Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142540 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudi Ugahari
"Petir merupakan suatu fenomena tegangan dan arus tinggi yang terjadi dalam waktu yang amat singkat (impuls). Petir bermula dari ionisasi hingga loncatan muatan dari awan ke tanah atau sebaliknya. Sifat petir yang selalu melepaskan muatan awan ke benda yang terdekat dengan awan yang menyebabkan benda dengan ketinggian yang cukup besar akan memiliki peluang yang besar untuk tersambar. Peristiwa pelepasan muatan tersebut dinamakan sambaran petir.
Dampak dari fenomena yang terjadi dalam hitungan mikrosekon ini dapat berupa kebakaran, kerusakan isolasi, bahkan kematian, sedangkan dampak tidak langsungnya dapat berupa kerusakan pada piranti elektronik instrumentasi, komunikasi dan kontrol. Maka dari itu dibutuhkan desain metode proteksi petir yang handal dan se-efisien mungkin. Metode collection volume merupakan salah satu metode untuk memprediksi lokasi sambaran petir pada suatu tempat atau gedung yang dinilai handal saat ini.
Kota depok merupakan salah satu kota dengan jumlah sambaran petir pertahunnya cukup besar. Sehingga pada Skripsi ini akan menggunakan gedung bertingkat di fakultas teknik, Universitas Indonesia sebagai tempat penelitian dalam memprediksi distribusi penangkapan sambaran petir agar dapat mendesain dan mengimplementasikan kelak sistem proteksi petir yang lebih optimum.

Lightning is a high current and high voltage phenomenon that occurs in a very short time (impulse). Lightning is initialized by ionization up to the charge spark from cloud to ground or vice versa. Lightning properties are always release clouds charge to the closest mast. This has the highest probability to be stricken. This phenomenon is called lightning strike.
The impacts of this phenomenon that occurs in microseconds varies either in form of fire, isolation damage, or even dead. Meanwhile the indirect impacts can be in form of electronic, communication, and control instrument damage. Hence the importance of having a reliable and efficient lightning protection design method is obvious. Collection volume method is one of the most reliable methods to predict lightning strike locations.
As lightning strikes activity in Depok is one of the highest in the world, this mini thesis uses buildings in Faculty of Engineering University of Indonesia to capture the characteristic of lightning strike location to facilitate optimum lightning protection system design and application.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40584
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rayhan Adhari Nugroho
"Petir merupakan fenomena alam yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari. Sambaran petir pada suatu bangunan memiliki dampak yang merusak baik bagi mahluk hidup, bangunan, maupun peralatan listrik. Sistem proteksi petir pada suatu bangunan diperlukan untuk mengurangi resiko kerusakan akibat sambaran petir. Sitem proteksi petir terbagi menjadi dua jenis yaitu sistem proteksi petir eksternal dan internal. Sistem proteksi internal berfungsi untuk melindungi peralatan listrik yang berada di dalam gedung. Berdasarkan perhitungan menggunakan beberapa standar proteksi petir yaitu IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780, dan PUIL 2011, Gedung i-CELL membutuhkan sistem proteksi petir dengan tingkat proteksi petir I. Sistem proteksi petir tingkat I memiliki arus petir puncak sebesar 200 kA. Arus petir puncak tersebut dapat mengalir pada panel distribusi dengan nilai arus yang bervariasi mulai dari 0,132 kA hingga 33,3 kA. Oleh karena itu dibutuhkan koordinasi surge protection device berupa circuit breaker dan arrester pada panel distribusi. Selain itu, terdapat medan elektromagnetik akibat induksi pada tulangan struktur ataupun akibat sambaran petir tidak langsung. ZPP1 pada Gedung i-CELL dapat mereduksi 20% medan elektromagnetik dari ZP 0. Ikatan penyama potensial dibutuhkan pada peralatan yang dapat menyimpan muatan akibat induksi medan elektromagnetik untuk menghindari sparks antar peralatan. Peralatan pada Gedung i-CELL yang tidak dapat dipasang IPP harus diberi jarak sebesar 6.32 meter dari konduktor penyalur. Pembagian zona proteksi petir (ZPP) pada Gedung i-CELL terbagi menjadi ZPP 1 dan ZPP 2.

