Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasin Wijaya
"Perancangan balok prategang sebagian yang terkena beban semi siklik berdasarkan atas faktor kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Daktilitas memberikan struktur yang berdeformasi cukup besar sebelum keruntuhan dibandingkan dengan struktur yang brittle. Kekakuan bergantung pada penampang dari struktur. partially prestress ratio (PPR) berpengaruh kepada kekuatan dan daktilitas dari struktur. SNI dan ACI menetapkan tulangan yang diberikan pada balok prategang sebagian adalah tulangan lemah. Hal ini untuk menjamin tidak terjadinya kegagalan yang tiba- tiba.
Evaluasi dilakukan mengunakan program PCF3-D yang mengunakan metode elemen hingga dalam analisi. Variasi yang dilakukan adalah nilai PPR, tingkat prategang, perubahan penampang, letak beban, variasi penampang dengan mengunakan beban statik (monotomik) serta beban semi siklik. Beban semi siklik yang diberikan bergantung pada beban ultimate tiap model balok pada saat menerima beban statik.
Hasil yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balok prategang sebagian memiliki lendutan ultimate yang lebih besar tetapi momen ultimate dan momen retak lebih kecil disertai dengan retak yang lebih dini. PPR dapat dibandingkan dengan mempertimbangkan besarnya momen nominal penampang atau momen nominal prategang, dimana PPR yang lebih kecil didapatkan momen retak dan momen ultimate yang lebih besar dengan lendutan ultimate dan lendutan retak yang lebih kecil.

Design of partially prestress beam under semi-cyclic loading depend on strength, stiffness and ductility. Ductile structure can be deformed greater then brittle structure before failure. Stiffness depend on section properties of the structure. Partially prestress ratio (PPR) affecting the strenght and ductility of the structure. SNI dan ACI enact that partially prestress beam only can have the low reinforcing, this ensure that there is no suddenly failure.
The evaluation is performed by PCF3-D program using finite elemen method for analysis. Variations in this experiment are PPR value, value of prestressing degree, change of cross section, point where structure carry out the load, static and semi cyclic. The character of semi cyclic load depend on ultimate load of each model when static load is performed using displacement control.
Results of this experiment shows that partially prestress beam have more ultimate displacement but smaller ultimate moment and cracking moment with initial cracking. PPR can be compared by considering the nominal momen of section or nominal momen of prestress, with smaller PPR we get smaller momen of cracking, ultimate displacement, cracking displacement, but higher of ultimate momen.
"
2008
R.01.08.33 Wij s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasin Wijaya
"Perancangan balok prategang sebagian yang terkena beban semi siklik berdasarkan atas faktor kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Daktilitas memberikan struktur yang berdeformasi cukup besar sebelum keruntuhan dibandingkan dengan struktur yang brittle. Kekakuan bergantung pada penampang dari struktur. partially prestress ratio (PPR) berpengaruh kepada kekuatan dan daktilitas dari struktur. SNI dan ACI menetapkan tulangan yang diberikan pada balok prategang sebagian adalah tulangan lemah. Hal ini untuk menjamin tidak terjadinya kegagalan yang tiba- tiba. Evaluasi dilakukan mengunakan program PCF3-D yang mengunakan metode elemen hingga dalam analisi. Variasi yang dilakukan adalah nilai PPR, tingkat prategang, perubahan penampang, letak beban, variasi penampang dengan mengunakan beban statik (monotomik) serta beban semi siklik. Beban semi siklik yang diberikan bergantung pada beban ultimate tiap model balok pada saat menerima beban statik. Hasil yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balok prategang sebagian memiliki lendutan ultimate yang lebih besar tetapi momen ultimate dan momen retak lebih kecil disertai dengan retak yang lebih dini. PPR dapat dibandingkan dengan mempertimbangkan besarnya momen nominal penampang atau momen nominal prategang, dimana PPR yang lebih kecil didapatkan momen retak dan momen ultimate yang lebih besar dengan lendutan ultimate dan lendutan retak yang lebih kecil.

