Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Otriana Permata Sari
"Skripsi ini membahas struktur kalimat dan kandungan informasi yang terdapat dalam newsticker. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam menganalisis data newsticker yang muncul dalam program berita 'Metro Hari Ini'. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur kalimat newsticker, menguraikan informasi yang terdapat dalam newsticker, dan membandingkan kandungan informasi newsticker dengan kandungan informasi yang disajikan dalam surat kabar Media Indonesia. Penelitian ini menunjukkan adanya pola-pola kalimat yang tidak ditemukan dalam teori kalimat Kridalaksana. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa newsticker berperan sebagai pembawa informasi pertama suatu berita yang dapat menarik perhatian pembaca atau penonton untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan tentang suatu berita.

This thesis discuss the sentence structure and content information in a newsticker. The method which is used in this thesis is descriptive research which the data source comes from the television news program 'Metro Hari Ini'. The purpose of this research are to describe the sentence structure and content information in a newsticker, and also to compare the content information in a newsticker with the content information in Media Indonesia. The results from this research show there are several sentence pattern that could not find in theory which were presented by Kridalaksana. The results also show that newsticker is as the first media to inform the current news to public which can make them to following that news."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eriyanto
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2001
302.2 ERI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bustanul Arifin
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2000
401.43 BUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Margono
"Indonesia adalah negara dengan banyak etnis atau multietnis dan multikultur. Etnis Tionghoa yang hanya merupakan salah satu etnis dari banyak multietnis di Indonesia, sering memperoleh penyosokan negatif. Sehingga terbentuk suatu presepsi dalam masyarakat Indonesia. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Arief Budiman tentang presepsi masyarakat terhadap etnis Tionghoa di jawa tengah menunjukan bahwa sentimen terhadap etnis Tionghoa di masyarakat hanya berada di tataran prasangka. Presepsi yang dimiliki masyarakat berbeda dengan realitas yang dihadapinya. KOMPAS menjadi bahan penelitian ini karena jaringan dan kerjasamanya yang luas dengan media di daerah bisa menjadi salah satu kekuatan yang sangat panting untuk membuat masyarakat berpikir mengenai kenasionalisannya dan juga membentuk imagined community. Imlek adalah perayaan tahun baru Cina berdasarkan perhitungan peredaran bulan dan matahari. Suatu tradisi, budaya, adat istiadat yang dilakukan turun temurun sebagian etnis Tionghoa.
Berdasarkan latar belakang dan pemikiran diatas maka masalah penelitian dirumuskan adalah bagaimana keadaan politik sosial dan budaya mempengaruhi tema pemberitaan KOMPAS mengenai imlek (dan Tionghoa) dari waktu ke waktu. Dan tujuan Mengetahui representasi serta tema pemberitaan KOMPAS mengenai imlek (dan etnis Tionghoa). Harapannya agar tesis ini dapat menjadi menjadi bahan refleksi pemberitaan Tionghoa di surat kabar dan mampu memberikan rekomendasi kepada KOMPAS, sehubungan dengan merepresentasi Tionghoa.
Penelitian ini adalah merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan Metodologi Penelitian Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis), dengan pendekatan analisis multilevel. Level pertarria adalah pendekatan sosial, budaya dan ekonomi. Level kedua adalah analisis wacana organisasi media seperti keadaan mental, interaksi atau keadaan sosial sehubungan dengan etnis Tionghoa di Indonesia.. Pada level teks asumsinya adalah penciptaan makna dapat melibatkan safah satu atau keseluruhan mulai dari struktur kalimat, preposisi, implikasi, presuposisi, bagaimana seseorang digambarkan dan lain-lain. Untuk mengaitkan teks dengan dua level lainnya digunakan analisis antar teks ( intertextualy analysis).
Tesis ini membuktikan pandangan bahwa rasialisme hadir dalam berbagai bentuk, ada dalam bentuk keseharian dalam masyarakat, ada juga dalam bentuk hirarki masyarakat. Racist Discourse (Wacana rasial) menurut Teun A. van Dijk adalah suatu bentuk praktek diskriminasi sosial yang berada (manifest) dalam teks, pembicaraan dan komunikasi. Bersamaan dengan praktek diskriminasi nonverbal, wacana mendukung atau memperkuat praktek anti rascal di dalam suatu masyarakat. Hal ini dilakukan dengan mengekspresikan, konfirmasi atau legitimasi opini, prilaku dan ideologi golongan etnis yang dominan.
