Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Yumanita
"Bank Perkreditan Rakyat Syariah merupakan suatu lembaga keuangan syariah yang dalam blue print perbankan syariah keberadaannya diharapkan dapat meningkatkan fungsi intermediasi perbankan, khususnya kepada usaha kecil dan menengah. Aliran dana yang masuk kepada UKM akan membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia. Dengan peran yang sangat besar ini kinerja BPRS yang sehat dan kuat menjadi prasyarat utama guna menjamin keberlangsungannya.
Studi ini dimaksudkan untuk menganalisasi tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia selama periode 2001-2006 dengan menggunakan suatu pendekatan nan parametric yaitu Data Envelopment Analysis. BPRS sebagai bagian dari perbankan syariah, dalam menjalankan operasionalisasinya pun mengacu kepada definisi perbankan syariah itu sendiri. Perbankan syariah lebih dititikberatkan kepada fungsinya sebagai intermediary dimana bank sebagai mediator mengalirkan dana dari tempat yang kelebihan dana kepada tempat yang kekuarang dana dengan persyaratan bahwa sektor-sektor tersebut produktif dan terbebas dari judi dan spekulai. Sehingga dalam hal ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intermediasi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat efisiensi BPRS (di luar Jadebotabek) khususnya technical efficiency dan overall efficiency masih rendah selama periode 2001-2006. Hal ini lebih disebabkan karena BPRS yang ada belum optimal memberikan pembiayaan kepada masyarakat serta memanfaatkan jasa pelayanan lainnya sehingga pendapatan operasional lainnya di luar pendapatan margin dan bagi hasil masih relative kecil. Di samping itu, hasil studi ini juga menunjukkan bahwa ukuran efisiensi dengan menggunakan pendekatan DEA ini juga dapat digunakan sebagai ukuran yang komplemen dalam perhitungan efisiensi yang lazim digunakan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T26438
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hersinta
"Salah satu aspek penting dalam pengukuran kinerja perbankan adalah efisiensi dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Penelitian ini dikhususkan untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebagai bagian dari perbankan syariah di Indonesia.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), dimana penentuan variabel input dan output dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Value Added Approach dimana penentuan variabel tersebut berdasarkan tujuan bank untuk menghasilkan nilai tambah yang maksimal. Variabel input terdiri dari: Tabungan iB, Deposito iB, dan Modal disetor. Sedangkan variabel output terdiri dari: Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna, Ijarah dan Qardh.
Penelitian ini menghasilkan nilai tingkat efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah periode Januari 2007 sampai Desember 2011 rata-rata sebesar 97,91%. Kelemahan dalam penelitian ini adalah tidak bisa memberikan saran khusus untuk masing-masing BPR Syariah sebab data yang diperoleh berupa kumpulan data Bank Pembiayaan Rakyat Syariah secara keseluruhan.

One of the important aspect to measure the banking performance is the efficiency of their operational activities. This research focused on technical efficiency analysis of Islamic Rural Bank as a part of Islamic Banking.
In analyzing the data, the writer used Data Envelopment Analysis (DEA) method. Determination of input output variable at this research uses Value Added Approach, that Value Added Approach is determination of input output variable based on target of bank to maximal yield added value. Its input variable consist of: Saving Deposits, Time Deposits, and Paid -In Capital. Its output variable consist of: Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna, Ijarah and Qardh.
This research has resulting Islamic Rural Bank efficiency, period January 2007 until December 2011, experiencing of mean efficiency equal to 97,91%. Weakness in this research cannot give suggestion specificly to each bank because obtained data in the form of data aggregate Islamic Rural Bank.;One of the important aspect to measure the banking performance is the efficiency of their operational activities. This research focused on technical efficiency analysis of Islamic Rural Bank as a part of Islamic Banking.
In analyzing the data, the writer used Data Envelopment Analysis (DEA) method. Determination of input output variable at this research uses Value Added Approach, that Value Added Approach is determination of input output variable based on target of bank to maximal yield added value. Its input variable consist of: Saving Deposits, Time Deposits, and Paid -In Capital. Its output variable consist of: Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna, Ijarah and Qardh.
