Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifki Agung Saputra
"Skripsi ini membahas mengenai kehidupan imigran Cina di pertambangan emas Victoria, Australia. Pembahasan penulisan ini dimulai ketika pada tahun 1853 imigran Cina datang ke Australia secara besar-besaran karena mendengar adanya penemuan emas di Australia. Budaya, penampilan, dan kebiasaan yang dibawa oleh penambang emas Cina terlihat aneh bagi penambang kulit putih, sehingga menimbulkan pandangan yang buruk terhadap orang Cina. Pandangan buruk tersebut kemudian berkembang menjadi kebencian dan perselisihan yang terjadi antara penambang kulit putih dan penambang emas Cina. Perselisihan tersebut pun juga dilatari oleh karakter pekerja keras yang dimiliki oleh penambang emas Cina, sehingga menimbulkan persaingan antara mereka dalam mendapatkan emas. Dengan adanya perselisihan tersebut, akhirnya pada tahun 1855 pemerintah Victoria memberlakukan kebijakan pembatasan terhadap imigran Cina yang ingin masuk ke Victoria. Namun demikian, kebijakan tersebut tidak dapat berjalan secara efektif, sehingga menyebabkan kembali terjadinya konflik yang terjadi di Buckland River pada tahun 1857 antara penambang emas kulit putih dan penambang emas Cina."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12383
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya pemberontakan Eureka yang terjadi di Ballarat, Australia pada tahun 1854. Pemberontakan Eureka terjadi di Ballarat akibat serangkaian konflik-konflik yang muncul akibat tiga kekecewaan utama yang dialami oleh para penambang, yakni permasalahan gold license, kurangnya lahan, dan tidak adanya hak politik bagi para penambang. Konflik-konflik tersebut muncul karena keengganan pemerintah koloni Victoria untuk mendengarkan aspirasi para penambang, sehingga para penambang memutuskan untuk mengangkat senjata dan memberontak kepada pemerintah kolonial yang mereka anggap tiran. Sebuah benteng yang dikenal sebagai _Eureka Stockade_ pun dibangun oleh para penambang dan kemudian meletuslah peristiwa pemberontakan yang berlangsung pada tanggal 3 Desember 1854.

Abstract
This Thesis discusses about the factors that cause the occurrence of the Eureka rebellion that occurred in Ballarat, Australia in 1854. Eureka rebellion in Ballarat occurred due to a series of conflicts that arise due to three major disappointment experienced by the miners, the gold license problems, lack of land, and the absence of political rights for the miners. Such conflict arises because the Victorian government_s reluctance to listen to the aspirations the miners, so that the miners decided to take a stand and revolt against the colonial government that they considered as a tyrant. A fort known as the 'Eureka Stockade' was built by the miners and then the Eureka Stockade uprising event occured on December 3, 1854.
"
2010
S12409
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
IIs Siti Fatimah
"Skripsi ini menceritakan tentang konflik yang terjadi di wilayah Selangor pada tahun 1866 _ 1873 yang pada saat ini belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, tema yang menyangkut Sejarah Selangor, khususnya konflik tahun 1866-1873 menarik untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah. Pencarian data berupa jurnal dan buku merupakan sasaran utama dalam penelitian ini. Setelah data-data didapatkan, dilakukan kritik dan interpretasi terhadap data-data tersebut, dan kemudian disusun secara kronologis yang menceritakan Konflik di Selangor : Perebutan Tambang Timah antara Bangsawan Melayu, Cina dan Inggris 1866 _ 1873. Selangor adalah negeri di sebelah barat Semenanjung Tanah Melayu yang kaya sumber timah. Pada tahun 1866 _ 1873 di Selangor terjadi konflik antara bangsawan di negeri Selangor yang terjadi sebanyak dua kali dalam kurun waktu tersebut. Konflik di Selangor terjadi disebabkan adanya pertikaian memperebutkan tambang timah di Klang. Timah menjadi komoditi yang laku di pasaran sejak awal abad ke-19. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah permintaan timah dari negara-negara Eropa untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Pihak Inggris yang awalnya mempunyai pandangan non-intervensi terhadap masalah yang terjadi di Negeri-negeri Semenanjung Tanah Melayu, akhirnya merubah pandangan dan memutuskan untuk mengintervensi Selangor dengan alasan demi mengatasi masalah keamanan di Selangor. Intervensi Inggris diresmikan dengan ditempatkannya seorang Residen Inggris di Selangor"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12275
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rucianawati
"Tesis ini membahas tentang kemunculan dan penumpasan gerakan PGRS/PARAKU di daerah perbatasan Kalimantan Barat dan Sarawak pada periode 1963 - 1970. Secara deskriptif naratif, tesis ini memaparkan awal mula proses pembentukan PGRS/PARAKU di daerah perbatasan, apa saja aktivitasnya, dan bagaimana sikap dan tindakan pemerintah, maupun dampaknya terhadap masyarakat.
