Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inggar Pradipta
"Skripsi ini membahas penerimaan pembaca terhadap novel. Penerimaan dilihat dari resensi novel yang dimuat di harian Kompas dan majalah Tempo tahun 2001?2005. Penelitian ini menunjukkan berbagai aspek dan permasalahan yang ditanggapi pembaca dalam sebuah novel. Selain itu, skripsi ini juga mengungkap pendekatan yang digunakan pembaca dalam usahanya menerima karya, serta kecenderungan-kecenedrungan yang muncul dari resensi-resensi di kedua media tersebut selama tahun 2001?2005. Berdasarkan analisis, didapatkan kesimpulan bahwa tema masih menjadi hal pokok yang ditanggapi oleh pembaca. Tema novel-novel yang muncul dalam kurun waktu tersebut adalah tema sosial, kemanusiaan, dan sosiokultural. Pendekatan yang paling banyak digunakan pembaca dalam usahanya menerima karya adalah pendekatan struktural. Adapun kecenderungan yang didapat adalah para pembaca cenderung pada penerimaan yang netral, bukan penerimaan positif atau pun negatif.

This thesis discusses reader reception of novel. The reception is based on novel reviews on Kompas daily and Tempo magazine in 2001?2005. This observation shows many aspects and issues that the reader responds in the novel. Beside, this thesis also shows the approach that the reader uses in responding the work and all emerging tendencies from the reviews in both media during that period. Based on the analysis, it is concluded that theme is the main discourse that being responded. Novel themes in that period are involving social aspect, humanity, and also socio-cultural tone. The readers most used approach in order to receive the work is structural approach. Last, the tendency found is that the readers tend to be neutral, not to show the positive or negative reception."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S10946
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi Djunaedi
"Tradisi penulisan resensi karya sastra di Indonesia sudah dimulai sejak awal abad ke-20. Tradisi ini masih berlanjut dan berkembang sampai sekarang. Resensi karya sastra inilah yang menjadi cikal-bakal tradisi kritik sastra di Indonesia. Selain sebagai salah satu bentuk kritik sastra, resensi karya sastra juga bisa dilihat sebagai tanggapan kongkret pembaca terhadap karya sastra. Skripsi ini bertujuan melihat bagaimana pembaca menerima karya sastra dan bagaimana pembaca mengkongkretkan dan menafsirkan karya sastra itu. Untuk itu, landasan teoritis skripsi ini memakai teori Resepsi. Teori Resepsi adalah teori yang bertumpu pada hubungan karya sastra dengan pembaca. Karya sastra adalah suatu teks yang baru bermakna jika sudah hidup dalam diri pembacanya. pembaca menduduki posisi penting dalam teori ini.
Skripsi ini mengambil data berupa resensi karya sastra pada majalah Tempo dan harian Kompas, mulai dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1990. Data-data tersebut dianalisis untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode induktif, yaitu suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Ada berbagai kesimpulan yang ditarik dalam skripsi ini. Akan tetapi, yang paling panting adalah kesimpulan yang berhubungan langsung dengan penerimaan pembaca terhadap karya sastra. Pada dasarnya, kecenderungan terbesar yang dilakukan pembaca adalah penerimaan terhadap muatan aspek-aspek sosial, politik, sejarah, dan filsafat yang ada dalam karya sastra itu. Kendati demikian, secara selintas dapat juga diketahui horison harapan pembaca yang mengharapkan adanya keterlibatan karya sastra dengan masalah-masalah sosial dan politik, tetapi sekaligus pembaca mengharapkan juga suatu struktur cerita yang utuh yang dijalin melalui kepaduan unsur-unsur yang ada dalam karya sastra itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Nina Mutmainnah
"Penelitian ini juga mencatat tentang pentingnya diskusi interpersonal di antara publik. Ini terbukti dari banyaknya jawaban publik tentang issue-issue yang kontroversial yang tidak lagi banyak diekspos oleh media. Issue-issue ini banyak di jadi kan topik pembincaraan antara publik karena menariknya hingga publik terpengaruh untuk juga menggap issue ini sebagal penting. Dari hasil penelitian terbukti bahwa untuk politik publik dipengaruhi oleh pemberitaan majalah Tempo, sementara kompas berpengaruh hanya untuk masalah sosial: sedangkan untuk masalah ekonomi nampak tidak ada hubungan antara kedua media dengan publiknya. Variabel -variabel kontrol yang diduga membuat hubungan antara agenda media dan agenda publik bervariasi dalam penelitian ini tidak terbukti.

