasuk pelatihan yany aphkatif,
Pada proses refreezing tidak ada proses sama sekali karena keterbatasan waktu pelaksanaan yang terikat oleh DIPA Tahun Anggaran 2009 dan ttdak ada koordinasi dengan instansi terkait untuk keberlanjutan program.

One of the strategic steps to secure the SMEs from the threats and challenges of the global crisis is by strengthening the multi-aspect. One that can play a role 1s the aspect of entrepreneurship. Entrepreneurs can utilize all resources, with a creative and innovative process, making SMEs ready to face the challenges of the global crisis.
Facilitation of business incubation and assistance by the Government (Kemenegpora) in this connection is am empowering activity for young entrepreneurs, especially entrepreneurs and batik artisans conducted in Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari , Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta through advocacy, consultation, mediation, and education so that the entrepreneurs who run can be developed, strong and independent.
This study uses the theory of Kurt Lewin Change Management to analyze the process of facilitation, assistance and business incubation at Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari , Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Researchers concluded that in the process of unfreezing, planning design changes by the agent of change marked by the identification of undercooked factors supporting and inhibiting change in less detail due to the involvement of a resource speaker in the preliminary survey program search process is less / not available, preliminary results of the survey is limited to marketing and motives and does not consider the presence / results of previous NGO assistance; to change strategy to design the training materials by the agent of change based on a preliminary survey; to plan and evaluate program success measurement does not exist. At the maximum in the process of changing due to less resistance factors that are not detected in the process of unjfreezing. The factors include the culture of resistance that community about the views on the process of funding and lack of understanding about the importance of brand /product labeling. While the agent of change is less sharp in identifying the factors of resistance and lack of coordination with the stretcher on presenters about the factual problems and materials wii] be provided so that an outline of the training is less effective. Although in terms of product packaging training quite effective because it includes the applicable training.
in the process of refreezing there is no process at all because of time-bound implementation of DIPA for Fiscal Year 2009 and there was no coordination with relevant agencies to continue the program.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33546
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>