Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124849 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bertha Rosanica Verawati
"Skripsi ini membahas gambaran manajemen pelatihan bagi tenaga perawat di Bidang Keperawatan RSU Kabupaten Tangerang tahun 2008. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui gambaran manajemen pelatihan bagi tenaga perawat yang meliputi input, proses, dan output. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pelaksanaan pelatihan bagi tenaga perawat di RSU Kabupaten tahun 2008 masih terbilang minim serta kurang optimal. Sehingga penulis menyarankan agar dilakukan: pengawasan dari pihak RS untuk mengetahui kondisi pengembangan SDM perawat, pengajuan usulan pembuatan protap khusus pelatihan perawat untuk kelancaran program pelatihan perawat di masa mendatang, penambahan intensitas pelatihan perawat internal untuk memenuhi kebutuhan optimalisasi kinerja perawat, penambahan sarana pelatihan perawat agar pelatihan perawat dapat diselenggarakan lebih efektif, peninjauan ulang proses perencanaan agar pelatihan perawat yang diselenggarakan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan tepat memenuhi kebutuhan perawat."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Indira Artha
"Perilaku membantu rekan kerja di luar uraian pekerjaan utama berdampak positif pada pencapaian organisasi. Perilaku ini dalam penelitian psikologi industri sebagai perilaku kewargaan antarpribadi. Perilaku kewargaan antarpribadi merupakan tindakan karyawan yang bukan merupakan bagian dalam uraian tugas utamanya yang difokuskan untuk membantu menyelesaikan permasalahan pribadi atau menyelesaikan tugas rekan kerja. Untuk itu dilakukan penelitian guna mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Kepedulian empatik merupakan salah satu faktor penting yang berhubungan dengan munculnya perilaku kewargaan antarpribadi. Kepedulian empatik adalah respons emosional belas kasih dan keprihatinan yang dialami karyawan ketika melihat rekan kerja yang sedang membutuhkan. Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang terdiri dari Studi 1 dan Studi 2. Studi 1 dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepedulian empatik dan perilaku kewargaan antarpribadi pada karyawan Direktorat A Bank XYZ. Data dikumpulkan dari 40 karyawan menggunakan kuesioner yang terdiri atas Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Settoon & Mossholder, 2002) dan Empathic Concern Subscale dari Intepersonal Reactivity Index (Davis,1980). Diketahui terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepedulian empatik dan perilaku kewargaan antarpribadi (r = 0,54, p < 0,01). Hasil Studi 1 ditindaklanjuti melalui Studi 2 dengan melaksanakan pelatihan Empathy at Work. Berdasarkan evaluasi terhadap lima peserta diketahui program ini efektif. Terdapat peningkatan yang signifikan pada pemahaman peserta mengenai kepedulian empatik (Z = -2,03, p < 0,05). Peserta juga menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap kepedulian empatik (Z = -2,06, p < 0,05) dan perilaku kewargaan antarpribadi (Z = -2,03, p < 0,05). Berdasarkan pengamatan rekan kerja dan atasan langsung diketahui peserta mampu menunjukkan kepedulian empatik dan perilaku kewargaan antarpribadi dengan memenuhi lebih dari 60 persen indikator perilaku yang diharapkan.