Design of partially prestress beam under semi-cyclic loading depend on strength, stiffness and ductility. Ductile structure can be deformed greater then brittle structure before failure. Stiffness depend on section properties of the structure. Partially prestress ratio (PPR) affecting the strenght and ductility of the structure. SNI dan ACI enact that partially prestress beam only can have the low reinforcing, this ensure that there is no suddenly failure. The evaluation is performed by PCF3-D program using finite elemen method for analysis. Variations in this experiment are PPR value, value of prestressing degree, change of cross section, point where structure carry out the load, static and semi cyclic. The character of semi cyclic load depend on ultimate load of each model when static load is performed using displacement control. Results of this experiment shows that partially prestress beam have more ultimate displacement but smaller ultimate moment and cracking moment with initial cracking. PPR can be compared by considering the nominal momen of section or nominal momen of prestress, with smaller PPR we get smaller momen of cracking, ultimate displacement, cracking displacement, but higher of ultimate moment."
2008
S35332
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Harry Sumartono
"

Perilaku balok prategang pratarik yang terbuat dari beton bubuk reaktif dengan kekuatan tekan di atas 120 MPa yang termasuk dalam klasifikasi beton dengan kinerja ultra tinggi diselidiki untuk mempelajari sifat fisik dan mekanik beton dan kinerja balok prategang terhadap uji beban statis. Sifat mekanik material RPC diselidiki berupa nilai kuat tekan beton, kuat tarik beton, nilai modulus elastisitas beton dan kualitas beton yang diuji dengan alat UPV dibandingkan dengan beton kuat tekan tinggi dengan kuat tekan 70 MPa. Perawatan beton saat umur awal menggunakan uap panas suhu tinggi memastikan perkembangan kekuatan tekan beton. Pengujian eksperimental dilakukan terhadap 4 buah balok pratarik yang didesain untuk digunakan sebagai balok jembatan jalan raya yaitu balok #1 (30/50-HSC-NF-S); balok #2 (30/50-RPC-F-S); balok #3 (17/50-RPC-NF-S); balok #4 (17/50-RPC-NF-S). Mekanikal properties beton RPC menunjukan nilai yang lebih unggul dibanding dengan dengan beton HSC. Dari hasil uji statis hanya balok #3 (balok RPC yang tidak menggunakan serat baja dalam adukan) yang menunjukan nilai tahanan lentur dibawah nilai teoritis akibat terjadi kehancuran getas yang terjadi pada balok. Serat baja efektif mempertahankan keutuhan balok sehingga memaksimalkan tahanan lentur, mencegah kehancuran getas yang eksplosif, dan mencegah fragmentasi beton saat beban puncak.


The behavior of prestress pretension beams made of Reactive Powder Concrete (RPC) concrete with compressive strength above 120 MPa included in the Ultra High Performance Concrete (UHPC) classification was investigated to study the mechanical properties of concrete and the performance of prestressed beams against static load tests. The mechanical properties of RPC materials include concrete compressive strength, concrete tensile strength, concrete elastic modulus values ​​and concrete density compared to 70 MPa High Strength Concrete (HSC) concrete. Curing concrete at an early age using high temperature hot steam (steam curing) ensures the development of the compressive strength of concrete. Experimental tests were carried out on 4 pretension beams designed to be used as highway bridge beams, namely beam #1 (30/50-HSC-NF-S); beam #2 (30/50-RPC-F-S); beam #3 (17/50-RPC-NF-S); beam #4 (17/50-RPC-NF-S). The mechanical properties of RPC concrete show superior values ​​compared to HSC concrete. From the results of the static test, only beam #3 (RPC beam which does not use steel fiber in mixing) which shows a value of flexural resistance below the theoretical value due to brittle destruction that occurs in the beam. Steel fiber effectively maintains beam integrity thereby maximizing bending resistance, preventing explosive brittle destruction, and preventing concrete fragmentation during peak loads

