Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Vanili (Vanilla planifolia andrews) merupakan salah satu komoditas ekspor yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Vanili terutama digunakan sebagai bahan pengharum makanan dan minuman serta obat-obatan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Purwantomo
"ABSTRAK
Pentingnya penyimpanan biji telah dikenal manusia semenjak manusia mulai mendomestikasi tumbuhan. Telah diketahui bentuk hubungan antara kadar air dan viabilitas pada biji utuh dan potongan biji yang mengandung embrio Artocarpus heterophyllus Lam. Viabilitas diukur dengan nilai daya hantar listrik (DHL atau konduktivitas). Setiap 1,5 jam sekali dilakukan pengamatan terhadap kadar air biji dan nilai DHL yang dilakukan sampai waktu pengeringan 6 jam melalui 3 macam metode pengeringan (silica gel, matahari, dan oven suhu 40°C).
Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan nyata antara kadar air awal biji utuh dan kadar air awal dan potongan biji yang mengandung embrio. Dari ketiga metode pengeringan, silica gel mengeringkan material paling cepat, diikuti pengeringan dengan matahari, dan oven. Bentuk potongan biji yang mengandung embrio lebih cepat mengering daripada biji utuh. Kerentanan biji Artocarpus heterophyllus Lam. terhadap pengeringan memperlihatkan bentuk model regresi yang berbeda antara biji utuh dan potongan biji yang mengandung embrio. Kadar air diduga melalui perhitungan berat kering. Diperoleh hasil bahwa bentuk hubungan yang terjadi pads biji utuh adalah sesuai dengan model Y = 1339,544 - 22,1332X dengan koefisien determinasi sebesar 0,978, sedangkan pada potongan biji yang mengandung embrio adalah mengikuti model Y=965,575 - 14,772X dengan koefisien determinasi sebesar 0,948. Ada pun X adalah peubah kadar air (peubah bebas) dengan Y sebagai peubah viabilitas dengan nilai DHL (peubah).
Biji nangka mampu bertahan pada suhu 14°C dengan viabilitas 100% dalam kondisi kadar air tanpa pengeringan dan kadar air 50% selama dua bulan atau lebih. Walau pun demikian kadar air kondisi tanpa pengeringan masih tetap mampu bertahan pada suhu 26°C selama dua bulan. Kadar air awal biji berpengaruh nyata dalam menentukan viabilitas biji selama disimpan.

ABSTRACT
Seed is the most convenient part of the plant to store and have been known to survive for many weeks. The basic principles of a seed bank are to collect, conserve and provide or exchange germplasm. Seed can be deposited for different periods - short, mid, and long term for different purposes. The longevity of seed is considerable.
Seed can be classified into two groups, orthodox and recalcitrant. Many of seed of tropical tree is recalcitrant. Because many tree species in tropic have the economic value, so study of recalcitrant seed is needed. The aim of this study was to find out the relationship between the seed moisture content decreased with the viability decreased. Therefore, the results can be used as a basic information for the further research.
The research was conducted on two kind of material, the excised embryo and whole seed. Each of those materials was desiccated with three kind of desiccation methods - silica gel, sun, and oven_ The viability is known by a conductivity value.
The effect of desiccation on storability of recalcitrant seed of Artocarpus heterophyllus was studied. As the seed moisture of A. heterophyllus decreased, viability decreased while conductivity value increased. The excised embryo could be desiccated more rapidly rather than whole seed. The silica gel seem to be efective method for seed drying than that of the sun and the oven.
Whole seeds were stored in sealed thin plastic container. Seed with seed coat could germinate on 26°C in one month. In sealed container there were no significantly different of moisture content during eight weeks storage or more. Seed without desiccation is best for maintaining their viability especially at 14°C in sealed container.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agriana Ali
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas biji belimbing (Averrhoa carambola L.). Kadar air awal biji berdasarkan berat basah adalah 40% dan persentase perkecambahan awal adalah 92%. Biji dikeringkan hingga mencapai kadar air 32%, 25%, 18%, 11%, 4% dan disimpan dalam masing-masing suhu penyimpanan, yaitu, suhu ruang (27--30 °C), suhu dingin (5 °C), dan suhu beku (-15 °C) selama 4 minggu. Hasil pengamatan menunjukkan biji masih dapat bertahan hingga kadar air 4% pada masing-masing suhu penyimpanan. Suhu penyimpanan biji yang paling baik terhadap viabilitas biji adalah pada suhu dingin (5 °C) dengan kadar air 40% dan suhu ruang (27--30 °C) dengan kadar air 25%.