Helping coworkers outside ones main job description has a positive impact on organizational achievement this behavior in industrial psychology research known as interpersonal citizenship behavior. Interpersonal citizenship behavior is an employees activities that are not part of their main tasks, focused on helping to solve personal problems or complete the work of colleagues. For this reason, research is conducted to determine the factors associated with these behaviors. Empathic care is an important factor related to the emergence of interpersonal citizenship behavior. Empathic care is the emotional response of compassion and concern experienced by employees when they see colleagues in need. This research is applied research consisting of Study 1 and Study 2. Study 1 was conducted to determine the relationship between empathic concern and interpersonal citizenship behavior among XYZ Bank Directorate A employees. Data were collected from 40 employees using a questionnaire consist of the Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Settoon & Mossholder, 2002) and the Empathic Concern Subscale of the International Reactivity Index (Davis, 1980). There is a significant positive relationship between empathic care and interpersonal citizenship behavior (r = 0,54, >p <0,01). Study 1 results were followed up through Study 2 by conducting Empathy at Work training. Based on the evaluation of five participants, it was found that the program was effective. There was a significant increase in participants understanding of empathic care (Z = -2.03, p <0.05). Participants also showed a more positive attitude towards empathic care (Z = -2.06, p <0.05) and interpersonal citizenship behavior (Z = -2.03, p <0.05). From the observations of coworkers and direct supervisors, the research found that participants were able to demonstrate empathic concern and interpersonal citizenship behavior by meeting more than 60 percent of expected indicators."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Anshofa
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sutrisno
"ABSTRAK
Persaingan yang semakin ketat diantara fasilitas layanan kesehatan telah semakin mencuatkan pentingnya mutu dalam pelayanan kesehatan.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Kesehatan memahami hal ini dan telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan khususnya rumah sakit untuk mengantisipasi globalisasi. Salah satu Iangkah tersebut adalah akreditasi rumah sakit.
Dalam persiapan untuk memenuhi kewajiban akreditasi, RS Imanuel telah melaksanakan upaya peningkatan mutu layanan. Dalam bidang keperawatan upaya tersebut diimplementasikan dalam penetapan Standar Asuhan Keperawatan sebagai standar asuhan keperawatan rumah sakit.
Perubahan ini harus didukung dengan perubahan metoda keperawatan dari fungsional menjadi metoda keperawatan tim. Dilakukan juga evaluasi kelengkapan dokumentasi keperawatan yang sebelumnya tidak pernah dilaksanakan.
Guna meningkatkan mutu dokumentasi keperawatan telah dilaksanakan pelatihan secara in-house pada tahun 1998 dan tahun 1999. Pelatihan dalam proses keperawatan ini ditindaklanjuti dengan evaluasi. Evaluasi pada bulan Juli-Agustus 1999 melaporkan kelengkapan dokumentasi keperawatan berkisar pada angka 60%.
Hal ini memunculkan masalah yang layak untuk diteliti, yaitu bagaimana pengaruh pelatihan perawat terhadap kelengkapan dokumentasi keperawatan.
Penelitian secara quasi eksperimental dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2000. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang positif dari pelatihan pada kelengkapan dokumentasi keperawatan. Terungkap juga perbedaan pengaruh pada perawat dengan latar belakang SPK, AKPER, dan SPK Bidan. Perawat SPK meningkat pengetahuan dan keterampilannya setelah pelatihan.
Atas hasil penelitian ini disarankan untuk RS Imanuet membentuk Komite Keperawatan sebagai badan yang bertanggung jawab atas kesinambungan pelatihan dan peningkatan mutu sumber daya keperawatan rumah sakit.

ABSTRACT
The Effect of Nurse Training on the Completeness of Nursing Documentation at Imanuel HospitalThe continuously growing competition among health care facilities had raised the importance of quality in health services. The Indonesian government through the Department of Health had fully realized this fact and had taken various efforts to prepare hospitals in anticipating this globalization issue. One among the efforts was hospital accreditation.
In preparation for accreditation, the management of 1manuel Hospital had implemented programs for quality improvement. in the field of nursing services, the effort were in implementing the Standard of Nursing Care that was legally issued by the Director General of Medical Services, Department of Health as the standard of nursing care in Imanuet Hospital. This changes in standard would be difficult to fulfill if not supported by changes in nursing care modality from functional nursing to team nursing.
The next step in improving the quality of nursing care was evaluation on completeness of nursing documentation. This was never performed during the years of functional nursing modality
Efforts to improve the quality of nursing documentation was performed by developing a continuous in-house training on nursing process.
The training were performed in 1998 and l999. Following each training evaluation was performed. Report of evaluation on July-August 1999 was not satisfying yet. The score on the completeness of nursing documentation was around 60 %.
This created a research problem of measuring the effect of nurse's training on the completeness of nursing documentation.
With all that background, a quasi experimental research to measure the effect of the nurse's training on completeness of nursing documentation was prepared and performed.
