Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tampubolon, Lindawati Farida
"Masukan cairan yang tidak adekuat merupakan salah satu penyebab konstipasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi air terhadap proses defekasi pasien konstipasi di RSU Sembiring Delitua Deli Serdang. Penelitian menggunakan desain quasi-experimental dengan post-test only with control group. Responden berjumlah 50 orang (25 orang untuk masing-masing kelompok). Kelompok intervensi mendapat terapi air melalui pemberian minum 1,5 liter air putih pada pagi hari segera setelah bangun tidur, dilanjutkan dengan minum sesuai kebutuhan cairan per hari (50cc/kg/BB), waktunya sesuai dengan keinginan pasien. Kelompok kontrol tidak mendapatkan terapi air 1,5 liter, tetapi diberi minum seperti biasa sesuai keinginan pasien dengan jumlah masukan cairan minimal per hari sebanyak 50cc/kg/BB. Hasil penelitian menunjukkan terapi air berpengaruh terhadap frekuensi defekasi pasien konstipasi (P=0,022, α=0,05) dan waktu terjadinya defekasi (P=0,000, α=0,05). Pasien kelompok intervensi berpeluang 4,750 kali mengalami defekasi dibanding kelompok kontrol (OR=4,750), kelompok intervensi juga berpeluang 34 kali mengalami defekasi yang lebih cepat dibandingkan kelompok kontrol (OR=34,000). Peneliti menyarankan penggunaan terapi air sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengatasi konstipasi pada pasien di RS maupun di komunitas.

Inadequate fluid intake is one of causes of constipation. The purpose of this research was to identify the effect of water therapy over the process of defecation for patient with constipation in RSU Sembiring Delitua Deli Serdang. This research used quasi-experimental design with post-test only with control group. Respondents were 50 patients with constipation (25 patients for each group). Intervention group was administered water therapy by drinking 1,5 litre of water at once after waking in the morning and then respondents were administered freely with minimum amount of water intake per day is 50cc/kg/BW. Control group didn?t get water therapy, but respondents could drink freely with minimum amount of water 50cc/kg/BW per day. The results showed that the water therapy had significant effect over the defecation frequency of patient with constipation (P=0,022, α=0,05) and the happening of defecation (P=0,000, α=0,005), those who got the water therapy tended to experience defecation 4,750 times than who didn?t get water therapy (OR=4,750), and the happening of defecation 34,000 times was faster than who didn?t get water therapy (OR=34,000). Researcher suggests the using of water therapy as one of nursing intervention to prevent and overcome constipation both in hospital and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Dameria
"Perawat memiliki peranan yang penting mengatasi konstipasi pada pasien stroke selama perawatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan masase abdomen dengan masase abdomen dan minum air putih hangat pada pasien stroke yang mengalami konstipasi terhadap proses defekasi di kota Medan. Penelitian Quasi eksperimen dengan dua kelompok intervensi dan satu kelompok kontrol menggunakan pendekatan purposive sampling dengan total 47 responden, masing-masing 14 responden kelompok masase abdomen, 16 responden kelompok masase abdomen dan minum air putih hangat dan 17 responden intervensi standar. Proses defekasi diobservasi setiap hari selama tujuh hari. Proses defekasi pada ketiga kelompok dilihat dari waktu terjadinya defekasi signifikan antara kelompok intervensi I dan II dengan nilai p=0,015 dan dilihat dari frekuensi defekasi signifikan antara kelompok intervensi II dan kelompok kontrol dengan nilai p=0,000.