Lightning is a natural phenomena that occur frequently in our daily life. Lightning strike on a building can cause several damage to living creatures, structures, and electronic equipments. Lightning protection system is needed to reduce the damage risk from the lightning strike. There are two kind of lighting protection system, external protection system and internal protection system. The purpose of lightning internal system is to protect electronic equipments inside the building. Based on several standards such as IEC 62305, SNI 03-7015-2004, and NFPA 780, and PUIL 2011, i-CELL building need a level I lightning protection system. Peak current at level I lightning protection system can reach up to 200 kA. These current can flow through the distribution panel with various current level from 0.132 kA to 33.3 kA. Therefore, coordination of surge protection device such as circuit breaker and arrester are needed in the distribution panel. There are also an electromagnetic fields cause by induction from the structure and indirect lightning strike. The LPZ 1 in i-CELL building can reduce up to 20% of the electromagnetic field. Equipments that can have electric charge from electromagnetic induction must be connected to an equipotential bonding to prevent sparks. For equipments that can’t be connected to an equipotential bonding must have 6.32 meter of safety distance from down-condcutor. Lightning protection zone in i-CELL building are divided into LPZ 1 dan LPZ 2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudita Bintang Al Hakam
"

Petir merupakan fenomena alami dimana terjadi pelepasan muatan di dalam awan, antara awan dengan awan, atau antara awan dengan bumi. Petir terjadi secara acak dan memiliki energi yang besar. Energi yang besar tersebut dapat membahayakan objek di sekitarnya baik karena sambaran langsung maupun tidak langsung. Dengan begitu diperlukan sistem proteksi petir yang dapat mengalirkan arus petir secara aman ke bumi. Gedung Baru Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) Universitas Indonesia merupakan salah satu bangunan tinggi di Universitas Indonesia yang digunakan mahasiswa Universitas Indonesia untuk melakukan kegiatan non-akademis. Karena struktur bangunan yang tinggi dan sering digunakan mahasiswa maka efek sambaran petir pada bangunan akan membahayakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem proteksi petir pada bangunan dengan standar yang ada. Standar yang digunakan adalah SNI 03-7015-2004, IEC 62305, dan NFPA 780. Diperoleh hasil bahwa Gedung Baru Pusgiwa membutuhkan sistem proteksi petir tingkat 1. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem proteksi petir eksternal pada objek masih memiliki ketidaksesuaian dengan standar. Susunan terminal udara belum dapat melindungi seluruh bagian gedung terutama pada bagian tengah menara, tangki air, dan turbin angin. Perlu dilakukan penyusunan ulang agar seluruh bagian bangunan dapat terproteksi. Pada konduktor penyalur di auditorium, terdapat bagian yang hanya memiliki satu ujung. Selain itu, kotak inspeksi pembumian seharusnya tidak tertutup tanah agar dapat dilakukan inspeksi berkala.


Lightning is a natural phenomenon where there is a release of charge within a cloud, between clouds and clouds, or between clouds and the earth. Lightning occurs randomly and has great energy. This large energy can endanger surrounding objects both due to direct and indirect strikes. That way a lightning protection system is needed that can flow lightning currents safely to earth. The New Student Activity Center Building (Pusgiwa) of the University of Indonesia is one of the tall buildings at the University of Indonesia which is used by students of the University of Indonesia to carry out non-academic activities. Because the building structure is high and is often used by students, the effects of lightning strikes on the building will be dangerous. This research was conducted to determine the suitability of the lightning protection system in the building with existing standards. The standards used are SNI 03-7015-2004, IEC 62305, and NFPA 780. The results obtained show that the Pusgiwa requires the 1st level lightning protection system. The evaluation results show that the external lightning protection system on the object still has discrepancies with the standard. The arrangement of air terminals has not been able to protect all parts of the building, especially in the middle of the tower, water tank, and wind turbine. It is necessary to rearrange so that all parts of the building can be protected. At the auditorium, the down conductor only has one end. In addition, the earthing inspection pit should not covered with soil to allow for periodic inspection.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Wisnu Andhika Pranidhia
"

