Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauziah Puspasari
"Jepang dikenal sebagai negara maju, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, sisi irasional yaitu praktik ramalan masih banyak ditemukan. Dalam kesusastraan Jepang, banyak sastra yang menceritakan mengenai praktik ramalan, salah satunya adalah manga Umi yori mo Fukaku karya Yoshimura Akemi. Skripsi ini berfokus pada kemampuan ramalan sebagai wacana kekuasaan dalam mempengaruhi perubahan psikologi tokoh utama dalam manga tersebut.
Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori Michel Foucault tentang wacana kekuasaan, menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan psikologis. Sumber data adalah serial manga Umi yori mo Fukaku dan untuk menunjang penelitian juga digunakan pengumpulan data dengan angket.
Analisis dari penelitian ini, disimpulkan bahwa : ramalan digunakan sebagai penenang hati dan petunjuk jika sedang kesulitan. Mereka yang percaya terhadap ramalan terpengaruh oleh wacana yang terdapat dalam ramalan, sehingga wacana yang mengandung konstelasi kekuasaan itu akan terinternalisasi ke dalam diri orang yang percaya dan akan menimbulkan efek berupa perubahan hidup terutama dari faktor psikologis mereka. Tokoh utama dalam manga Umi yori mo Fukaku adalah orang yang percaya kepada ramalan, perubahan psikologis yang terjadi pada dirinya salah satunya dipengaruhi oleh ramalan.

Japan is known as developed country, especially in science and technology. However, irrational aspect such as fortune telling practice is still widely found. Many Japan literatures describe fortune telling practice, for instance Umi yori mo Fukaku comic by Yoshimura Akemi. This thesis is focused on fortune telling ability as power discourse to influence psychological changes of main role in that comic.
This thesis is based on Michel Foucault theory about power discourse, the author used analytical descriptive method with psychological approach. Data sources are Umi yori mo Fukaku comics and questioner.
This thesis concluded that a fortune telling is used as heart peace maker and guidance in trouble. They who believed in fortune telling are influenced by the discourse of fortune telling itself. Therefore the discourse containing such power constellation will be internalized to them and will affect to their psychological factor. The main role in Umi yori mo Fukaku is fortune telling believer, one of her psychological changes is influenced by fortune telling."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13637
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jumani
Jakarta: Pusat Bahasa, 2005
371.14 JUM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadt Jimmy
"Arsitektur merupakan suatu karya yang perlu dikomunikasikan kepada orang lain yang butuh informasi tentangnya. Fotografi merupakan salah satu media penyampai informasi yang efektif dalam mengkomunikasikan obyek arsitektur, seperti melalui pameran foto, artikel di surat kabar, majalah, buku-buku, promosi, dan lain-lain, kepada setiap orang yang melihat karya fotografi arsitekur tersebut. Disamping itu, karya fotografi arsitektur juga dapat merepresentasikan ekspresi dari seorang fotografer baik itu emosi dan perasaannya terhadap obyek arsitektur yang pernah dilihatnya. Dengan kata lain, fotografi memiliki kemampuan untuk merekam suatu momen tertentu secara natural dan menginformasikan suatu obyek arsitektur sesuai dengan realitas sesungguhnya. Informasi yang paling utama dari suatu bangunan atau suatu fenomena alam yang harus disampaikan fotografer kepada masyarakat melalui karya fotografinya adalah pengalaman ruang dari bangunan atau tempat tersebut. Pengalaman ruang ini adalah sesuatu yang kita alami , kita hayati, dan kita rasakan pada saat kita memasuki suatu bangunan atau mengunjungi tempat tertentu. Namun terdapat kebimbangan apakah karya fotografi arsitektur yang bersifat dua dimensional tersebut dapat merepresentasikan pengalaman ruang yang bersifat tiga dimensional.

