Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191756 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putranti Yoslandari
"Tesis ini menganlisis pengaruh citra pusat perbelanjaan terhadap kunjungan konsumen dengan peranan variabel-variabel intervensi, yaitu emosi terantisipasi positif, keinginan, dan niat, khususnya pada Mal Senayan City. Persaingan bisnis ritel yang semakin ketat ikut mempengaruhi kompetisi antar pusat perbelanjaan sebagai faktor lokasi ritel. Pusat perbelanjaan harus menerapkan strategi yang
tepat untuk menarik lebih banyak pengunjung dan memenangkan persaingan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan pendekatan emosional dalam strategi pemasaran dan komunikasi sehingga dapat mempengaruhi kunjungan konsumen ke Senayan City.

The focus of this study is analyzing effect of shopping centre image toward consumers visit to shopping centre with role of positive anticipated emotion, desire, and intention as intervening variables, especially toward Senayan City Mall. The competition between shopping centers has increased as retail business does, because its function as location for retail bussiness. Shopping centers should
implement right strategy to attract more visitors and win competition. This research is based on quantitative descriptive interpretive. The researcher suggests emotional appeal in marketing and communication strategies in order to influence consumer visiting Senayan City."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Febriani
"Dewasa ini, shopping center atau pusat perbelanjaan telah menjadi salah satu obyek wisata yang banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan adanya perubahan gaya hidup konsumen dalam berbelanja, dari sekedar hanya mengkonsumsi barang atau jasa yang dibutuhkan, sekarang aktivitas berbelanja menjadi sarana untuk relaksasi, jalan-jalan dan mencari hiburan sehingga memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi konsumen. Penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pengalaman belanja yang menyenangkan yaitu faktor retailer, customer dan transport dalam kasus pusat perbelanjaan di Singapura (Ibrahim dan Wee, 2002), dimana faktor transport adalah yang paling dominan dalam mendorong pengalaman belanja yang menyenangkan. Dengan menggunakan dua tahapan penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini menguji dua hal. Pertama, ingin mengetahui faktor-faktor apa yang mendorong suatu pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen melalui atribut retailer, customer dan transport dengan mengambil kasus pada lima pusat perbelanjaan modern di Jakarta. Kedua, ingin menguji ada tidaknya perbedaan antara beragam kelompok responden (berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status, domisili, pengeluaran dan kepemilikan kendaraan) dalam mempersepsikan setiap faktor yang terbentuk dari setiap atribut. Metode yang digunakan adalah principal component analysis, ANOVA dan Independent t-test. Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini faktor retailer memberikan kontribusi terbesar dalam mendorong pengalaman belanja yang menyenangkan bagi pengunjung, disusul oleh faktor transport dan terakhir faktor customer. Faktor retailer mencakup keamanan dan pelayanan di dalam mal, desain toko dan atmosfir. Faktor customer mencakup keuangan dan ketersediaan waktu luang. Faktor transport/travel mencakup kelancaran dan keamanan perjalanan, efisiensi perjalanan dan usaha. Melalui uji ANOVA, terbukti ada perbedaan persepsi antara beragam kelompok respoden dalam mempersepsikan beberapa faktor yang terbentuk dari atribut retailer, customer dan transport/travel. Perbedaan terjadi pada faktor keamanan dan pelayanan dalam pengelompokkan berdasarkan usia, faktor atmosfir dalam pengelompokkan berdasarkan pekerjaan dan status, faktor keuangan dalam pengelompokkan berdasarkan usia, faktor ketersediaan waktu luang dalam pengelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan dan pada faktor usaha dalam pengelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6017
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Zen
