Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195742 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Yusuf
"Tujuan penulis didalam membuat karya akhir ini adalah untuk mengetahui kinerja enam perusahaan dari tiga industri dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Keenam perusahaan tersebut yaitu; PT. Indofood dan PT. Mayora (Industri Makanan Olahan), PT. H.M Sampoerna dan PT. Gudang Garam (Industri Rokok), serta PT. Telkom dan PT. Indosat (industri Telekomunikasi). Selain itu, penulis juga ingin mengetahui hubungan antar variabel-variabel pembentuk EVA dengan EVA itu sendiri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantatif. Berdasarkan pada hasil penelitian, hasil penelitian ini menyarankan bahwa, bagi perusahaan yang memiliki nilai EVA yang negatif, harus lebih memperhatikan variabel-variabel penting didalam pembentukan nilai EVA perusahaan seperti; struktur permodalan dan laba operasi. Dan bagi para investor, didalam melakukan sebuah investasi sebaiknya dilakukan riset terlebih dahulu terhadap laporan keuangan perusahaan selama beberapa periode. Hal ini dilakukan guna melihat apakah perusahaan tersebut memiliki prospek positif didalam memberikan keuntungan yang diharapkan.

The focus of this study is to notice the performance of the six company from three different industries with applying the Economic Value Added (EVA) method. Those six company are; ; PT. Indofood and PT. Mayora (instant food industry), PT. H.M Sampoerna and PT. Gudang Garam (cigarette industry), PT. Telkom and PT. Indosat (telecommunication industry). This study is also indentify the relationship between the variables which creates EVA and the EVA it selves.
This study is an descriptive quantitative study. Based on the result of this study, the result suggest that for the company who has an negative EVA must be more focus on the important variables which creates EVA, like capital structure and earnings. And for the investor, they must do some financial report analyze first before making an investment decision. Because, it is important to know the prospect and the expected return of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26496
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Lesmana
"Pengukuran kinerja adalah suatu alat yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi implementasi strategi perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat diukur dari sisi keuangan dan non keuangan. Penelitian ini melakukan pengukuran kinerja dari sisi keuangan perusahaan. Metode pengukuran yang digunakan antara lain Economic Value Added (EVA), EVA Momentum, dan Market Value Added (MVA). Selain itu, penelitian ini juga melihat nilai pasar EVA Momentum yang tersirat serta melihat hubungan antara EVA Momentum dengan Market Value Added (MVA). Objek penelitian yang digunakan adalah empat perusahaan go public pada industri properti dan real estat dari tahun 2009-2013. Hasil penelitian menunjukan kinerja yang berbeda dari setiap pengukuran yang digunakan. Berdasarkan pengukuran EVA dan EVA Momentum, kinerja perusahaan yang baik diperoleh PT Alam Sutera Realty Tbk. Sedangkan dengan menggunakan pengukuran menggunakan Market Value Added (MVA), kinerja perusahaan yang terbaik diantara keempat perusahaan di industri properti dan real estat adalah PT Lippo Karawaci Tbk.

Performance measurement is a tool to evaluated the implementation of corporate strategy. Company performance can be measured in terms of financial and non-financial. This study was to measure of the company financial performance. The method of measurement used are Economic Value Added (EVA), EVA Momentum, and Market Value Added (MVA). In addition, this research also see the Market Implied EVA Momentum and the relationship between EVA Momentum with Market Value Added (MVA). The writer choose four companies in the property and real estate industry from the year 2009 to 2013. The results showed different performance of each measurement used. Based on the measurement of EVA and EVA Momentum, good performance obtained by PT Alam Sutera Realty Tbk. While using the measurements using the Market Value Added (MVA), the best performance among the four companies in the property and real estate industry is PT Lippo Karawaci Tbk."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thory Prabawa
"ABSTRAK
Pada hakekatnya perusahaan adajah suatu wacana untuk menambah kekayaan
(wealth) bagi Pemiliknya (?shareholders?). Pemegang saham dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan (?stakeholders?), Seperti karyawan, supplier, masyarakat setempat, dan
konsumen secara umum, akan merasakan suatu manfaat atau keuntungan apabila suatu
perusahaan dikelola dengan baik dan bertanggung jawab, sehingga menghasilkan
keuntungan yang cukup, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Pemegang saham akan diuntungkan secara jangka panjang apabila perusahaan
dikelola berdasarkan keputusan-keputusan yang bertujuan dan berakibat bertambahnya
harta atau kekayaan perusahaan tersebut. Lebih jelasnya, manajemen bertanggung jawab
rnenciptakan pertambahan kekayaan yang berkesinambungan pada perusahaan apabila
keputusan yang diambìlnya dalam menjalankan roda perusahaan, mengakibatkan
peningkatan manfaat (incremental benefit) yang melebihi peningkatan biaya (incremental
cost).
