Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desi Hindrawardani
"Tesis ini membahas bagaimana proses konstruksi identitas yang dilalui oleh orang Indonesia-Hadrami dalam kerangka teori hibriditas. Studi hibriditas menjadi signifikan selain karena selama ini kerangka tersebut belum banyak digunakan dalam menganalisis kontruksi identitas Indonesia-Hadrami, juga karena dengan kerangka ini dapat dipetakan proses, aktor dan wilayah dialog liminal dalam pembentukan identitas. Analisis yang mendalam dalam wilayah liminal berguna untuk memahami konstruksi identitas kelompok tertentu serta kelompok besarnya (Indonesia) yang bersinggungan dalam tepian identitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan studi pustaka. Pada akhirnya studi ini menemukan bahwa pertama, hibriditas dapat digunakan dalam objek studi yang melibatkan lebih dari dua aktor; ruang interaksi di antara aktor sebagai third space dapat berupa ruang irisan dari berbagai aktor, tidak hanya ruang liminal di antara dua aktor semata. Kedua, dalam hal studi hibriditas membahas topik dialog yang luas maka konsep hibriditas dapat dipilah dalam tiap lapis topik dengan aktor yang sama. Ketiga, identitas merupakan hibrid (atau campuran) dari suatu elemen posisi stabil yang tidak akan berubah seiring proses konstruksi dan elemen posisi fleksibel yang sebenarnya merupakan penyikapan atau positioning) atas kondisi dinamis pada suatu masa.

This thesis discusses identity construction process of the Hadrami-Indonesians people based on hybridity theory framework. Hybridity studies become significant, not only because this framework is rarely used in analyzing identity construction process of Hadrami-Indonesians, but also because this framework could define process, actor and liminal dialogue area in identity construction. Thorough analysis in liminal area is useful in understanding identity construction of a certain group with its larger group (Indonesia) that intersects in identity border. This research used qualitative approach with descriptive research type. Data collecting is done through observations, in depth interviews and bibliographical studies. At the end, this studies discover that first of all, hybridity can be use in a object of study involving more than two actors; interaction space between the actor as a third space could be in a shape of incisions from various actors, not just liminal space between two actors. Secondly, in a case where hybridity studies discusses broad dialogue topic then hybridity concept could be classified in each layers of topics with the same actors. Third, identity is a hybrid (or mixture) of a stable position element which will not change alongside construction process with flexible position element in dealing with (or position itself) dynamic condition in a certain time.;This thesis discusses identity construction process of the Hadrami-Indonesians people based on hybridity theory framework. Hybridity studies become significant, not only because this framework is rarely used in analyzing identity construction process of Hadrami-Indonesians, but also because this framework could define process, actor and liminal dialogue area in identity construction. Thorough analysis in liminal area is useful in understanding identity construction of a certain group with its larger group (Indonesia) that intersects in identity border. This research used qualitative approach with descriptive research type. Data collecting is done through observations, in depth interviews and bibliographical studies. At the end, this studies discover that first of all, hybridity can be use in a object of study involving more than two actors; interaction space between the actor as a third space could be in a shape of incisions from various actors, not just liminal space between two actors. Secondly, in a case where hybridity studies discusses broad dialogue topic then hybridity concept could be classified in each layers of topics with the same actors. Third, identity is a hybrid (or mixture) of a stable position element which will not change alongside construction process with flexible position element in dealing with (or position itself) dynamic condition in a certain time."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26237
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Rossa Turpuk Gabe
"Penelitian ini berupaya mencari makna baru pasar tradisional dalam konteks lokal di kota-kota di Indonesia yang telah mengalami perubahan makna, dengan mengungkap hibriditas yang terjadi di dalam pasar tersebut. Salah satu pemicu hibriditas dalam pasar tradisional adalah berbagai faktor sosial budaya yang berbeda-beda pada tiap stukturasi masyarakat tertentu. Fokus pengamatan ditujukan pada kecenderungan internal (pelaku/agen) dan keadaan eksternal, sebagai aspek yang mempengaruhi tindakan sosial serta keterkaitannya dengan ruang yang terbentuk.
