Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilham Fauzi
"Skripsi ini membahas tentang ajaran tasawuf yang terdapat dalam salah satu karya Hamzah Fansuri yang berjudul Syarāb al-?Āsyiqīn. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dengan jelas bagaimana sebenarnya ajaran tasawuf Hamzah Fansuri, terutama yang terdapat di dalam Syarāb al-?Āsyiqīn. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu penulis memberikan gambaran dan menganalisis ajaran tasawuf yang terdapat dalam Syarāb al-?Āsyiqīn. Untuk menunjang penelitian, penulis juga memperkaya data ini dengan menggunakan metode kepustakaan. Untuk menganalisis isi teks, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Annemarie Schimmel yang membagi tasawuf dalam dua tipe mistik utama, yaitu mistik ketakterhinggaan (mysticism of infinity), dan mistik kepribadiaan (mysticism of personality). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konsep ajaran tasawuf yang dikemukakan oleh Hamzah Fansuri dalam Syarāb al-?Āsyiqīn meliputi ajaran tentang Tuhan, penciptaan alam, manusia, dan usaha untuk mendekatan diri kepada Tuhan.

The focus of this study is about the teaching of mysticism in one of Hamzah Fansuri?s works which the title is Syarāb al-?Āsyiqīn. The aims of this research is to express clearly how the true of Hamzah fansuri?s mystical teaching, especially in Syarāb al-?Āsyiqīn. The Methods of this research that writer used is a method of analitical description. In this case, the writer makes a description and about the teaching of mysticism in Syarāb al-?Āsyiqīn, Hamzah Fansuri?s work. After that, the writer makes an analysed towards thats data. To support this study, the writer also enriched this data by using the literature study. To analyse the content of the text, the writer used an analysis theory by Annemarie Schimmel who devided the tasawuf in two types of main mysticisms, are mysticism of infinity and mysticism of ersonality. The result of this research concludes that the concept of mistical teaching that Hamzah Fansuri used in Syarab al-Asyiqin is about the teaching of God, the natural creation, the human beings, and the effort to get closer to God."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hadi Wiji Muthari
Bandung: Mizan, 1995
899.211 ABD h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The treasures literary of Nusantara mystic, that especially written in Malay language in Indonesia are not studied any more, recently. This is too ironical situation because of these works are relevant with strong public's animo to study Islamic mysticism (tasawuf)."
297 TURAS 13:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Para sufi menafsirkan teks-teks suci dengan kaidah hermeneuik, untuk mencari makna konot erlatif, denotatif, terutama sugestif. Hamzah Fansuri—sufi dan sastrawan besar yang hidup semasa kerajaan Aceh berlimpah materi dan mengalami dekadensi moral, memaknai kata faqr sebagai memerlukan dan kemiskinan. Keduanya khas manusia, sehingga karena kemiskinan manusia perlu Tuhan, dan karena ke Maha-kaya-an-Nya Tuhan merdeka. Faqir adalah orang yang merdeka dari selain Allah. Sebagai maqam tertinggi, faqir berkenaan dengan jiwa yang fana, lenyapnya jiwa yang rendah sebab yang ada hanya cinta ilahi. Faqir berarti hidup zuhud dalam menggumuli, bukan menolak, kehidupan duniawi. Sementara M.Iqbal-Fisuf dan penyair Pakistan yang hidup ketikka peradaban Islam dlam kemunduran, memaknai kata faqr sebagai pribadi yang kuat karena cintanya pada Tuhan dan manusia merdeka, manusia unggul sebab kesadaran intelektualnya yang dalam dan jiwanya hidup. Hamzah Fansuri dan M. Iqbal memberikan makna yang hampir sama pada kata faqr, juga kritik mereka terhadap penyimpangan-penyimpngan agama dan tasawuf. Perbedaannnya, M. Iqbal memberikan takwil baru dan memperluasnya hingga mencakup bukan hanya agama dan tasawuf tetapi juga sosial dan politik, serta dengan jargon modern."
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Para sufi lazim menafsirkan teks-teks suci dengan kaidah hermeneutik, untuk mencari makna konotatif denotatif terutama sugestif. Hamzah Fansuri, sufi dan sastrawan besar yang hidup semasa kerajaan Aceh berlimpah materi dan mengalami dekadensi moral, memaknai kata faqr sebagai memerlukan dan kemiskinan. Keduanya khas manusia, sehingga karena kemiskinan manusia perlu Tuhan dan karena ke-Maha-Kaya-an-Nya Tuhan merdeka. Faqir adalah orang yang merdeka dari selain Allah. Sebagai maqam tertinggi faqir berkenaan dengan jiwa yang fana', lenyapnya jiwa yang rendah sebab yang ada hanya cinta Ilahi. Faqir berarti hidup zuhud dalam menggumuli, bukan menolak kehidupan duniawi. Sementara M. Iqbal filsuf dan penyair Pakistan yang hidup ketika peradaban Islam dalam kemunduran, memaknai kata faqr sebagai pribadi yang kuat karena cintanya pada Tuhan dan manusia merdeka, manusia unggul sebab kesadaran intelektualnya yang dalam dan jiwanya hidup. Hamzah Fansuri dan M. Iqbal memberikan makna yang hampir sama pada kata faqr. Juga kritik mereka terhadap penyimpangan-penyimpangan agama dan tasawuf tetapi juga sosial politik serta mengemasnya dengan jargon modern."