Karenanya dalam menseleksi saham suatu perusahaan sebagai potensi investasi,
perlu diukur terlebih clahulu kinerja manajemen atau perusahaan tersebut dalam
rneningkatkan kemakmurafl atau kekayaafl para pemegang sahamnya. Dalam prakteknya,
definisi fluai tan?ibah yang dipakai sebagai ukuran kineija suatu perusahaan memiliki dua
pengertian terhaclap euntungafl, yaitu keunL?fliafl secan ekononiis dan secara pembukuan
atau akunting. Untuk mengukur kineria suatu perusahaan idealnya analisa dilakukan
dengan dua metode umum yang string dipakat.
Metode yang paling mudah dan paling sering dipakai adalah analisa rasio
keuangan yang menggunakan data-data mikro perusahaan secara akunting. Esensi dari
penggunaan metode ini adalah mengukur kinerja perusahaan dalam bentuk rasio
profitabilitas sebagai acuan atas nilal tambah. Metode kedua adalab analisa pendekatan
secara ekonomis, atau yang biasa disebut konsep economic value added (EVA). Walaupun
berbeda, apabila kedua metode tersebut digunakan bersamaan maka analis alcan memiliki
pandangan yang menyeluruh terhadap subyek analisanya.
Karya tulis ¡ni akan membahas masing-masing metode tersebut diatas termasuk
icelebihan dan kekurangan masing-masing, sekaligus menerapkan metode-metode
pengukuran kinerja tersebut. Sebagai sarana untuk menerapkan konsep nilai tambah dalam
pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan kedua metode tersebut,
dipresentasikan sebuah perusahaan ny ata, dengan data-data faktual, sebagai subyek analisa.
Adapun periode analisa adalah dañ tahun 1996 hingga tahun 1999, sehingga mencerminkan
kondisi ekonomi dan politik pra-krisis hìngga masa stabilisasi. Mengingat keterbatasan
waktu dan kelemahan dan pembukuan internal perusahaan, maka laporan keuangan Lahun
2000 yang telah diaudit belurn dapat diikut-sertakan dalam analisa ini.
Idealnya, seorang analis atau investor akan melakukan analisa fundamental untuk
mendapatkan gambaran secara menyeluruh atas prospek investasi yang alcan dipilih. Secara
Iengkap, analisa fundamental biasanya terdiri dan analisa mikro dan makro yang berkaitan
dengan perusahaan atau investasi yang dianalisa. Dalam konteks pengukuran kinerja
Perusahaan, hash clañ analisa fundamental merupakan pendukung ataupun tatar belakang
dalam menearl kejelasan atas pola kinerja yang ditunjukkan oleh suatu manajemen atau
perusahaan yang dianalisa. Karya tulis ini akan membahas secara singkat faktor makro
ekonomi dan kondisi industri yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa kinerja atas perusahaan selama periode observasi,
diperoleh kesimpulan bahwa walaupun secara pembukuan perusahaan tetap memberikan
allai tambah secara positif dan tahun 1996 hingga 1999 kepada pemegang saham, namun
bndasarkan analisa secara ekononiis nilai tambah yang diperoleb jauh lebih kecil. Bahkan
pada akhir periode observasi, yakni tahun 1999, secam ekonomis perusahaan rnengalatfli
kerugian yang cukup signifikan.