"Indonesia menjadi salah satu penyumbang populasi generasi milenial terbanyak di dunia. Dari 267 juta jiwa, sebanyak 130 juta jiwa merupakan wanita dan 68% diantaranya adalah generasi milenial dengan mayoritas berada di Jabodetabek. Hal tersebut menjadi peluang bagi Indonesia sebagai pasar yang potensial dalam halnya produk kecantikan, dimana telah terjadinya peningkatan yang signifikan dalam 3 tahun terakhir. Meningkatnya penjualan produk kecantikan ini didasari adanya motivasi belanja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mindset terhadap compulsive buying pada konsumen brand Somethinc di Jabodetabek dengan menggunakan shopping motivation sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan responden berupa pelanggan yang pernah membeli produk brand Somethinc lebih dari tiga kali selama enam terakhir kepada 100 responden dan menggunakan teknik non-probability sampling. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang cukup kuat antara mindset dan shopping motivation sehingga dibuktikan bahwa mindset merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi pembentukan shopping motivation konsumen. Mindset konsumen merupakan kerangka penting bagi seorang pemasaran dalam memehami motivasi dan perilaku konsumen. Dalam hal ini, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada brand Somethinc mengenai perilaku konsumen yang dilihat dari mindset konsumen serta berbagai motivasi yang mengarah pada compulsive buying

Indonesia is one of the largest contributors to the millennial generation in the world. Of 267 million people, 130 million people of them are women and 68% of them are millennials in Jabodetabek. This is an opportunity for Indonesia as a potential market in terms of beauty products that has been facing a significant increase in the last 3 years. The increase in sales of beauty products is based on a high shopping motivation. This study aims to analyze the influence of mindset on compulsive buying on Somethinc brand consumers in Jabodetabek through shopping motivation as a mediating variable. This study uses a quantitative with a non-probability sampling technique by distributing questionnaires to 100 customers who have purchased something brand products more than three times during the last six months as the respondents. The findings in this study indicate that there is a fairly strong correlation between mindset and shopping motivation, so that it is proven that mindset is an important factor that can influence consumers shopping motivation. The consumer mindset is an important framework for a marketer in understanding consumer motivation and behavior. In this case, this research provides a better understanding of the something brand regarding consumer behavior seen from the consumers mindset and motivations that lead to compulsive buying."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reyhan Frediyanto
"Dalam satu dekade terakhir, sisi gelap dari permasalahan perilaku konsumen mulai bermunculan, salah satunya adalah perilaku compulsive buying. Self-congruence dan brand attachment merupakan salah satu pendorong timbulnya perilaku konsumen tersebut. Fenomena ini juga terjadi pada salah satu merek fashion ternama, yakni Uniqlo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh self-congruence terhadap compulsive buying melalui brand attachment sebagai mediasi pada konsumen Uniqlo di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi target dalam penelitian ini adalah konsumen Uniqlo yang berdomisili di Jabodetabek. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang disebarkan secara daring. Ukuran sampel yang ditentukan untuk penelitian ini adalah 130 sampel. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dan regresi berganda dengan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh self- congruence terhadap compulsive buying melalui brand attachment sebagai mediasi pada konsumen Uniqlo di Jabodetabek. Persepsi konsumen tentang kesesuaian antara konsep diri (aktual atau ideal) berdampak positif pada keterikatan merek, yang mengarah pada perilaku pembelian kompulsif.

In the last decade, the dark side of consumer behavior problems began to emerge, such as compulsive buying behavior. Self-congruence and brand attachment are the drivers of this consumer behavior. This phenomenon also occurs in one of the well-known fashion brands, namely Uniqlo. The purpose of this study is to analyze the effect of self-congruence towards compulsive buying through brand attachment as mediation on Uniqlo consumers in Jabodetabek. This study uses a quantitative approach. The target population of this study is Uniqlo consumers who live in Jabodetabek. Data collection was carried out using a questionnaire instrument which was distributed online. The sample size determined for this study was 130 samples. Simple regression analysis and multiple regression analysis with SPSS software are used for data analysis. The results showed that there is an effect of self-congruence towards compulsive buying through brand attachment on Uniqlo consumers in Jabodetabek. Consumers' perceptions about the fit between self-concepts (actual or ideal) positively impacted brand attachment, which led to compulsive buying behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beddington, Nadine