Hasil Penelitian ini menunjukan teks pemberitaan KOMPAS mengenal imlek dan Tionghoa sangat dipengaruhi konteks soslal, politik dan ekonomi dalam masyarakat indonesia. Kebijakan pemerintah yang semakin terbuka kepada etnis Tionghoa, termasuk terbuka untuk merayakan Imlek secara bebas juga memepengaruhi tulisan-tulisan KOMPAS yang semakin terbuka mengungkap adanya diskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Tahun 1965 - 1966 tidak ada berita, liputan suasana perayaan imlek di Indonesia ataupun cerita mengenai Imlek. Pada masa orde barukarakter minoriti dipresentasikan dengan suatu stereotip tertentu. Sampai masuk ke era reformasi (pasca orde baru) karakter minoriti dipresentasikan sebagai orang baik, terhormat atau orang jahat. Sejak bergulirnya reformasi pemberitaan KOMPAS sehubungan dengan imlek dan Tionghoa menjadi semakin bersifat anti rasial KOMPAS selain mengintrepretasikan dan mengoreksi juga mengkritik dan meminta sejumlah pembenahan di bidang hukum, kewarganegaran.
Hubungan antara etnis Tionghoa dan etnis pribumi dari masa ke masa selalu berada dalam lingkungan persaingan, dendam, curiga. Hal ini akan selalu menimbulkan prasangka-prasangka dan kehidupan bemegara yang tidak sehat, dan rentan terhadap prilaku diskriminasi. Secara sederhana bisa diasumsikan bahwa apabila kita bisa mengubah stereotipe dan prasangka yang ada, maka kita pun bisa menghapuskan, atau paling tidak, mengubah dampak dari katagori-katagori pembeda yang dibuat atas dasar stereotip dan prasangka tersebut. Untuk itu etnis Tionghoa dalam membaca atau memaknai tulisan di media massa perlu berpikir positif. Membubuhkan profiling (penyosokan) yang relevan membutuhkan pemikiran dan standard baku dalam penulisannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Badara, 1971-
Jakarta: Kencana, 2014
401.41 ARI a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eriyanto
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2005
401.41 ERI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eriyanto
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2001
001.42 ERI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Bertolak dari tiga masalah yang diajukan dalan pokok bahasan skripsi ini, saya mencari pengertian yang jelas tentang klausa bawahan dalam klausa wacana langsung, klausa wacana tidak langsung, dan klausa wacana semi langsung. Analisis ini berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh Den Hertog (1973) dan Van Den Toorn (1976). Setelah menerapkan teori mereka, hasilnya adalah ketiga wacana itu mempunyai klausa bawahan sehingga dapat dimasukkan sebagai kalimat majemuk."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaksana Eko Rusminto
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015
401.41 NUR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maharani Rahmania
"Kematian hutan adalah sebuah peristiwa penting yang ditemukan pada tahun 1978/79. hutan, yang merupakan lambang identitas bangsa Jerman, diasumsikan akan mati. Istilah kemtian hutanpun lahir pada tahun 1980-an dan sekaligus menjadi wacana bagi seluruh lapisan masyarakat Jerman. Pada dekade-dekade selanjutnya wacana ini masih tetap muncul. Akan tetapi apakah wacana yang ada tetap sama atau mengalami perubahan, jika mengalami perubahan apakah yang menyebabkannya? Inilah yang akan dianalisis dalam penulisan ini. untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menganalisis berbagai artikel majalah, surat kabar, poster, karikatur, cerita pendek, dan puisi dengan menggunakan metode analisis wacana. Pada akhir analisis diketahui bahwa wacana kematian hutan pada kurun waktu 1980-1n hingga 2000-an mengalami perubahan. Pada tahun 2000-an muncul beberapa wacana baru. Namun pada saat yang bersamaan wacana lama masih tetap bertahan: dan menjadi metafora untuk sesuatu yang buruk atau negatif.

Forest die-back_ was one of the important issues in 1978 and 1979. Forest, which is the symbol for the German_s national identity, was assumed to be dying. The term _forest die-back was then born in the 1980s. At the same time, it became a discourse in every social class in the German society. In the next decades, this discourse has continued to exist. But is it the same one, or has it undergone some changes? This is the problem that will be analyzed in this thesis. To answer the question above, I will analyze various kinds of articles in magazines and newspapers, posters, caricatures, short stories, and poetries, using the discourse analysis method. In the end of analysis, it will be concluded that, from the 1980s through 2000s, the _forest die-back_ discourse has experienced some changes. In the 2000s, several new discourse have emerged. At the same time, nevertheless the old discourse still survives and turns into a metaphor for something that is terrible and negative."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S14674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>