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Widhatra
"Perkembangan dunia konstruksi menuntut kebutuhan beton yang sangat besar. Semen sebagai penyusun utama dari beton, jumlahnya dialam terbatas dan suatu saat akan habis. Untuk itu dibutuhkan suatu alternatif baru material penyusun beton sebagai pengganti semen. Beton geopolimer dapat digunakan sebagai suatu alternatif baru sebagai pengganti beton konvensional yang dapat digunakan dalam dunia konstruksi. Beton Geopolimer mengunakan pasta geopolimer sebagai pengganti pasta semen. Salah satu material penyusun pasta tersebut adalah yang merup akan hasil pembakaran batu bara. Karakteristik beton geopolimer yang belum diketahui menjadi salah satu tujuan skripsi. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan ini dilakukan analisa perilaku balok beton geopolimer.
Analisa yang dilakukan adalah memahahi karakteristik dari tiap material. Salah satu karakteristik material adalah kurva hubungan tegangan-regangan . Dari karakteristik tersebut dilakukan analisa numerik. Has il yang didapat berupa kurva hubungan momen-kurvatur dan lendutan. Sehingga dapat diperkirakan perilaku balok sebelum dilakukan pengujian. Diharapkan dengan mengetahui perilaku balok, maka dapat diperoleh balok yang efisien dan aman. Metode analisa numerik yang digunakan adalah permodelan fiber model.

Construction development demands large amounts of concrete. Cement as an ingredient of concrete is limited and someday it will be extinct. That is why alternative materials for cement are needed. Geopolymer Concrete can be one of the promising alternatives to replace common concrete. Geopolymer Concrete is using geopolymer paste as the replacement of cement paste. Fly ash, as one of materials to make geopolymer paste, is a residue of coal-burning. The aim of this research is to find out the unknown characteristics of geopolymer concrete. Based on that, in this final assignment, will be discussed a numerical analysis of geopolymer concrete beam structure.
The analysis tries to understand the characteristics of each material. Stress-strain curve is one of the characteristics. The numerical analysis is based by that characteristic. The output is the moment-curvature curves and the deflections. Furthermore the beam behavior c an be predicted. The numerical analysis method which is used is fiber model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35110
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bid Handoro
"Plastik jenis PET yang banyak digunakan sebagai botol air mineral dapat didaur kembali sebagai agregat kasar bagi pembuatan beton ringan. Dalam penelitian ini, dilakukan uji pembebanan empat titik pada balok beton beragregat PET yang dikategorikan sebagai balok Bernoulli. Untuk mengetahui properti beton ringan, dilakukan uji modulus elastisitas, kuat tekan, kuat tarik dan rangkak.
Hasil uji pembebanan empat titik dipresentasikan dalam hubungan momen - kelengkungan sebagai hasil dari aplikasi tiga pola penambahan pembebanan yang berbeda, yaitu dengan melihat besarnya perbedaan lendutan sebelum dan sesudah penambahan beban, penambahan beban setiap 45 menit dan penambahan beban setiap 24 jam. Pola pembebanan dengan melihat perbedaan lendutan dapat memperlihatkan adanya pengaruh rangkak pada hubungan momen ? kelengkungan. Sesuatu yang tidak muncul pada hubungan momen-kelengkungan hasil 2 pola pembebanan lainnya.

