Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163959 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadingga Trah Herdwangkara
"Product placement merupakan suatu hal yang tidak asing lagi dalam dunia pemasaran. Di Indonesia sendiri, perkembangan penggunaan product placement sudah semakin sering terlihat, misalnya pada tayangan program-program di televisi dan film. Strategi product placement yang baik haruslah dapat mencakup faktor-faktor yang berhubungan dengan audience characteristics. Audiece charac teristics sendiri digambarkan oleh product/brand familiarity, program involvement (arousal, pleasure, cognitive effort) dan star liking. Dan tingkat efektifitas product placement salah satunya dapat dilihat dari product category recall dan atau brand recall yang dihasilkan. Dengan menggunakan film Ayat- Ayat Cinta sebagai objek penelitian, skripsi ini membahas tentang hubungan yang terjadi antara audience charac eristics dengan product /brand recall pada product placement di dalam film Ayat-Ayat Cinta. Desain penelitian ini adalah penelitian eksploratif dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa star liking merupakan satu-satunya variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan product category recall, sehingga dengan demikian star liking menjadi sesuatu hal yang perlu menjadi perhatian dalam strategi product placement dalam film. Pemilihan aktor atau aktris yang sedang diidolakan dan yang sesuai dengan target konsumen serta pemilihan film yang tepat merupakan suatu strategi yang dapat digu nakan sebagai penunjang keberhasilan product placement dalam film.

Product placement is a practice that is familiar in the world of mar keting. In Indonesia, the use of product placement is more often seen, for example on television programs and movies. A good product place ment strategy must include the factors that relate to the audience characteristics. Audience characteristics described by product /brand familiarity, program involvement (arousal, pleasure, cognitive effort) and star liking. And the effectiveness of product placement can be seen from product category recall and brand recall. By using the film Ayat-Ayat Cinta as an objects of research, this essay discuss about the relationship between audience characteristics with pro duct/brand recall on product placement in film Ayat-Ayat Cinta. This research is descriptive and eksplorative interpretive. The results of this research indicate that the star liking is the only variable that has a significant relationship with product category recall, so that star liking is an important factor in the strategy of product placement in movies. Choosing an actor or actress who is liked and appropriate with target consumers and the right movie selection is a strategy that can be used to support the success of product placement in movies."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizqi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5333
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edelina Melisa
"Peningkatan daya beli di masyarakat mengakibatkan persaingan di pasar menjadi semakin ketat. Produsen harus senantiasa berinovasi dan memberikan added value terhadap produknya agar dapat memenangkan pangsa pasar dan mempertahankan eksistensinya. Salah satu aspek utama dalam strategi pemasaran adalah promosi, dimana promosi menjadi salah satu faktor difusi dalam proses adopsi konsumen terhadap produk baru. Faktor difusi lainnya dalam proses adopsi konsumen adalah adanya fenomena word of mouth yang juga memainkan peran besar.
Skripsi ini menyajikan pemahaman atas pengaruh dan interaksi antara variabel-variabel yang menjadi faktor difusi dalam proses adopsi konsumen yang merupakan pengembangan dari Bass Diffusion Model, dengan pendekatan sistem dinamis. Sehingga sebagai hasilnya akan diberikan strategi promosi yang paling efektif dan efisien untuk produk consumer goods yang baru diluncurkan.

Increase in purchasing power has been causing a tight competition in the marketplace. Producer must constantly innovate and give added value to their products in order to gain market share and maintain its existence through marketing strategy. One of the main aspects in marketing strategy is promotion, which also one of diffusion factors in consumer adoption process. Another diffusion factor in consumer adoption process is the word of mouth phenomenon, which plays a great role in it.