Namun demikian, dengan latar belakang krisis ekonomi dan politik yang terjadi
selama 1997-1999, harus dipastikan apakah menurunnya kinerja perusahaan pada akhir
tahun 1999 merupakan kesalahan manajemen ataupun cliakibaikan oleh faktor-faktor
eksternal yang berada diluar ¡control manajemen sendini. Karenanya pentu dilakukan
penyesuaian atas data-data keuangan perusahaan tùituk menghilangkan faktor ekstennal
dimaksud.
Selanjutnya hasil dari analisa tersebut harus dibandingican dengan strategi dan
taktìk yang diterapkan oleb manajemen, sehingga dapat dinilai apakah strategi dan taktik
tersebut telah menghasilkan nilai tambab bagi pemegang saham. Pada akhirnya analis dapat
menilai apakah strategi yang diterapkan manajemen merupakan akernafif yang terbaik
dalam konteks kondisi makro-ekonomi dan industri yang sedang berlaku."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond Dovanov
"Penelitian ini menguji pengaruh skor ESG terhadap kinerja perusahaan di ASEAN serta menguji peran moderasi tingkat pendidikan direktur utama dalam pengaruh ESG terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel 115 perusahaan non-keuangan di ASEAN pada tahun 2018-2022 yang diperoleh dari database Bloomberg dan data publik lainnya. Analisis data digunakan dengan pendekatan deduktif ke induktif dan teknik analisis regresi data panel. Penelitian ini menemukan bahwa ESG berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan sementara itu, tingkat pendidikan Direktur Utama tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, namun di saat adanya interaksi antara tingkat pendidikan Direktur Utama terhadap hubungan ESG dan kinerja perusahaan, tingkat pendidikan Direktur Utama berpengaruh signifikan positif. Penelitian juga menemukan bahwa tingkat pendidikan direktur utama tidak signifikan dalam memoderasi hubungan antara ESG dan  kinerja perusahaan. Kontribusi penelitian ini mencakup pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan di ASEAN dan implikasinya untuk pengambilan keputusan dan praktik berkelanjutan. Penelitian ini mengidentifikasi peran penting tingkat pendidikan Direktur Utama dalam konteks ini. Penelitian juga melengkapi pengetahuan yang ada dengan memperluas cakupan variabel independen dan mengonfirmasi temuan sebelumnya.

This study examines the effect of ESG scores on firm performance in ASEAN and examines the moderating role of CEO education level in the effect of ESG on firm performance. This study uses a sample of 115 non-financial companies in ASEAN in 2018-2022 obtained from Bloomberg database and other public data. Data analysis is used with a deductive to inductive approach and panel data regression analysis techniques. This study finds that ESG has a significant positive effect on firm performance, the education level of the CEO has no significant effect on firm performance however, when there is an interaction between the education level of the CEO and the relationship between ESG and firm performance, the education level of the CEO has a significant positive effect. The study also finds that the education level of the CEO is not significant in moderating the relationship of ESG and firm performance. The contributions of this research include a better understanding of the factors that influence corporate performance in ASEAN and the implications for decision-making and sustainable practices. The research identifies the important role of CEO education level in this context. The research also complements existing knowledge by expanding the scope of independent variables and confirming previous findings."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahayu Ekawati