recycled back as coarse aggregate for making lightweight concrete. In this study, four points test loading is conducted on concrete beam using PET aggregate. The concrete beam itself is classified as Bernoulli beam. To find property of lightweight concrete, test for determining modulus of elasticity, compressive strength, tensile strength and creep were performed.
Test results of beam due to four points loading are presented in relationship between moment - curvature as function of load increment. Three load increment patterns are applied on the beam. The first method of loading increment application depends to displacement limit value between 2 successive loadings, in the second method load is applied at every 45 minutes and in the third method load is applied at every 24 hours. Moment - curvature diagram resulting from the first method of loading application is influenced by creep. A phenomenon that can not be shown by the moment-curvature relation resulting from two others method of loading application.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eristra Nungsatria Tresna Ernawan
"Proses peleburan ferronikel di Indonesia menciptakan produk limbah berupa terak nikel yang mencapai 13 juta ton metrik per tahun. Salah satu bentuk penggunaan dan pemanfaatan limbah terak nikel adalah sebagai substitusi agregat halus dalam beton. Beton dengan agregat halus terak nikel tercatat memiliki performa yang cukup menjanjikan berdasarkan uji kekuatan berbagai penelitian. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis perilaku mekanik balok beton bertulang dengan ukuran 15x25x300 cm3 dengan substitusi agregat halus terak nikel 50% menggunakan metode digital image correlation (DIC), serta pemodelan menggunakan elemen Multi-Fibre pada CAST3M. Spesimen beton silinder pendamping balok juga dibuat untuk mengetahui kuat tekan dan tarik dari beton. Balok diuji menggunakan uji lentur four-point loading dengan skema pembebanan semi-siklik. Hasil pengujian menunjukkan kapasitas balok terak nikel mencapai 8 tonf. Hasil pengujian juga memperlihatkan respon load-displacement balok terak nikel terlihat cukup memuaskan. Berdasarkan analisis DIC, evolusi deformasi permukaan balok akibat pembebanan dapat dipelajari untuk mengetahui pola retak yang terjadi pada permukaan balok. Selain itu, dengan pemberian beban secara semi siklik, retakan pada permukaan balok terlihat dalam analisis DIC mengalami fenomena crack opening and closing, di mana retakan kembali menutup setelah pembebanan dilepas. Namun demikian, juga tercatat bukaan retak residual dari analisis DIC. Pemodelan numerik menggunakan hukum konstitutif model kerusakan beton Mazars dan baja Elastoplastis. Terlihat respon load-displacement model dengan skema beban monotonik memberikan hasil yang cukup baik dan serupa dengan hasil eksperimen. Akan tetapi, model tersebut tidak bisa memodelkan lendutan residual balok akibat pembebanan berulang.

The Ferronickel smelting process in Indonesia creates waste products in the form of nickel slag which piled up to 13 million metric tons per year. One effort to utilize the nickel slag is to use it as a concrete fine aggregate. Concrete using nickel slag fine aggregate was reported to have promising strength results in several studies. This thesis aims to analyze the mechanical behavior of three 15x25x300 cm3 reinforced concrete (RC) beams containing nickel slag as a 50% fine aggregate substitute using the digital image correlation (DIC) method, as well as creating an RC beam model using the Timoshenko Multi-Fibre element in CAST3M. Cylindrical concrete specimens were also made to test the concrete compressive and split-tensile strength. The RC Beams were tested using a four-point loading scheme under semi-cyclic loading. Test results show the beams’ capacity had reached up to 8 tonf and their load-displacement responses show promising results. Based on DIC analysis, the evolution of deformation of the beams’ surface due to the loading can be learned to identify the crack patterns of the concrete. Furthermore, due to semi-cyclic loading, cracks on the beams’ surface were experiencing a crack opening and closing phenomenon, where the propagations of cracks ceased or reclosed throughout the unloading process. Although, residual cracks opening were also captured by DIC analysis. For modeling purposes, Mazars concrete model kerusakan and elastoplastic steel model kerusakan were used as the numerical modeling’s constitutive law. The model’s load-displacement response produced a satisfactory result compared to the experimental monotonic loading result. However, the model could not simulate residual displacements of beams due to semi-cyclic loading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.E. Suryatriyastuti
"Industri semen dan beton semakin sering disorot oleh para pecinta lingkungan akhir-akhir ini, sehubungan dengan jumlah emisi karbon dioksida yang dihasilkan pada proses kalsinasi kapur dalam pembuatan semen. Hal ini menjadi sumber utama efek rumah kaca dan global warming yang membahayakan pembanganan berkelanjutan di masa mendatang.
Perkembangan ilmu pengetahuan telah menemukan komposisi Beton Geopolimer, dimana pasta semen dalam beton konvensional digantikan oleh pasta polimer, sebagai satu alternatif dalam memproduksi beton ramah lingkungan. Selain ramah lingkungan, beton geopolimer mampu mencapai kekuatan optimal hanya dalam usia 3 hari. Keunggulan inilah yang semakin menguatkan aplikasi penggunaan beton geopolimer di dalam dunia konstruksi.
Dalam penelitian ini, akan ditelaah lebih lanjut mengenai kemampuan material beton geopolimer dalam aplikasi balok konstruksi struktural. Pengamatan merujuk pada perilaku lendutan balok beton bertulang geopolimer dalam analisa pembebanan statis, baik pada fase elastis maupun plastis.

