Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115509 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emi Nurlaela
"Tindakan induksi persalinan dapat menimbulkan dampak fisik dan psikologis yang dipersepsikan berbeda oleh setiap klien. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi pengalaman primipara yang dilakukan induksi di rumah sakit Islam Pekajangan Pekalongan Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekplorasi secara mendalam pengalaman primipara melahirkan yang dilakukan induksi persalinan. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan lima partisipan primipara. Ibu yang menjadi partisipan sudah diidentifikasi mempunyai pengalaman melahirkan yang dilakukan induksi, sehat fisik dan mental, dan mampu menceritakan pengalamannya. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam. Metode yang digunakan untuk analisa data yaitu metode Colaizzi`s.
Setelah data dianalisa, peneliti mendapat 4 thema: (1) berbagai persepsi ibu primi tentang induksi persalinan, (2) berbagai respon pertama kali ibu primi saat dilakukan induksi, (3) kebutuhan ibu primi yang melahirkan saat dilakukan induksi, (4) dukungan yang diberikan petugas kesehatan pada ibu yang dilakukan induksi. Kesimpulan penelitian ini bahwa dari lima partisipan didominasi perasaan pasrah, bingung, panik dan tegang serta perlunya pemenuhan kebutuhan spiritual dan kebutuhan pendampingan. Beberapa partisipan dalam penelitian ini merasakan kepuasan terhadap dukungan perawatan yang dilakukan petugas kesehatan diantaranya oleh perawat. Namun beberapa partisipan lainnya dalam penelitian ini menyatakan kurang puas pada dukungan yang diberikan petugas. Kebutuhan spiritual didapat dari suami atau keluarga. Tenaga kesehatan perlu memenuhi kebutuhan spiritual klien. Penjelasan yang lengkap tentang induksi persalinan harus dilakukan untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.

The background of maternal mortality in Indonesia was still high and one of the causes is distocia. The purpose of this research was to explore deeply an experience the women`s induction of labor. A qualitative research used phenomenological approach. The sample in this research consists of five participants with different characteristics. The women who became participants were identified that they had on experience of induction of labor, identified good physic and mental, and capable to explain their experiences. Data collection utilized in-dept interviews. The research becomes an instrument of data collection.
Colaizzi`s methode was used for data analysis, so researcher found fourth themes: (1) many perceptions from primi mothers about birth induction (2) many respons from primi mothers when they got induction for the first time (3) the need of primi mothers who have birth when induction is conducted (4) support from medics for the mothers who have induction. Conclusion of this research, the experience of each participant was dominated with confusing, panic, and nervous. Beside the mothers need fulfillment of spiritual need and assistance. Some of participants in this research feel satisfied for the medical support done by medics, includes the nurse. However, some of participans in this research feel not satisfied for the support that is given by the medics. It is caused by the minimum frequency of meeting with the officer who gives assistance to the participant who is having birth with first inductions. Fulfillment of spiritual need comes frome husband and family of participants. The support from medics who gives assistance have not entirely satisfied the participants need."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmala Dewi
"Inisiasi menyusu dini (IMD) sangat bermanfaat untuk ibu dan bayi. IMD dapat dilakukan pada ibu yang melahirkan spontan, facum, forcep, induksi persalinan maupun seksio saesaria.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu pasca induksi persalinan melakukan inisiasi menyusu dini. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan tehnik pengambilan sampel yaitu concecutive. Jumlah sampel sebanyak 90 ibu post partum induksi persalinan yang melakukan inisiasi menyusu dini.
Hasil Uji Regresi Logistik didapatkan hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan IMD pada pasca induksi persalinan. Faktor paling dominan adalah pekerjaan ibu dengan nilai odd ratio yaitu sebesar 5,846. Hasil penelitian ini menganjurkan petugas kesehatan untuk tetap mendorong pasien melakukan IMD meskipun pada ibu yang dilakukan induksi persalinan.