Dari hasil penelitian dalam tesis ini dapat diketahui bahwa gerakan PGRS/PARAKU semula mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia dan membantu Indonesia ketika konfrontasi dengan Malaysia. Namun demikian, ketika terjadi pergantian rezim penguasa dari Orde Lama ke Orde Baru gerakan PGRS/PARAKU yang berhaluan komunis kemudian ditumpas.

This thesis discusses the emergence and extermination of PGRS/PARAKU in border areas of West Kalimantan and Sarawak in the period 1963 to 1970. Chronologically, this thesis describes the beginning of the formation of PGRS/PARAKU on the border and their activities. Beside that, it also describes the government actions and policies in facing PGRS/PARAKU, and the impact of this movement to the society.
From the results of this research, it can be seen that the Indonesian government (Old Order) support PGRS/PARAKU. However, when the regime changes from the Old Order to the New Order, PGRS/PARAKU, as a communist's movement was crushed."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30812
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Carey, Peter
Jakarta: Pustaka Azet, 1986
992.05 C 38 cx
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Aqqad, Salah
Kairo : Maktabat al-'Anjlu al-Misriyyah, [t.th.].
965.03 A 357 m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Fitriani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penerapan kebijakan asimilasi terhadap anakanak Aborigin half-caste di Australia. Pembahasan dimulai dari tahun 1937 dimana seluruh perwakilan dari negara bagian dan Northern Territory Australia berpartisipasi di dalam Konferensi Nasional Pertama Australia tentang masalah Aborigin yang diadakan di Canberra. Konferensi tersebut dianggap sebagai tolak ukur yang berkaitan dengan penerapan kebijakan asimilasi terhadap orang-orang Aborigin, khususnya keturunan half-caste. Sayangnya pengenalan kebijakan asimilasi tersebut tertunda dengan adanya Perang Dunia ke-II. Pada tahun 1951, seluruh negara bagian dan Northern Territory Australia akhirnya mengadopsi kebijakan asimilasi. Kebijakan asimilasi menganggap bahwa _kebudayaan dan cara hidup kulit putih superior dan kebudayaan dan cara hidup orang-orang Aborigin tidak memiliki nilai_. Penerapan kebijakan asimilasi tampaknya menjadi kontroversial karena kebijakan tersebut tetap melanjutkan praktik-praktik dari kebijakan proteksi sebelumnya yang memindahkan anak-anak Aborigin half-caste dari keluarganya ke lembaga-lembaga Aborigin. Tahun 1967 secara hukum menyaksikan akhir dari kebijakan asimilasi. Sejak tahun tersebut kebijakan integrasi terhadap orang-orang Aborigin , termasuk anak-anak Aborigin half-caste diimplementasikan. Hal ini menandakan bahwa orang-orang Aborigin dimasukkan ke dalam masyarakat Australia yang lebih besar dibawah sistem pemerintahan Australia

Abstract
This undergraduate thesis discusses the application of assimilation policy towards Aboriginal half-caste children in Australia. The discussion begins from 1937, where all of the States_ representatives as well as the representative of the Northern Territory participated in the Australian National First Conference on the Aboriginal issues held in Canberra. The Conference has been considered as a milestone regarding the application of assimilation policy towards Aboriginal people, especially half-caste descents. However, the introduction of assimilation policy was delayed because the World War II. By 1951 all of the Australian States and the Northern Territory adopted the assimilation policy. The assimilation policy assumed _the white culture and lifestyle is superior and Aboriginal culture and lifestyle is without value_. The application of assimilation policy seemed to have been controversial since the policy continued the practices of the previous protection policy that removing Aboriginal half-caste children from their families to the Aboriginal institutions. The year 1967 legally witnessed the end of assimilation policy in Australia. Since that year the integration policy towards the Aboriginal people, including the half-caste children has been implemented. This, means the Aboriginal people has been included into the larger Australia society under the Australian governmental system"
2010
S12096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyani Maulina