ABSTRACT
This research is aimed to determine the quality of carambola seed (Averrhoa carambola L.). The initial moisture content of seed was 40% on fresh weigh basis with 92% initial germination. The seeds were dessicated to 32%, 25%, 18%, 11%, 4%, and stored at ambient (27--30 °C), cold (5 °C), and freezing temperature (-15 °C) for 4 weeks. The seeds were found to be tolerant to dessication up to 4% moisture content in any storage temperature. The favourable storage temperature was cold (5 °C) with 40% moisture content and ambient (27--30 °C) with 25% moisture content."
Universitas Indonesia, 2011
S961
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Benih yang sehat diperlukan dalam budidaya tanaman. Benih tidak sehat dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan beberapa kelompok bakteri pantogen benih padi dan kedelai yang berasal dari kebun percobaan jurusan Teknologi Benih IPB-Darmaga. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2004 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi FMIPA, Institut Pertanian Bogor. Penelitian diawali dengan kegiatan isolasi, dilanjutkan dengan karakterisasi morfologi dan fisiologi berdasarkan Bergey's Manual of Determinative Bakteriology. Karakterisasi morfologi meliputi pengamatan terhadap: bentuk dan warna koloni, uji pewarnaan Gram, dan uji motilitas. Karakterisasi fisiologi meliputi uji katalase, uji oksidase, uji xanthomonadin, dan uji poly hidroksi butirat. Hasil isolasi pada masing-masing sampep benih padi dan kedelai ditemukan satu jenis bakteri pantogen, yang selanjutnya dikarakterisasi secara morfologi dan fisiologi. Hasil uji morfologi dan fisiologi. Hasil uji morfologi dan fisiologi menunjukkan bahwa bentuk koloni bulat, cembung, warna putih-kuning, Gram negatif, bersifat motilm, sel berbentuk batang, katalase positif, oksidase negatif, xanthomonadin negatif, dan PHB negatif. Kedua bakteri patogen benih padi dan kedelai memperlihatkan ciri yang sama dengan kelompok Pseudomonas sp., sehingga diduga kuat kedua bakteri trersebut dikelompokkan ke dalam genus Pseudomonas sp."
JMSTUT 14:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kakao memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional sebagai sumber pendapatan bagi sekitar 1,71 juta kepala keluarga petani dan penghasil devisa USD 1,053 miliar pada tahun 2012. Produktivitas kakao baru mencapai 625 kg/ha/tahun, padahal potensinya lebih dari 2.000 kg/ha/tahun. Revitalisasi kakao memerlukan tambahan bibit 18 juta per tahun. Perbanyakan vegetatif dengan setek, okulasi, cangkok, penyambungan, dan somatik embriogenesis (SE) dapat digunakan dalam pengadaan bibit kakao. Teknik ini memiliki keunggulan, antara lain tanaman lebih cepat berkembang, dapat diaplikasikan untuk perbanyakan tanaman yang sulit menghasilkan bunga dan biji, tanaman cepat berbuah, menghemat biaya persemaian, buah yang dihasilkan batang bawah dapat dipanen sambil menunggu batang atas berbuah, serta homogenitas bibit tinggi. Tingkat keberhasilan penyam-bungan oleh petani berkisar antara 73% dan 97%. Aplikasi teknologi pengemasan entres dapat meningkatkan ketahanan entres dari 1 hari menjadi 5 hari dengan sambungan jadi meningkat dari 50% menjadi 90%. Beberapa klon introduksi maupun lokal dapat digunakan sebagai sumber entres. Teknologi sambung pucuk dan sambung samping yang didukung teknologi penyimpanan entres dan peningkatan daya gabung mampu menghasilkan bibit kakao berkualitas tinggi. Teknologi SE dapat diterapkan secara bertahap dan terbatas pada perkebunan besar yang memiliki modal, fasilitas, dan SDM profesional."