This research presents an understanding of the interaction of variables in diffusion factors and its influence in consumer adoption process using a system dynamics model developed from the Bass Diffusion Model. At the end, the result will be given as a better, effective, and efficient promotion strategy for newly launched consumer goods product.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Freddy Prisanto
"Misi-misi sosial dan orientasi bisnis bukanlah dua hal yang mudah untuk dipadukan, seringkali bahkan terjadi benturan antara keduanya. Namun pada The Body Shop kedua hal tersebut serasi menjadi strategi. Menarik untuk mengamati bagaimana misi-misi sosial yang disuarakan lewat social marketing, justru menjadi kekuatan perusahaan dalam positioning-nya di tengah kompetisi yang ketat di industri ini. Penelitian yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini merupakan riset deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran atas karakteristik pasar, dengan pengambilan sample menggunakan metode convenience sampling. Penelitian ini berhasil membuktikan kesimpulan yang diambil dari exploratory research yaitu misi-misi sosial yang dapat disampaikan melalui social marketing, dapat dijadikan diferensiasi positif pada positioning yang menunjang brand equity pada The Body Shop. Selain itu ditemukan bahwa pada brand equity The Body Shop variabel yang paling dominan adalah brand associations & perceived quality, yang keduanya dipengaruhi oleh positioning. Sementara faktor yang paling mempengaruhi pembelian produk adalah kualitas produk The Body Shop. Penelitian ini juga menemukan bahwa The Body Shop mampu merubah perilaku sebagian besar konsumen sesuai dengan pecan dalam misi sosial yang disampaikan dan ditemukan pula bahwa konsumen memiliki brand loyalty tinggi yang tampak dalam kemauan untuk melakukan word-01-month marketing dan toleransi terhadap kenaikan harga yang tinggi. Karakteristik konsumen The Body Shop adalah: wanita, usia 15-40 tahun, masih kuliah, mengenal produk ini dari teman dan tiap belanja di The Body Shop mengeluarkan 0 -- Rp.100.000. Saran yang dapat diberikan dari basil penulisan skripsi ini adalah agar 1 he Body Shop memperjelas adanya hubungan antara misi kepedulian alam yang sering dikampanyekan The Body Shop dengan tingginya kualitas produk. Selain itu agar melakukan program member gels member untuk strategi promosi dan memperluas jangkauan media promotion terutama kepada kelompok mahasiswi. Untuk menghadapi kenaikan harga yang sulit dibendung, disarankan agar mengemas produk dengan kemauan ekonomi yang berukuran lehih kecil agar tetap dapat dijangkau oleh konsumen, tetapi The Body Shop sebaiknya menghindari strategi discount karena akan merusak image sebagai produk "berkelas"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S19283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edyna Ayu Qousersha
"Private label merupakan sebuah merek yang dikelola sendiri oleh peritel. Dalam lingkungan ritel, penilaian pelanggan terhadap produk private label seringkali dikaitkan dengan store image dari toko ritel tersebut. Penelitian ini meneliti pengaruh store image terhadap purchase intention produk private label. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, di mana data dan informasi dikumpulksan melalui survei dengan alat bantu kuisioner dan studi kepustakaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pengunjung Sephora Kota Kasablanka yang merupakan wanita yang berdomisili di Jakarta dan pernah melakukan pembelian selain produk private label di Sephora Kota Kasablanka setidaknya satu kali dalam tiga bulan terakhir. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non-probability dengan convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa store image memiliki pengaruh terhadap purchase intention produk private label.

Private label is a brand managed by a retailer. In a retail environment, customer evaluation on private label product often associated with the store image of a retailer. This study aims to research the effect of store image towards purchase intention of private label product. This research used a quantitative approach, where data and information were collected through survey with the tools of questionnaire and bibliographical studies. The sample of this study were 100 visitors of Sephora Kota Kasablanka which were women reside in Jakarta and have purchased other than private label product at least once in the last three months at Sephora Kota Kasablanka before. The samples were selected using non probability methods with convenience sampling. Analysis technique of the data used is simple linear regression using SPSS 20. The result indicated that store image affects purchase intention of private label products."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy S. Muntaha
"ABSTRAK
Produk photocopy paper adalah jenis produk kertas dengan ukuran 21 x 29,7 em atau
juga dikenal dengan kertas ukuran A4 yang umumnya digunakan sebagai media cetak untuk
mendukung kegiatan di perkantoran. Klasifikasi atas kualitas produk photocopy paper secara
umum dapat didasarkan atas tingkat brightness, yaitu tingkatan wama putih pada kertas, dan
grammature, yaitu tingkat ketebalan kertas dengan satuan unitnya adalah gsm. PT. Pindo Deli
Pulp & Paper adalah produsen kertas yang memiliki kemampuan untuk memproduksi produk
photocopy paper dan dalam kegiatan pemasarannya, PT. Pindo Deli menjual produknya di
pasar domestik maupun intemasional.