The research report show the positive effects of training on the completeness of nursing documentation on each stages of the nursing process. The effect of training based on the nurse's characteristics i.e. longevity of duty and education background was showing differences in both.
Based on the research report, it will be a great support for the nursing services if imanuel Hospital could have a Nursing Committee as a legal body who will take responsibility in performing continuous education and training as a program for improving the quality of the Imanuel Hospital's nursing resources.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
WY 125 Sub N98H
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Saefulloh
"Supervisi merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh manajer. Fenomena yang ditemukan di RSUD Indramayu adalah perawat pelaksana belum memiliki motivasi kerja dan kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan asuhan keperawatan dan supervisi terhadap motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Indramayu.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pre-post test design with control group. Jumlah sampel untuk motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana berdasarkan self evaluation adalah 97 orang, sedangkan jumlah sampel untuk kinerja perawat pelaksana dalam dokumentasi asuhan keperawatan adalah 165 dokumen. Sampel dibagi menjadi kelompok A, B, dan C. Instrumen menggunakan kuesioner dan lembar kerja. Instrumen melalui uji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan univariat, bivariat, dan multivariat. Intervensi adalah pelatihan asuhan keperawatan dan pelatihan supervisi.
Hasil penelitian menunjukkan motivasi kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Indramayu meningkat secara bermakna (p value <0.05) sesudah mendapat pelatihan asuhan keperawatan dan disupervisi oleh kepala ruangan yang telah dilatih dan dibimbing supervisi. Kinerja dalam pemberian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana berdasarkan self evaluation di ruang rawat inap RSUD Indramayu meningkat secara bermakna (p value <0.05) sesudah mendapat pelatihan asuhan keperawatan dan disupervisi oleh kepala ruangan yang telah dilatih dan dibimbing supervisi.
Kinerja dalam pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Indramayu meningkat secara bermakna (p value <0.05) sesudah mendapat pelatihan asuhan keperawatan dan disupervisi oleh kepala ruangan yang telah dilatih dan dibimbing supervisi. Faktor yang paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pemberian asuhan keperawatan berdasarkan self evaluation di ruang rawat inap RSUD Indramayu adalah umur dan lama kerja setelah dikontrol supervisi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelatihan asuhan keperawatan dan supervisi berpengaruh secara bermakna terhadap motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana. Saran yang diberikan adalah RSUD Indramayu melakukan pelatihan asuhan keperawatan bagi perawat pelaksana diikuti dengan supervisi dari kepala ruangan.

Supervision is an activity that must be accomplished by a manager. Phenomenon that have in RSUD Indramayu is not hold nursing care training and not supervision guidance yet. This research purspose to know the influence of nursing care training and supervision to job motivation and job productivity at nusing room in RSUD Indramayu.
This research used quasi experiment method with pre post test design with control groups. The total sample for job motivation and job productivity in nursing care based self evaluation are 97 person, while total sample for nurses job productivity in nursing documentation are 165 document. The samples are devided into groups A, B, and C. The instrument are quetionary and observation worksheet. Validity and realibity are before used. The data is analysed by using univariate, bivariate, and multivariate. Intervention is nursing care training and supervision.
The research result showed job motivation nurses is significant increase (p value <0.05) after nursing care trained and being supervision head nurse have been trained and guided supervision. Job productivity in nursing care based self evaluation is significant increase (p value <0.05) after nursing care trained and being supervision head nurse have been trained and guided supervision.
Job productivity in nursing documentation is significant increase (p value <0.05) after nursing care trained and being supervision head nurse have been trained and guided supervision. The most contribute factor to nurses job productivity in nursing care based self evaluation are age and long of work after supervision controlled.
The conclusion this research is nursing care training and supervision head nurse have been trained and guided have significant influence to job motivation and job productivity of nurses. Advice to RSUD Indramayu is to nursing care training followed by head nurse supervision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Santoso
"Upaya penghargaan bagi perawat masih berorientasi kepada pemberian finansial dan perawat merasakan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan kompetensi yang memadai, pengakuan, kontrol dan penguatan nilai-nilai keyakinan dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang optimal dan berkualitas bagi klien.
