Ditemukan 149812 dokumen yang sesuai dengan query
Desyra Sukma Dewanthi
"Saat ini tindakan pemalsuan semakin marak di Indonesia. Selain faktor kesejahteraan, ada beberapa faktor sosial dan personal yang turut mempengaruhi sikap konsumen terhadap barang fashion tiruan. Faktor sosial dan personal tersebut adalah normative susceptibility, value consciousness, collectivism, dan novelty seeking. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sosial dan personal yang dominan mempengaruhi sikap konsumen di Indonesia terhadap barang fashion tiruan yang kemudian juga mempengaruhi keinginan mereka untuk membeli barang tersebut. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk membandingkan sikap buyer maupun non-buyer terhadap barang fashion tiruan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey melalui penyebaran kuesioner kepada 126 orang responden di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan teknik descriptive statistic analysis, factor analysis, independent sample t-test dan regression analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya faktor normative susceptibility dan collectivism yang memiliki pengaruh positif terhadap sikap konsumen pada barang fashion tiruan. Hal tersebut pada akhirnya akan mengarah kepada keinginan konsumen untuk membeli barang fashion tiruan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6016
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Dian Savitrie
"Penelitian ini ingin menjawab bagaimana pola perilaku pembelian konsumen wanita terhadap produk fashion. Antusiasme wanita terhadap produk fashion sangat tinggi dan menimbulkan perilaku tersendiri dalam proses pembeliannya. Penelitian ini terlebih dahulu meneliti karakteristik konsumen produk fashion dan bagaimana proses pengambilan keputusannya. Hasil dari proses tersebut terlihat dari jawaban-jawaban pembeli yang memberikan pemahaman mengenai perilaku belanja (lokasi belanja, pilihan merek, pilihan produk) dan pola belanja produk fashion (waktu pembelian dan frekwensi pembelian) yang dilakukan konsumen. Penelitian ini juga meneliti piihan metode pembayaran dan bagaimana tanggapan konsumen mengenai display, startegi harga, dan salesperson. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap 30 orang responden wanita. Penelitian mengambil tempat di Butik N.y.l.a Pondok Indah Mall dan Kampus FE UI Depok. Metode ini diharapkan mampu memberi jawaban beserta alasan dibaliknya demi mendapatkan analisa lebih dalam. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perilaku pembelian produk fashion mengarah pada pembelian impulsif (impulse buying) yang terjadi secara spontan ketika konsumen sangat menyukai suatu produk. Lokasi belanja yang digemari adalah mall dan ITC. Waktu pembelian tidak menentu dan konsumen lebih suka membeli dalam jumlah kecil tapi frekwensinya sering. Metode pembayaran yang disukai adalah non-tunai (kartu kredit dan debit). Konsumen menganggap windows display lebih efektif ketimbang interior display, mereka juga lebih menyukai sale (diskon) dan menganggap keberadaan salesperson tidak mempengaruhi pembelian secara signifikan. Peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya dapat mengkaitkan faktor-faktor lain yang dapat memperkaya pemahaman kita mengenai konsumen produk fashion. Masih banyak fenomena lain yang terjadi dalam proses pembelian produk fashion yang menarik untuk diteliti seperti motivasi belanja produk fashion apakah fungsional atau emosional, perilaku pada segmen konsumen lain atau perilaku belanja online. Keterbatasan dalam penelitian ini juga membuat penelitian ini belum bisa digeneralisasikan dan diimplikasikan hasilnya pada produk fashion secara umum."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6027
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ferdian C.S.