This research has resulting Islamic Rural Bank efficiency, period January 2007 until December 2011, experiencing of mean efficiency equal to 97,91%. Weakness in this research cannot give suggestion specificly to each bank because obtained data in the form of data aggregate Islamic Rural Bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli indrawati
"Skripsi ini membahas efisiensi bank umum di Indonesia periode 2004-2007 dengan menggunakan data 127 bank umum. Metodologi yang digunakan adalah non parametrik, Data Envelopment Analysis, untuk menganalisis efisiensi teknikal. Analisis efisiensi dilakukan secara keseluruhan dan per kelompok bank berdasarkan kepemilikannya. Kemudian, menggunakan uji Korelasi Spearman untuk melihat determinan efisiensi. Hasilnya menunjukkan bahwa bank umum di Indonesi relatif belum efisien dengan rata-rata nilai efisiensi sebesar 0,569 selama periode penelitian 2004-2007. Hasilnya juga menunjukkan bahwa bank milik Pemerintah menjadi kelompok bank yang paling efisien. Hasil lainnya juga menunjukkan bahwa profitabilitas dan aset bank berhubungan positif dengan efisiensi.

This thesis investigate the efficiency of the Indonesian Banking Industry between 2004-2007. Methodologhy utilises is the on-parametric approach, Data Envelopment Analysis, to analyse the technical efficiency. Efficiency analysis is conducted across individual banks and bank types. We then used Spearman Correlation test to investigate the determinants of efficiency. Our Results indicates that bank efficiency in Indonesia is relatively low with average efficiency score 0,569 for period 2004-2007. The results also found that state?s banks are the most efficient group in the last four years 2004-2007. The results also suggest that profitability and bank?s assets is significantly and positively correlated to efficiency measures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6627
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Agusman
"Perbankan syariah di beberapa negara Islam sudah memegang peranan penting dalam perekonomian di suatu negara. Sedangkan untuk Indonesia yang mempunyai penduduk beragama Islam paling banyak di dunia perbankan syariah baru berkembang setelah krisis ekonomi global yang melanda pada tahun 2008. Hal ini berbeda dengan Malaysia dimana bank syariah di Malaysia sudah berkembang sejak tahun 1983.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah bank syariah di Indonesia dengan di Malaysia sudah berada dalam kondisi yang efisien atau tidak. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas bank syariah baik di Indonesia pada periode 2009-2013 berada dalam skala optimum atau constant return to scale (CSR). Sedangkan untuk di Malaysia berada dalam skala decrease return to scale (DRS).

Islamic banking in some Islam countries already play an important role in the economy of a country. In Indonesia, which has the largest moslem population in the world's Islamic banking most widely emerging after the global economic crisis that hit in 2008. This is different compared with Malaysia, Islamic bank in Malaysia has been developing since 1983.
This study aims to investigate whether Islamic banks in Indonesia and Malaysia are already in a state that is efficient or not. Results from this study is that the majority of Islamic banks in Indonesia in the period 2009-2013 are in the optimum scale or constant returns to scale ( CSR ) while in Malaysia to be in scale decrease return to scale (DRS).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Prastyo Legito Putera
"Pengukuran tingkat efisiensi suatu bank tidak akan pernah terlepas dari pengukuran efisiensi dari cabang-cabang bank yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi cabang bank XYZ di Indonesia periode 2009-2011 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) model Constant Return to Scale (CRS) dan model Variable Return to Scale (VRS) yang berorientasi terhadap input. Pendekatan pengukuran DEA yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi tersebut adalah pendekatan produksi. Hasil pengukuran dengan DEA akan dibandingkan dengan rasio keuangan Biaya Oprasional Pendapatan Operasional (BOPO).
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan model CRS dengan model VRS, dimana VRS menghasilkan skor efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan CRS. Secara keseluruhan hasil efisiensi dari cabang-cabang bank XYZ yang didapat tidak mencapai 50% cabang bank yang beroperasi secara efisien dari 60 cabang bank yang di amati.