Tujuan penelitian mengidentiifikasi hubungan empowerment dengan kinerja pada perawat pelaksana di RSU Kota Semarang. Desain penelitian desikriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Total sampel yang memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini berjumlah 91 responden. Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti dan diuji validitas dengan r hitung > r tabel = 0,444 dan reliabilifas > 0,76l2.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kontrol dengan kinerja pada perawat pelaksana dengan p-value = 0,029 dan hubungan antara empowerment dengan kinerja dengan p-value = 0,009 melalui uji Chi Square. Variabel kompetensi, pengakuan dan nilai-nilai keyakinan tidak berhubungan dengan kinerja karena p-value > 0,05. Uji regresi Iogistik berganda menunjukkan variabel kontrol paling berhuhungan dengan kinerja perawat pelaksana dengan p-value = 0,031. Kesimpulan penelitian ada hubungan antara empowerment dan kontrol dengan kinerja perawat pelaksana di RSU Kota Semarang Rekomendasi berupa pemberian penghargaan non finansial dan penguatan kontrol perawat terhadap tugas dan fungsi dalam pelayanan dan asuhan keperawatan bagi klien.

The effort in rewarding for nurses has being oriented to finance. In addition, nurses notice minimal attention of competence need, acknowledgement, control and reinforcement of conviction value in giving optimal and qualitied nursing care and service for client.
The research goal is to identify relationship between empowerment and performer nurse?s action in RSU Kota Sernarang. The research design is correlation description with cross sectional approach. Total samples, that are according to inclusion criterion are 91 respondens. The instrument is made by the researcher. Furthermore, this validity test shows account > r table = 0,444 and the reliability > O,76l2.
The research result shows that there is relationship between control and nurse?s action to performer nurses with p-value = 0,029 and there is relationship between empowerment and nurse?s action with p-value = 0,009 trough rising Chi Square test. The competence, acknowledge and convictional value variables not related to nurse?s action because p-value > 0,05. Double logistic regression test shows the control variable is the most related variable to nurse?s action with p-value = 0,031. The research conclucles that there is relationship between empowerment and control to performer nurse?s action in RSU Kota Semarang. Increasing non financial reward and nurse controlling empowerment on their care delivery task and frmction was needed for appropriate study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kesehatan telah memberikan dampak yang positif bagi profesi keperawatan untuk berupaya meningkatkan kinerja profesionalnya daIam berkontribusi pada berbagai kebutuhan kesehatan masyarakat. Model praktik keperawatan profesional (MPKP) diyakini dapat menjadi salah satu daya pengungkit pelayanan yang berkualitas. Permasalahannya pada saat ini kemampuan perawat di Indonesia belurn menunjukkan produktifitas sesuai dengan harapan dan belum disertai dengan kesadaran dan kemampuan yang cukup untuk melakukan pendokumentasian keperawatan dengan benar. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui hubungan penerapan MPKP terhadap kualitas dokumentasi keperawatan dan tingkat kepuasan kerja perawat. Desain penelitian ini menggunakan studi deskriptif komparatif dengan uji Chi-square. Hasil penelitian pada variabel kualitas dokumentasi keperawatan, pada ruang MPKP menunjukkan kelengkapan dan ketepatan pendokumentasian keperawatan lebih balk dibandingkan dengan ruang non MPKP. Dan hasil penelitian pada variabel tingkat kepuasan kerja perawat khususnya path sub variabel: kepuasan terhadap tanggung jawab dan fungsi pengendalian, kepuasan desentralisasi keperawatan dan kepuasan terhadap kolaborasi antar disiplin menunjukkan lebih dominan pada perawat ruang MPKP. Sebaliknya pada subvariabel tingkat kepuasan terhadap kompensasi dan penghargaan menunjukkan lebih puas pada perawat ruang non MPKP. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi MPKP dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan di rumah sakit. Hasil yang optimal dapat dicapai apabila semua aspek MPKP dapat diterapkan. Berdasarkan hasil tersebut, disaran pada rumah sakit untuk mengembangkan model PKP ini pada ruang perawatan yang belum MPKP disertai perhitungan remunerasi (insentif) dan reward sesuai dengan aturan yang berlaku agar produktifitas perawat dapat meningkat dart berkesinambungan serta dapat dipertanggung-gugatkan sehinga menghasilkan mutu pelayanan yang berkualitas."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5557