Architecture is a work that needs to be communicated to those who need the information of it. Photography can be an effective media to communicate architecture objects, for example through photo's exhibition, newspaper article, magazines, books, promotion, etc, to those who enjoy the architectural photography. Besides, architectural photography can represent the expression of the photographer, both emotion and personal feelings that this person has ever seen. In other words, photography has an ability to memorize a specific moment naturally and to inform and architecture object that refers to the reality. The main information of a building or a nature phenomenon that has to be sent by the photographer through his works is the space experience from that building or that place. This space experience is something that we experience of, involve, and feel when we are entering a building or visiting a specific place. But there occurs a doubt whether the two-dimensional architectural photography work can represent the three-dimensional space experience."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Cipta Illahi
"Skripsi ini mengkaji bagaimana manga Sanctuary yang terbit pada tahun 1990 sampai tahun 1995 merepresentasikan politik Jepang. Teori sosiologi sastra yang dirangkum oleh Swingewood digunakan untuk menganalisa bagaimana manga Sanctuary merepresentasikan politik, sedangkan teori sosiologi politik digunakan untuk membatasi bahasan politik yang muncul dalam manga. Hasil analisis menunjukkan bahwa manga Sanctuary menggambarkan antagonisme tokoh utama serta bagaimana antagonisme tersebut berkonflik dalam pemilu yang dapat diidentifikasi sebagai representasi pemilu Majelis Rendah tahun 1993. Hal tersebut sesuai dengan teori Swingewood yang menyatakan bahwa sastra adalah cerminan sebuah zaman, dan manga Sanctuary merupakan cerminan politik Jepang kontemporer.

This research analyzes how the Sanctuary manga published between 1990 and 1995 represents the politics of Japan. The sociology of literature theory summarized by Swingewood is used to analyze how the manga represents politics, while the sociology of politics theory is used to limit the study of politics consisted in the manga. Analytical results show that Sanctuary manga illustrates antagonism of the main characters and how such antagonism displays a conflict with an election that could be identified as a representation of Japan Lower House general election in 1993. This is fitting with Swingewood's theory that claims literature is a reflection of its era, and Sanctuary manga reflects the contemporary politics of Japan.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alivia Ardhanina
"Gender adalah konstruksi sosial dalam masyarakat yang secara tradisional membuat adanya pembeda antara ‘laki-laki’ dan ‘perempuan’ berdasarkan aspek-aspek non-biologis seperti norma, sifat, penampilan maupun peran sosial di masyarakat. Di Jepang, pembagian peran berdasarkan gender masih diterapkan oleh mayoritas masyarakatnya. Laki-laki dituntut untuk bekerja kantoran sebagai pencari nafkah, sedangkan perempuan mengurus rumah tangga dan keluarga. Beberapa karya sastra di Jepang nampak mengkritik mengenai permasalahan peran gender ini. Manga adalah karya sastra berupa komik bergambar yang muncul di Jepang sejak abad ke-12 dan saat ini memiliki cukup banyak peminat. Manga Gokushufudouadalah salah satu contoh karya sastra yang terlihat mengkritik mengenai pembagian peran gender dalam masyarakat Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai pergeseran peran gender yang terdapat dalam manga Gokushufudou menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh dari analisis adalah bahwa kedua tokoh utama dalam manga Gokushufudou yaitu Tatsu dan Miku menggambarkan pergeseran peran gender dan mementingkan kerjasama serta keharmonisan dalam keluarganya yang dapat merepresentasikan kesetaraan gender dalam keluarga.

Gender is a social construction in society that traditionally makes a distinction between 'men' and 'women' based on non-biological aspects such as norms, characteristic, appearance and social roles in society. In Japan, the division of gender roles based on gender is still applied by the majority of society. Men work from the office as the breadwinner, meanwhile women take care of the household and family. Several literary works in Japan have criticized the issue of gender roles. Manga is a literary work in the form of illustrated comics that appeared in Japan since the 12th century and is really popular among people nowadays. Gokushufudou manga is an example of a literary work that criticizes the division of gender roles in Japanese society. This study aims to analyze the changes in gender roles contained in Gokushufudou manga using qualitative methods with literature study. The results obtained from the analysis are that the two main characters in the Gokushufudou manga, Tatsu and Miku, depict changes in gender roles and emphasize cooperation and harmony in their families which can represent gender equality in the family."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Polingala, Mifta Shalsyabilla, author
" Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana identitas queer digambarkan pada tokoh Minato dan Yori serta bagaimana masyarakat Jepang dalam film merespons identitas queer dalam film Kaibutsu (2023) karya Koreeda Hirokazu. Teori yang digunakan penulis adalah queer theory milik Eve Sedgwick tentang konsep closetedness dalam buku Epistemology of the Closet (1990) dengan metode analisis film milik Joseph M. Boggs dan Dennis W. Petrie (2011). Temuan penelitian ini adalah Minato dan Yori menerapkan closetedness dengan menciptakan kebohongan untuk melindungi identitas queer mereka dan masyarakat Jepang dalam film digambarkan sebagai masyarakat yang menindas dan menolak identitas queer Minato dan Yori, yang memperkuat tekanan untuk tetap tertutup mengenai identitas mereka.