This study also notes the importance of interpersonal discussions among the public. This is evident from the many public responses to controversial issues that are no longer widely exposed by the media. These issues are often used as topics of discussion among the public because they are interesting to the point that the public is influenced to also consider these issues as important. The results of the study prove that for politics the public is influenced by Tempo magazine coverage, while Kompas only influences social issues: while for economic issues there seems to be no relationship between the two media and their publics. The control variables that are thought to vary the relationship between the media agenda and the public agenda were not proven in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurinda Kamaruddin
"ABSTRAK
Sejauh ini, perfilman Indonesia masih mempunyai masalah yang belum terpecahkan. aku cinta buatan Indonesia Ungkapan-ungkapan atau menjadi tuan rumah di negeri sendiri bagi film-film Indonesia tampaknya seperti belum Telah banyak dilakukan usaha-usaha untuk mengatasi hal ini, antara lain dengan penulisan resensi menjadi kenyataan. film Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana tanggapan para responden yang terdiri dari colongan menengah ke atas terhadap resensi dalam menimbulkan Selain itu, ingin diketahui pula informasi lainnya yang dapat menimbulkan minat minat menonton. sumber-sumber ini. Oleh karena itu, tipe penelitian ini adalah deskriptif Penulis menggunakan metode riset dengan cara wawancara mendalam dengan para responden, hingga penelitian ini bersifat kualitatif. . pulan data, analisis. lapangan se- Dalam mengumpara responden yang terdiri dari. 30 orang dibagi ke dalam 3 kelompok fokus, masing-masing 10 orang, kelompok dibedakan berdasarkan frekuensi Tiap menonton film secara umum sehingga menjadi kelompok frekuensi tinggi, sedang dan rendah. menonton Penulis melakukan wawancara mendalam dengan masingmasing responden secara terpisah, latar belakang masing-masing responden, diadakan dalam tiap kelompok fokus. Setelah mengetahui diskusi Sebelum dilakukan diskusi ini, para responden diberikan stimuli berupa resensi film Malioboro tulisan Putu Wijaya, yang dimuat di TEMPO Dengan demikian penulis tanggapan para responden terhadap resensi dalam kan minat menonton. bulan Oktober 1989. dapat mengetahui menimbul- Unit analisa penelitian ini adalah individu sedangkan populasinya adalah pembaca TEMPO yang pernah membaca resensi film Indonesia di TEMPO, berdomisili di daerah Jakarta SUlatan dan berusia 20 - 45 tahun. Dalam analisa data, terungkap beberapa dapat menjawab tujuan penelitian ini antara lain tanggapan para responden terhadap film-film Indonesia pada umumnya dan resensi film Malioboro pada khususnya. Selain itu, diketahui pula sumber-sumber informasi tentang film Indonesia dan faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan minat menonton. hal . yang para responden Sebagai kesimpulan diketahui bahwa sumber informasi tentang film Indonesia banyak diperoleh dari surat kabar. Informasi ini berbentuk sinopsis, iklan mini dan resensi. Secara keseluruhan tampak bahwa resensi belum banyak berperan dalam menimbulkan minat menonton. Hal ini antara lain disebabkan oleh pandangan para responden terhadap filmfilm Indonesia yang cenderung negatif dan resensi yang
belum dapat menciptakan daya pikat pada para pembacanya."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hapsari Dwiningtyas Sulistyani
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana teks di dalam suatu media baik itu berupa iklan, berita ataupun bentuk-bentuk lain, menggunakan mitos-mitos tertentu untuk mengarahkan pemaknaan khalayak. Mereka memanfaatkan segmentasi khalayak untuk menentukan preferred reading pada teks. Tetapi terkadang orang-orang yang berada di dalam segmen yang dianggap sama melakukan pemaknaan yang berbeda pada suatu teks.
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melihat preferred reading yang dilakukan oleh Majalah Tempo pada laporan utama dan prefered reading yang dilakukan produser teks iklan di majalah Tempo. Selanjutnya peneliti akan menganalisis keberagaman resepsi khalayak terhadap teks sekaligus juga berusaha membongkar mengapa mereka melakukan pemaknaan yang berbeda.
Peneliti menggunakan analisis teks dari Roland Barthes untuk melihat "preferred reading" pada Iklan, sedangkan pada laporan utama pendekatan analisis teks Teun A. van Dijk yang digunakan. Selanjutnya peneliti melakukan perbandingan antara "preferred reading dari teks dengan resepsi responden terhadap teks tersebut.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa selain kesamaan, terdapat pula perbedaan antara preferred reading dengan resepsi responden. Tetapi yang perlu dicatat perbedaan pemaknaan responden tidak selalu menentang preferred reading (counter identifikasi) tetapi terdapat pula pemaknaan yang muncul karena responden memandang teks dengan prespektif yang berbeda (dis-identifikasi) meskipun mereka masih berada di dalam ideologi dominan yang bekerja di dalam teks. Keberagaman Cara pemaknaan ini peneliti analisis dari berbagai Cara pandang yaitu; individu, discourse-in-practice, dan discourse/discouses. Analisis tersebut menunjukkan bahwa perbedaan pemaknaan tersebut bukan semata-mata karena kharakteristik individu yang berbeda tetapi sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Foucault relasi kuasa yang ada di dalam discourse yang melingkupi masing-masing khalayak turut berperan terhadap resepsi pembaca.