Salah satu pasar yang dituju oleh PT. Pindo Deli untuk memasarkan produk PPC
Adalah Negara-negara Eropa. Alasan untuk memasarkan produk tersebut ke Eropa karena
besamya tingkat permintaan untuk produk photocopy paper yakni sebesar 300.000 MT per
bulan. Sampai dengan tahun 2002 PT. Pindo Deli telah berhasil menjual produk PPC ke pasar
domestik dan intemasional rata-rata seoesar 15.500 MT per bulan, dimana kontribusi
penjualan produk PPC ke Eropa mencapai 7.000 MT per bulannya atau setara dengan 46%.
Besarnya tingkat permintaan produk photocopy paper di Eropa juga disebabkan oleh
banyaknya negara yang tercakup dalam wilayah tersebut. Terhitung berdasarikan data yang
dimiliki oleh PT. Pindo Deli tentang jumlah negara-negara di Eropa sebagai daerah pemasaran
adalah sebanyak 19 negara dan saat ini PT. Pindo Deli baru bisa memasarkan produk PPC-nya
ke 11 negara. Dengan luasnya cakupan wilayah pemasaran dan juga keterbatasan fungsifungsi
distribusi yang dimiliki oleh PT. Pindo Deli di wilayah Eropa maka altematif
pengembangan jalur distribusi sekaligus sebagai modus entry strategy yang dipilih adalah
dengan menjual produk PPC ke pihakpaper merchants.
Produk photocopy paper dipasarkan ke Eropa dengan menggunakan dua strategi
branding, yakni produk PPC yang menggunakan mill brand dan private brand. Mill brand
adalah brand untuk produk PPC yang dikembangkan, dimiliki, dan diproduksi oleh PT. Pindo
Deli, sedangkan private brand adalah brand produk PPC yang dimiliki oleh paper merchants
namun diproduksi di PT. Pindo Deli. Penerapakan kedua strategi branding ini mampu
mendorong peningkatan volume penjualan produk PPC ke pasar Eropa dari kurun waktu tahun
2000- 2002. Fokus penulisan pada karya akhir ini akan membahas lebih mendalam tentang
efektifitas strategi branding yang diterapkan oleh PT. Pindo Deli yang diterapkan ke pasar
Eropa.
Metodologi penelitian yang dilakukan untuk penulisan karya akhir ini adalah melalui
penelitian eksploratif terhadap data sekunder dari PT. Pindo Deli dan wawancara dengan
pihak-pihak terkait. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa untuk memasarkan
produk PPC dari PT. Pindo Deli ke pasar Eropa, peran dari pihak paper merchants sangat
dominan. Paper merchants merupakan pintu gerbang keberhasilan PT. Pindo Deli
memasarkan produk PPC ke Eropa agar volume penjualan semakin bertambah besar dan disisi
lain paper merchants merupakan pihak yang turut menentukan jumlah atau banyaknya PPC
mill brand dan private brand yang diproduksi oleh PT. Pindo Deli. Oleh karena itu fungsi
kontrol terhadap pfoses distrbusi secara menyeluruh tidak dapat dilakukan secara maksimal
oleh PT. Pindo Deli karena sistem perdagangan yang dilakukan oleh kedua belah pihak adalah
sistem beli-putus, dimana terjadi perpindahan kepemilikan atas produk yang diperdagangkan
dari pihak PT. Pindo Deli ke pihak paper merchants pada saat produk PPC menuju atau
sampai di Eropa.