This study aims to identify how queer identity is portrayed in the characters of Minato and Yori and how Japanese society in the film responds to queer identity in Koreeda Hirokazu’s Kaibutsu (2023). The theory used by the author is Eve Sedgwick’s queer theory about the concept of closetedness in the book Epistemology of the Closet (1990) with Joseph M. Boggs and Dennis W. Petrie’s film analysis method (2011). The findings of this study are that Minato and Yori apply closetedness by creating lies to protect their queer identities and Japanese society in the film is portrayed as a society that oppresses and rejects Minato and Yori’s queer identities, which reinforces the pressure to remain closeted about their identities.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Rakhmania
"Tesis ini membahas tentang bagaimana representasi perempuan sebagai Objek Moe yang tercermin dalam Manga K-On!. Moe merupakan suatu ungkapan yang mengekspresikan obsesi dan perasaan Otaku yang menggebu-gebu terhadap karakter pujaannya. Tesis ini menganalisis tokoh utama perempuan pada Manga K-On! yang populer di kalangan Otaku. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis menggunakan bantuan Semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama dalam Manga K-On! merepresentasikan perempuan sebagai Objek Moe dengan karakteristik utama sebagai perempuan muda yang lugu dan imut. Selain itu, penelitian menemukan bahwa penggemar tokoh fiksi sebagai Objek Moe dalam Manga dan Anime adalah pria dewasa. Oleh karena itu, Manga K-On! yang bertema Moe masuk dalam kategori Seinen Manga.

The thesis discuss about how representation of women as the object of Moe which portrayed in K-On! Manga. Moe is a phrase to express an obsession and Otaku's passionate feeling toward their favorite character. This thesis analyze heroines in K-On! Manga who are very popular among Otaku. Also, the type of this research is a qualitative research using descriptive analysis with help of Charles Sanders Peirce's Semiotic method. The result shows that heroines in K-On! Manga represent women as the Object of Moe with the main characteristic as an innocent and cute young beauties. Furthermore, this research found that fans of Moe's Object in Manga or Anime are adult men. In consequence, K-On! Manga as Manga with Moe theme is categorized as Seinen Manga.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Hanindya Hidayatulloh
"Penelitian ini menganalisis penggambaran kehidupan di desa dan kota dalam manga Skip and Loafer karya Misaki Takamatsu dengan menggunakan metode analisis naratif dan visual. Fokus utama penelitian adalah dua tokoh, Mitsumi dan Nao, yang masing-masing merepresentasikan perspektif individu desa dan kota berdasarkan latar belakang mereka. Analisis menunjukkan bahwa pengalaman dan identitas individu memengaruhi persepsi terhadap desa dan kota. Mitsumi menghadapi kesulitan beradaptasi di kota yang serba cepat, sementara Nao menemukan kebebasan berekspresi di kota besar yang lebih inklusif. Studi ini mengungkapkan bahwa desa dan kota tidak hanya berbeda secara geografis, tetapi juga memengaruhi dimensi sosial, emosional, dan identitas individu. Hasil penelitian menekankan pentingnya konteks individu dalam memahami dinamika kehidupan di desa dan kota.