PIP 7:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pijl, Leendert van der
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1990
581.5 PIJ pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pijl, Leendert van der
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 1990
581.5 PIJ a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jenisa Amanda Sandiarini Kamayana
"ABSTRAK
Jengkol (Archidendron pauciflorum) merupakan tanaman yang tumbuh di Asia
Tenggara, dan biji jengkol telah menjadi makanan khas di berbagai negara tersebut.
Biji jengkol dipercaya memiliki sejumlah manfaat antioksidan karena adanya
kandungan asam jengkol, vitamin C, polifenol dan flavonoid. Asam jengkol
merupakan senyawa dengan gugus sulfur yang dipercaya memiliki sifat antioksidan.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan efek antioksidan dari ekstrak biji jengkol
terhadap stres oksidatif sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Hidrogen peroksida
digunakan untuk menginduksi stres oksidatif pada sel darah merah domba secara in
vitro, diikuti dengan pengikuran aktivitas spesifik katalase. Penelitian laboratorium
eksperimental ini dilakukan pada lima perlakuan yang berbeda, di mana ekstrak biji
jengkol diberikan sebelum dan sesudah induksi stres oksidatif oleh hidrogen
peroxide. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan dalam aktivitas
spesifik katalase dalam sel darah merah dengan penamahan ekstrak biji jengkol, baik
di kelompok kuratif dan preventif. Dengan demikian, penambahan ekstrak biji
jengkol menurunkan aktivitas spesifik katalase, kemungkinan dikarenakan oleh
pembentukan senyawa II katalase. Inaktivasi enzim katalase dapat mencegah
penguraian hidrogen peroksida sebagai senyawa radikal bebas.

ABSTRACT
Jengkol is a plant that grows natively in Southeast Asia, and its seeds has become a
typical food in these various countries. Jengkol beans are believed to carry antioxidant
properties due to its contents of djencolic acid, vitamin C, polyphenols and
flavonoids. Djencolic acid is an organosulfur compound and is thought to have
antioxidant benefits. In this study, we aim to determine the antioxidant effects of
jengkol bean extract against cellular oxidative stress induced by free radicals.
Hydrogen peroxide is used to induce oxidative stress in sheep red blood cells in vitro,
followed by measurement of catalase specific activity. This laboratory experimental
study was conducted on five different treatments, where jengkol bean extract is
administered both before and after induction of oxidative stress by hydrogen
peroxide. Results showed a significant decrease in catalase specific activity in red
blood cells with added jengkol bean extract, both in the curative and preventive
groups. Thus, the addition of jengkol bean extract decreases catalase specific activity
in red blood cells, possibly through formation of compound II. The inactivation of
catalase may prevent eradication of hydrogen peroxide as a free radical."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Annisa
"Cloves have many benefits. Clove essential oil is widely used in various industries. Cloves have many of bioactivities, one of them is as an antioxidant. Non volatil compounds in clove residues are also expected to have antioxidant activity. In this research was conducted separation of non volatil compound of clove based on its polarity. The hexane extract yielded 22 fractions while the ethyl acetate extract yielded 3 fractions. Phytochemical tests show hexane extract containing steroids while ethyl acetate contains tannins, polyphenols and steroids. Crude extract, ethyl acetate extract, hexane fiber extract fractions tested its antioxidant activity. IC50 crude extract, ethyl acetate extract and hexane extracts were 24.56, 26.7 and 17.58 g mL, respectively. Fractions of ethyl acetate and hexane have less activity than their extracts.