Hasil analisis terhadap PT. Pindo Deli untuk produk PPC juga memperlihatkan bahwa
PT. Pindo Deli memperlakukan produk PPC lebih besar dari sisi produknya dan bukan dari sisi branding. Hal tersebut disebabkan oleh tuntutan pihak manajemen PT. Pindo Deli kepada
pihak sales dan marketing untuk memaksimalkan volume penjualan PPC secara total karena
kapasitas produksi yang dimiliki adalah sebesar 21.000 MT per bulan sedangkan volume
penjualan tahun 2002 baru mencapai 15.500 MT per bulan. Sehingga branding diperlukan
hanya untuk sebagai nama atau label agar volume penjualan photocopy paper ke Eropa bisa
lebih besar dari pencapaian 7.000 MT per bulan seperti yang telah dicapai pada tahun 2002.
Hambatan yang ditemui dalam melakukan penelitian untuk menilai efektifitas strategi
branding yang diterapkan oleh PT. Pindo Deli untuk produk photocopy paper ke Eropa adalah
ketidaktersediaan informasi tentang kinerja paper merchants di Eropa. Sehingga pembahasan
lebih terfokus tentang bagaimana PT. Pindo Deli memanfaatkan kapabilitas yang dimiliki oleh
paper merchants dalam hal distribusi produk PPC di Eropa sehingga volume penjualan dapat
lebih besar denga11 menggunakan strategi branding-produk PPC mill brand dan private brand.
Dengan tidak mendapatkan informasi tentang pihak paper merchants maka informasi tentang
produk PPC serta preferensi atas brand produk PPC yang diminati di pasar Eropa secara
langsung tidak dapat digali lebih mendalam.
PT. Pindo Deli selaku produsen produk PPC tetap menginginkan produk PPC yang
menggunakan mill brand menjadi brand yang dominan dipasarkan di Eropa sehingga lambat
laun posisi mill brand semakin besar dan kuat di pasar Eropa. Untuk mendukung keinginan
tersebut maka PT. Pindo Deli dapat menjalankan sebuah pilot project dengan menerapkannya
di negara Spanyol dengan tujuan meningkatkan volume penjualan produk PPC mill brand. Hal
tersebut didukung dengan volume penjualan PPC mill brand ke Spanyol yang cukup sudah
besar dan ditambah dengan tingginya tingkat perminta&n produk PPC di negara tersebut
hingga mencapai 6.300 MT per bulan dimana hampir setara dengan total penjualan produk
PPC ke seluruh Eropa sebesar 7.000 MT per bulan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnadi Krisnanda
"Komunikasi pemasaran terpadu akan menghasilkan pesan yang lebih konsisten dan pengamh penjualan yang lebih besar. IMC memberikan tanggung jawab pada seseorang yang sebelumnya tidak ada untuk menyatukan citra merek dan pesan perusahaan yang datang melalui ribuan kegiatan perusahaan. IMC akan memperbaiki kemampuan perusahaan dalam menjangkau pelanggan yang tepat dan pesan yang tepat pada saat yang tepat dan di tempat yang tepat Citra adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu obyek. Citra tidak selamanya mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya atas suatu hal, karena citra semata-mata terbentuk berdasarkan informasi yang tersedia. Dengan demikian, informasi yang benar, akurat, tidak memihak, lengkap dan memadai im benar-benar penting bagi munculnya citra yang tepat. Variasi informasi mengakibatkan variasi citra walaupun subjek yang terlibat sama. Oleh karena itu diperlukan suatu komunikasi pemasaran terintegrasi untuk meningkatkan citra perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi komunikasi pemasaran terintegrasi AJ. Central Asia Raya diimplementasikan dalam pendekatan anallsis SOSTAC untuk meningkatkan citra perusahaan dan untuk mengetahui efektivitas komunikasi pemasaran terintegrasi PT. A.J. Asia Raya dalam meningkatkan citra perusahaan.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Data diperoleh diperoleh langsung dari sumbernya melalui observasi dan wawancara (interview). Metode penelitian menggunakan analisis SOSTAC (Situation, Objectives, Strategy, Tactics, Action dan Control).