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elvina Diah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26441
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Gunawan, S.ST
"ABSTRAK
Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang sangat penting untuk dapat memenangkan persaingan tenaga kerja di era globalisasi. Balai Diklat lndustri Jakarta Kementerian Perindustrian sebagai salah satu unit yang ditugaskan secara khusus untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi mempunyai peranan penting sebagai sumber knowledge creation dalam membentuk knowledge, skill dan attitude para calon tenaga kerja industri. Beberapa indikator yang menunjukan proses knowledge creation di Balai Diklat Industri Jakarta belum berkembang diantaranya. Balai Diklat Industri Jakarta hanya memiliki 1 (satu) Jenis Bidang Diklat. yaitu bidang garmen dan tidak. terjadinya peningkatan basil kepuasan peserta diklat secara signiftkan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis proses knowledge creation model SECI dan Faktor-faktor pendukung (enabler) yang dihadapi dalam proses knowledge creation di Balai Diklat lndustri Jakarta Kementerian Perindustrian. Teori yang digunakan yaitu knowledge creation model SECI dan faktorĀ­ faktor pendukung (enabler) dari dari Nonaka (1995). Knowledge creation model SECI menggunakan dimensi Sosialisasi, Ekstemalisasi, kombinasi dan Intemalisasi. Sedangkan untuk faktor-faktor pendukung (enabler) menggunakan dimensi Intensi, otonomi, fluctuation and creative chaos, redundansi dan requisite variety. Penelitian menggunakan pendekatan post-positivis dengan metode pengumpulan data kualitatif menggunakan wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan Proses knowledge creation model SECI belum dapat diwujudkan secara sempurna di Balai Diklat Industri Jakarta Kementerian Perindustrian. Proses knowledge creation lebih dominan pada pengetahuan tacit. Proses konversi pengetahuan yang terjadi di Balai Diklat Industri Jakarta cenderung dominan pada kuadran 1(satu) yaitu pada dimensi sosialisasi. Sedangkan Faktor-faktor pendukung (enabler) knowledge creation, menggunakan dimensi Intensi, otonomi, fluctuation and creative chaos, redundansi dan requisite variety di Balai Diklat Industri Jakarta Kementerian Perindustrian belum mendukung secara maksimal terbentuknya knowledge creation.

ABSTRACT
The competence of human resources a very important thing to get to won a labor in the future. Industrial Training Association Ministry of Industry as one unit assigned specifically to hold education and training competency based has an important role as a source of knowledge creation in forming knowledge, skill and attitude the candidates industrial labor. Some indicators which showed the process of knowledge creation at Jakarta Industrial Training Association is training undeveloped Jakarta Industrial Training Association only have one kind of field training. That is Garment and not an increased occurrence of the results of participants satisfaction training significantly. The purpose of this research to analyze the process of knowledge creation SEC/model and supporting factors (enabler) faced in the process of knowledge creation at Jakarta Industrial Training Association Ministry of Industry. The theory used that knowledge creation SEC/model ofNonaka (1995) and the supporting factors (enabler). Knowledge creation SEC/model use dimension socialization, eksternalisation, the combination and internalization. While supporting factors (enabler) use intensi dimensions, autonomy, fluctuation and creative chaos, redundancy and requisite variety. The research uses approach post-positivis with qualitative data collection method using interviews and a literature study. The results showed the process of knowledge creation SEC/model could not be perfectly at Jakarta Industrial Training Association Ministry of Industry. The process of knowledge creation more dominant than tacit knowledge. The process of converting knowledge that occurred at Jakarta Industrial Training Association Ministry of Industry socialization dominant quadrant inclined to 1 (one) at the dimensions. While the supporting factors (enabler) knowledge creation using dimensions, intent, autonomy fluctuation and creative chaos, redundancy and requisite variety at Jakarta Industrial Training Association Ministry of Industry has not supported the establishment of knowledge creation optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>