Cengkeh memiliki banyak manfaat. Minyak atsiri cengkeh banyak digunakan di berbagai industri. Cengkeh memiliki berbagai bioaktivitas salah satunya adalah sebagai antioksidan. Senyawa non volatil pada residu cengkeh yang tidak mudah menguap diharapkan juga memiliki aktivitas antioksidan. Dalam penelitian ini dilakukkan pemisahan senyawa non volatil cengkeh berdasarkan kepolarannya. Ekstrak heksana menghasilkan 22 fraksi sedangkan ekstrak etil asetat menghasilkan 3 fraksi. Uji fitokimia menunjukkan ekstrak heksana mengandung steroid sedangkan etil asetat mengandung tanin, polifenol dan steroid. Ektrak kasar, ektrak etil asetat, ekstrak heksana serat fraksi-fraksinya diuji aktivitas antioksidannya. IC50 ekstrak kasar, ekstrak etil asetat dan ekstrak heksana bertururt-turut adalah 24.56, 26.7 dan 17.58 ? ? g/mL. Fraksi-fraksi dari etil asetat dan heksana memiliki aktivitas yang lebih kecil dibandingkan ekstraknya.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Marcio Edbert Rompies
"Stres oksidatif yang meningkat pada obesitas mempengaruhi jantung dengan kenaikan terjadinya penyakit jantung setiap tahunnya. Biji ketumbar memiliki antioksidant alami yang dapat mengurangi stress oksidatif. Studi ini bertujuan untuk menilai efek pemberian ekstrak biji ketumbar terhadap stress oksidatif pada jantung tikus yang diinduksi obes. Penelitian ini menggunakan jaringan jantung tersimpan dari tikus Wistar yang telah diinduksi obesitas menggunakan pakan tinggi lemak yang dilakukan selama 12 minggu. Selama 12 minggu pasca induksi diberikan 100 mg/kgBB ekstrak biji ketumbar. Terdapat 5 kelompok tikus yaitu kelompok kontrol normal, kelompok pakan normal + ketumbar, kelompok preventif (pakan tinggi lemak + ketumbar), kelompok kontrol obes, kelompok tikus obes + ketumbar. Aktivitas spesifik katalase jantung diukur menggunakan spektrofotometer. Analisis statistik menggunakan One-way ANOVA apabila diperoleh distribusi data yang normal. Pemberian ekstrak biji ketumbar meningkatkan  aktivitas spesifik katalase secara signifikan pada kelompok tikus dengan pakan  normal dibandingkan dengan kontrol, juga meningkat bermakna pada kelompok preventif dibandingkan dengan kontrol tikus obes. Pada tikus obes yang diberikan ketumbar, aktivitas spesifik katalase meningkat dibandingkan dengan kontrol tikus obes namun tidak bermakna secara statistik. Ekstrak biji ketumbar dapat meningkatkan aktivitas spesifik katalase pada jantung tikus yang diberikan diet normal dan diet tinggi lemak. Dengan demikian ekstrak biji ketumbar berperan dalam mencegah status stres oksidatif pada jantung terutama ketika mengkonsumsi diet tinggi lemak.

Increased oxidative stress in obesity affects the heart with the increase of cardiovascular disease likelihood every year. Coriander seeds (Coriandrum sativum L) have natural antioxidants that can reduce oxidative stress. This research aims to assess the effect of coriander seed extract on oxidative stress in the heart of obesity induced rats. This experiment uses stored heart tissue of Wistar rat that were induced with obesity using high fat diet for 12 weeks. For 12 weeks post induction, the rats are given 100 mg/kgBW of coriander seed extract. There are 5 groups of rats namely normal control group, normal fed + coriander, preventive group (high fat diet + coriander), obese control group, obese rat + coriander group. Catalase specific activity of the heart is measured using spectrophotometer. Statistical analysis using One-way ANOVA is performed if the data distribution is normal. Coriander seed extract significantly increased the catalase specific activity in normal control compared to the control group, also increased significantly in the preventive group compared to the obese control group. In obese rat given coriander, the catalase specific activity is increased compared to the obese control group but is not statistically significant. The coriander seed extract can increase the catalase specific activity in the heart of normal diet and high fat diet rats. Thus, coriander seed extract plays a role in preventing oxidative stress in the heart particularly when consuming a high fat diet.  "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>