London: Butterworth, 1982
711.552 BED d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhel Rachmat Riafdy
"Fenomena berbelanja saat ini sangat marak dengan adanya E- Commerce atau gaya berbelanja online berpengaruh terhadap area Shopping Centre yang mana menawarkan barang jualan offline sehingga mengalami penurunan aktivitas kunjungannya. Selain itu, penyebab lainnya yaitu mewabahnya virus covid-19 yang mana menjadi penyebab menurunnya kunjungan. Selain itu, walaupun seluruh pusat komersil terkena dampak dari isu virus Covid-19, sistem berbelanja online dan aspek lainnya, dengan mengangkat studi kasus Grand Indonesia Shopping Town yang termasuk memilki dampak kecil dari segi intensitas aktifitas kunjungannya. Dengan melihat elemen-elemen yang membentuk representasi mental pengunjung untuk mengunjungi kembali area tersebut dalam hal arsitektural melalui metoda kuisioner terhadap pengunjung yang sering berkunjung dengan pendekatan Sense of Place dari Indikator Panca Indera dan deskripsi persepsi preferensi pengunjung. Hasil penelitian menjabarkan responden cukup memiliki pengalaman-pengalaman ruang positif dari berbagai indikator aspek panca Indera dan dari hasil area mayoritas di gemari pengunjung diantaranya seperti adanya keunikan dan identitas area ruang per lantai, pemaksimalan view pada area sisi tepi bangunan, identitas orisinil atraksi di mall, konsep ruang tunggu yang tinggi, furnitur yang unik, serta kelengkapan fasilitas area menjadi hal yang mendasar dalam yang menstimulasi pengunjung untuk berkunjung ulang pada Grand Indonesia Shopping Town.

The phenomenon of E-Commerce or online shopping is very widespread today. In addition, the outbreak of the Covid-19 virus has caused the intensity of Shopping Mall visits to decrease. Although all commercial centers have been affected by the Covid-19 virus issue, the online shopping system and other aspects, by raising the case study of Grand Indonesia Shopping Town, which includes a small impact from his visiting activities. With the elements that make up the mental representation of visitors to revisit the area in terms of architecture through a questionnaire display method for frequent visitors with the Sense of Place approach from the Five Senses Indicator and a description of visitor preferences. The results of the study describe respondents who have quite positive spatial experiences from various indicators of the five sensory aspects and from the results of areas that are favored by visitors including the uniqueness and identity of the space per floor, maximizing the appearance on the edge of the room. the building, the original identity of the attraction in the mall, the tall waiting room, unique furniture, and complete area facilities are the basic things that stimulate the concept of visitors to visit again at Grand Indonesia Shopping Town."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Adi Yudhistira
"Penelitian ini menganalisis efek moderasi terhadap hubungan antara performa buruk sebagai direct determinant perusahaan dengan niat mengganti (switching intention) dari konsumen pada industri salon. Performa buruk dibagi menjadi: kegagalan kualitas jasa (service quality failure), harga yang tidak adil (unfair price), komitmen organisasi yang rendah terhadap pelanggan (low organization commitment to costumer), dan kejadian mengecewakan disappointment incident). Untuk efek moderasi dibagi menjadi: tingkat partisipasi konsumen dalam pemilihan (consumer involvement), tingkat biaya pergantian perusahaan (switching cost), dan tingkat menariknya perusahaan lain (alternative attractiveness). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tanpa efek moderasi, tidak semua komponen dari performa buruk mempengaruhi niat konsumen untuk mengganti; hanya kegagalan kualitas jasa dan komitmen organisasi yang rendah terhadap pelanggan saja. Dengan efek moderasi, semua direct determinant menjadi berpengaruh. Efek moderasi juga tidak semuanya mempengaruhi direct determinant: tingkat menariknya perusahaan lain menguatkan hubungan kegagalan kualitas jasa, harga yang tidak adil, komitmen organisasi yang rendah terhadap pelanggan, terhadap niat mengganti. Efek moderasi lain; tingkat biaya pergantian perusahaan bagi konsumen juga berpengaruh terhadap direct eterminant, melemahkan hubungan terhadap variabel kejadian mengecewakan.