Early initiation of breastfeeding is beneficial for the mother and baby. Early initiation of breastfeeding can be done by mothers who give birth spontaneously, facum, forceps, induction of labor or caesarea section. This study is done to identity the factors that influence early breastfeeding initiation among delivery women under induction. The study design used was cross sectional with concecutive sampling technique. Total sample are 90 post partum women after induction who has done early breastfeeding initiation.
The results with logistic regression test, there is a significant influence between maternal employment, maternal education, family income to early breastfeeding initiation among women with induction in their labor process. The most dominant factor is the mother's job (odd ratio 5.846). This result recomended to the health worker that they should do the early initiation breastfeeding technique to all patients although mother is under induction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T39323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Rizckya Badruddian
"LATAR BELAKANG: Perimbangan antara hormon progesteron P4 dan estrogen E diketahui memiliki peranan penting dalam mekanisme inisiasi persalinan sebagai pemicu kontraksi dan dapat menentukan waktu terjadinya persalinan. Penurunan rasio P4:E2 pada akhir kehamilan menunjukan kesuksesan untuk terjadinya persalinan normal. Sehingga penelitian ini akan mencoba mempelajari apakah terdapat hubungan antara kadar P4 dan E2 dengan tingkat keberhasilan induksi persalinan.
TUJUAN: Mengetahui hubungan antara kadar progesteron dan estradiol maternal terhadap keberhasilan induksi persalinan.
DESAIN DAN METODE: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang berlangsung pada bulan Mei 2016 hingga April 2017 di Poliklinik dan IGD Kebidanan, RSCM. Pasien hamil aterm yang dilakukan induksi persalinan dan memenuhi kriteria penelitian akan diambil sampel darah untuk pemeriksaan kadar hormon progesteron dan estradiol pada sebelum memulai induksi. Subjek kemudian dinilai keberhasilan induksi persalinannya.
HASIL: Dari 44 subjek yang mengikuti penelitian, 24 subjek berhasil dilakukan induksi persalinan dan 20 subjek gagal. Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar progesteron di atas 60 ng/ml pada kelompok gagal induksi maupun berhasil induksi 66,7 vs 75 , p=0,55 . Kadar estradiol pada pasien yang berhasil dilakukan induksi memiliki rata-rata 16.916,28 2.574,75 pg/mL yang tidak berbeda jauh dengan kadar estradiol pasien yang gagal induksi yaitu 14.832,24 2374,47 pg/mL p=0.65.
KESIMPULAN: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar progesteron dan estradiol maternal terhadap keberhasilan induksi persalinan. Penelitian lebih lanjut di multisenter dan dengan melakukan penyesuaian terhadap faktor-faktor lain perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil penelitian ini.

BACKGROUND: The ratio between progesterone P4 and estrogen E hormones is known to have an important role in the mechanism of initiation of labor as a contraction trigger and can determine the time of birth. Decrease in P4 E2 ratio at the end of pregnancy could predict successful vaginal delivery.
OBJECTIVE: This study was performed to evaluate the association of maternal P4 and E2 levels in patients who underwent labor induction and assess its success rate.
METHOD: This cross sectional study was conducted in outpatient clinic and emergency room, Cipto Mangunkusumo General Hospital, between May 2016 and April 2017. Term pregnancy women who fulfilled the study criteria were recruited and blood sample was taken initially before labor induction was conducted. The outcome of labor induction was then followed up.
RESULTS: 44 women were recruited in this study, 24 subjects had successful labor induction while the other 20 subjects were failed. There was no significant difference of progesterone level above 60 ng ml between failed of induction group and successful induction group 66,7 vs 75 , p 0,55 . Estradiol levels in subjects who successfully performed induction had an average of 16,916.28 2,574.75 pg mL which did not differ significantly from the failed of induction group with estradiol levels of 14,832.24 2374.47 pg mL p 0.65.