"Economic Value Added (EVA) merupakan salah sate metode yang dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan yaitu dengan melihat the economic profit yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. The Economic Profit adalah selisih positif dari hasil kinerja suatu perusahaan dan diperoleh melalui perputaran dana yang ditanamkan dikurangi dengan biaya yang timbul dalam memperoleh dana-dana tersebut termasuk biaya kesempatan atas investasi yang dilakukan. Berbicara mengenai EVA sebagai metode penilaian kinerja suatu perusahaan dengan lebih menekankan sisi-sisi profitabilitasnya, maka EVA terbentuk dari komponen-komponen Net Operating Profit After Tax (NOPAT) dikurangi dengan capital charges. NOPAT adalah laba operasional setelah dikurangi pajak yang dihitung untuk periode yang berakhir di 31 Desember setiap tahunnya, NOPAT lebih dipilih sebagai dasar perhitungan laba karena NOPAT lebih mencerminkan kegiatan riil dari suatu perusahaan. Sementara itu, capital charges yang merupakan variable pengurang dari NOPAT, terbentuk dari rata-rata tertimbang atas biaya modal (WACC) dikalikan dengan sumber pendanaan (Invested Capital) yang dihitung secara rata-rata. Selain dua hal tersebut, perhitungan EVA juga harus melalui beberapa komponen penyesuaian agar adanya distorsi akuntansi yang terdapat pada laporan keuangan akibat digunakannya system akrual dan distorsi atas pemenuhan standar akuntansi yang berlaku umum dapat diminimalisir Pemilihan metode EVA sebagai dasar penilaian kinerja pada bank-bank yang telah go publik lebih didasari atas kelebihan yang dimiliki oleh metode EVA itu sendiri dan kemudahan memperoleh data perbankan yang go publik untuk suatu kurun waktu tertentu. Kelebihan metode EVA adalah adanya biaya modal yang timbul akibat pendanaan yang dilakukan oleh suatu bank turut diperhitungkan sehingga dapat diketahui seberapa besar keefisienan pihak manajemen mengelola aktiva produktifnya. Selain itu, karateristik akun-akun pada bank juga merupakan suatu hal yang unik dimana bank dapat memperoleh pendapatan dari sisi kewajibannya atau disebut juga dengan earning liabilities management, sehingga yang harus diperhatikan adalah bagaimana caranya menghitung biaya modal pada perbankan sementara pada sisi kewajibannya terdapat dana pihak ketiga. Sehingga untuk meminimalisair kesalahan hitung dan pengkategorian hutang maka biaya modal pada perbankan dihitung dan biaya-biaya yang timbul untuk memproleh ekuitas yaitu dengan menghitung nilai required of return (k) yang diinginkan investor. Tugas akhir menganalisa penerapan metode EVA dalam penilaian kinerja bankbank yang telah go publik di Indonesia untuk periode 2001 dan 2002. Hasil perhitungan EVA tersebut akan diregresikan dengan harga saham masing-masing perusahaan yang dicerminkan oleh nilai MVA, kemudian regresi juga akan dilakukan antara total kinerja bank-bank go publik dengan MVA nya. Hasil analisa menunjukkan bahwa pada periode waktu 2001 dan 2002 bank-bank go publik secara rata-rata belum mampu mencapai nilai yang positif dan artinya bahwa secara umum bank-bank tersebut belum dapat menciptakan kekayaan bagi pemegang sahamnya karena tidak efisien dalam memanfaatkan aktiva produktif yang dimilki atau dengan kata lain bank-bank tersebut belum mampu menjalankan kegiatan operasionalnya dengan biaya modal yang rendah. Sementara itu hasil regresi menunjukkan bahwa nilai EVA bare akan secara signifikan mempengaruhi naik turunnya harga saham yang direpresentasikan oleh MVA ketika MVA saat ini diregresikan dengan nilai EVA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Rony Parulian
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba melihat kinerja perusahaan-perusahaan batubara yang telah
listing di bursa dengan menggunakan metode Economic Value Added Momentum
(EVA Momentum) dan Market Value Added (MVA) serta melihat pengaruh dari
besaran EVA Momentum terhadap pertumbuhan MVA yang dicapai perusahaan.
