Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Rachmatika Dewi Andayani
"Budaya Patriarkal merupakan budaya yang sangat mengakar dan melembaga, budaya ini berusaha mendominasi dunia dan mengeluarkan posisi perempuan. Pembongkaran budaya patriarkal telah dilakukan oleh rentetan tiga gelombang besar feminisme, namun akar dari keberadaan patriarkal sebenarnya adalah politik. Oleh karena itu usaha pendobrakan patriarkal harus dilakukan dengan mendobrak sistem politik yang bekerja di dalamnya. Politik sendiri sejak muncul telah menghilangkan perempuan dan hal ini telah berlangsung hingga saat ini.Persoalan politik dan perempuan merupakan sebuah usaha dalam pencapaian identitas perempuan sebagai political being, sebuah identitas yang secara alamiah dimiliki oleh perempuan namun tidak dapat dimilikinya bahkan dikenalnya. Akar dari peminggiran politik perempuan adalah terjadinya pembatasan uang privat dan publik yang bersumber pada persoalan nature dan culture. Perempuan selalu dipatok pada yang privat sehingga akses mereka untuk mencapai ranah publik sangat sulit, padahal kebebasan ruang publik merupakan salah satu instrument prasyarat penting dalam mendukung subjek politik. Diperlukan sebuah system politik yang mampu mengakomodir perempuan ke dalamnya dan menuju pada telos keadilan sesuai dengan Esensi sebenarnya dari politik.
Patriarchal culture is a culture that really strong and have legitimate, this culture try to dominated world and excluding women. Deconstruction to patriarchal culture had been done by big three feminism wave, but the truth root of patriarchal is politics. Politics growing in patriarchal and work with sturdy, cause of that effort to deconstruct patriarchal must done by deconstruct politics system that work inside. Since politics emerge, it had been eliminating women and this situation happen till today. Politics problem and women try to reaching women identity as political being, this identity stay naturally in women self but women never have that identity even to know more about it. The roots of boundary women politics happen in demarcation private and public emerge from nature and culture problem. Women always stay in private; it makes their access to reaching public room very difficult, though the freedom of public room is one of the important criterion instruments in supporting politic subject. We needed a politics system that has capability to accommodate women to the system and goes to target justice according with the essential meaning of politics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16026
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giska Admiko
"Skripsi ini membahas tentang stereotype perempuan yang diiternalisasi melalui dongeng Cinderella dengan pemikiran Sigmund Freud. Film Shrek sebagai dongeng perlawanan, dalam cerita dan penokohannya telah mendekonstruksi stereotype yang terkandung dalam dongeng Cinderella. Pengukuhan bahwa film Shrek adalah sebuah bentuk dongeng perlawanan dilakukan dengan memakai teori Judith Butler yang dalam pemikirannya memisahkan antara sex, gender dan sexuality dan menciptakan politik performatif.

This thesis discusses the stereotypes of women which is internalized through the tale of Cinderella with the thought of Sigmund Freud. Shrek movie as a tale of resistance, in the story and figuring had been deconstructing stereotypes contained in the fairy tale of Cinderella. The confirmation that Shrek the movie is a fairy tale of resistance is done using Judith Butler_s theory that split between sex, gender, and sexuality and create a politcs of performative."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S16028
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Septriana
"Dominasi kelompok identitas religius di Indonesia, yang diperkuat dengan kekuasaan negara akan meminggirkan wacana yang datang dari kelompok identitas minoritas. Demokrasi harus melindungi iklim keberagaman dan pola hidup yang setara antar-individu, untuk menjaga pertukaran nilai yang dinamis dalam ranah masyarakat. Kekuasaan negara dalam ranah demokrasi, tidak bisa berpegang pada kepentingan sebuah kelompok identitas. Keberagaman, dan nilainilai yang terkandung dalam tiap kelompok identitas merupakan salah satu hal yang bisa dijadikan negara sebagai sumber kekuasaannya. Prioritas negara adalah merekognisi kelompok-kelompok identitas minoritas, dengan regulasi-regulasi yang dikeluarkannya.

Domination of religious identity groups in Indonesia, which got more strength from the power of constitution will repress every discourse that come from minor identity groups. Democracy must protects the diversity and people_s way of life in egalitarian rules, to keep the dynamics of value-exchange in society. The power of the state in a field of democracy, cannot rely on one identity group_s interests. Diversity, and the values of every identity groups are sources of government_s power. A prior responsibility of the state is to recognize minor identity groups, through regulations which is produced by government."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S16012
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian
Djakarta: Lembaga Ekonomi dan Kemasjarakatan Nasional, 1971
320.992 A 241
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Tabah
Klaten Sahabat 2000,
959.8 Tab p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Suryadi Cula
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1999
378.19 Cul p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tan Malaka
"On political and economic conditions in Indonesia, 1945."
Jakarta : Narasi, 2014
320.959 8 TAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, F. Sihol
Jakarta: Gramedia Widiasarana , 1999
923.2 SIA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Franciscus Van Ylst
"Perkembangan Ilmu Pemerintahan di Indonesia sejak jaman kemerdekaan hingga saat sekarang ini mengalami proses anomaly yang ditandai oleh pemikiran tentang llmu Pemerintahan oleh para sarjana dari berbagai bidang kompetensi, seperti: hukum, sosiologi, administrasi, dan bahkan ilmu teknik. Semua berkontribusi dan memberi karakter terhadap Ilmu Pemerintahan yang berakibat timbulnya polemik dan kontroversi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
D1670
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>