"Semakin kompetitifnya dunia bisnis, menuntut pebisnis untuk lebih jeli dalam menangkap peluang dalam mengoptimalkan keuntungan. Pemberlakuan diskon menjadi salah satu strategi yang kerap digunakan pebisnis dalam upaya menarik konsumen. Pemberlakukan diskon perlu dipertimbangkan secara matang, karena di satu sisi dapat membentuk sikap dan pandangan positif terhadap produk, dan bukan tidak mungkin justru membentuk sikap dan pandangan sebaliknya. Dalam penelitian ini, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa diskon cenderung ditanggapi positif, berupa evaluasi yang semakin baik terhadap produk melalui atribut aesthetic value (nilai estetika), usefulness (kegunaan) dan quality (kualitas), serta meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli, jika konsumen memiliki ketertarikan sebelumnya terhadap produk. Adapun bagi konsumen yang sebelumnya tidak memiliki ketertarikan pada produk akan cenderung beranggapan bahwa alasan di balik pemberlakuan diskon sebagai sesuatu yang negatif, seperti terdapat masalah pada produk tersebut, sehingga pemberlakuan diskon akan menjadi tidak efektif. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah interview dan survey dengan mengambil sampel sebanyak 160 responden yang diberi perlakuan berbeda berdasarkan lima tingkat diskon. Penulis menggunakan dua tipe penelitian dengan dua objek penelitian yang berbeda yaitu tas laptop sebagai objek penelitian pertama dan bedak padat pada penelitian kedua. Secara umum, penelitian ini menerima teori Amir dan Dawson (2007) serta Peter dan Olson (2005)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhamad Akbar Fadillah
"Peneleitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sikap konsumen terhadap fashion influencer serta pengaruhnya kepada brand attitude dan purchase intention. Penelitian ini menggunakan desain penelitian konklusif deskriptif dengan pengambilan data secara cross-sectional dengan kuesioner online melalui Google Form. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengguna TikTok aktif yang berada di rentang usia 18-34 tahun yang mengikuti beberapa fashion influencer di Indonesia serta mengikutinya tidak kurang dari enam bulan. Jumlah responden pada penelitian inii adalah 250 responden. Peneletian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan aplikasi SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan dampak strategi fashion influencer di TikTok serta faktor yang mempengaruhinya terhadap niat beli dan brand attitude konsumen.
This research aims to determine the factors that influence consumer attitudes towards fashion influencers and their influence on brand attitudes and purchase intentions. This study uses a descriptive conclusive research design with cross-sectional data collection using online questionnaires via Google Form. The sample used in this research is active TikTok users in the age range of 18-34 years who follow several fashion influencers in Indonesia and follow them for no less than six months. The number of respondents in this study were 250 respondents. This research uses the Structural Equation Modeling (SEM) method with the SmartPLS 3.0 application. The results of this study show the impact of the fashion influencer strategy on TikTok and the factors that influence it on purchase intention and consumer attitudes towards the brand."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rhey Tyas Ferry
"Studi ini membahas fenomena konsumsi pria dalam membeli produk perawatan kulit wajah, yang mana secara tradisional lebih dekat dan berkembang dalam segmentasi pasar wanita. Tujuan utama nya adalah untuk menemukan variabel yang paling berpengaruh dari tiga dimensi yang diteliti, yaitu faktor personal (kongruitas citra diri, efek penuaan, tampilan fisik yang menarik, kepedulian terhadap kesehatan), sosial budaya (keyakinan sosial, gaya hidup), dan pemasaran (iklan media sosial, dukungan selebriti, situasi pembelian secara daring, nilai harga) terhadap perilaku konsumsi konsumen pria pada produk perawatan kulit wajah. Studi ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei kuesioner yang disebar kepada responden pria berdomisili di wilayah perkotaan dan didapatkan sebanyak 384 responden. Analisis struktural SEM (Structural Equation Modelling) dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa efek penuaan memiliki pengaruh paling kuat, dan sebaliknya, dukungan selebriti memiliki pengaruh paling lemah terhadap sikap konsumen pria pada produk perawatan kulit wajah. Meskipun terdapat anggapan bahwa industri kecantikan umumnya berasosiasi pada pasar wanita, studi penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan alat dan variabel yang tepat, segmentasi pasar yang niche ini ternyata membawa peluang besar untuk kemajuan industri kecantikan di Indonesia.