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"[Artikel ini membahas kosmologi Islam dalam pandangan Hamzah Fansuri. Secara
umum, Hamzah Fansuri menjadikan doktrin metafisika wujudiyyah dan manifestasi
Ilahi (tajalli) sebagai pondasi untuk menjelaskan hubungan ontologis antara Tuhan
dengan kosmos. Di dalam penelitian ini juga menyertakan pemikiran-pemikirannya
seperti Pengetahuan Tuhan, penolakan doktrin creation ex nihilo, esensi-esensi tetap,
kehendak Ilahi, Hikmah Tuhan, makro dan mikrokosmos. Pada intinya, Hamzah
Fansuri berpendapat bahwa substansi kosmos adalah Nafas Yang Maha Pengasih
(Nafās ar-Rahmān). Penelitian ini sangatlah penting, mengingat Hamzah Fansuri
adalah salah seorang sarjana yang berasal dari Nusantara yang lebih dikenal sebagai
penyair mistik daripada sebagai seorang filsuf yang memiliki sebuah doktrin
kosmologi. Oleh karena itu, kosmologinya sedikit sekali dikaji oleh para sarjana.
Bagaimanapun, ini penting untuk menjawab pertanyaan mengenai realitas segala
sesuatu, suatu pertanyaan yang ditanyakan sepanjang waktu. Penlitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan penulisan analitis deskriptif., This article explores Islamic cosmology of Hamzah Fansuri. Generally, Hamzah
Fansuri made his metaphysical doctrine, wujudiyyah, and the Divine Act of Self-
Revelation (tajallī) as the foundation to explain the ontological relation between God
and the cosmos. This article includes his thoughts such as the Divine Knowledge, the
rejection of creation ex nihilo, the fixed essences, God’s Will, the Effect of God’s
Creative Activity or His Predisposition, the God’s Wisdom, the substance of the
cosmos (macrocosm), and Human Being (microcosm). Essentially, Hamzah Fansuri
argued that the substance of the cosmos is the ‘Breath’ of Most Compassionate (Nafās
ar-Rahmān). This research is really important for Hamzah Fansuri is an original scholar
of Nusantara who is better known as a mystic poet than the philosopher having a
cosmological doctrine. Because of that, his cosmology is less studied by many scholars.
Whereas it is important to answer the question about the reality of everything, the
question which is asked all the time. This research uses qualitative approach with
analytic descriptive method.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Attas, Syed Muhammad Naguib
Kuala Lumpur : University of Malay Press, 1970.
899.231 A 240 m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muliadi Kurdi
Banda Aceh: Lembaga Naskah Aceh (NASA), 2013
922 MUL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Fauziah
"Metafora adalah sebuah gejala bahasa yang mempunyai peranan penting. Metafora tidaklah sekadar berfungsi secara figuratif atau pun puitik, namun juga sebagai bentuk berbahasa yang kreatif. Pada pemaknaannya, metafora dapat berfungsi untuk memudahkan pemahaman hal-hal yang abstrak dan kompleks dengan penganalogian yang lebih sederhana. Dalam Ruba_i Hamzah Fansuri terdapat banyak metafora untuk menyampaikan ajaran Syekh Hamzah Fansuri mengenai wahdatul wujud. Metafora yang digunakannya pun terkait erat dengan tema-tema Sufisme yang terkandung di dalamnya.Untuk memahami metafora-metafora tersebut digunakanlah satu teori tentang metafora sebagai alat untuk mendedahnya. Teori yang digunakan sebagai alat tersebut adalah teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson.

Metaphor is one of indicator that has an important role in language. Metaphor is not merely has a figurative or poetic functionally, but also as a form of creative language. In its meaning, metaphor has a function to easier of comprehend all of abstract and complex matters with its simply analogies. Ruba_i Hamzah Fansurihas so many metaphors to conveys Syekh Hamzah Fansuri_s taught of wahdataul wujud. Metaphors that is used also closely connected with the themes of Sufism that are include within it. To comprehend all of those metaphors we used a theory as an equipment to operate it. This equipment is a conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11009
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi masalah tasawuf yang menguraikan tentang sifat-sifat baik-buruk, hal-hal yang harus dihindari, dan hal-hal yang harus dilakukan. Selain itu, di bagian akhir terdapat mantra-mantra. Selain dalam bentuk teks, penjelasan juga digambarkan dalam bentuk ilustrasi, yaitu di halaman 2 berupa gambar persegi empat dengan lima lingkaran di dalamnya. Di dalam lingkaran itu tertulis angin, bumi, geni (api), dan banyu (air; di halaman 5 terdapat gambar persegi empat dengan lingkaran di dalamnya; di halaman 7 berupa gambar persegi empat dengan lingkaran-lingkaran di dalamnya, setengah linkaran diwarnai; di halaman 9 berupa gambar tentang jagad alit dan jagad ageng; dan di halaman 12 berupa gambar persegi empat dengan tiga lingkaran bersusun di dalamnya dan empat buah panah yang tertuju ke lingkaran terkecil. Awal teks: Pathining Kitab Tasawuf, kajarwakaken tembung jawi, kangge tekatipun tiyang Islam, bangsa makripat, sampun kasamaran was ngandhoni pakartining qudi. Akhir teks: kangge tilem. sirolah wujutolah, kodratolah, sipatolah, pager Allah, pinayungan, dening Allah, la ila ha illallah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
IS.8-KS 84
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>