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi persaingan perusahaan pada saat ini mempunyai tingkat persaingan yang sangat ketat, hal ini disebabkan oleh adanya 10 perusahaan asuransi jiwa yang terbilang besar yang memiliki teknologi dan informasi yang canggih. Sedangkan pada saat ini selain konsumen individu, perusahaan juga bermain di segmen konsumen kumpulan yang menyebabkan konflik. Namun demikian pemasukan premi perusahaan PT. AJ. Central Asia Raya merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai peluang pangsa pasar yang cukup besar serta kinerja keuangan perusahaan mendapai predikat "sangat baik". Sedangkan berdasarkan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu strategi produk perusahaan memiliki produk yang beragam dan inovatif, strategi harga perusahaan melakukan diskriminasi harga dengan memberikan diskon yang berbeda antara konsumen individu dengan konsumen kumpnlan (korporasi). Strategi tempat (distribusi) perusahaan memperkerjakan tenaga pemasaran untuk memasarkan produk-produk asuransi jiwa agar konsumen individu lebih mengenal. Sedangkan strategi promosi masih kurang sehingga menyebabkan nama perusahaan kurang dikenal oleh konsumen langsnmg, yang menyebabkan mereka ragu terhadap profesionalitas perusahaan. Oleh karena itu perlu Iebih meningkatkan strategi promosi uniuk meningkatkan cina perusahaan. Dengan demikian strategi pemasaran memang sangat diperlukan oleh perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan.Taktik perusahaan difokuskan pada strategi komunikasi pemasaran dalam upaya peningkatan citra diantaranya adalah menggunakan tenaga pemasaran profesional, differentiation product, kebijakan terhadap harga, melakukan segmentasi terhadap konsumen, meningkatkan saluran distibusi dan meningkatkan strategi promosi. Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi PT. A.J. Central Asia Raya sangat dibutuhkan dalam meningkatkan citra perusahaan. Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran terintegrasi perusahaan menggunakan push straregy yaitu dengan melakukan personal selling, membuka cabang-cabang, membuka jaringan kerjasama dan membuka jaringan kerja sama dengan rumah sakit dan klinik. Kedua menggunakan pull strategy yaitu dengan word of mouth, advertising yang terdiri dari surat kabar, majalah dan televisi, serta perusahaan juga menggunakan sponsorship untuk acara ulang tahun, olah raga dan Iain-lain. Dengan demikian komunikasi pemasaran yang terintegrasi akan memberikan kemudahan baik bagi perusahaan maupun konsumen untuk mendapatkan informasi yang dapat melahirkan citra positif.
Strategi komunikasi pemasaran yang terintegrasi hasil akhirnya adalah adanya kesesuaian dalam pelaksanaan strategi dan taktik komunikasi pemasaran yang dapat meningkatkan citra perusahaan seperti yang dilakukan perusahaan adalah evaluasi melalui briefing secara bersama-sama dan integrated control yaitu semua aktivitas komunikasi pemasaran harus dipantau dalam rentang waktu tertentu untuk meningkatkan citra perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T17366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Fitriyani
"Tesis ini menganalisis brand placement dengan menguji pengaruh dari 4 variabel, yaitu brand recall, preference, intention to purchase, dan Loyalty. Berdasarkan data dari 205 responden konsumen muda yang diuji, maka dapat diketahui bahwa brand placement tidak berpengaruh secara positif terhadap brand recall, Brand placement tidak memiliki pengaruh positif atau signifikan terhadap brand recall, preference, intention to purchase, dan Loyalty. Brand recall memiliki pengaruh positif atau signifikan terhadap preference dan loyalty. Sedangkan brand recall tidak memiliki pengaruh positif atau signifikan terhadap intention to purchase. Kemudian preference memiliki pengaruh positif terhadap intention to purchase dan terakhir intention to purchase memiliki pengaruh terhadap loyalty.