This study aims to examine the phenomenon of male consumers buying skincare as a product category which traditionally evolve in women market segmentation. The main purpose was to find the most influential variables from three dimensions, namely personal (i.e. self-image congruity, ageing effect, physical attractiveness, healthcare), socio-cultural (i.e. social beliefs, lifestyle), and marketing (i.e. social media advertising, celebrity endorsement, online purchase situation, price value) dimensions on their consumption behavior towards skincare products. It is a descriptive survey research using questionnaires distributed to men living in urban areas and 384 male consumers were collected. SEM (Structural Equation Modeling) was used to test the hypotheses. Results showed that ageing effect has the strongest impact, and on the contrary, celebrity endorsement has the weakest impact on urban male consumer attitude towards skincare products. Despite the common beliefs that the cosmetic industry is associated with women, this paper has proven that by using the right tools and variables, this niche market segmentation brings up huge potential for the beauty industry in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ayu Puspitasari Partodipuro
"Dilatar belakangi oleh perkembangan teknologi informasi, toko online mengalami peningkatan peran dalam lingkungan pemasaran moderen. Skripsi ini membahas sikap konsumen terhadap pembelian pakaian melalui toko pakaian online. Dalam literatur akademis, konsumen memiliki preferensi yang berbeda dalam berbelanja online untuk tipe produk yang berbeda, oleh karena itu toko online pada penelitian ini dibatasi pada toko pakaian online. Hasil penelitian menunjukan fakor yang paling mempengaruhi pembentukan sikap konsumen terhadap pembelian pakaian melalui toko pakaian online adalah faktor orientasi kenyamanan, yaitu nilai yang diberikan atas pencarian aktif sebuah produk sehingga menimbulkan kenyamanan pribadi dan penghematan waktu dalam aktivitas tertentu. Sikap konsumen terhadap pembelian pakaian melalui toko pakaian online pada akhirnya mempengaruhi niat pembelian pakaian di toko paaian online baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
Supported by the growth of information technology, online stores have increased their importance in the modern marketing environ ment. The focus of this research is to investigate consumers? attitude towards the purchase of clothing line via online stores. The object of this research is being limited for only clothing online stores, this is due to an academic literature that each consumer has different preferen ces on purchasing different product via online store. This research shows convenience orientation the most important factor to create consumers? attitude towards the purchase of clothing line via online stores. Moreover consumers? attitude towards the purchase of clothing line via online stores will influence consumers? intention to make a purchase on clothing online stores."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6648
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Andriati Suryadewi Soejanto
"Perkembangan industri luxury fashion menunjukan peningkatan ditandai dengan banyaknya gerai luxury fashion yang masuk dan berkembang di pasar Indonesia. Masyarakat Indonesia dikenal dengan gaya konsumerisme khususnya pada kelas menengah sebagai penggerak ekonomi. Hal tersebut menjadikan Indonesia target bagi merek-merek luxury fashion untuk mengembangkan pasar Indonesia. Untuk meningkatkan penjualan, pelaku bisnis luxury fashion harus mengetahui faktor-faktor pendorong pembelian sehingga dapat membuat strategi untuk meningkatkan penjualan. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor yang mendorong sikap terhadap barang luxury fashion pada kelas menengah yaitu: brand consciousness, materialism, social comparison, fashion innovativeness, fashon involvement, dan need for uniqueness. Hasilnya adalah brand consciousness, materialism, fashion involvement dan need for uniqueness terbukti signifikan sebagai faktor yang dapat mendorong sikap kelas menengah terhadap barang luxury fashion sedangkan social comparison dan fashion innovativeness tidak mempengaruhi terhadap sikap terhadap barang luxury fashion.
The development of luxury fashion industry showed an increase in the number of luxury fashion brands that expand in Indonesian market. Indonesian people are famous of their consumerism behaviors especially in the middle class as an economic driver. It makes Indonesia as a target for luxury fashion brands to develop their brand in the Indonesian market. To increase sales, business people in luxury fashion should know the factors driving the purchase so they can make strategies to increase their sales. Therefore, this study was conducted in order to determine the factors that encourage attitude towards luxury fashion goods in the middle class. Factors to be tested are brand consciousness, materialism, social comparison, fashion innovativeness, fashon involvement, and need for uniqueness. The result is brand consciousness, materialism, fashion involvement and need for uniqueness proved as significant factors that can encourage attitudes towards luxury fashion goods in the middle class while social comparison and fashion innovativeness does not affect the attitude towards luxury fashion good. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Devina Aulia Mahaputra
"Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi banyak menciptakan gaya hidup masyarakat yang baru. Penggunaan internet pada segala aktivitas telah menjadi fenomena yang lumrah bagi masyarakat Indonesia. Terdapat beberapa alasan yang dijadikan dasar oleh sebagian besar masyarakat indonesia dalam penggunaan internet. Hal ini dijabarkan oleh Survey yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2017 yang mengkaji alasan masyarakat dalam penggunaan internet di bidang ekonomi, diantaranya adalah mencari harga, pekerjaan, mencari informasi produk atau jasa, pembelian online, mencari pekerjaan, media transaksi perbankan dan sebagai media penjualan online.