EVA Momentum dipilih karena metode ini memperhitungkan cost of capital dan
tingkat pertumbuhan penjualan dari perusahaan. Penggunaan metode MVA untuk
melihat dampak langsung kinerja perusahaan terhadap harga pasar saham
perusahaan. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif,
yaitu melalui studi literatur yang dilakukan dengan mempelajari literatur yang
terkait dengan topik penelitian, serta mengolah laporan keuangan dan laporan
tahunan perusahaan guna memperoleh nilai EVA Momentum dan menggunakan
data pasar yang terkait dengan kapitalisasi pasar perusahaan guna memperoleh nilai
pertumbuhan MVA perusahaan. Data keuangan dan data pasar yang digunakan
adalah data selama periode 2009 sampai dengan 2013. Selain itu diuji pula
pengaruhnya antara variabel efficiency gain, profitable growth, dan EVA
Momentum secara individu terhadap variabel pertumbuhan MVA.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan batubara yang mampu
menghasilkan nilai EVA Momentum yang positif secara konsisten dari periode
2009-2013. Begitu pula halnya dengan pertumbuhan MVA, tidak ada perusahaan
yang memperoleh nilai pertumbuhan MVA yang positif secara konsisten selama
periode tersebut. Secara pengujian hipotesis hanya variabel efficiency gain yang
tidak berpengaruh secara positif terhadap variabel pertumbuhan MVA sedangkan
variabel profitable growth dan EVA Momentum berpengaruh positif terhadap
variabel pertumbuhan MVA.

ABSTRACT
This research try to see the listed coal companys performance using Economic
Value Added Momentum (EVA Momentum) and Market Value Added (MVA) and
also to see the affect of EVA Momentum to the MVA growth. EVA Momentum
chosen because this method calculate cost of capital and the sales growth of the
company. Using MVA method to see the direct impact companys performance.
The research using comparative descriptive method, the method using literature
study that has been done with study the literature that related to the research topic,
calculate EVA Momentum from every company using financial and annual report,
and by market data to calculate the companys MVA growth with period from 2009
until 2013. Beside of the EVA Momentum and MVA calculation, the affect of
efficiency gain, profitable growth and EVA Momentum to MVA growth
individually. The result showed that there is no coal company can get EVA
Momentum amount positive continously from 2009 until 2013. The MVA growth
amount also showed the same thing. According to hypothesis tested only efficiency
gain that doesnt have positive affect to MVA growth, but profitable growth and
EVA Momentum have positive affect to MVA growth"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurie Rusfianie
"I. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja industri perdagangan ritel dengan metode Net Present Value (NPV) dan metode Economic Value Added (EVA), serta membandingkan hasil kedua metode tersebut. Untuk penulis mencoba melihat apakah metode NPV dan EVA dapat diterapkan di Indonesia dengan keterbatasan data yang ada. Penulis menghitung kedua metode tersebut dengan menjabarkan unsur-unsur perhitungan yang dipakai dalam penelitian yang terdiri dari NOPAT, FCF, Adjusted NOPAT, serta Capital Charges. Penelitian ini diharapkan berguna untuk membantu pihak manajemen ketiga perusahaan ritel (HERO, MATAHARI dan RAMAYANA) dalam mengetahui nilai lebih yang dihasilkannya.
II. DATA YANG DIGUNAKAN Pendekatan penelitian dilakukan dengan mendapatkan sumber data yang berasal dari data sekunder dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), untuk memperoleh data-data sebagai berikut:
• Laporan keuangan ketiga perusahaan (HERO, MATAHARI dan RAMAYANA) periode 1999-2002.
• JSX Monthly Statistic untuk periode Juli 1995 — Juni 2002.
• Data yang digunakan untuk menentukan nilai Net Present Value (NPV) dan nilai Economic Value Added (EVA).
III. ANALISIS DATA Tabel Perbandingan Hasil Perhitungan untuk ketiga perusahaan : Hero NPV 486.491 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 23.690 (244.852) (433.398) Rata-rata EVA (218.187) Matahari NPV 2.018.465 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 88.810 5.865 (167.728) Rata-rata EVA (24.351) Ramayana NPV 605.617 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 14.256 22.526 (33 .905) Rata-rata EVA 959 Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan nilai NPV dan EVA dan perusahaan-perusahaan tersebut menghasilkan :
• Nilai NPV (asumsi perusahaan going-concern) untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan nilai yang positi£ Dengan kata lain pihak manajemen berhasil memberikan nilai lebih kepada perusahaannya, disebabkan ketiga perusahaan cukup effisien dalam memanfaatkan asset yang dimilikinya.