This research analyzes on moderating effects of relationship between company's bad performances as direct determinants of switching intention of salon industry costumers. Company's bad performances consist of: service quality failure, unfair price, low organization commitment to costumer, and disappointment incident. While moderating effects consist of: consumer involvement, switching cost, and alternative attractiveness. The result of this research shows that without moderating effects, not all direct determinants affecting the occurance of switching intention, only service quality failure and low organization commitment to costumer. With moderating effects, it turns out that all direct determinants component is affecting switching intention. Not all moderating effects affecting the relationship; alternative attractiveness strengthens the relationship of service quality failure, unfair price, and low organization commitment to costumer. Other moderating variabel is switching cost that lessens the relationship strength of disappointment incident to the occurance of switching intention."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S6660
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Ferdinand Slamet
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai atribut-atribut lingkungan jasa (servicescape) yang memengaruhi keinginan pengunjung pusat perbelanjaan untuk berkunjung kembali (revisit intention). Pengaruh antara servicescape dan revisit intention dimediasi oleh variabel perceived quality, affect, dan satisfaction. Penelitian ini melibatkan 221 orang responden yang pernah mengunjungi Grand Indonesia selama satu bulan sebelum pengisian kuesioner. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan Stuctural Equation Modelling (SEM) yang diolah menggunakan program SPSS 20 dan AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen cleanliness dan spatial layout memiliki pengaruh signifikan terhadap perceived quality. Penelitian ini juga menunjukkan signifikasi pengaruh perceived quality terhadap afeksi pengunjung pusat perbelanjaan. Selain itu, penelitian ini pun menunjukkan pengaruh signifikan afeksi pengunjung terhadap kepuasan pengunjung dan kepuasan pengunjung memengaruhi revisit intention secara signifikan.

ABSTRACT
This research examines the elements of servicescape that have impact on shopping mall visitor’s revisit intention. The impact of servicescape attributes to revisit intention is mediated by several variables: perceived quality, affect, and satisfaction. This study involved 221 respondents whom have been to Grand Indonesia Shoping Town in the last one month. The researcher use Stuctural Equation Modelling (SEM) to analyze the data with SPSS 20 and AMOS program. The research has provided us with an interesting result whereby only two elements of servicescape (cleanliness dan spatial layout) that have significant impact to visitor’s perceived quality. This study also showed us that perceived quality have significant impact to visitor’s affect. Furthermore, this research also identified that visitor’s affect significantly impacting their satisfaction and their satisfaction had significant effect to their revisit intention.
"
2015
S60376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Sesa Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh materialisme teradap compulsive buying pada kelas sosial ekonomi menengah dan atas di Indonesia. Materialisme merupakan sebuah keyakinan yang dianut seseorang tentang seberapa pentingnya kepemilikan di dalam kehidupan mereka (Richins dan Dawson, 1992). Compulsive buying dapat didefinisikan sebagai perilaku belanja yang abnormal dimana perilaku tersebut tidak terkontrol, berulang-ulang dan memiliki dorongan kuat untuk belanja yang dianggap sebagai cara untuk menghilangkan perasaan negatif seperti stres dan cemas (Edwards, 1993). Responden berjumlah 206 orang dengan karakteristik individu yang berusia antara 20-40 tahun, dengan sosial ekonomi status menengah dan atas, bertempat tinggal di wilayah Jabodetabek. Materialisme diukur dengan alat ukur MVS short form (Richins, 2004) yang merupakan versi modifikasi singkat dari alat ukur MVS (Material Value Scale) yang disusun oleh Richins dan Dawson (1992).
Compulsive Buying diukur dengan alat ukur Compulsive Buying Scale yang disusun oleh Edwards (1993). Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa materialisme dapat mempengaruhi skor compulsive buying secara signifikan β = .545, t(206) = 9.296, p < .01 Selain itu, materialisme juga dapat secara signifikan menjelaskan proporsi varians skor compulsive buying R2 = .298, F(1,206) = 86.415. Berdasarkan hasil tersebut, penting adanya pengarahan terhadap kelas sosial ekonomi menengah dan atas agar dapat menjadi konsumen yang cerdas dan lebih selektif agar terhindar dari konsekuensi-konsekuensi negatif yang ditimbulkan dari nilai-nilai materialisme dan compulsive buying.