Penelitian ini juga diharapkan bisa memberi informasi terhadap pengiklan dan produser teks mengenai resepsi khalayak yang bisa memberi masukan mengenai strategi kreatif, segmentasi produk, dan juga strategi kreatif yang sudah dilakukan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jasmine Reis Nahrisya
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis apresiasi netizen terhadap film Spijt! dan Pijnstillers dari
novel karya Carry Slee. Delapan resensi menjadi korpus dimuat dalam media
elektronik khusus film dan umum Belanda. Penilaian Boonstra (1979) dan De
Moor (2003) dipadukan untuk memperlihatkan aspek penilaian yang paling
disorot oleh peresensi. Penilaian yang mendominasi di kedua jenis media adalah
penilaian objektif. Dalam media umum, pencermatan terhadap penokohan
menjadi sorotan sedangkan media khusus film tidak memusatkan penilaian atas
aspek tertentu yang menjadi bagian komposisi film.

ABSTRACT
This thesis analyzes the appreciation that is given by netizen towards Spijt! and
Pijnstillers which are the result of adaptation in Carry Slee?s novels. Eight reviews
are published in special electronic media for films and general media in the
Netherlands. Boonstra?s (1979) and De Moor?s arguments (2003) are combined to
show the most highlighted aspect of the judgement. It is found that the objective
assessment dominate both media. Reviews in the general media put more focus on
characterization while reviews in exclusive films media are not focusing on any
particular aspect.;"
2016
S65346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Aprilia Maharani
"Penelitian ini membahas metafora dalam artikel pada surat kabar. Data yang digunakan adalah 13 artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 dalam ajang Piala Thomas. Periode tersebut dipilih karena pada saat itu, Indonesia memenangkan Piala Thomas selama 5 tahun berturut-turut sehingga pembahasan mengenai Piala Thomas semakin banyak diberitakan. Pembahasan difokuskan pada jenis-jenis metafora dalam artikel menurut pendapat Lakoff dan Johnson. Selain itu, aspek semantis dalam hal ranah makna metafora bulutangkis juga dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas ditemukan 82 metafora yang akan dikelompokkan dalam metafora struktural, metafora orientasional, metafora ontologis personifikasi, dan metafora ontologis kontainer. Dari seluruh data tersebut, metafora yang paling banyak ditemukan adalah metafora jenis struktural berbentuk kata. Dalam aspek semantis, ditemukan 6 makna ranah metafora, yaitu 1 ranah makna proses pertandingan, 2 ranah makna hasil pertandingan yang terbagi menjadi dua makna: makna menang dan makna kalah, 3 ranah makna peristiwa, 4 ranah makna tokoh, 5 ranah makna harapan, dan 6 ranah makna spasial. Berdasarkan keenam ranah makna tersebut, ranah makna proses pertandingan paling banyak ditemukan. Seluruh metafora yang terdapat dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 tidak menunjukkan ciri khas metafora olahraga bulutangkis.

This essay discusses the metaphor in an article of a newspaper. There are 13 badminton articles from harian Kompas period 1994-2002 in Thomas Cup events. The period was chosen because at that time, Indonesia won the Thomas Cup events for 5 years in a row, so that the news about Thomas Cup got more recognition on the news. The discussion focused on the types of metaphors in the article with the opinion of Lakoff and Johsnon. Besides, the semantics aspect in the realm of metaphorical meaning is also discussed. The results showed that in the article badminton on harian Kompas found 82 metaphors to be grouped into structural metaphors, orientational metaphors, ontological metaphors of personification, and ontological metaphors of containers. From the data, the most common metaphor is a structural type in the form of the words. In the semantic aspect, there are six realm of meaning of metaphors 1 realm meaning of process of the game, 2 realm meaning of the results game win and defeat, 3 realm meaning of the event, 4 realm meaning of character, 5 realm meaning of hope, and 6 realm meaning of spatial. Based on the meaning of the sixth realms, the process of the game realm is most prevalent. All of metaphors from harian Kompas period 1994-2002 is not shows the characteristic of badminton sport."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>