Hasil penelitian pun menyimpulkan bahwa model yang cenderung lebih relevan untuk digunakan mengukur tingkat efisiensi bank adalah model VRS. Untuk memastikan hasil pengukuran dengan metode DEA cukup mewakili keadaan yang sebenarnya pada cabang bank, dilakukan perbandingan dengan nilai BOPO yang dimiliki cabang bank tersebut, hasil yang didapat menyimpulkan bahwa model DEA dapat mewakili dengan keadaan yang sebenarnya cabang bank yang di amati.

Measuring the efficiency of a bank will never be separated from the measurement of the efficiency of bank branches owned. This study aimed to measure the efficiency of bank branches in Indonesia XYZ period 2009-2011 using the Data Envelopment Analysis (DEA) model Constant Return to Scale (CRS) and the model Variable Return to Scale (VRS), which is oriented towards input. DEA measurement approach used to measure the efficiency of the approach is the production. DEA measurement results will be compared with the financial ratio Operational Costs Operating Income (BOPO).
The results showed that there are significant differences between the results of model calculations model CRS and model VRS, which produces VRS efficiency score higher than CRS. Overall results of the efficiency of bank branches acquired XYZ does not reach 50% of the bank branch that operates efficiently than 60 branches bank in the observed.
The results of the study also concluded that the models tend to be more relevant to use to measure the efficiency of a bank is model VRS. To ensure measurement results with the method of DEA adequately represent the real situation at a bank branch, to compare with the value BOPO owned bank branches, the results concluded that DEA model can represent the real situation in the bank branch observed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Augystiana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi kinerja bank-bank umum di Indonesia sebelum dan setelah krisis, serta melihat pengaruh kebijakan BI rate pemerintah terhadap efisiensi kinerja perbankan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis (DEA) dan Spearman - s correlation. Dalam memodelkan DEA digunakan pendekatan intermediasi, produksi, dan nilai tambah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari ketiga pendekatan tersebut, semua memperlihatkan adanya efek dari krisis ekonomi global dengan adanya penurunan efisiensi kinerja bank pada tahun 2008, namun meningkat kembali pada tahun 2009. Dan tidak ada korelasi antara kebijakan BI rate terhadap efisiensi kinerja perbankan.

The purpose of this research is to measure Indonesia's bank efficiency before and after the global economic crisis in the late 2007, and to see the correlation between government's BI rate policy towards bank efficiency. The methods used in this research are data envelopment analysis (DEA) and Spearman's correlation. In modeling DEA, three different approaches are used: intermediation, production, and value added.
The result shows that the crisis affected bank efficiency which reflects in the decreasing efficiency score in 2008, but in 2009 the condition has improved and so did the efficiency score. And there is no correlation between BI rate policy with bank efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52055
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Sumalauda
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S54653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hifzi Nurfahma
"Industri farmasi merupakan salah satu industri strategis yang memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 14% per tahun. Namun pertumbuhan tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan belanja kesehatan yang juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terlebih lagi pada tahun 2015 Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu perlu diketahui tingkat efisiensi dan produktivitas industri farmasi Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat efisiensi teknis industri farmasi Indonesia masih relatif rendah. Selama periode 2008-2011 tingkat efisiensi rata-rata industri farmasi sebesar 61,1%. Disamping itu tingkat total faktor produktivitas industri farmasi mengalami peningkatan sebesar 15,2% selama periode penelitian. Sumber utama peningkatan TFP adalah peningkatan perubahan efisiensi, sementara perubahan teknologi justru mengalami penurunan.