Recently, cement and concrete industry is often progressively floodlighted by environmental community, referring to amount of carbon dioxide emission at lime calsinasion process in making of cement. This matter becomes prime source of glasshouse effect and global warming that will endanger sustainable development concept.
In growth of science, engineer have found new composition of concrete which named as geopolymer concrete, where pasta cement in conventional concrete replaced by polymer pasta. Geopolymer concrete is one of alternative in producing concrete?s friendly environment. Besides friendly environment, geopolymer concrete can reach optimal strength only in age 3 day. Those excellences strengthen geopolymer concrete in application usage in construction world.
This research will analyze furthermore about the ability of geopolymer concrete material in case structural beam construction. The observation refers to deflection behavior of reinforced beam geopolymer concrete in static loading analysis both in elastic and plastic region.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35304
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
"ABSTRAK
Sambungan antara kolom dan balok merupakan bagian dari struktur bangunan yang sangat rawan terjadi kegagalan karena pada bagian ini terjadi transfer gaya antara keduanya serta bagian yang berperilaku sebagai penghubung disipasi energi antarelemen yang disambung. Konsep sambungan semi-rigid telah dikembangkan sejak dulu, beberapa model analitis sambungan semi-rigid balok kolom telah diteliti untuk memodelkan respons atas getaran pada sambungan balok kolom dengan mempertimbangkan perilaku nonlinear di zona sambungan untuk mengatasi dampak dari deformasi geser dalam analisis struktural. Analisis yang digunakan untuk mengetahui keadaan zona panel pada sambungan balok kolom ini menggunakan analisis fiber model, yakni bentuk pemodelan numerik yang digunakan untuk memprediksi hasil dari eksperimen terhadap struktur. Pada skripsi ini, analisis fiber model dilaksanakan secara numerik dengan menggunakan program komputer Drain-2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic-2 Dimension dengan versi 1.10. Variasi nodal dan elemen, kurva kuat tekan beton, kurva tegangan-regangan baja, serta pullout dan gap diberikan dalam pemodelan untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi kesemi-rigid-an sambungan balok dengan kolom.

ABSTRACT
Connection between the column and the beam is a part of the building structure which is very prone to accure failure because in this section there is a transfer of force between both of them as well as the part that behaves as a liaison of energy dissipation among the connected elements. The semi rigid connection concept has been developed since a long time ago, several analytical models of semi rigid beam column connections have been investigated to model the response of vibrations on beam column joints by considering nonlinear behavior in the connection zone to overcome the impact of shear deformation in structural analysis. The analysis used to determine the state of the panel zone on this beam column connection is a fiber model analysis, which is a numerical assessment used to predict the results of experiments on the structure. In this undergraduate thesis, fiber model analysis is performed numerically using Drain 2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic 2 Dimension computer program with version 1.10. Nodal and elemental variations, concrete compressive curves, steel stress strain curves, and pullouts and gaps are given in modeling to determine the parameters affecting the rigidity of the beam columns joints."
2017
S67739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Nurzaman
"Suatu struktur yang mengalami beban dinamik cenderung gagal pada tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan beban yang sama yang diterapkan secara statik, khususnya bila beban dinamik tersebut dilakukan secara terusmenerus dalam sejumlah siklus. Peristiwa kegagalan struktur akibat dari pembebanan berulang disebut juga dengan fatik.
Dalam skripsi ini akan dibahas prilaku balok akibat uji beban tumbukan berulang dimana balok tersebut sebelumnya telah dilakukan uji tumbukan oleh Ratna Restiana (2007) sehingga terjadi kerusakan berupa retak atau patah. Balok yang retak tersebut lalu diperbaiki dengan teknik injeksi (Conbextra EP) sedangkan yang patah dengan penyambungan beton (Nitobound). Benda uji balok yang digunakan semuanya memiliki mutu K-300 dengan berbagai jenis yaitu beton tanpa serat metal (BTS), beton dengan serat metal 1 % dari volume total (BS), beton prategang tanpa serat metal (BPTS) dan beton prategang dengan serat metal 1 % dari volume total (BPS) dengan jumlah masing-masing sampel sebanyak 3 benda uji.
Keempat jenis balok beton tersebut ditumpu perletakan sendi?rol, yang kemudian diuji terhadap beban tumbukan berulang dengan tinggi jatuh konstan 4 cm hingga benda uji mencapai keruntuhan. Dari parameter frekuensi yang didapat dilakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran prilaku akan kekuatan injeksi terhadap beban tumbukan.
Dari hasil pengujian didapat bahwa perbaikan dengan teknik injeksi dan penyambungan beton memberikan konstribusi baik dan cukup efektif dalam mengembalikan kekuatan beton. Hal ini terlihat dari kerusakan yang ada tidak terjadi pada lokasi perbaikan. Disamping itu dari pengujian keempat benda uji jenis balok tersebut, terlihat bahwa jenis beton pratarik (BPS & BPTS) memiliki jumlah pukulan yang jauh lebih besar daripada jenis beton polos (BS & BTS) dimana diantara keempatnya, balok jenis BPS memiliki jumlah pukulan yang paling besar sedangkan balok jenis BTS memikili jumlah pukulan yang paling kecil.