Metode yang dipilih adalah grounded research, yang artinya proses penelitian dilakukan di level paling "dasar" tanpa suatu hipotesis terlebih dulu. Selanjutnya tesis akan disusun diakhir analisis. Fokus utama adalah untuk mengungkap detail dari fenomena spasial dan kegiatan yang terkait nilai budaya "liyan" yang belum secara jernih terungkap (atau sebelumnya belum ada). Penelitian yang sesuai untuk tujuan penelitian adalah studi kasus yang mengambil tempat di Pasar Kemiri Muka Depok.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ruang hibrid muncul dalam dimensi-dimensi yang tidak terlihat secara kasat mata. Dimensi-dimensi tersebut tidak terpisahkan dari berbagai faktor sosial budaya masyarakat lokalnya. Secara mikro, aspek internal pasar tradisional menunjukkan suatu nilai/budaya baru yang terbentuk dari hubungan sistem-sistem sosial yang saling mengikat dan tidak terpisahkan. Ide hibriditas memberikan pemahaman akan kebertahanan ruang tradisional di tengah-tengah modernitas dalam globalisasi. Pada kasus ini, kebertahanan pasar tradisional dalam perekonomian perkotaan.

This research tried to identify a new definition for traditional market in context of local cities in Indonesia which have had a transformation in contextual meaning, by discovering hybridity that occured at those markets. Socio-cultural factor that diverse on every constitution of society is a factor which develop hybridity on traditional markets. The research focus is on internal (actor/agent) and external aspects which influence social acts and their corelation to the formed space.
The research was done by using grounded research method, therefore the research was perfomed on the basic level without using a prior hypothesis. In addition, the thesis statement will be stated at the end of the analysis. The main focus of the research is to reveal the detail of spatial phenomena and activities which relate to ?other? cultural aspects that have not been defined literally (the definition has not exist before).
Indeed, hybrid spaces are formed in the dimensions which cannot be visualised directly. The dimensions are not separated from social cultural factors inside local people. From micro perspektif, internal aspects of traditional market show a new value/culture which formed from the relation between social system which relate each other. The hybridity idea gives an understanding of sustainability of traditional space in the midle of modernization and globalization, in this case the sustainability of traditional market in modern cities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Wilopo
Jakarta: UI-Press, 2009
690 DJO m (1);690 DJO m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Arif
"Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat telah mendorong semua layanan di berbagai sektor kehidupan masyarakat telah bertransformasi dalam bentuk layanan digital yang memanfaatkan internet, salah satunya yaitu di bidang edukasi. Salah satu bentuk pelayanan dalam bidang edukasi yang sangat berkembang sekarang yaitu E-Learning. E-learning sendiri telah diketahui dan diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia, baik itu institusi akademik maupun organisasi bisnis. Dengan adanya penerimaan ini telah menciptakan peluang untuk mengembangkan e-learning agar dapat diakses melalui perangkat seluer (m-learning). Kemendikbud sebagai pelaksana urusan pemerintahan di bidang pendidikan telah mengembangkan sebuah platform m-learning yang diberi nama Rumah Belajar untuk membantu pembelajaran siswa di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan yaitu Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dikombinasikan dengan Uses and Gratification Theory (UGT), menghasilkan 7 hipotesis yang diterima dari 11 hipotesis yang diuji, dengan 4 faktor berpengaruh signifikan terhadap adopsi Aplikasi Rumah Belajar oleh siswa. Kemudian, hasil tersebut dianalisis lanjut dengan Technology Adoption Lifecycle untuk perencanaan strategi. Strategi ini dipetakan dengan Strategy to Mission Matrix untuk melihat kesesuainnya dengan Pustekkom sebagai developer Aplikasi Rumah Belajar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Staadegaard, J.M.
