Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sony Hendra Permana
"Tesis ini menyajikan hasil penelitian pengaruh variabel-variabel produk domestik bruto, infrastruktur, resiko politik, inflasi, dan suku bunga terhadap investasi asing langsung di Indonesia. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Johansen Multivariate Coinlegration Anafysis untuk mengestimasi parameter jangka panjang dan model koreksi kesalahan (Error Correction Model/ECM) untuk mengestimasi parameter jangka pendek. Periode penelitian ini dari tahun 1990 kuartal pertama sampai dengan tahun 2005 kuartal keempat.
Hasil uji kointegrasi dengan menggunakan metode Johansen membuktikan bahwa variabel-variabel bebas (produk domestik bruto, infrastruktur, resiko politik, inflasi, dan suku bunga) serta variabel terikat investasi asing langsung lerkointegrasi pada model investasi asing langsung di Indonesia. Dalam jangka panjang variabel-variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investasi asing langsung di Indonesia, dan arah parameter dari variabel bebas sudah sesuai dengan yang diharapkan. Sementara itu dalam jangka pendek hanya variabel perubahan suku bunga saja yang secara statistik signifikan berpengaruh terhadap perubahan variabel investasi asing langsung.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dalam jangka pendek model penelitian ini memiliki speed of adjustment yang signifikan dan cepat dalam melakukan koreksi ketika terjadi shock sehingga dapat kembali menuju keseimbangan jangka panjangnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26468
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Hendra Permana
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25425
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Harni
"Investasi merupakan pengeluaran untuk pembelian kapital yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional. Investasi swasta sangat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Sejak dahulu peranan investasi swasta semakin besar, karenanya faktorfaktor yang mempengaruhi investasi swasta menjadi penting untuk diperhatikan.
Tujuan penelitian dari tesis ini adalah untuk mengestimasi besaran koefisien dari variabel-variabel yang mempengaruhi investasi swasta, menguji signifikansi koefisien dari variabel-variabel tersebut, melakukan perarnalan terhadap besarnya investasi swasta, serta mengetahui arah hubungan antara variabel yang dipengaruhi (investasi swasta) dan variabel yang mempengaruhi (suku. bunga, PDB dan investasi asing langsung).
Dalam model umum ekonomi, investasi dipengaruhi oleh pendapatan nasional dan tingkat bunga, penambahan variabel investasi asing langsung adalah sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh James Van Loo pada tahun 1976 di negara Kanada. Dalam tesis ini rancangan model yang digunakan adalah I=ß1SB+B2PDB+B3F(-1)+e. Dengan menggunakan sampel data-data Indonesia yang periode waktunya dari tahun 1970 sampai 2004 dan prosedur yang digunakan dalam menganalisis data dengan prosedur Ordinary Least Square (OLS), serta program yang digunakan untuk membantu analisa adalah E-views versi 4.1, diperoleh hasil sebagai berikut:
I= -2077.440 SB+6.741252 PDB+0.001214 F(-1)+e (1). Dimana Suku bunga berpengaruh negatif terhadap investasi swasta sedangkan produk domestik bruto dan investasi asing langsung periode sebelumnya berpengaruh positip terhadap investasi swasta yang artinya kenaikan suku bunga sebesar 1% akan menyebabkan penurunan investasi sebesar 2077.440 milyar rupiah, kenaikan PDB sebesar 1 milyar rupiah akan menyebabkan kenaikan investasi swasta sebesar 6.741252 milyar rupiah dan kenaikan investasi asing langsung periode sebelumnya sebesar 1 juta rupiah menyebabkan peningkatan investasi swasta sebesar 0.001214 milyar rupiah, dengan asumsi variabel lain tetap."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Adi Nugroho
"Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan di Indonesia dalam 25 tahun terakhir, khususnya pada masa kepemimpinan Orde Baru terbilang sukses dilihat dari tingkat pertumbuhan rata-rata yang mencapai hampir 7 % setiap tahunnya. Sayangnya, angka pertumbuhan yang meningkat setiap tahun tersebut ternyata juga diikuti dengan meningkatnya jumlah hutang luar negeri, baik yang dilakukan oleh pihak swasta maupun pemerintah. Hal ini tentu menjadi suatu pertanyaan tersendiri, karena logikanya seharusnya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan kenaikan pendapatan perkapita masyarakat justru akan menurunkan jumlah total hutang luar negeri karena kemampuan pembiayaan dalam negeri yang meningkat.