CONCLUSION: There is no significant association between maternal progesteron and estradiol level to the success rate of labor induction. A multi center study perfoming adjustment to external factors is needed to confirm current data.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Nurlaela
"ABSTRAK
Tindakan induksi persalinan dapat menimbulkan dampak fisik dan psikologis yang dipersepsikan berbeda oleh setiap klien. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi pengalaman primipara yang dilakukan induksi di rumah sakit Islam Pekajangan Pekalongan Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekplorasi secara mendalam pengalaman primipara melahirkan yang dilakukan induksi persalinan. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan lima partisipan primipara. Ibu yang menjadi partisipan sudah diidentifikasi mempunyai pengalaman melahirkan yang dilakukan induksi, sehat fisik dan mental, dan mampu menceritakan pengalamannya. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam. Metode yang digunakan untuk analisa data yaitu metode Colaizzi’s. Setelah data dianalisa, peneliti mendapat 4 thema: (1) berbagai persepsi ibu primi tentang induksi persalinan, (2) berbagai respon pertama kali ibu primi saat dilakukan induksi, (3) kebutuhan ibu primi yang melahirkan saat dilakukan induksi, (4) dukungan yang diberikan petugas kesehatan pada ibu yang dilakukan induksi.
Kesimpulan penelitian ini bahwa dari lima partisipan didominasi perasaan pasrah, bingung, panik dan tegang serta perlunya pemenuhan kebutuhan spiritual dan kebutuhan pendampingan. Beberapa partisipan dalam penelitian ini merasakan kepuasan terhadap dukungan perawatan yang dilakukan petugas kesehatan diantaranya oleh perawat. Namun beberapa partisipan lainnya dalam penelitian ini menyatakan kurang puas pada dukungan yang diberikan petugas. Kebutuhan spiritual didapat dari suami atau keluarga. Tenaga kesehatan perlu memenuhi kebutuhan spiritual klien. Penjelasan yang lengkap tentang induksi persalinan harus dilakukan untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.

ABSTRACT
The background of maternal mortality in Indonesia was still high and one of the causes is distocia. The purpose of this research was to explore deeply an experience the women’s induction of labor. A qualitative research used phenomenological approach. The sample in this research consists of five participants with different characteristics. The women who became participants were identified that they had on experience of induction of labor, identified good physic and mental, and capable to explain their experiences. Data collection utilized in-dept interviews. The research becomes an instrument of data collection. Colaizzi’s methode was used for data analysis, so researcher found fourth themes: (1) many perceptions from primi mothers about birth induction (2) many respons from primi mothers when they got induction for the first time (3) the need of primi mothers who have birth when induction is conducted (4) support from medics for the mothers who have induction.
Conclusion of this research, the experience of each participant was dominated with confusing, panic, and nervous. Beside the mothers need fulfillment of spiritual need and assistance. Some of participants in this research feel satisfied for the medical support done by medics, includes the nurse. However, some of participans in this research feel not satisfied for the support that is given by the medics. It is caused by the minimum frequency of meeting with the officer who gives assistance to the participant who is having birth with first inductions. Fulfillment of spiritual need comes frome husband and family of participants. The support from medics who gives assistance have not entirely satisfied the participants need."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Idrawati Bahar
"Kehamilan dan persalinan merupakan suatu hal yang umumnya sangat diharapkan oleh wanita yang sudah berkeluarga. Kehamilan terutama persalinan, umumnya dirasakan sebagai pengalaman yang kurang menyenangkan dan tidak terlupakan selama hidup (Wong, 1998). Rasa nyeri pada wanita melahirkan dirasakan berbeda-beda oleh setiap wanita. Wanita primigravida selama persalinan mungkin menderita rasa nyeri yang pernah dialaminya (Donald, 1989). Ketakutan dapat meningkatkan rasa nyeri, seorang wanita yang bebas rasa takut biasanya mengalami kala I, persalinan yang relatif nyaman (Donald, 1989). Untuk itu perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 31 responden (pasien ruang IRNA A lantai II RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta). Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data didapatkan hasil, upaya relaksasi mendapat nilai rata-rata 54, 84, upaya pernafasan mendapat nilai rata-rata 32,2%, upaya tersebut mempengaruhi dalam menanggulangi nyeri persalinan kala I pada ibu primigravida."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4992
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agustine Ramie
"Kontrol diri dan efikasi diri sangat diperlukan bagi ibu untuk meningkatkan kepuasan menjalani proses persalinan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan di RSUD Ratu Zalecha Martapura dan RSUD Banjarbaru Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel 125 ibu bersalin normal, dipilih menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil analisis uji korelasi Chi Square menunjukkan ada hubungan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan (p value 0.002, α: 0.05) dan (p value 0.000, α: 0.05). Hasil analisis regresi logistik berganda didapatkan 4 variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan yaitu kontrol diri, efikasi diri, penghasilan dan paritas.