Jakarta: Erlangga, 1986
658.9 STA m (1);658.9 STA m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Asdyantoro Manubowo
"Klaim antara pihak-pihak yang terkait dalam proyek konstruksi adalah hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan. Klaim akan dapat menyebabkan terhambatnya pelaksanaan pekerjaan di proyek konstruksi apabila tidak mendapat penanganan yang baik dari masing-masing pihak yang terkait. Untuk itu perlu dicari cara untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya sehingga diharapakan dapat menghindari atau meminimalkan dari kemungkinan terjadinya klaim tersebut.
Tujuan tesis ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan yang berpengaruh nyata antara pengaruh klaim terhadap kinerja waktu kontraktor untuk proyek-proyek bangunan bertingkat di wilayah Jabotabek. Hasil dari penelitian ini yang menggunakan analisis stastitik terhadap sample proyek dalam bentuk kuisioner memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa adanya klaim dengan variabel penentu yang mewakili variabel lainnya mempunyai tingkat kesesuaian sebesar 84,4% terhadap variabel kinerja waktu proyek dengan model persamaan linear dengan 2 variabel penentunya adalah, pembayaran termin yang terlambat dan perhitungan struktur dan disain bangunan yang tidak tepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.I.Dian Oriza
"ABSTRAK
Asertivitas seksual adalah konsep yang merujuk pada pengeitian asertiviias secara unium, yailu kemampuan seseorang unluk memperlahankan hak seksLialnya unluk dapai mengambil keputusan seksual dengan tetap member! penghargaan alas hak orang lain dan tanpa menyakili orang lain aiau pasangannya serta mengekspresikan dirinya secara jujur dan cara yang tepal dengan rasa nyainan lanpa perasaan cemas yang mengganggu sehingga mendorong lervvujudnya kesejajaran dan persamaan dalam hubungan dengan pasangannya. Asertivitas seksual ini penting guna memahami pengambilan keputusan seksual perempuan. Alai ukur psikologis yang mengukur asertivitas seksual belum ada di Indonesia. Unluk iiLi dibangun alat untuk mengukur asertivitas seksual bag! Perempuan Indonesia yang disebut Skala Asertivitas Seksual untuk Perempuan Indonesia (SASPI). SASPI dikembangkan merujuk pada skala yang mengukur asertivitas seksual perempuan yang dibuat Morokoff et al. dengan sampel perempuan Amerika. SASPI terdiri dari dua skala. Yaitu skala inisiatif dan skala penolakan.
Teori yang digunakan sebagai landasan meliputi asertivitas umum. Pola tingkahlaku seksual, asertiviias seksual. peran gender dan dasar-dasar konsiruksi tes.
Data yang diperoleh berasal dari 112 subyek. dengan karakteristik Jangkauan usia mulai dari 21 sampai 30 tahun, sudah pernah berhubungan seks, sebagian besar memiliki pendidikan akitir sarjana, tinggal di Jakarta dan sekitarnya.
Reliabilitas SASPI dihiiung dengan koefisien alfa Cronbach dengan pertimbangan rumus ini cocok digunakan untuk item-item multi respon. Selain itu rumusnya cukup sederhana. Dari 112 subyek, SASPI memiliki koefisien reliabilitas sebesar ,94. Untuk skala inisiatif, koefisien reliabiiitasnya adalah ,93. Unluk skala penolakan, koefisien reliabilitasnya sebesar.94.
UJi validilas SASPI dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode kelompok kontras dan metode korelasi dengan tes lain. Untuk metode pertama. adalah dengan membandingkan mean skor SASPI dua kelompok sampel, yaitu kelompok aktivis (perempuan yang terlibat dalam organisasi non pemerintah atau LSM yang memperjuangkan kepentingan orang atau sesLiatu yang terabaikan) dan kelompok umum (kelompok perempuan selain yang terlibat dalam organisasi non pemerintah atau LSM). Terbukti ada perbedaan mean skor yang signifikan antara dua kelompok. Hal ini mendukung bahwa SASPI memang mengukur konstruk asertivitas seksual. Dukungan lain diperoleh dari korelasi SASPI dengan Skala Asertivitas Rathus sebesar ,45 (signifikan pada level 0,01).
