Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tony Imam Taufik
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, populasi, pendidikan dan kesehatan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten/Kota Propinsi Jawa Timur Tahun 2005-2008. Analisis deskriptif dan ekonometrika dilakukan untuk menelaah keterkaitan pertumbuhan ekonomi, populasi, pendidikan dan kesehatan terhadap kemiskinan dengan menggunakan data dari berbagai instansi seperti BPS dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Kurangnya kualitas pertumbuhan ekonomi dicerminkan oleh tingginya rata-rata angka kemiskinan sebesar 19,80 persen diatas rata-rata angka kemiskinan nasional sebesar 16,43 persen. Penyebaran penduduk miskin terpusat di Kabupaten dengan 94,17 persen dengan 54,12 persen bekerja di sektor pertanian, sebagai sumber utama pendapatan. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan dalam menurunkan jumlah penduduk miskin, populasi berpengaruh signifikan dalam menambah jumlah penduduk miskin, angka melek huruf berpengaruh signifikan dalam mengurangi jumlah penduduk miskin, berdasarkan temuan tersebut, kebijakan yang disarankan untuk ditempuh guna mengurangi jumlah penduduk miskin adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat dinikmati penduduk miskin, pengendalian pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan angka melek huruf.

The objective of this research is to understand and analyze the impact of economic growth, population, education and health on the number of poor people on Regency/City in the East Java Province 2005-2008. The descriptive and econometric analyses were used to find out the linkage between economic growth, population, education and health on poverty by applying data provided by BPS and the East Java Province Government. The less impressive quality of economic development has shown by the figure of poverty average 19,80 percent. The spread of poor was concentrated in Regency 94,17 percent which 54,12 percent agriculture is the main source of income. The economic growth was significantly affecting to decrease the number of poor people, number of population was significantly affecting to increase the number of poor people and adult literacy rate was significantly affecting to decrease the number of poor people. Based on these findings, policy recomendation to reduce the number of poor people is pro poor growth, the effective control of population growth rate and increasing the adult literacy rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28060
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Troy Sarajar
"Setiap waktu, manusia berusaha menjelaskan suatu kejadian, peristiwa ataupun tingkah laku. Penyimpulan penyebab dari hal-hal tersebut dipelajari dalam dunia psikologi dengan istilah atri- busi. Penyimpulan sebab dari suatu kejadian / peristiwa atau tingkah laku ini menjadi penting karena merupakan persepsi yang akan mempengaruhi tingkah laku selanjutnya. Dalam teori atribusi ditemukan beberapa hal yang menarik seperti penyebab tingkah laku manusia akan dipersepsi secara berbeda tergantung dari pelaku maupun peristiwa. Tingkah laku orang lain akan cenderung diatribusikan secara internal, yaitu mengacu pada hal-hal yang bersifat personal. Sedangkan tingkah laku diri sendiri cenderung diatribusikan secara eksternal yang mengacu pada hal-hal yang bersifat lebih situasional. Lebih jauh lagi juga diungkapkan dalam teori atribusi bahwa suatu kegagalan pada diri sendiri akan diatribusikan secara eksternal, Sedangkan keberhasilan diatribusikan secara lebih internal. Sebaliknya, kegagalan pada orang lain akan diatribusikan secara internal, sedangkan bila berhasil akan diatribusikan secara eksternal.
Kemiskinan adalah suatu masalah yang masih banyak dijumpai di Indonesia. Banyak program yang diajukan untuk mengatasi masalah ini, namun penelitian untuk melihat atribusi tentang kemiskinan belum banyak dilakukan pada masyarakat di Indonesia. Mengacu pada teori atribusi, kemiskinan dapat dianalogikan sebagai suatu kegagalan. Dengan demikian kalangan kaum miskin akan mengatribusikan kemiskinan secara eksternal, sebaliknya di kalangan kaum tidak miskin akan mengatribusikannya secara lebih internal.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara atribusi penyebab kemiskinan dengan tingkat ekonomi --kaum miskin dan tidak miskin. Di samping itu juga menggali atribusi apa saja yang dominan di antara kedua kelompok tersebut. Penelitian dilakukan di DKI Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 285 orang. Analisa data pertama-tama dilakukan dengan nenggunakan analisa faktor guna memperoleh faktor-faktor penyebab kemiskinan. Dari hasilnya diperoleh dua faktor yang bersifat internal (perilaku negatif dan inkompetensi) dan dua faktor eksternal (situasional dan nasib). Sedangkan untuk membandingkan kedua kelompok digunakan perhitungan t test. Hasilnya menunjukkan bahwa kaum miskin dibanding kaum tidak miskin, lebih menganggap berperan faktor situasional dan nasib sebagai penyebab kemiskinan. Sebaliknya kaum tidak miskin lebih menganggap berperan faktor perilaku negatif. Di kalangan kaum miskin sendiri, ternyata faktor perilaku negatif dan inkompetensi cenderung lebih diyakini sebagai penyebab kemiskinan dibanding dengan faktor nasib. Sementara itu faktor situasional kurang berperan bila dibanding dengan faktor inkompetensi. Sedangkan di kalangan kaum tidak miskin, ternyata faktor perilaku negatif dan inkompetensi dianggap lebih berperan daripada faktor situasional dan nasib.