Variabel paling berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan adalah penghasilan. Petugas Pemberi layanan persalinan perlu memberi dukungan agar ibu bersalin memandang proses persalinan sebagai pengalaman positif dan menyenangkan, sehingga ibu memiliki kepuasan menjalani proses persalinan.

Self-control and self-efficacy are necessary for would-be mothers to enhance their birth labor satisfaction. This research was conducted in Ratu Zalecha public hospital in Martapura and in Banjarbaru public hospital in South Borneo with the aim to identify the relationship between self-control and self efficacy on the one hand, and birth labor satisfaction on the other hand. Cross-sectional approach with correlative analysis was applied for this research, using 125 samples chosen from normal childbirth using consecutive sampling techniques.
The result of Chi-Square correlation test showed that there were some relationships between self-control as well as self-efficacy and birth labor satisfaction (ρ value 0.002,α: 0.05) and (ρ value 0.000, α: 0.05). There were four variables resulted from double logistic analytical regression that play significant roles in birth labor satisfaction, i.e., self-control, selfefficacy, family income, and parity.
The most influencing variable in birth labor satisfaction was family income. Labor carers should provide enough support so that would-be mothers can view the process of childbirth as a positive and pleasant experience; hence, birth labor satisfaction will surely be tremendous.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahmawaty
"ABSTRAK
Latar Belakang: Persalinan merupakan suatu proses fisiologis, namun berkaitan
dengan nyeri dan rasa tidak nyaman. Selain itu induksi persalinan merupakan suatu
intervensi dari luar terhadap proses alami kehamilan sehingga menginisiasi terjadinya
kontraksi uterus dan dilatasi serviks Saat ini belum ada studi yang membandingkan
nyeri persalinan spontan dan nyeri induksi persalinan.
Tujuan: Mengetahui perbedaan nyeri persalinan spontan dan nyeri induksi
persalinan pada kala I dengan his 2-3 kali dalam 10 menit dan lama his 20-40 detik,
kala I dengan his 4 kali dalam 10 menit dan lama his lebih dari 40 detik, kala IV dan
satu hari pasca persalinan.
Metode: Penelitian dengan desain kohort prospektif membandingkan 50 ibu
persalinan spontan dan 50 ibu yang menjalani induksi persalinan sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel didapatkan dari RS Cipto Mangunkusumo dan
RS jejaring lainnya periode Juli 2013- September 2013. Intensitas nyeri dinilai
dengan Visual Analogue Scale. pada persalinan spontan dan induksi persalinan .
Perbandingan data antara dua kelompok dianalisis dengan uji Mann-Whitney
Hasil : Didapatkan skor nyeri ibu dengan persalinan spontan dibandingkan induksi
persalinan pada kala I his 2-3x/10 menit lama his 20-30 detik (5,00 vs 6,00, nilai
tengah semu 38,36 vs 62,64, p <0,001), saat kala I his 4x/10 menit lama his lebih
dari 40 detik (10,00 vs 10,00, nilai tengah semu 45,50 vs 55,50, p= 0,013), kala IV
(1,00 vs 1,00, nilai tengah semu 44,53 vs 56,48, p 0,020). Sedangkan pada skor nyeri
ibu satu hari pasca persalinan didapatkan nilai median yang lebih tinggi pada skor
nyeri pasien dengan persalinan spomtan dan induksi persalinan (1,00 vs 0,00, nilai
tengah semu 46,00 vs 55,00, p=0,072) nilai p > 0,05 menunjukkan tak ada perbedaan
bermakna.