Nurses had an important role to overcome constipation of stroke patient during the treatment in hospital. This study was aimed to find out the difference of abdominal massage and abdominal massage with dringking warm plain water to defecation process of stroke patient in Medan. This quasi experimental study used two intervention groups and one group as a control, this purposive sampling approach had 47 respondents, they were 14 respondents in the abdominal massage intervention group, 16 respondents in the abdominal massage with dringking warm plain water intervention group and 17 respondents in standard intervention group. Defecation process was observed everyday for seven days. Defecation process of the three groups were analyzed from the time of significant defecation between the first and the second intervention group (p=0,015), and the time of significant defecation between the second intervention and control group (p=0,00)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T33082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mubarok
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan, 1995
297.65 ABD o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Yosua Andre
"Kurangnya perhatian dan stigma terhadap anak-anak korban terorisme membuat rantai yang tidak putus terhadap aksi terorisme. Lembaga pendidikan dan rehabilitasi yang ditujukan kepada anak korban terorisme juga tidak sepenuhnya berhasil dan terkadang menjadi faktor pendukung dari keberlanjutan terorisme. Anak dari Khairul Ghazali mengalaminya langsung yang membuat dirinya membangun Pesantren Al-Hidayah. Pesantren ini digunakannya untuk melakukan deradikalisasi dan mengembalikan kehidupan sosial anak-anak korban terorisme. Tugas karya akhir ini membahas bagaimana proses dan strategi deradikalisasi yang dilakukan di Pesantren Al-Hidayah dengan menggunakan analisis dari social bond theory milik Hirschi. Metode utamanya menggunakan analisis data sekunder terhadap hasil penelitian dan jurnal terdahulu. Dilakukan juga wawancara bersama Khairul Ghazali, namun hanya sebatas penguat argumentasi dari data sekunder yang digunakan. Hasilnya ditemukan bahwa keempat elemen ikatan sosial yaitu attachment, commitment, involvement, dan belief mampu memberikan pemahaman baru dan mencegah anak-anak korban terorisme disana memiliki ideologi radikalisme dan ekstremis. Strategi yang diterapkan di Pesantren Al-Hidayah yaitu green school, lifeskill, kelas tahfiz, dan trauma healing, secara holistik juga masuk kedalam ikatan sosial oleh Hirschi yang membantu anak-anak untuk kembali ke kehidupan normal di masyarakat.

The lack of attention and stigma towards child victims of terrorism creates an unbroken chain of acts of terrorism. Educational and rehabilitation institutions aimed at child victims of terrorism are also not entirely successful and sometimes become a supporting factor for the continuation of terrorism. The son of Khairul Ghazali experienced it firsthand, which made him build the Al-Hidayah Islamic Boarding School. He uses this pesantren to deradicalize and restore children's social life from terrorists. This final project discusses the processes and strategies for deradicalization carried out at the Al-Hidayah Islamic Boarding School using an analysis of Hirschi's social bond theory. The main method uses secondary data analysis on the results of previous research and journals. Interviews were also conducted with Khairul Ghazali, but only limited to strengthening arguments from the secondary data. The results found that the four elements of social bonding, namely attachment, commitment, involvement, and belief, could provide new understanding and prevent children who were victims of terrorism from having radicalism and extremist ideologies. The strategies implemented at the Al-Hidayah Islamic Boarding School, namely green school, life skills, tahfiz classes, and trauma healing, are also holistically included in social bonds by Hirschi, which help children to return to normal life in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sitepu, Olvariani
"ABSTRAK
Penurunan bone mass density merupakan salah satu dampak negatif
timbal. Timbal dapat ditemukan pada lindi hasil penguraian dari timbunan sampah secara
open dumping. TPA Namo Bintang sudah tutup tahun 2013 tapi diperkirakan proses
penguraian masih berlangsung sampai saat ini sehingga timbal dalam lindi menjadi faktor
risiko untuk masyarakat yang tinggal disekitar tempat pembuangan akhir sampah
tersebut. Tujuan: Untuk menganalis pengaruh timbal terhadap densitas tulang. Metode:
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data yang dikumpulkan di Desa
Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Indonesia berjumlah 96 orang responden yang umurnya >18. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara dan pengukuran. Umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh,
olahraga, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, frekuensi konsumsi makanan pencegah
osteoporosis, konsumsi kopi dikumpulkan dengan interview sedangkan BMD diukur
dengan Densitometer QUS (Quantitative Ultra Sound) dan kadar timbal diukur dengan
Atomic Absorption Spectroscopy. Hasil: Sejumlah 24% responden memiliki kadar timbal
tinggi, dan sebanyak 49% mengalami osteoporosis. Osteoporosis dipengaruhi oleh umur
(p=0,008) dan konsumsi susu (p=0,002). Faktor yang mempengaruhi bone mass density
adalah umur dan konsumsi susu, sedangkan timbal tidak berhubungan. Saran:
Osteoporosis dapat cegah dengan melakukan pola hidup sehat seperti olah raga dan
konsumsi makanan yang mengandung kalsium.