• Nilai EVA untuk tahun 2000 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang positif. Berarti pihak manajemen berhasil memberikan nilai lebih kepada perusahaannya. Keberhasilan ditahun ini disebabkan faktor kebetulan (libur besar Lebaran 2 kali dalam satu tahun, Natal dan Tahun Ban' yang dirayakan hampir bersamaan), hal ini berhasil mendongkrak laba usaha bagi ketiga perusahaan tersebut.
• Nilai EVA untuk tahun 2001 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang rendah dan negatif. Berarti pihak manajemen kurang dan tidak berhasil memberikan nilai lebih bagi perusahaannya. Penyebabnya adalah kenaikan capitalized operating lease yang tinggi (biaya sewa), yang disebabkan karena ketiga perusahaan tersebut membuka outlet barn dan dipicu dengan adanya kenaikan biaya tarif dasar listrik (TDL), biaya sewa, biaya gaji karyawan.
• Nilai EVA untuk tahun 2002 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang negatif. Berarti pihak manajemen tidak berhasil memberikan nilai lebih bagi perusahaannya. Penyebabnya adalah karena makin merosotnya prospek ekonomi di bidang industri ritel pada tahun ini, sehingga berdampak dengan melemahnya daya beli masyarakat, akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh, bahwa ketiga perusahaan sudah cukup efisien memanfaatkan aset yang mereka miliki untuk meningkatkan nilai lebih perusahaan masing-masing, namun kendala yang muncul berkaitan dengan faktor makro yaitu belum stabilnya kondisi perekonomian di Indonesia tahun 2000-2002, terutama pada industri ritel yang menyebabkan industri ini kian terpuruk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christianus Frans Barry
"ABSTRAK
Industri produk kelapa sawit merupakan salah satu subsector perkebunan yang
memiliki peranan strategis di Indonesia. Khusus untuk perkebunan kelapa sawit
saat ini Indonesia merupakan Negara penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar di
dunia. Posisi strategis ini terus meningkat seiring masih besarnya potensi
pengembangan perkebunan dan industry kelapa sawit di masa mendatang. Oleh
karena itu, perusahaan-perusahaan penghasil produk kelapa sawit terus berupaya
meningkatkan kinerja perseroan agar tetap dapat bertahan dan memberikan
konstribusi positif bagi pengembangan perkebunan dan industry kelapa sawit di
Indonesia. Di saat yang sama diperlukan analisis atas kinerja perusahaan untuk
mengetahui kondisi perusahaan yang seutuhnya sebagai bahan evaluasi para
pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham dan investor. Tesis ini
mencoba melihat kinerja perusahaan penghasil produk kelapa sawit dalam
menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para investor dengan menggunakan
metode Economic Value Added (EVA) selama periode 2007-2011. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa beberapa perusahaan telah secara konsisten
berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para pemegang saham,
sedangkan beberapa perusahaan lain mencatatkan nilai EVA yang fluktuatif dari
tahun ke tahun selama periode tersebut.

Abstract
Palm products industry is one of the plantation sub-sector that has a strategic role
in Indonesia. Especially for palm oil plantations, now Indonesia is the biggest
Crude Palm Oil (CPO) producer in the world. This strategic position expanding as
the magnitude of oil palm plantations potential and industrial development in the
future. Henceforth, companies who produce palm oil products continue to
improve their performance in order to be able to survive and contribute positively
for the development of plantations and oil palm industry in Indonesia. Meantime,
it is a necessity for doing performance analysis to determine the real condition of
those companies as evaluation analysis for the stakeholders, particularly
shareholders and investors. This thesis is concerning on the performance analysis
of palm oil products based companies in creating economic value for the investors
using the Economic Value Added (EVA) Methodology during 2007-2011. The
result shows that some companies have consistently succeeded in creating
economic value for their shareholders, while some other companies recorded
fluctuative EVA during the period"
2012
T32204
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Young, S. David
Jakarta: Salemba Empat, 2001
658.151 YOU e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ondo Untung Syahputra
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>