Kesimpulan : Persalinan induksi lebih nyeri dibandingkan persalinan spontan pada
kala I dengan his 2-3 kali dalam 10 menit dan lama his 20-40 detik, kala I his lebih
dari 4x /10 menit lama his lebih dari 40 detik dan kala IV. Pada penilaian satu hari
pasca persalinan, tidak ada perbedaan bermakna secara statistik pada ibu persalinan
spontan dengan induksi persalinan

ABSTRAK
Background:Childbirth is a physiological process, but associated with pain and
discomfort. In addition, the induced labor is an external stimulation for the natural
process of pregnancy as to initiate uterine contractions and cervical dilation.
Currently no studies comparing the pain between spontaneous labor and induced
labor .
Objectives:Knowing the difference in spontaneous labor pain and induced labor pain
during 2-3 times in 10 minutes of contractions within 10 minutes in the first stage was
20-40 seconds length of contractions,4 times of contractions in the first stage wich
was more than 40 seconds length of contraction,in the fourth stage of labor and one
day after the birth.
Methods: An analytical cohort study, with 50 women undergoing spontaneous labor
and compared with 50 women undergoing induced labor, accordance with the
inclusion and exclusion criteria. Samples obtained from Cipto Mangunkusumo and
others networking hospital period July 2013 - September 2013. The Pain intensity in
spontaneous labor and induced labor was assessed by Visual Analogue Scale.
Comparison of data between the two groups were analyzed with the Mann-Whitney
test
Results:
Obtained pain scores by VAS compared to women with spontaneous labor
and induction of labor respectively, in the first stage with contraction 2-3 times in
10 minutes with 20-40 seconds length of contraction (5.00 vs 6.00, mean rank 38.36
vs. 62.64 , p <0.001) , in the first stage with contractions 4 time in 10 minutes more
than 40 seconds length of contraction (10.00 vs. 10.00,mean rank 45.50 vs 55.50, p =
0.013), fourth stage of labor (1.00 vs. 1.00 , mean rank 44.53 vs. 56.48, p 0.020).
While the pain score on one day after the birth (1.00 vs 0.00 , mean rank 46.00 vs.
55.00 , p 0,072).
Conclusion: Induced labor more painful than spontaneous labor in the first stage
with contraction 2-3 times in 10 minutes with 20-40 seconds length of contraction, the
first stage with contractions 4 time in 10 minutes more than 40 seconds length of
contraction and at the fourth stage of labor. On one day after the birth assessment,
there was no statistically significant difference at spontaneous labor pain compared
with induced labor pain."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratna Sari
"Penelitian ini bertujuan melihat faktor - faktor yang berpengaruh terhadap kejadian komplikasi persalinan serta perbedaan risiko ibu yang mengalami komplikasi persalinan menurut karakteristik sosio demografi dan sosio ekonomi. Berdasarkan temuan pada analisis deskriptif , dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi ibu yang mengalami komplikasi persalinan terdapat pada pendidikan menengah, bertempat tinggal di perkotaan, status ekonomi menengah, jarak kelahiran ≤ 24 bulan, umur ibu 20 - 34 tahun, urutan kelahiran 1 dan ≥ 4, dengan penolong persalinan medis, tempat bersalin di fasilitas kesehatan, dan memiliki riwayat komplikasi kehamilan. Berdasarkan ibu yang memiliki komplikasi kehamilan, didapatkan bahwa hanya 13,5 persen yang melakukan perawatan antenatal.
Berdasarkan analisis inferens dengan model logit biner, dapat disimpulkan bahwa dengan memperhatikan kondisi tingkat pendidikan, urutan kelahiran, komplikasi kehamilan, penolong persalinan, tempat bersalin, interval serta faktor klasifikasi seperti status ekonomi dan tempat tinggal secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian komplikasi persalinan. Perbedaan risiko pada umumnya menunjukkan pola yang sama dengan hasil dari analisis deskriptif, namun pada model dengan faktor klasifikasi status ekonomi pada hasil out put menunjukkan tidak terdapat perbedaan risiko yang signifikan pada setiap status ekonomi dan ditemukan bahwa jenis komplikasi persalinan tertinggi yaitu persalinan lama banyak terdapat pada tingkatan umur 15 - 19.