"Skripsi ini berisikan tentang latar belakang terjadinya pemisahan agama dan politik dalam Islam di Indonesia. Tujuan dari penulisan skripsi ini ialah untuk mencari tahu sebab terjadinya pemisahan agama dan politik dalam Islam di Indonesia, serta proses terjadinya pemisahan tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan, didapat bahwa pemisahan agama dan politik dalam Islam di Indonesia terjadi pada masa pemerintahan Hindia Belanda, yaitu pada abad ke-19. Belanda melakukan pemisahan antara agama dan politik dalam Islam karena kehadiran Belanda di Indonesia mendapat perlawanan dari masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Islamnya. Belanda juga menganut paham Barat, yang menyatakan bahwa agama hanyalah urusan individu, sehingga urusan agama dan politik tidak dapat dicampur adukkan. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode sejarah. Data-data yang didapat berasal dari studi kepustakaan. Dalam studi kepustakaan yang dilakukan, penulis berusaha menemukan sumber-sumber yang relevan dengan topik penelitian. Kemudian data-data tersebut dikaji dan dianalisa sehingga menjadi sebuah tulisan. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa tujuan pemisahan agama dan politik dalam Islam di Indonesia yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda tidak hanya bertujuan untuk meredam perlawanan rakyat Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam, tetapi pemerintah Hindia Belanda juga ingin menguasai seluruh wilayah Indonesia dengan menanamkan sistem hukumnya di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13179
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwin, Graham
Kuala Lumpur Dewa Bahasa dan Pustaka 1986
959.5 I 383 nx
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Oktarina
"Skripsi ini membahas makna simbolis dari tokoh-tokoh pemberi teka-teki untuk mencari makna simbolis di balik teka-teki yang mereka gunakan sebagai pengetahuan dari setiap tokoh dalam menjalani laku atau jalan menuju kesempurnaan. Nama-nama tokoh pemberi teka-teki terdiri dari Gatholotjo, Dewi Mlenukgembuk, Dewi Dudulmendut, Dewi Rara Bawuk, Dewi Bleweh, dan Dewi Lumpitwati. Penelitian ini mengunakan teori tokoh dan penokohan yang di dukung oleh teori-teori lainya seperti teori simbol, dan teori cangkriman. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dari setiap teka-teki yang disampaikan oleh setiap tokoh merupakan permasalahan dari pembentukan alam semesta dan siklus kehidupan yang ada di dalamnya atau permasalahan kosmologi dan kosmogoni dari pemahaman kejawen sebagai sarana untuk mengetahui dari mana manusia berasal dan akan kemana manusia akan kembali atau dalam ungkapan Jawa disebut sangkan paraning dumadi. Sedangkan simbol-simbol dari nama-nama tokoh pemberi teka-teki merupakan simbol dari proses hubungan seksual yang dilakukan oleh dari pria dan wanita. Simbolis proses tersebut merupakan proses menuju manunggaling kaula Gusti yang dilakukan Gatholotjo hingga bisa sampai bertemu dengan Dewi Lumpitwati sebagai analogi dari seorang kaula yang bertemu dengan Gusti-nya

This Thesis discusses the symbolic meaning behind the riddles which are used as the used as the knowledge by the main character, Gatholojo, in going through laku or the pathway to perfection. The characters of riddle bestower are Gatholojo, Dewi Mlenukgembuk, Dewi Dudulmendut, Dewi Rarabawuk, Dewi Bleweh, and Dewi Lumpitwati. This research is using theory character and characterization which are supported by others theories, such as theory of symbol and theory of riddle. The result of this research is each riddle that had been told by the character is a problem of the creation of universe and the cycle of life inside it. Beside it, this research also explain the cosmology and cosmogony problem of the understanding of Kejawen as the means to understand where the human comes from and where the human will be return to, or in Jawa, it_s called Sangkan Paraning dumadi. Meanwhile, the symbols behind the names of riddle bestower is the symbol of sexual activity which is done by man and woman. The symbols are a process to be manunggaling kaula gusti which is done by Gatolojo until he meet Dewi Lumpitwati as an analogy of a kaula person meeting his gusti"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S11341
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>