Penelitian ini membahas mengenai Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Sikap Konsumen Dan Minat Beli Konsumen Terhadap Penawaran E-Voucher Di Indonesia. Model penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Cheah, Phau, Liang, 2015. Dengan metode SEM, didapatkan bahwa perceived value dan price consciousness berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude toward to e-voucher dan attitude towards to e-voucher, normative influence, informative influence dan perceived behavioural control memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intention to buy.
Along with the times and technological advances, there are many new lifestyles of society. The use of the internet has basically become a common phenomenon for the people of Indonesia. There are several reasons that most Indonesians use in internet. This is described by the Survey conducted Association of Indonesian Internet Service Providers, 2017 which examines the reasons use of the Internet in the economic field, namely seeking information, jobs, seeking information, or transactions, online purchasing, job search, media transactions banking and as an online sales medium. A study that discusses the factors that influence consumer attitudes and buy consumer intention on E Voucher offers in Indonesia. This research model is a replication of the research that has been done by Cheah, Phau, Liang, 2015. With SEM method, it is found that the perceived value and price of positive and significant awareness of attitudes towards e vouchers and attitudes toward e vouchers, informative influence and perceived behavioral control have a positive and significant influence on buying intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andini Putri Budiarto
"Komunitas perjalanan online merupakan salah satu fenomena yang memotivasi perubahan besar pada perilaku konsumen dalam sektor perjalanan. Wisatawan lebih memilih untuk mengandalkan rekomendasi dari orang lain dan dengan demikian mengunjungi komunitas ini untuk mencari informasi yang tidak bias. Penelitian ini menganalisis beberapa prekursor dari niat konsumen untuk mengikuti saran yang diperoleh dalam komunitas perjalanan online. Data penelitian menunjukkan peran yang cukup relevan dari sikap terhadap saran dan kepercayaan dalam komunitas online yang menyediakan saran dan manfaat yang dirasakan, sehingga menentukan niat konsumen untuk mengikuti saran yang diperoleh di komunitas ini. Selain itu, kepercayaan dan kegunaan dapat mempengaruhi sikap konsumen, dan kegunaan juga langsung dipengaruhi oleh kepercayaan anggota komunitas yang memberikan saran. Dan kerentanan konsumen terhadap pengaruh antarpribadi yang merupakan moderator efek dari niat untuk mengikuti saran yang diperoleh dalam komunitas TripAdvisor.com® juga berpengaruh cukup relevan pada hasil penelitian ini.
Online travel community is one big phenomenon that motivating great changes in consumer behavior in the travel sector. Travelers prefer to rely on recommendations from others and thus visit these communities to look for unbiased information. This study analyzes some of the precursors of the consumer intention to follow the advice obtained in an online travel community. Research data shows quite relevant role of attitude toward the advice and trust in online communities that provide advice and perceived usefulness, thus determining the consumer's intention to follow the advice obtained in the community. In addition, trust and usefulness can influence consumer attitudes, and usefulness is also directly affected by trust members of the community who gives advice. And consumer susceptibility to interpersonal influence that a moderator effect of intention to follow the advice obtained in the community TripAdvisor.com® also have a quite relevant effect on the results of this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55755
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Choerunnisa Adzwafar Muwardi
"Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat faktor internal dan eksternal yang mempengangaruhi perilaku konsumen produk fashion. Peneliti mengukur pengaruh Social Influence dan vanity terhadap passionate desire seseorang terhadap fashion. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat peran kecenderungan eksibisionisme sebagai variabel mediator dan social comparison sebagai moderator dari passionate desire seseorang terhadap self expression word of mouth. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan metode online survey. Partisipan penelitian merupakan wanita berusia 18-35 tahun. Hasil dari penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh antara social influence dan vanity, terhadap passionate desire. Passionate desire juga ditemukan memiliki hubungan
terhadap self expression word of mouth yang di mediasi oleh exhibitionism tendency. Sementara social comparison tidak memiliki peran sebagai moderator antara passionate desire terhadap self expression word of mouth.
This study aims to examined internal and external factors that influence consumer behavior in fashion products. The researcher measured the impact of Social Influence and vanity to passionate desire for Fashion and the mediating role of Exhibitionist tendency and Social Comparison as a moderator to Self Expression word of mouth. The study was conducted with quantitative approach and used online survey methodology to collect data. Participants were 200 women aged 18-35.This research found that there is a significant impact from social influence and vanity to passionate desire. There's a significant role of exhibitionism as a mediator of passionate desire and self expression word of mouth. There's no significant role of social comparison as a moderator of passionate desire and self expression word of mouth."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library