Pada perkembangan yang sangat pesat di Indonesia, kebutuhan manusia menjadi semakin meningkat, lahan yang ada di Indonesia pun akan sedikit demi sedikit terpakai untuk membangun bangunan-bangunan dalam upaya memenuhi kebutuhan manusia. Dengan semakin sedikitnya ketersediaan lahan, bangunan yang dibuat pun akan semakin tinggi untuk menyetarakan kebutuhan manusia. Namun, Indonesia termasuk negara yang kepadatan sambaran petirnya sangatlah tinggi sehingga dapat mengganggu aktivitas-aktivitas manusia. Hal ini membuat bangunan-bangunan yang semakin tinggi akan menjadi sasaran sambaran petir. Gedung Sarana Olahraga (SOR) UI yang terletak di Universitas Indonesia, Depok merupakan tempat yang sering dipakai oleh para mahasiswa dan mahasiswi untuk melakukan berbagai aktivitas olahraga. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah sistem proteksi petir eksternal yang dipasang sudah sesuai dengan standar yang ada agar proteksi petir berfungsi dengan baik dan keamanan akan tetap terjaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gedung SOR UI telah terpasang sistem proteksi petir eksternal bertipe non-konvensional yaitu menggunakan ESEAT sebagai terminasi udaranya. Namun radius proteksi dari terminasi udara tersebut masih belum memenuhi standar karena belum sepenuhnya dapat melindungi Gedung SOR UI. Sistem konduktor penyalur sudah memenuhi standar yang ada. Sistem terminasi bumi memiliki nilai yang kurang dari 10 Ω namun kondisi kotak inspeksi pembumian yang digunakan masih belum memenuhi standar yang ada karena terkubur sehingga mempersulit akses untuk melakukan pemeliharaan. Selain evaluasi sistem proteksi petir yang ada, penulis juga melakukan evaluasi sistem proteksi petir secara konvensional yaitu dengan membuat desain yang sesuai dengan standar yang ada apabila sistem proteksi petir yang digunakan menggunakan tipe konvensional.


Rapid developments are currently happening in Indonesia. Because of it, human needs are increasing, land in Indonesia will gradually be used to build buildings to meet the needs. With the availability of land becoming less and less, the buildings that are made will be even higher to equalize human needs. However, Indonesia is a country with a very high density of lightning strikes that can disrupt human activities. This makes taller buildings the target of lightning strikes. The UI Sports Facility Building (SOR) located at the University of Indonesia, Depok is a place often used by college students to carry out various sports activities. Therefore, an evaluation is carried out to find out whether the installed external lightning protection system is in accordance with existing standards so that lightning protection functions properly and securely. The results showed that the SOR UI Building had a non-conventional type of external lightning protection system installed, namely using ESEAT as the air termination. However, the protection radius from the air termination is still not up to standard because it has not fully protected the SOR UI building. The down-conductor system has met the existing standards. The earth termination system has a value of less than 10 Ω but the condition of the earthing inspection pit used still does not meet the existing standards because it is buried, making access difficult for maintenance. In addition to evaluating existing lightning protection systems, the author also evaluates conventional lightning protection systems, namely by making a design that is in accordance with existing standards if the lightning protection system used uses a conventional type.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Nur Ramadhan
"

Petir merupakan fenomena alam yang sambarannya dapat terjadi sewaktu-waktu dan tidak dapat dicegah kedatangannya. Sambaran petir memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi manusia dan bangunan tinggi. Terlebih lokasi geografi dari Indonesia menjadikan negara memiliki tingkat curah hujan dan sambaran petir yang tinggi. Oleh karena diperlukan instalasi sistem proteksi petir eksternal yang sesuai standar untuk menjamin kehandalan dari sistem proteksi petir eksternal dalam melindungi manusia dan bangunan dari bahaya sambaran petir. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem proteksi petir eksternal yang telah terpasang pada kawasan pabrik Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia agar dapat sesuai dengan standar.

Analisis kebutuhan bangunan terhadap proteksi petir eksternal memberikan hasil bahwa lokasi membutuhkan level proteksi kelas I. Kondisi sistem proteksi eksisting menggunakan sistem non konvensional yang diatur pada standar NF C 17-102 dengan jumlah masing-masing 12 ESEAT, 12 konduktor penyalur, dan 12 titik pentanahan. Hasil evaluasi adalah dengan menambah jumlah komponen menjadi 18 ESEAT, 31 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan. Penulis juga memberikan opsi untuk melakukan evaluasi dengan menggunakan standar konvensional (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) dengan mengganti seluruh ESEAT menjadi 473 terminasi udara batang konduktor, 290 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan dengan konduktor horizontal mengelelilingi setiap bangunan.