Karena itu disimpulkan bahwa pada kaum miskin bila dibanding dengan kaum tidak miskin, ternyata atribusinya lebih bersifat eksternal. Akan tetapi di kalangan kaum miskin sendiri atribusi mereka cenderung internal, sedangkan di kalangan kaum tidak miskin hal tersebut tampak semakin kuat. Saran untuk penelitian ini adalah untuk menambahkan jumlah sampel sesuai dengan batas minimal dan lehih menyeimbangkan penyebaran responden berdasarkan karakteristik demografis."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S2683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Trihatmanto
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pengeluaran Pemerintah Daerah Kotamadya/Kabupaten perkapita pada bidang pendidikan dan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan terhadap pertumbuhan ekonomi pada masing-masing daerah kotamadya/kabupaten di Propinsi DKI Jakarta. Dihipotesakan pada penelitian ini hasil yang positif dan signifikan, yang artinya peningkatan pengeluaran pemerintah perkapita pada bidang pendidikan dan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan meningkatkan pertumbuham ekanomi pada masing-masing daerah kotamadya/kabupaten di Propinsi DKI Jakarta. Dengan kata lain program pendidikan dan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah kotamadya/kabupaten tersebut, karena salah satu tolak ukur peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat diukur melalui peningkatan pendapatan perkapita.
Metodologi penelilian yang digunakan adalah uji regresi panel data dengan menggunakan fixed effects untuk 6 kotamadya/kabupaten di Propinsi DKI Jakarta selama tahun 2002 sampai dengan tahun 2007, variabel terikat yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi, adapun variabel bebasnya adalah pengeluaran perkapita bidang pendidikan, pengeluaran perkapita bidang program pemberdayaan masyarakat kelurahan, tenaga kerja, serta investasi.
Hasil regresi menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah perkapita bidang pendidikan dan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan. Demikian juga dengun tenaga kerja dan investasi juga memberikan pengaruh yang signifikan terbadap pertumbuhan ekonomi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21212
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Sutjahjono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The core of the problem in the hotel service industry, as an important part of tourism
industries, was a big gap between the hotel potential as service industries and the macro and micro
economic condition in Indonesia.
The research objective was to study and analyze the simultaneous as well as partial effects of
accommodation condition, occupancy rate, supply specification of the rooms, domestic guest services,
foreign guest services, facilities and security on the revenue of the hotel industries. Besides, the
research studied and analyzed the effects of hotel revenues on the Regional Natural Revenue, job
creation and the public welfare.
The nature of the research was a survey using descriprive and inferential analyses. The model
was of hypothesis testing that applied statistical techniques of simple and multiple linear regression.
The design of the research employed causal relationship in which several independent variables were
served as the causes of the independent variables.
The results of this research indicated that there was simultaneous significant effects of
accommodation, occupancy rate, domestic guest service and facilities on the hotel industry revenue.
Partially, each of the four variables of accommodation, occupancy rates, domestic guest services and
facilities had significant effect. The remaining three (supply specification of the rooms, foreign guest
services and security) did not have significant effect on the hotel industry revenues. Likewise, the
effect of the hotel revenues on the Regional Natural Revenue DKI Jakarta was not significant. And
yey, the effects of hotel industry revenues on the job creation DKI Jakarta as well as on the public
welfare were significant.
The results of this research brought about implication that there were some internal factors
which affected the growth of the hotel service industry; there were accommodation, occupancy rate,
domestic guest services and facilities. Necessarily, it was recommended that the governmental and
hotel businessman increase the four factors which induced the positive impact on Regional Natural
Revenue, job creation and public welfare."
330 JUREKO 15:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Partogi, Ganda Raja
"Jaminan pelayanan persalinan bagi masyarakat miskin bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan persalinan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB. Analisis ini bertujuan mengevalusi pelaksanaan kebijakan jaminan pelayanan persalinan untuk akses masyarakat miskin di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian dilakukan di DKI Jakarta dengan studi kasus pelayanan di Puskesmas Kecamatan Penjaringan pada bulan Juni 2013. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Pedoman wawancara dibuat berdasarkan metode implemantasi kebijakan George Edward III yang terdiri dari komunikasi, sumberdaya, struktur birokrasi dan disposisi. Masyarakat miskin mudah mengakses pelayanan persalinan di Puskesmas. Tetapi tetap dibutuhkan perbaikan metode komunikasi ke masyarakat.