Konteks awal keputusan pemerintah untuk menggunakan instrumen kebijakan hutang luar negeri adalah sebagai unsur pelengkap guna membantu meringankan beban defisit anggaran dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi negara. Tetapi dalam perjalanannya, hutang luar negeri saat ini justru dirasakan menjadi beban dalam anggaran dan menimbulkan permasalahan yang kompleks sehingga mempengaruhi variabel makro ekonomi yang lain, khususnya variabel tabungan dan investasi domestik. Bagi penulis, fenomena ini menjadi sesuatu yang cukup menarik untuk dilakukan penelitian sehingga akan diketahui penyebab dan pengaruhnya terhadap perekonomian nasional.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap hutang luar negeri pemerintah maka peningkatan hutang luar negeri tersebut disebabkan karena meningkatnya defisit dalam anggaran pemerintah. Tingginya angka defisit dalam anggaran pemerintah disebabkan karena total penerimaan pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan total belanja negara. Untuk dapat mencapai tingkat petunbuhan ekonomi yang dinginkan maka kebijakan pemerintah untuk menstimulasi perekonomian nasional melalui alokasi anggaran pemerintah untuk meningkatnya pengeluaran pembangunannya sebagai manifestasi dari investasi yang dilakukan pemerintah. Dalam konteks ini maka kebutuhan investasi yang akan dilakukan oleh pemerintah ternyata tidak dapat dipenuhi dari jumlah tabungan pemerintah yang merupakan selisih dari penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin pemerintah. Selisih (gap) antara kebutuhan investasi pemerintah dengan tabungan yang dimilikinya inilah yang kemudian ditutup melalui pembiayaan yang berasal dari luar negeri dalam bentuk hutang luar negeri. Dalam konteks awal pembangunan, komponen hutang luar negeri diposisikan sebagai "pelengkap" yang diharapkan dapat menambah "energi" pemerintah untuk menstimulasi perekonomian nasional melalui APBN. Tetapi dalam perjalanannya komponen hutang luar negeri justru mendominasi hampir seluruh pengeluaran pembangunan pemerintah sehingga menimbulkan tingkat ketergantungan yang tinggi pada hutang luar negeri. Tidak ada tahun anggaran yang terlewatkan tanpa hutang luar negeri. Implikasinya, sebagian besar pengeluaran rutin pemerintah tersedot untuk pembayaran bunga dan cicilan hutang luar negeri sehingga mengurangi kemampuan pemerintah untuk berinvestasi. Penurunan Investasi pemerintah tersebut akan berdampak pada menurunnya total investasi nasioanal sehingga secara simultan juga akan mengurangi tabungan masyarakat melalui penurunan output nasional (POB).
Solusi yang ditawarkan dalam penelitian berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan pemerintah harus secara bertahap berusaha menurunkan stok hutang luar negerinya dengan didukung oleh kebijakan penunjang lain di bidang perpajakan yang berorientasi pada peningkatan penerimaan dalam negeri melalui penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak sehingga diharapkan dapat meminimalkan ketergantungan keuangan negara terhadap hutang luar negeri, dengan tetap memperhatikan kelangsungan iklim investasi domestik yang kondusif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Novirianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara pengaruh variabel variabel makroekonomi dan mikroekonomi terhadap kualitas kredit khususnya kredit bermasalah pada Bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan data historis triwulanan periode 2010 sampai dengan 2014 Variabel variabel yang diuji meliputi tingkat suku bunga BI rate inflasi produk domestik bruto capital adequacy ratio loan to deposit ratio dan bank size Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tingkat suku bunga BI rate produk domestik bruto dan capital adequacy ratio memiliki hubungan negatif yang signifikan sedangkan variabel inflasi loan to deposit ratio dan bank size memiliki hubungan positif terhadap non performing loan namun hanya variabel produk domestik bruto dan loan to deposit ratio saja yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap NPL.