The Objective of this research is to study about factors affecting the incidence of delivery complications and also risk differences on the basis of socio demographic and economic. On descriptive analysis, we found the highest percentage are women who have secondary education, who live in urban, middle-class economy, birth interval < 24 month, age of women at delivery 20 - 34 years old, birth order 1 and ≥ 4 children, medical assistance at delivery, place of birth at medical facility, and have pregnancy complications. We also found that among women who have pregnancy complication only 13,5 percent of them went for antenatal care.
Based on inferential binner logistic models, it can be concluded, that education, birth order, pregnancy complications, assistance at delivery, place of birth and birth interval and clasification factors : economic status and residence are significant in affecting the incidence of delivery complications. In generally the risk differences have similar pattern with analysis descriptif except economic status. We also found prolonged labor is the highest delivery complication in most teenege ( 15 - 19 years old)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agussalim
"Dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) perlu terus dipantau dan dievaluasi dari berbagai aspek.
Salah satu aspek yang cukup penting dan banyak konstribusinya dalam menopang keberhasilan program KIA adalah aspek kemampuan manajerial dan bidan Puskesmas. Meskipun pemerintah telah melakukan terobosan-terobosan dengan penempatan bidan di desa, namun hasilnya sampai sekarang belum sesuai dengan harapan yang ditandai masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan manajerial bidan dalam pelaksanaan program KIA di Puskesmas, dan faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Cabang Dinas Kesehatan Ciawi Kabupaten Bogor. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan unit analisis Bidan Puskesmas dan bidan di desa (individu) dan pengambilan sampel dilakukan dengan total populasi, sebanyak 105 responden.
Variabel yang diteliti meliputi variabel dependen yaitu fungsi-fungsi pelaksanaan manajemen program KIA (perencanaan, penggerakan dan penilaian), sedangkan variabel independen adalah faktor internal (umur, pendidikan dan lama bekerya) dan faktor eksternaI ( supervisi, pelatihan, umpan balik, dorongan masyarakat dan sarana kerja).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kemampuan manajerial bidan di Puskesmas dan desa proporsinya tidak jauh berbeda antara yang baik dan yang kurang baik. Dengan Kai Kuadrat dan multivariate, bermakna yang berhubungan dengan kemampuan manajerial bidan yaitu , supervisi, pelatihan dan dukungan masyarakat, dan yang paling bermakna adalah supervisi dengan p. value 0,000.Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor , Kepala Cabang Dinas Kesehatan Ciawi Kabupaten Bogor dan Kepala Puskesmas agar mengingatkan serta menegaskan kembali pentingnya melaksanakan manajemen program KIA oleh Bidan di Puskesmas, selalu melakukan bimbingan teknis dan segera memberikan umpan balik hasil kerja bidan di Puskesmas dan desa.

In discreasing Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) as one of the effort in the human resource improvement, the implementation of Mother and Child Care must be monitored and evaluated on several aspects.
One of the aspect that is necessary which will contribute to success of break through Mother and Child Care program in Public Health Centre of Midwife is the midwife's managerial competence. While although government base distributed some midwife in Public Health Center and the village midwife, but the result is unmet with the expectation it is can be prospek by the highly Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate.
The goal of this study is feed back to describe the ralation factors in managerial competence of midwife in implementing Mother Chuld Care program in Public health. Design research is using cross sectional with analysis unit in Public Health Centre midwives and village midwives. Sampel has taken by total population, sum 105 respondent.
The variables which was researched involve dependent variable by the function of the Application of Management Mother and Child Health Care program namely planning, actuating, and evaluation, where as the independet variables were age, educuation , periode of work, supervision, training, community support, jof feed back and infra structure. Result of this study is that midwif's managerial competence in Health Centre and in the village midwife is not so different. By the Chi-Square statistic exam and Multivariate, known that supervision was a factor related with comptence manajerial midwife of the mother and child Health care Program (p.value = 0,000).