This study analyzes the depiction of rural and urban life in the manga Skip and Loafer by Misaki Takamatsu using narrative and visual analysis methods. The main focus of this research is on two characters, Mitsumi and Nao, who represent individual perspectives of rural and urban areas based on their backgrounds. The analysis reveals that individual experiences and identities influence perceptions of rural and urban life. Mitsumi faces challenges adapting to the fast-paced city life, while Nao finds freedom of expression in the more inclusive urban environment. This study highlights that rural and urban areas differ not only geographically but also in their social, emotional, and identity dimensions. The findings emphasize the importance of individual context in understanding the dynamics of rural and urban life."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatia Nurizky
"Manga sebagai salah satu bagian dari kebudayaan populer Jepang memiliki satu genre yang unik yaitu Boys Love (BL). Genre ini berfokus kepada romansa yang terjadi di antara dua orang laki-laki homoseksual. Penelitian ini menggunakan teori wacana dan menggunakan metode semiotika untuk mengkaji tanda-tanda yang terdapat di dalam manga Boys Love. Tanda-tanda tersebut melingkupi apa yang menggambarkan anti-heteronormativitas dan anti-hegemoni maskulinitas dalam masyarakat Jepang. Melalui kajian tanda dalam manga tersebut, diharapkan perlawanan-perlawanan terhadap wacana heteronormativitas dan hegemoni maskulinitas dapat dilihat dan diteliti secara mendalam.

Manga as one aspect of Japanese Popular Culture has one unique genre called Boys Love (BL). This genre focuses on romance between homosexual men. This research uses discourse theory and semiotic method to decipher the signs contained in Boys Love manga. Those signs includes the depictions of anti-heteronormativity and anti-hegemonic masculinity in Japanese society. Through the sign deciphering, it is expected that the oppositions against heteronormativity and hegemonic masculinity can be seen and researched thoroughly."
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T45073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Aulia Ananda
"Posisi Terbalik Daoli (倒立) adalah sebuah cerpen karya Mo Yan. Cerpen ini bercerita tentang acara reuni yang dihadiri oleh tujuh orang teman SMA. Mereka mengadakan reuni setelah 20 tahun tidak bertemu. Reuni diadakan oleh Sun Dasheng di sebuah restoran Barat. Dari cerpen dapat terlihat perbandingan kondisi beberapa tokoh saat masa SMA dengan masa kini. Dari beberapa penelitian terdahulu, dinyatakan bahwa cerpen ini mengungkapkan distorsi sifat manusia yang dapat dilihat dari sikap para tokoh saat reuni berlangsung. Setelah membaca berulang cerpen maka saya mendapati bahwa perbandingan perbedaan para tokoh saat SMA dengan saat reuni dan latar waktu cerpen merupakan unsur penting yang belum dikaji oleh penelitian terdahulu. Penelitian ini utamanya membedah cerpen secara intrinsik. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah judul Daoli (倒立) memiliki makna posisi terbalik. Posisi terbalik tersebut dapat dilihat dari kedudukan yang dimiliki Sun Dasheng dan tokoh lainnya saat reuni berlangsung. Kondisi sosial yang melatarbelakangi cerpen ini adalah perubahan yang dialami Cina dari masa Revolusi Kebudayaan ke Reformasi dan Keterbukaan. Revolusi Kebudayaan dan Reformasi & Keterbukaan memunculkan dua keadaan untuk Cina, yaitu keadaan baik dan kurang baik.

Reverse Position Daoli (倒立) is a short story by Mo Yan. This short story is about a reunion event seven high school friends attended. They held a reunion after 20 years of not seeing each other. Sun Dasheng held the reunion at a Western restaurant. From the short story, one can see a comparison of the conditions of some of the characters in high school with the present. Several previous studies stated that this short story reveals a distortion of human nature, which can be seen from the characters' attitudes during the reunion. After reading the short story repeatedly, I found that comparing the differences between the characters in high school with the reunion and the time setting of the short story is an important element that has not been studied by previous research. This research primarily dissects short stories intrinsically. The conclusion obtained from this study is that the title Daoli (倒立) has the meaning of a reversed position. This reversed position can be seen from the positions Sun Dasheng and other figures held during the reunion. The social condition behind this short story is China's change in social situations from the Cultural Revolution to Economic Reform. The Cultural Revolution and Economic Reform created two conditions for China: the good and the bad."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>