This research aims to find the influence of materialism on compulsive buying in middle & upper social economic class Indonesian. Materialism is a value about the importance of possessions in one's life (Richins & Dawson, 1992). Compulsive buying can be defined as abnormal form of shopping and spending in which the afflicted consumer has an overpowering, uncontrollable, chronic and repetitive urge to shop and spend (Edwards, 1993). Respondens of this research were individuals between the ages of 20-40 years old, with middle & upper social economy class, and live in Jabodetabek, with the amounts of 206 research participants. MVS Short Form made by Richins (2004) was used to measure materialism, as a short modified version of Material Values Scale (Richins & Dawson, 1992).
Compulsive buying was measured using Compulsive Buying Scale constructed by (Edwards, 1993) The main result of this research indicates that materialism is significantly predicted compulsive buying scores β = .545, t(206) = 9.296, p < .01. Furthermore, materialism also explained a significant proportion of variance in public compulsive buying scores, R2 = .298, F(1,206) = 86.415. Based on these results, it’s important to direct the middle and upper social economic class in Indonesia to become smarter and more selective consumer to prevent them from negative consequences from materialistic values and compulsive buying.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfy Andruskha
"ABSTRACT
This purpose of this research is to determine the effect of the seven Shopping Dimensions identified by Bloch et al 1994 on consumers rsquo motives for visiting and shopping at malls specifically in Supermal Karawaci, while simultaneously study the strategies needed for Supermal Karawaci to compete with its competitors in terms of consumer behavior and how it gives them a competitive advantage over other malls. The multiple regression statistical technique for data analysis is used in this research to determine the significance of 1 Aesthetics dimension 2 convenience dimension 3 escape dimension 4 exploration dimension 5 role enactment dimension 6 flow dimension and 7 social dimension towards the consumers rsquo motivation for shopping at malls specifically at Supermal Karawaci. A structured questionnaire was distributed to the consumers of Supermal Karawaci, with a total of 200 respondents based on the sample size calculated through non probability purposive sampling. This research found all of the seven dimensions are positively related to consumers rsquo motivation to shop, indicating that all hypotheses were accepted, with escape dimension being the strongest motivator amongst the others. A cluster analysis showed that the respondents could generally be clustered into 3 groups 1 moderately motivated respondents, 2 highly motivated respondents and 3 lowly motivated respondents. This research, however, was limited to Supermal Karawaci only, with a non probability sampling method that may predispose the results to selection bias. In addition, the sample frame of 200 respondents does not sufficiently represent the consumers of shopping malls in general.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari ketujuh dimensi belanja yang diidentifikasi oleh Bloch et al 1994 tentang motif konsumen untuk berkunjung dan berbelanja di mal khususnya di Supermal Karawaci, sambil mempelajari strategi yang dibutuhkan Supermal Karawaci untuk bersaing dengan para pesaingnya dalam hal perilaku konsumen dan bagaimana hal itu memberi mereka keunggulan kompetitif atas mal lain. Teknik statistik regresi berganda untuk analisis data digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan signifikansi: 1 Dimensi estetika; 2 dimensi kenyamanan; 3 dimensi Escape; 4 dimensi eksplorasi; 5 dimensi Role Enactment; 6 dimensi Flow; dan 7 dimensi sosial terhadap motivasi konsumen untuk berbelanja di mal khususnya di Supermal Karawaci. Kuesioner terstruktur disebarkan kepada konsumen Supermal Karawaci, dengan total 200 responden berdasarkan jumlah sampel populasi penelitian yang dihitung menggunakan teknik sampling purposive sampling non-probabilitas . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketujuh dimensi belanja memiliki pengaruh positif terhadap motivasi konsumen dalam berbelanja, dengan dimensi escape sebagai dimensi yang memiliki pengaruh paling tinggi diantara dimensi-dimensi lain. Analisis cluster yang dilakukan menunjukkan bahwa responden penelitian dapat di kelompokkan menjadi 3 kelompok; 1 cukup termotivasi, 2 sangat termotivasi dan 3 kurang termotivasi. Beberapa hal yang menjadi kekurangan dari penelitian ini adalah; penelitian ini hanya terbatas pada Supermal Karawaci saja, dengan penggunaan teknik sampling non-probabilitas yang dapat memberi kecenderungan terhadap selection bias. Selain itu, jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini tidak cukup untuk merepresentasikan konsumen pusat perbelanjaan secara general. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>