ABSTRACT
The reduction of bone mass density is one of the negative impacts of lead.
Lead can be found in decomposition of garbage piles at open dumping. TPA Namo
Bintang had closed in 2013 but estimated that the decomposition process is still ongoing
so that lead in leachate is a risk factor for people who lived around the landfill.
Objective: To analyze the influence of lead against bone density. Method: This study
used cross sectional design. Data collected in Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur
Batu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Indonesia amounted to 96
respondents who age > 18. Data collection was done by interviewed and measurement.
Age, sex, body mass index, exercise, smoking habit, alcohol consumption, frequency of
osteoporotic prevention food consumption, and coffee consumption was collected by
interviewed while BMD was measured by QUS Densitometer (Quantitative Ultra Sound)
and Lead Blood Level measured by Atomic Absorption Spectroscopy. Results: 24% of
respondents had high lead levels, and 49% had osteoporosis. Osteoporosis was affected
by age (p = 0.008) and milk consumption as osteoporotic prevention food (p = 0.002).
Factors affecting bone mass density were age and milk consumption, while lead was
unrelated. Suggestions: Osteoporosis can be prevented by healthy lifestyle such as
exercise and consumption of foods contains calcium."
2017
T48555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Yasmara
"Pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal mengalami keterbatasan gerak yang menyebabkan penurunan peristaltik usus sebagai pemicu terjadinya konstipasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian air putih 500 ml pada pagi hari terhadap kejadian konstipasi pada pasien imobilisasi akibat gangguan sistem muskuloskeletal.
Metode penelitian yang digunakan adalahQuassy eksperiment, dengan desain post test only non equivalent control group. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 24 responden kelompok perlakuan dan 24 responden kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan adalah bowel score yang diobservasi setiap hari selama tiga hari.
Terdapat pengaruh yang signifikan minum air putih 500 ml di pagi hari terhadap kejadian konstipasi pada pasien dengan imobilisasi akibat gangguan sistem muskuloskeletal dengan nilai p = 0,002 (p < 0,05).

Patient with musculoskeletal disorder has been moving limitation and caused decreasing of gut peristaltic.The aimed of this study to find out the influence of drinking plain water 500 ml on the morning to constipation Incident of Immobilize Patient with musculoskeletal system disorder.
The methode of this study were Quasi-eksperiment with post test only non equivalent control group design. The number of sample was 24 respondents as intervention group, and 24 respondent as controll group. The instrument that be used were Bowel Score that have been observed everyday for three days.
The result shows significant influences of drinking plain water on the morning to constipation incident of immobilize patient musculoskeletal system dysorder ( p value = 0,002 ; α= 0,05).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yaneri
"Berdasarkan hapir setiap tahun terjadi bencana maka dibentuklah Tagana di Kabupaten Deli Serdang yang bertindak dalam penanggulangan bencana. Maka untuk itu melalui pendekatan kualitatif, penelitian tesis ini bermaksud mendeskripsikan bagaimana intervensi komunitas oleh Tagana di Kabupaten Deli Serdang dalam penanggulangan bencana alam sehingga menciptakan kemandirian masyarakat dalam menyelesaikan masalah terutama kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
Hasil temuan di lapangan, pelaksanaan intervensi komunitas oleh Tagana dalam penanggulangan bencana alam sudah maksimal karena adanya beberapa faktor pendukung seperti: (a) partisipasi masyarakat; dan (b) tenaga profesional dalam hal kebencanaan. Tidak terlepas dari itu, Tagana juga menghadapi faktor penghambat dalam pelaksanaan intervensi komunitas seperti : (a) predisposisi; dan (b) ketergantungan masalah dana.

Based on the high possibility of disaster in the region, hence, Tagana was established in Deli Serdang regency which acted alertly and responsively when a disaster occurred. Therefore, through a qualitative approach, this thesis was conducted to describe how community intervention applied by Tagana in Deli Serdang regency in managing natural disaster so that it creates self-community in solving the problems, particularly the alertness in preparation to face natural disaster.
The research findings show that, implementation of community interventions by Tagana in disaster management in Deli Serdang has a maximum are because of several supporting factors such as: (a) people’s participation; and (b) professional personnel in terms of disaster expertise. In addition, Tagana is also facing the obstacle factors in the implementation of community interventions such as: (a) the predisposition; and (b) the dependence on funding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Nur Rahmadiana Hakim
"ABSTRAK
Persoalan cross-border fishing di Indonesia seringkali luput dari perhatian baik pemerintah, penegak hukum maupun masyarakat. Kenyataanya, banyak nelayan Indonesia yang melakukan penangkapan ikan di perairan negara lain, khususnya di wilayah perairan perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga. Deli Serdang dipilih sebagai lokus penelitian karena menjadi salah satu kabupaten di Indonesia dengan tingkat tertinggi dalam hal penangkapan nelayan oleh pihak Malaysia. Diantara nelayan-nelayan yang mengalami penangkapan oleh pihak otoritas Malaysia, sebagian dari mereka ada yang sekedar diberi surat peringatan, ditahan oleh polisi lalu dipulangkan, hingga dijatuhi hukuman penjara. Skripsi ini menggunakan routine activity theory sebagai pendekatan yang mampu menjelaskan penyebab adanya persoalan cross-border fishing. Data diambil dengan melakukan wawancara mendalam kepada nelayan yang pernah tertangkap dan menjalani hukuman di Malaysia sebagai informan utama. Studi literatur juga dilakukan untuk melengkapi data penelitian. Hasil penelitian membuktikan ketiga unsur routine activity theory yakni motivated offender, suitable target, serta lack of capable guardianship saling bertemu dan menyebabkan terjadinya cross-border fishing. Motivated offender mewakili nelayan wilayah perbatasan, suitable target mewakili sumber daya perikanan, dan guardianship mewakili pengawasan dari pihak Indonesia dan Malaysia. Selain itu, hal lain yang memengaruhi terjadinya cross-border fishing adalah ketidakjelasan letak perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia yang sejak lama belum terselesaikan.