Hal ini membuktikan bahwa SASPI adalah alat ukur psikologis yang memenuhi syarat. Selain itu, berdasarkan distribusi skor subyek dibentuk norma SASPI untuk kelompok sampel ini dengan metode skala 5 kategori, yang membagi skor menjadi 5 kategori, yaitu sangat tidak asertif, kurang asertif, ambivalen, agak asertif dan sangat asertif.
Beberapa korelasi menarik ditemukan, yaitu antara tingkat pendidikan dan skor skala inisiatif (,220), usia subyek dan skor skala inisiatif (-,189). tingkat kepuasan kehidupan seksual dengan skor inisiatif (,233) dan skor SASPI secara keseluruhan (,2I3), lama hubungan dengan skor penolakan (.223), item indikator self-efficacy dengan tingkat kepuasan kehidupan seks (,222).
SASPI disarankan untuk digunakan sebagai alat evaluasi program-program pelatihan asertivitas seksual. Tidak hanya itu, SASPI juga dapat digunakan untuk membantu proses konseling, khususnya untuk orang-orang yang memerlukan bantuan psikologis dalam menanggulangi masalah perkawinan atau masalah seksual mereka.
Untuk penelitian lanjutan, beberapa saran yang mungkin bisa dipertimbangkan adalah menambah jumlah sampel, memperhatikan karakteristik status sosial ekonomi subyek, memperbaiki item-item indikator. dan menambah dimensi SASPI, misalnya dimensi asertivitas dalam memuji dan mengkomunikasikan perasaan positif.

"
2000
S2888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Jakarta: UI-Press, 2011
627.8 ASI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Yudianto
"ABSTRAK
Jaminan penawaran merupakan faktor kontrol yang sangat penting untuk proses pelelangan. Fungsi jaminan penawaran adalah untuk mengganti besar biaya pelelangan apabila harus dilakukan tender ulang. Di beberapa negara besar jaminan penawaran sangat bervariasi, mulai dari 1% hingga 25%. Menurut Nugent, jaminan penawaran diperhitungkan untuk mengganti biaya retender akibat kesalahan peserta. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor dominan dalam proses pelelangan yang akan mempengaruhi besar jaminan penawaran di Indonesia, dikarenakan sistem pelelangan di Indonesia yang sudah beralih dari manual ke pengadaan elektronik. Dalam penelitian ini digunakan metode Relative Importance Index untuk mengetahui indikator apa saja yang dominan, dan hasilnya adalah kompleksitas proyek, jumlah personel, lama waktu pelelangan, pembuatan HPS/OE, sanggahan banding, pembuktian kualifikasi, evaluasi dokumen tahap I dan evaluasi dokumen tahap II merupakan 8 indikator paling dominan yang mempengaruhi besar jaminan penawaran di Indonesia.

ABSTRACT
Bid bond is one of the important factors to control the tender process. It also to cover retender cost if necessary. In some countries, the amount of bid bond is vary, starting from 1% to 25%. According to Nugent, this amount is calculated to cover retender cost due to error from participants. This research is focus to analyze dominant factors in tender process that could affect the amount of bid bond in Indonesia, due to changing procurement system in Indonesia from manual method to electronic procurement method. This study uses Relative Importance Index to identify the dominant factors with the result of 8 most dominant factors that will affect the amount of bid bond are project complexity, number of personel, length of tender process, calculate Owner Estimate, the objection appeal, qualification verification, document evaluation phase I and phase II ."
2016
S64107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balchen, Jens G.
New York : Van Nostrand Reinhold, 1988
660.281 BAL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>