This study aims to analyze the relationship between the effect of macroeconomic and microeconomic variables change in credit quality particularly on non performing loans in a conventional commercial bank listed on the Indonesia Stock Exchange quarterly based on historical data from 2010 through 2014 Variables tested include interest rate BI rate inflation gross domestic product capital adequacy ratio loan to deposit ratio and bank size This study uses multiple regression analysis
The results showed that the change in interest rate BI rate gross domestic product and the capital adequacy ratio has a significant negative relationship while variable inflation loan to deposit ratio and bank size have positive relation to non performing loans but only gross domestic product and loan to deposit ratio which has significant impact on NPL.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S61358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Yossinilayanti
"ABSTRAK
Kemiskinan merupakan suatu kondisi tertentu yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non-makanan. Rumah tangga miskin umumnya memiliki jumlah rata-rata anggota rumah tangga yang lebih besar dibandingkan dengan anggota rumah tangga pada rumah tangga yang tidak tergolong miskin. Keadaan ini diikuti dengan rendahnya rata-rata tingkat pendidikan kepala rumah tangga serta tenaga kerja yang umumnya bekerja di sektor pertanian.
Faktor-faktor seperti pendidikan, tenaga kerja, kesehatan, fertilitas, perumahan dan lingkungan merupakan gambaran dari tingkat kesejahteraan rakyat yang diduga mempengaruhi kemiskinan. Sebagian dari usaha pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya adalah dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk kelompok masyarakat miskin. Hal ini dilakukan pemerintah dengan membangun infrastruktur seperti jalan, penyediaan air bersih, sarana kesehatan dan sarana pendidikan.
Untuk mendukung usaha pemerintah daerah tersebut, pemerintah daerah membuat perencanaan yang akan menghasilkan anggaran pendapatan belanja daerah. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah merupakan gambaran dari kebijakan pemerintah daerah dalam mengelola pemenuhan kebutuhan masyarakat dan operasionalisasi struktur yang mendukungnya. Di dalam anggaran pendapatan belanja tersebut terdapat sisi penerimaan dan sisi pengeluaran daerah yang merupakan sejumlah dana yang diperoleh dan digunakan untuk mendukung urusan pemerintah daerah tersebut.
Hipotesa penelitian ini adalah bahwa anggaran pendapatan belanja daerah dan variabel-variabel kesejahteraan rakyat di Provinsi Sumatera Utara berhubungan signifikan dan negatif dengan persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara.
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mengidentifikasi penduduk miskin, kedalaman kemiskinan, tingkat kesejahteraan rakyat dan anggaran pendapatan belanja daerah per kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, 2) Menemukan variabel-variabel utama yang mempengaruhi kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara, serta mengukur dan menganalisis pengaruh dari variabel-variabel tersebut, 3) Memberikan rekomendasi kepada pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengacu pada temuan yang didapat pada penelitian ini.
Indikator kemiskinan yang akan diukur didalam penelitian ini adalah persentase penduduk miskin (P0) dan indeks kedalaman kemiskinan (P1). Kemudian variabel-variabel yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, angkatan kerja, perumahan dan Iingkungan serta anggaran pendapatan belanja daerah.