ABSTRACT
Cross border fishing issue in Indonesia is most of time unnoticed by government, law enforcer, and society as well. In facts, there are many Indonesian fishermen who commit fishing in other countries rsquo waters, particularly in sea border area between Indonesia and neighboring countries. Deli Serdang is selected as research locus due to being one of a district with highest rates of fishermen arrests by Malaysian authority. Among those fishermen that are arrested by Malaysian authority, some of them are only given warning letter, or detained and then repatriated, or even sentenced to prison. This thesis uses routine activity theory as an approach which capables to account the causes of the presence of cross border fishing issue. The data are collected by undertake in depth interview to fishermen who had ever been arrested and sentenced in Malaysia as main informants. Study of literature is also conducted to complete research data. The research result shows that three elements of routine activity theory namely motivated offender, suitable target, and lack of capable guardianship are convergence and leading to the act of cross border fishing. Motivated offender represents fishermen in border area, suitable target represents fishery resources, and guardianship represents the surveillance from Indonesian and Malaysian sides. Moreover, another situation that affect the occurrence of cross border fishing is the obscurity of the location of the border between Indonesia and Malaysia that has been long unresolved."
2017
S70112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daiichiro Widodo Abinawanto
"Telah dilakukan penelitian tentang Keanekaragaman parem Etnis Karo di Pasar Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Tujuan penelitian adalah untuk mendokumentasikan pengetahuan lokal pedagang obat tradisional etnis Karo di Pasar Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dalam pemanfaatan parem.
Metode penelitian dilakukan dengan teknik wawancara semistruktural dan terbuka serta pengambilan data tumbuhan untuk dilakukan identifikasi. Wawancara dilakukan pada tujuh pedagang dari tujuh kios yang terdapat di pasar Pancur Batu. Pertanyaan meliputi jenis parem, kegunaan, bahan baku yang digunakan, dan cara pembuatan parem.
Tumbuhan obat yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan parem mencapai 145 spesies dari 49 famili. Parem dengan jumlah bahan tumbuhan tertinggi terdapat pada parem dingin yang berjumlah rata-rata 43 spesies tumbuhan. Zingiberaceae merupakan famili yang memiliki spesies bahan penyusun parem terbanyak yaitu berjumlah 20 spesies tumbuhan. Sebanyak 40 famili tumbuhan obat dimanfaatkan pada bagian daun. Sebanyak 69% dari 145 spesies tumbuhan obat bahan pembuatan parem berhabitus herba.
Parem dingin merupakan parem yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut karena memiliki bahan tumbuhan yang bermanfaat dalam merawat kulit. Hal tersebut terlihat dari rata-rata jumlah spesies penyusun parem dingin yang terdapat di Pasar Pancur Batu. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai metabolit sekunder yang terdapat pada bahan tumbuhan penyusun parem tersebut.

Research has been carried out on the diversity of ethnic Karo parem in Pancur Batu Market, Deli Serdang Regency, North Sumatera. The aim of the study was to document the local knowledge of traders of traditional Karo ethnic medicine at Pancur Batu Market, Deli Serdang Regency, North Sumatera in the utilization of the parem.
The research method was carried out by semi-structural and open interview techniques and plant data collection for identification. Interviews were conducted at seven traders from seven kiosks located in Pancur Batu market. Questions include the type of parem, uses, raw materials used, and the way of making parem.
Medicinal plants that are used as raw material for making parem reach 145 species from 49 families. the parem with the highest amount of plant material is found in the cold parem, which amounts to an average of 43 species of plants. Zingiberaceae is the family that has the most species of parem making material, amounting to 20 species of plants. As many as 40 families of medicinal plants are used in the leaves. As many as 69% of the 145 species of medicinal plants which produce herbaceous herbal medicine.
Parem dingin is a parem that has the potential to be developed further because it has plant ingredients that are beneficial in caring for the skin. This can be seen from the average number of parem dingin component species found in Pancur Batu Market. Further research is needed regarding secondary metabolites found in the plant material that composes the parem."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>