The structure subjected by impact loading will tend to failure by less stress than the similar loading subjected statically, especially if the load happens by the number of cycle. The phenomenon of structure failure caused by the repetition number of loading is called fatigue.
In this final assignment will be discussed the respond of beams subjected to the repeated impact loading where beams were previously tested by Ratna Restiana (2007) until it damaged. These damages especially cracks were then repaired by using injection technique (Conbextra EP) while fractures were recovered with concrete joining (Nitobound). Those beam quality are K-300 with variously type ; non-fiber metal concrete (BTS), fiber metal concrete which metal volume 1 % to the total volume (BS)), non-fiber metal pretension concrete (BPTS) and fiber metal pretension concrete which metal volume 1 % to the total volume (BPS 1), each sample has 3 beams that were tested.
The four of beams were supported on pin-roll and then tested by repeated impact loading with constantly 4 cm hammer height fall until the samples were failure. Based on frequency parameter the research was held to know the description of injection strength due to repeated impact loading.
The result are injection technique and concrete joining method provide good contribution and also effective in returning the strength of concrete. Those can be seen due to the damage areas were not occurred on the repaired location. And beside that, the test was also describe that pretension concrete (BPS & BPTS) have number of blow much more greater than plain concrete(BS & BTS) where among of those all, BPS has the greatest number of blow while BTS has the smallest one."
2008
S37535
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Hotman
"ABSTRAK
Balok pratekan parsial merupakan balok pratekan yang mengandung baja prategang di antara nol dan seratus persen. Dan dalam kenyataannya balok ini yang sering kita temui dibandingkan balok pratekan penuh Karena itu adalah sangat perlu kita mengenalinya lebih teliti. Salah satu objek yang sering dijadikan sebagai bahan meneliti perilaku beton pratekan parsial adalah hubungan momen dengan kelengkungan.
Dalam penelitian ini dibahas suatu metoda analisa untuk mendapatkan kurva momen-kelengkungan dari suatu penampang balok dengan memasukkan sifat-sifat bahan ke dalam program yang dikembangkan dan dengan memakai distribusi regangan yang non-liner maka momen dan kelengkungan yang terjadi pada suatu keadaan dapat dihitung. Perhitungan didasarkan pada azas kesesuaian regangan.
Dengan program MOMPHI yang dikembangkan dalam penelitian ini, dapat dievaluasi pengaruh dari rasio pratekan parsial PPR (Partial Prestress Ratio) dan pengaruh dari baja tulangan non-prategang tekan terhadap daktilitas suatu balok pratekan. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>