Lightning is a natural phenomenon whose strikes can occur anytime and cannot be prevented. Lightning strikes have a very dangerous impact on humans and tall buildings. Moreover, the geographical location of Indonesia makes the country have a high level of rainfall and lightning strikes. Therefore, it is necessary to install an external lightning protection system that meets the standards to ensure the reliability of the external lightning protection system in protecting people and buildings from the dangers of lightning strikes. Aim of this final project is to evaluate the external lightning protection system that has been installed in the factory area of Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia so that it complies with the standards.

Analysis of building requirements for external lightning protection shows that the location requires a class I protection level. The condition of the existing protection system uses a non-conventional system regulated by the NF C 17-102 standard with 12 ESEAT each, 12 down conductors, and 12 ground points. The evaluation result is to add the number of components to 18 ESEAT, 31 down conductors, and 25 grounding points. The author also provides an option to evaluate using conventional standards (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) by replacing all ESEAT with 473 air termination conductor rods, 290 down conductors, and 25 grounding points with horizontal conductors surrounding each building.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdi Nindito Rumono
"Sebagai pusat riset dan pendidikan medis, gedung MERC UI memiliki 13 lantai dan terdiri dari 2 menara yaitu menara A dan B tentu berisikan peralatan-peralatan riset yang sangat berharga dan banyak orang-orang di dalamnya yang melakukan aktivitas riset. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dirancang suatu sistem proteksi petir eksternal gedung MERC UI dengan menggunakan teknologi ESEAT.
Perancangan dilakukan dengan memvariasikan tinggi ESEAT dan nilai waktu pelepasan sambaran balik (ΔT) yang akan dihitung daerah proteksinya sesuai standar NF C 17-102.
Hasilnya didapat ESEAT dengan tinggi 5 m dan nilai ΔT 25 μs yang dipasang pada atap ruang lift menara B gedung MERC UI adalah variasi yang terbaik, dengan radius proteksi pada permukaan tanah 67,08 m, variasi ini tidak hanya memiliki daerah perlindungan yang tidak berlebihan dan melindungi gedung MERC UI namun juga tetap ekonomis.

As the medical education and research center, MERC UI building has 13 floor and consist of 2 tower, A and B with high value research equipment include people inside the building. So, in this research will be designed a lightning protection system in MERC UI building using ESEAT technology.
The design did by ESEAT?s high variation and variation of upward leader release time to determine area protection appropriate to NF C 17-102 standard.
The result is ESEAT with 5 m height and 25 μs ΔT which is installed on the roof of B tower MERC UI building is the best variation, with 67,08 m protection radius at ground level , this variation not only has appropriate area protection and protect MERC UI building but also from economical reason.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Dwiputro Ryoko Laksono
"

Perkembangan gedung-gedung di Indonesia semakin hari semakin pesat. Struktur bangunan yang dibuatp memiliki ketinggian yang cukup tinggi. Gedung tersebut menjadi sasaran sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung. Sambaran petir langsung dapat berakibat pada kerusakan gedung hingga menyebabkan kebakaran. Dan akibat dari sambaran tidak langsung akan mengakibatkan tegangan induksi lebih yang dapat merusak peralatan elektronik yang ada di dalam gedung. Sehingga dibutuhkan sistem proteksi petir untuk mengurangi efek dari sambaran petir ini. Salah satunya adalah gedung i-CELL FTUI merupakan gedung laboratorium fakultas teknik yang terletak di Universitas Indonesia, Depok, Jakarta dengan tingkat hari guruh yang cukup tinggi. Kondisi gedung yang menjadi bangunan tertinggi dibandingkan bangunan disekitarnya menjadikan gedung i-CELL FTUI ini sasaran bagi sambaran petir. Terlebih gedung ini juga memiliki beberapa peralatan elektronik penting didalamnya. Sehingga dibutuhkanlah sebuah sistem proteksi petir pada gedung i-CELL FTUI ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai  Nd > Nc sehingga mengharuskan pemasangan sistem proteksi petir. Sitem proteksi petir yang terpasang pada gedung I-CELL FTUI belum sepenuhnya memenuhi standar NF C 17-102. Penggunaan terminasi udara sudah melindungi keseluruhan gedung tetapi untuk konduktor penyalur hanya terdapat satu buah saja sehingga diperlukan penambahan satu jalur konduktor penyalur lagi agar memenuhi standar yang ada. Dan sistem pembumian yang ada sudah memenuhi standar yang ada karena memiliki tahanan pembumian sebesar 8.3325 Ω. Selain itu terdapat pula rekomendasi pemasangan sistem proteksi petir eksternal secara konvensional mengacu pada standar SNI 03-7015-2004, IEC 62305, dan NFPA 780.