Seluruh variabel di atas merupakan variabel-variabel yang ada pada kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2002 dan 2003. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model ekonometrika persamaan linier berganda dengan metode L5 untuk data panel yang merupakan kombinasi cross section untuk 19 kab/kota pada tahun 2002 dan 2003.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan total anggaran pendapatan belanja daerah berhubungan negatif dan signifikan dengan persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan. Variabel-variabel kesejahteraan rakyat juga berhubungan negatif dan signifikan dengan persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan. Variabel-variabel kesejahteraan rakyat tersebut meliputi persentase penduduk yang buta huruf berhubungan positif dengan persentase penduduk miskin. Persentase penduduk bekerja pada sektor formal dan persentase wanita berumur 15 - 49 tahun berstatus kawin yang masih mengikuti program keluarga berencana berhubungan negatif dengan persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan.
Rekomendasi kebijakan dari penelitian ini adalah diperlukannya upaya-upaya untuk meningkatkan penerimaan anggaran pendapatan belanja daerah, upaya berupa sosialisasi terhadap pentingnya penduduk memiliki pengetahuan baca tulis, usaha-usaha untuk penyediaan lapangan pekerjaan yang memprioritaskan pada sektorsektor yang mampu menyerap tenaga kerja sektor formal, diperlukannya usaha-usaha pemerintah melalui penyuluhanpenyuluhan tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan. Disamping usaha-usaha persuasif tersebut diperlukan juga peran pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan penduduk dengan mengoptimalkan sarana dan pra sarana kesehatan.
Penelitian ini hanya menggunakan periode waktu dua tahun dan metode analisa regresi yang sederhana serta memiliki keterbatasan dalam hal jumlah variabel-variabel kesejahteraan yang digunakan di dalam model."
2006
T17058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Wulandari Rivai
"Tujuan dari tesis ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemilihan struktur modal suatu perusahaan dengan melihat kondisi makro ekonomi di Indonesia. Beberapa faktor makroekonomi yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh pada pemilihan struktur modal perusahaan di Indonesia adalah tingkat Inflasi, perubahan Produk Domestik Bruto, dan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian ini menggunakan model regresi data panel random effect dan 206 sampel diambil dari perusahaan yang terdaftar di BEI sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2009. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat Inflasi, perubahan Produk Domestik Bruto dan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan memberikan pengaruh yang signifikan dan berlawanan dengan struktur modal perusahaan, dimana dengan semakin tingginya tingkat inflasi, perubahan PDB dan nilai IHSG, maka struktur modal perusahaan akan semakin rendah.

The objective of this paper is analyzing the influence of the selection of companies? capital structure by looking at the macroeconomic conditions in Indonesia. Several macroeconomic factors that may influence the selection of corporate capital structure in Indonesia are the rate of Inflation, changes of Gross Domestic Product and changes of Composite Stock Price Index. This research is using regression models random effects panel data and 206 samples are taken from companies listed on the Stock Exchange from 2000 until 2009. The result from this research show that the rate of Inflation, GDP growth rate, and IHSG growth rate have a significant negative influence to corporate capital structure. Which increasing level of inflation, GDP growth rate and IHSG growth rate, will make debt to asset ratio of the company will be lower."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21741
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Sawalluddin
"Investasi dan perdagangan internasional Indonesia memperlihatkan kecenderungan yang semakin meningkat, khususnya terkait dalam era globalisasi ini. Kecenderungan ini menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai indikator kesejahteraan masyarakat menjadi kajian yang penting. Berdasarkan pemahaman ini maka perlu dilakukan analisis pengaruh dari FDI dan ekspor terhadap PDB di Indonesia, dalam masa pasca krisis ekonomi. Pengukuran didasarkan pada fungsi produksi dengan menggunakan metode persamaan simultan untuk melihat hubungan dua arah serta mengukur sejauh mana variabel makro ekonomi tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 27711