This thesis analyzes the brand placement by testing the effect of four variables, namely brand recall, preference, intention to purchase, and loyalty. Based on data from 205 respondents who tested young consumers, it can be seen that brand placement is not a positive influence on brand recall, Brand placement does not have a positive influence on brand recall or significant, preference, intention to purchase, and Loyalty. Brand recall or a significant positive influence on the preference and loyalty. While brand recall or did not have a significant positive effect on the intention to purchase. Then the preference has a positive influence on intention to purchase and intention to purchase last had an influence on loyalty."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lentari Nisfidah
"Produk private label brand di Indonesia menunjukkan pertumbuhan dan adopsi yang lambat. Alasan dari lemahnya adopsi private label brand di Indonesia adalah karena sifat konsumen Indonesia yang brand loyal dan minimnya usaha retailer dalam mengiklankan produknya sehingga konsumen mempertanyakan kualitas produk private label brand. Ditengah lemahnya adopsi private label brand dan berkembangnya pasar konsmetik domestik, Sephora masuk ke pasar Indonesia sebagai retailer baru dengan menjual private label brandnya sendiri. Riset ini meneliti tentang perceived product quality, perceived risk, perceived relative price terhadap customer value dan willingness to rebuy terhadap private label brand Sephora. Olah data penelitian ini menggunakan LISREL-SEM.
Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa perceived product quality dan perceived price mempengaruhi perceived value yang berujung kepada willingness to rebuy produk private label brand Sephora. Pada penelitian ini perceived value terbukti memediasi perceived quality dan perceived price terhadap willingness to rebuy dan perceived quality terbukti memediasi perceived relative price terhadap perceived value. Sementara itu, perceived risk terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap perceived value dan perceived risk terbukti tidak memediasi perceived quality dan perceived value produk private label brand Sephora.

The growth and adoption of private label brand in Indonesia is proven to be sluggish. The reason behind the fall of private label adoption is because Indonesian consumers tend to be brand loyal and the retailers put less effort to advertise its private label brand product so that the quality of private label brand is questioned. In the fall of private label brand adoption and in the rise of the domestic cosmetics market industry, Sephora as an new entry player in the market sell its own private label brand. This research examines the impact of perceived product quality, perceived risk, perceived relative price towards customer value and willingness to rebuy of private label brand Sephora. The research data is run by LISREL SEM.
The result of this research show that perceived product quality and perceived price influenced perceived value which also impacted willingness to rebuy Sephora's private label brand products. In this research perceived value is proven to mediate perceived quality and perceived price towards willingness to rebuy also perceived quality is proven to mediate perceived relative price towards perceived value. Meanwhile, perceived risk is proven having no impact on perceived value and perceived risk is proven having no mediating effect on perceived quality and perceived value of Sephora s private label brand products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Fahdrian Suyaka
"Penulis melakukan suatu survey empiris untuk mengetahui pengaruh-pengaruh atribut produk dalam pengambilan keputusan konsumen untuk berlangganan harian Seputar Indonesia. Penelitian ini menganalisa yang menjadi alasan utama konsumen dalam berlangganan harian Seputar Indonesia. Hasilnya menunjukan bahwa atribut Fitur Produk, Gaya dan Desain, dan Merek terbukti memiliki pengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam berlangganan harian Seputar Indonesia. Sementara atribut lainnya seperti Kualitas Produk, Harga dan Pelayanan tidak menunjukan pengaruh yang positif terhadap keputusan konsumen untuk berlangganan.

The author conducts an empirical survey to determine the effects of product attributes in consumer decision to subscribe Harian Seputar Indonesia. This research analyzes the information that becomes the main reason consumers in subscribing Harian Seputar Indonesia. The result shows that the attributes of Product Feature, Style and Design, and Brand has proved a positive influence on consumer decisions in subscribing Harian Seputar Indonesia. While other attributes such as Product Quality, Price and Service does not show a positive influence on consumer decisions to subscribe."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28099
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>