The development of buildings in Indonesia is increasing rapidly. The building structures that are made also have a high height. The building is subjected to lightning strikes both directly and indirectly. Direct lightning strikes can result in damage to buildings to cause fires. And the consequences of indirect strikes will result in more induced voltage that can damage electronic equipment in the building. So, a lightning protection system is needed to reduce the effects of this lightning strike. One of the buildings is the I-CELL FTUI building, a laboratory building of the Faculty of Engineering located at the University of Indonesia, Depok, Jakarta with a relatively high level of thunder days. The condition of the building is the highest structure compared to the surrounding buildings making the I-CELL FTUI building a target for lightning strikes. Moreover, this building also has some valuable electronic equipment in it. So, a lightning protection system is needed in the I-CELL FTUI building. The results showed that the value of N> NC requires the installation of a lightning protection system. The lightning protection system installed in the I-CELL FTUI building does not fully meet the NF C 17-102 standard. The use of the air terminal has protected the entire building, but only one conductor is available, so it is necessary to add one more conductor line to meet existing standards. And the current earthing system meets the existing standards because it has an earthing resistance of 8.3325 Ω. In addition, there are also recommendations for installing a conventional external lightning protection system referring to the SNI 03-7015-2004, IEC 62305, and NFPA 780 standards.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rabil Ramadhan
"Petir merupakan fenomena yang hampir selalu terjadi ketika hujan. Petir datang dengan suara yang menggelegar diikuti kilatan cahaya, dimana kilatan cahaya tersebut dapat mengandung arus listrik yang sangat besar yaitu antara 20 ndash; 200 Ka[2]. Dengan arus yang besar tersebut tentu akan membahayakan gedung-gedung tinggi, salah satunya gedung Perpustakaan UI dengan tinggi lebih kurang 40 meter. Untuk menghindari bahaya sambaran petir di Perpustakaan UI telah dipasang sistem proteksi petir SPP non-konvensional yaitu early streamer emission system ESE.
Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi SPP yang sudah terpasang, komponen yang dievaluasi meliputi sistem eksternal dan internal. Caranya yaitu dengan mengaplikasikan rumus-rumus dan ketentuan yang terdapat pada standar SNI 03-7015-2004, PUIL 2011, IEC 62305 dan sebagainya. Hasilnya diperoleh bahwa SPP yang terpasang belum dapat melindungi seluruh permukaan gedung perpustakaan UI dari bahaya sambaran petir, sehingga diperlukan penambahan satu terminal udara baru yang dipasang pada tower A dengan tinggi 4 m dimana akan diperoleh radius proteksi tambahan sebesar 62,864 m.