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Septiana Amalia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengamh tingkat bunga dan int1asi terhadap perubahan nilai tukar valuta asing di Indonesia. Dalam analisis Covered Interesf Arbitrage para ahli berpendapat bahwa nilai tukar valuta asing sangat dipengaruhi oleh suku bunga (IRP) dan inilasi (PPP). Untuk itu, maka penulis mencoba untuk melihat pengaruh suku bunga (IRP) dan inflasi (PPP) terhadap nilai tukar hard currency, seperti : USA, Poundsterling, CHF, dan Yen, khususnya pasca krisis moneter di Indonesia. Populasi dalam pcnclitian ini adalah nilai tukar valuta asing mata uang hard currency terhadap Rupiah, disini yang diambil adalah nilai mkar valuta asing masing- masing ncgara pcrbulannya selama tiga tahun periode tahun 2001-2003. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga (IRP) dan tingkat inflasi (PPP). Data yang digunakan adalah nilai tukar valuta asing, tingkat suku bunga bebas risiko dan tingkat inf1asi negara Indonesia, Amerika, Inggris, Swiss dan Jcpang. Faktor IRP dan PPP hanya bisa menjelaskan faktor nilai tukar rupiah terhadap dolar sebesar 42%, dan 58% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar IRP dan PPP. Sedang faktor IRP dan PPP yang bisa menjelaskan faktor nilai tukar mpiah terhadap yen sebesar 28%, dan 72% dijelaskan oieh faktor-faktor Iain diluar IRP dan PPP. Namun faktor IRP dan PPP hanya bisa menjelaskan faktor nilai tukar rupiah terhadap swissiianc sebesar 37%, dan 63% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar IRP dan PPP. Faktor IRP dan PPP berpengaruh cukup kuat terhadap nilai tukar rupiah terhadap yan. Disini menggambarkan bahwa tingkat inflasi dalam negeri tcrhadap tingkat inflasi luar negeri dan tingkat suku bunga dalam negeri terhadap tingkat suku bunga luar negeri mempunyai peran besar dalam penentuan nilai tukar rupiah terhadap yen. Secara. umum, penentuan investasi nilai lukar rupiah terhadap yen lebih baik dibandingkan penentuan investasi terhadap dolar, poundsterling, dan swissB?anc. Hal ini dikarcnakan kcdua faktor IRP dan PPP benar-benar berperan dalam menentukan bentuk investasi yang akan dilakukan.

This research aim to analyze related/relevant influence rate of interest and inflation at change of exchange rate in Indonesia. In analysis of Covered Interest of Arbitrage all expert have a notion that exchange rate very influenced by rate of interest( IRP) and inflation ( PPP). For that, hence writer try to see influence of rate of interest ( IRP) and inflation ( PPP) to exchange rate of hard currency, like : USA, Poundsterling, CI-IF, and Yen, specially monetary after crisis in Indonesia. Population in this research is currency exchange rate of hard currency to Rupiah, here the taken is exchange rate of is each its month state during three year period of year 2001-2003. Free variable in this research is rate of interest level ( IRP) and inflation rate(PPP). Data the used is exchange rate, free rate of interest level of Indonesia state inflation rate and risk, American, English, Swiss and Japan. Factor of IRP and of PPP only can explain rupiah exchange rate factor to dollar equal to 42%, and 58% explained by other factors outside IRP and of PPP. Factor medium IRP and of PPP which can explain rupiah exchange rate factor to yen equal to 28%, and 72% explained by other factors outside IRP and of PPP. But factor of IRP and of PPP only can explain rupiah exchange rate factor to swissfranc equal to 37%, and 63% explained by other factors outside IRP and of PPP. Factor of IRP and of PPP has an effect on strong enough to rupiah exchange rate to yen. Here depict that dom tic inflation rate to overseas inflation rate and domestic rate of interest level to overseas rate of interest level have big role in detemiination of rupiah exchange rate to yen. In general, determination of rupiah exchange rate investment to compared to better yen of' determination of investment to dollar, poundsterling, and swissfranc. These matters because of both factors of IRP and of PPP really play a part in to determine investment form to be done/conducted."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T32103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>