Pharmaceutical industry is one of the strategic industries that have an average growth of 14% per year. However, this growth has not been able to meet the needs of health expenditure which is also increased every year. Moreover, in 2015 Indonesia will face the ASEAN Economic Community (AEC). For that it is important to know the level of efficiency and productivity of the pharmaceutical industry in Indonesia. The study found that the level of technical efficiency of Indonesian pharmaceutical industry is still relatively low. During the period 2008-2011 the average efficiency rate of pharmaceutical industry was only 61.1%. However, the level of total factor productivity of the pharmaceutical industry has increased by 15.2% during the study period. The main source of the increase in TFP is an increase in efficiency change, while technological change has decreased eventually."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Roma Uli
"Industri perbankan memegang peranan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi, sebagai lembaga keuangan intermediasi yang merupakan penghubung antara pemilik dana dan pihak peminjam. Perkembangan ekonomi daerah merupakan kunci penting dalam pertumbuhan ekonomi, karena itu Bank Pembangunan Daerah yang berperan bagi perkembangan ekonomi di daerah harus dapat berfungsi secara efisien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi operasional pada 26 BPD yang ada di Indonesia untuk tahun operasional 2003 dan 2004 menggunakan metode Data Envelopment Analysis.Variabel yang menjadi obyek penelitian adalah variabel input yang terdiri dari Beban Bunga, Beban Operasional Lainnya, serta Beban Non Operasional dan variabel output terdiri dari Pendapatan Bunga, Pendapatan operasional Lainnya dan Pendapatan Non Operasional, dengan satuan ukuran variabel adalah dalam unit rupiah.
Data yang digunakan bersifat data sekunder, yang diperoleh dari Bank Indonesia berupa Laporan keuangan BPD yang telah dipublikasi, periode tahun 2003 sampai 2004.
Hasil penelitian adalah, pada tahun operasional 2003 terdapat 11 BPD yang mencapai niiai bobot efisiensi 100% dan 15 BPD yang tidak mencapai. nilai bobot 100%, sementara pada tahun 2004 terdapat 9 BPD yang nilai bobot efisiensinya mencapai 100% dan 17 BPD yang nilai bobot efisiensinya kurang dari 100%. Sebuah bank dapat mencapai nilai bobot 100% jika sudah mampu melakukan efisiensi dalam penggunaan inputnya dan atau sudah mampu memanfaatkan semua kemampuan potensial yang dimilikinya untuk memproduksi output-outputnya, dan sebaliknya bank yang nilai efisiensinya kurang dari 100% harus dapat melakukan efisiensi dalam penggunaan input dan atau harus memaksimalkan semua kemampuan potensial yang dimilikinya untuk manghasilkan output.
Pada tahun 2003 nilai bobot yang terendah adalah 74,16% dan tahun 2004 yang terendah sebesar 65.00%. Terdapat penurunan jumlah 4 BPD yang sudah mencapai nilai bobot 100% tahun 2003 menjadi kurang dari 100% di tahun 2004 dan sebaliknya terdapat 2 BPD yang pada tahun 2003 tidak memenuhi target, menjadi 100% nilai efisiensinya pada tahun 2004."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muqorobin
"Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teontls merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasL Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang cukup populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam mengh!tung ukuran~ukuran kinerja perbankan. Pengukuran efisiensi perbankan dapat dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu ~ Data Envelopment Analysis (DBA), Stochastic Frontier Approach (SF A), dan Distribution Free Approach (DFA).Secara umum ada 3 pendekatan konsep dasar model efisiensi sector financial yaitu cost efficiency, standard profit efficiency, dan alternative profit efficiency. Penelitian ini metode yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis {DEA) dengan principal component analysis dan hierarchical cluster analysis. Input digunakan dalam penelitian ini adalah Biaya tenaga kerja, Dana Pillak Ketiga, Aktiva tetap, dan outputnya adalan Fee Based Income (Pendapatan Jasa perbankan), pengumpulan dana nasabah dan penyaluran kredit Hasil peneHtian ini menunjukkan bahwa bank-bank asing lebih efisien karena mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan fee based income danpada bank~bank umum nasional. Lima besar bank-bank di Indonesia yllng mempunyai dana pihak ketiga yang cukup besar masih belum dioptimalkan secara maksimal untuk penyaluran !credit kepadn masyarakat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25601
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>