Lightning is a phenomenon that almost always occurs when it rains. Thunderstorms come with a thunderous sound in the flash of light, where the flash of light can produce a very large electric current that is between 20 200 kA 2 . With large currents that would certainly endanger high rise buildings, this one include the UI Library with a height of approximately 40 meters. To avoid the danger of lightning strikes in the UI Library has been installed a non conventional lightning protection system LPS is the early streamer emission system ESE.
This thesis aims to evaluation the LPS that has been installed, components that are evaluated external and internal systems. The methode is to apply the restrictions and provisions that exist on SNI 03 7015 2004 standard, PUIL 2011, IEC 62305 and so on. The result is obtained that the LPS installed can not protect the entire surface of the UI library building from the danger of lightning strikes, so it is necessary to add a new air terminal thats installed on A tower with a height of 4 m which will be obtained an additional protection radius of 62.864 m.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haikal Muhammad Prabaswara
"Penggunaan minyak dan gas yang cenderung bertambah setiap tahunnya mengharuskan perusahaan-perusahaan penghasil migas untuk terus meningkatkan hasil produksinya untuk dapat dikonsumsi oleh Masyarakat ataupun dijadikan bahan bakar serta bahan dasar bagi perusahaan lain. BUT SIPL yang selaku pelaku usaha dalam pemrosesan minyak dan gas perlu memastikan bahwa kegiatan operasional para pegawai dan alat industrinya dapat bekerja dengan baik. Namun, sambaran petir sebagai fenomena alami dapat menjadi ancaman serius bagi fasilitas pengolahan minyak dan gas bumi seperti milik BUT SIPL yang terletak di pesisir pantai Gresik, Jawa Timur. Hasil evaluasi menunjukan bahwa sistem proteksi petir yang terpasang pada kompleks penyimpanan gas LPG masih menggunakan jenis konvensional. Namun, radius perlindungan terhadap ancaman sambaran petir menggunakan jenis konvensional masih dinilai belum maksimal. Masih terdapat beberapa lokasi tidak terlindung yang dapat mengakibatkan eskalasi lebih buruk jika terjadi. Kondisi ini menjadikan sistem proteksi petir milik mereka belum memenuhi standar yang ada sehingga perlu dilakukan peninjauan ulang menggunakan sistem proteksi petir non-konvensional berjenis ESEAT atau early streamer emission air terminal. Sistem konduktor penyalur serta terminasi buminya telah memenuhi standar yang ada dengan nilai resistansi pembumian kurang dari 10 Ω serta kontinuitas konduktor penyalur yang bernilai kurang dari 0,2 Ω. Kondisi tersebut menandakan bahwa arus petir dapat dialirkan dengan baik menuju tanah. Penulis juga memberikan evaluasi terhadap sistem proteksi petir yang ada dengan mendesain ulang konfigurasi sistem proteksi petir dengan dua buah free standing mast dengan sistem ESEAT.
The increasing use of oil and gas every year requires oil and gas-producing companies to continuously improve their production to meet the needs of society as fuel or as raw materials for other industries. BUT SIPL, as a business entity in oil and gas processing, must ensure that its operational activities and industrial equipment function properly. However, lightning strikes, as a natural phenomenon, pose a serious threat to oil and gas processing facilities such as those owned by BUT SIPL, located on the coast of Gresik, East Java. Evaluation results show that the lightning protection system installed in the LPG storage complex still uses the conventional type. However, the protection radius of the conventional system is considered insufficient. Several unprotected areas remain, which could lead to worse escalation in the event of a strike. This condition indicates that their lightning protection system does not yet comply with existing standards, necessitating a review using a non-conventional lightning protection system, specifically the Early Streamer Emission Air Terminal (ESEAT). The down-conductor and grounding termination system meet the existing standards, with grounding resistance values below 10 Ω and down-conductor continuity below 0.2 Ω. This indicates that lightning currents can be effectively directed to the ground. The author also evaluates the current lightning protection system by redesigning the system configuration with two free-standing masts using the ESEAT system. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Iqbal Febriansyah
"Petir merupakan fenomena yang disebabkan oleh pelepasan muatan listrik. Sambaran petir memiliki dampak yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan, peralatan elektronik serta dapat membahayakan mahluk hidup disekitar tempat terjadinya sambaran. Maka dari itu, diperlukan sistem proteksi untuk melindungi bangunan serta meminimalisir dampak merugikan yang disebabkan oleh sambaran petir. Sebagai bangunan data center, gedung Internetindo Data Centra 3D sangat rentan terhadap dampak merugikan yang disebabkan oleh ambaran petir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan sistem proteksi eksternal serta merancang sistem proteksi petir eksternal yang optimal berdasarkan standar. Perancangan dilakukan dengan metode bola bergulir, dimana digunakan batang terminasi udara setinggi 2 meter, penghantar penyalur tembaga dengan luas penampang 50 mm2, serta dipasang dua buah elektroda pentanahan dengan kedalaman 9.15 dan 9.05 meter untuk setiap batang elektroda.

Lightning is a phenomenon caused by the discharge of electrical charges. Lightning strikes can have significant impacts, causing damage to building structures, electronic equipment, and posing a threat to living beings in the vicinity of the strike. Therefore, a protection system is required to safeguard buildings and minimize the adverse effects caused by lightning strikes. As a data center facility, the Internetindo Data Centra 3D building is particularly vulnerable to the detrimental impacts of lightning strikes. This research aims to determine the external protection system requirements and design an optimal external lightning protection system based on established standards. The design is conducted using the rolling sphere method, using 2 meter high air termination rods, copper conductor with a cross-sectional area of 50 mm². For the down conductors, installed two grounding electrodes with depths of 9.15 and 9.05 meters for each electrode rod.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>