According to the reseach, recommended for District Health Bogor and Ciawi Health Area and head of Public Health centre in order to remind and will focus how necessary application of Mother and Child care by midwife, always technical guidance and job feed back with midwife resulted in Public Health Centre.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Fairuzi
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan karakteristik yang dimiliki kepala keluarga menurut umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan sistem rujukan, jumlah anggota yang menjadi tanggungan, kebutuhan pelayanan kesehatan, penghasilan, serta faktor kemudahan yaitu jarak dari rumah ke RSUD, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan, jaminan kesehatan yang dimiliki dan dukungar pihak ketiga terhadap kepala keluarga dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD Prabumulih.
Penelitian ini dilakukan pada 5 Puskesmas binaan RSUD Prabumulih Kabupaten Muara Enim yaitu : Puskesmas Prabumulih Barat, Puskesmas Prabumulih Timur, Puskesmas Tebat Agung, Puskesmas Beringin dan Puskesmas Gelumbang.
Penelitian ini merupakan studi "Cross Sectional" , dengan menggunakan rumus estimasi dari : Lemesshow terhadap populasi finit maka didapatkan jumlah sampel adalah 75, kemudian sampel diambil secara sistematik random. Selanjutnya dilakukan pengambilan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Data yang diperoleh diolah secara statistik menggunakan teknik analisa distribusi frekwensi dan Chi-Square dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 7,51PC.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya karakteristik kepala keluarga berdasarkan, pendidikan, pengetahuan sitem rujukan, dan faktor jarak dari rumah ke RSUD dan dukungan pihak ketiga terhadap kepala keluarga mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD Prabumulih.
Konsep penelitian yang disusun ternyata tidak mampu membuktikan sebagian besar karakteristik kepala keluarga yang berhubungan dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan konsep yang berbeda untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan rujukan kebidanan perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Dinas Kesehatan Dati II Muara Enim bersama-sama RSUD Prabumulih dan Puskesmas binaan perlu lebih meningkatkan upaya kesehatan rujukan secara umum dan rujukan kebidanan secara khusus dalam bentuk, latihan penyegaran pada petugas kesehatan Puskesmas dan RSUD secara berkala.

This research aims for obtaining information which relationship with characteristic of head family according to age, education, job and knowledge of referral system, member of the family, the needs of health service, income, and facilities to reach Prabumulih general hospital, cost for medication which has to be paid, health insurance owned by the family and also support from third party for the family in using obstetric reference from Public Health Center to Prabumulih General hospital.
This research done in 5 Public Health Center under survey pence of Prabumulih General Hospital Regency of Muara Enim Public Health Center West Prabumulih, Public Health Center East Prabumulih, Public Health Center Tebet Agung, Public Health Center Beringin, Public Health Center Gelumbang.
This study in "Cross Sectional" , using estimation formula from Lemesshow on population, finit we have total sample 75, and there the sample were systematically random taken quantitative. Data was taken using structures questioner. The data obtained were work up statistically using technical analysis, frequency distribution and chi-square with computer program SPSS versi 7.5IPC.
The outcome of research showed that only characterized head family based on education, knowledge of referral system, and distance factor from hospital with support from third party, from the head family have significant correlation based on statistic with use fullness of obstetric referral from Public Health Center to Prabumulih General Hospital.
The concept of research can not prove most of characteristic of the head family which relationship with using referral system from Public Health Center to Prabumulih General Hospital. For there research with different concept most be done to lean all the factor which relationship with use fullness of obstetric referral from Public Health Center to Prabumulih General Hospital.
From the result we have above it showed the using obstetric referral system must be continually done and improved. Health department of Muara Enim regency to gather with Prabumulih General Hospital and Public Health Center under its. Surveillance must work hand to get maximum goal in referral system in general specially in obstetric referral this can be improve by giving, training to Public Health Center Staff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T1840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>