Guarantee of service delivery for the poor aims to improve access to maternity services in order to reduce the MMR and IMR. This analysis aims to evaluate the implementation of policies to guarantee labour care access for the poor in Jakarta. The study was conducted in Jakarta with a case study in health centers Penjaringan service in June 2013. A qualitative approach was done by in-depth interviews and Focus Group Discussion (FGD). Interview guidance is based on the model of public policy implementation by George Edward III consisting of communication, resources, bureaucratic structure and disposition. Poor society can easily access labour service in the health center. But still, improvement to the method of communication is needed."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budhi Karya Irwanto
"Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan stabil merupakan salah satu fondasi peningkatan kesejahteraan. Secara teoritis sumber pertumbuhan ekonomi adalah: (1) peningkatan penggunaan faktor produksi (2)peningkatan efisiensi penggunaan faktor produksi. Namun keterbatasan analisis teori ekonomi khususnya Neo Klasik adalah asumsi bahwa faktor produksi sifatnya homogen dan sangat mobil. Tidak ada biaya untuk memobilisasi faktor produksi. Dalam kenyataannya faktor produksi tidak mobil dan agar lebih mobil harus disediakan infrastruktur jalan raya yang merupakan pendukung sarana transportasi. Ketidakcukupan infrastruktur jalan dan inefisiensi penggunaanya raya akan menurunkan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi yang dapat mengganggu daya tumbuh perekonomian dan stabilitas perekonomian. Dapat dinyatakan secara hipotesis bahwa kekurangtersediaan jaian raya akan menurunkan laju pertumbuhan ekonomi diukur dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian diukur dengan laju inflasi.
Tesis ini menguji hipotesa tersebut di atas, dengan mengambil kasus perekonomian DKI Jakarta. Model yang digunakan adalah regresi linier berganda, sedangkan data yang digunakan adalah data panel periode 1998-2003. Hasil regresi menunjukkan bahwa penambahan panjang jalan, balk jalan tol maupun nontol, justru menurunkan laju pertumbuhan ekonomi: Sebaliknya penambahan panjang jalan tol maupun non tol, justru meningkatkan laju inflasi. Sernentara itu penambahan lebar dan luas jalan non tol juga cenderung untuk menurunkan laju pertumbuhan, dan meningkatkan laju inflasi. Hanya penambahan lebar dan luas jalan tol, yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan juga menurunkan laju inflasi. Dengan memperhatikan struktur perekonomian, struktur penggunaan lahan maupun struktur dan distribusi jaian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan jaian non tol di DK1 Jakarta cenderung tidak efisien, sehingga justru penambahan jalan non tol, baik luas, lebar maupun panjangnya, justru kontra produktif terhadap perekonomian. Dengan demikian penambahan jalan terutama jalan non tol bukanlah jalan keluar utama untuk memperbaiki/mempertahankan daya tumbuh maupun stabilitas perekonomian DKI Jakarta. Yang lebih penting dari penambahan jalan adalah peningkat efisiensi penggunaannya. Untuk itu penataanulang penggunaan lahan, pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur jaian raya dan atau transportasi yang lebih terpadu, maupun peningkatan disiplin --penggunaan jaian raya, merupakan langkah-langkah yang disarankan. Penambahan jalan tot, utamanya lebar atau luasnya, sampal batas tertentu dan - bila direncanakan secara cermat, dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penurunan laju inflasi di DKI Jakarta."
2005
T18715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meity Erikawati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T23996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.M. Sasanti
"Program IDT adalah salah satu pogram pembangunan yang berorientasi pada usaha pemberdayaan kemampuan masyarakat yang bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat kemampuan masyarakat miskin dalam meningkatkan taraf hidupnya dengan membuka dan mengembangkan berbagai usaha ekonomis produktif yang sesuai dengan kemampuannya.
Orientasi program ini mengarah kepada kemandirian dan otonomi masyarakat dalam mengembangkan usahanya melalui kelompok. Di dalam kelompok tersebut diharapkan mereka dapat menghidupkan modal-modal sosial yang telah dimilikinya guna mengembangkan modal usaha yang telah diberikan. Hal tersebut sesuai dengan paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat atau juga dapat dikatakan pembangunan yang berorientasi pada "bottom up policy".
Tulisan ini mempelajari aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin lewat bantuan modal usaha yang telah diberikan oleh Pemerintah Daerah Khusus ibukota Jakarta melalui program Impres Desa Tertinggal Non Regular In Gub di kelurahan Paseban Kecamatan Senen Jakarta Pusat dengan unit analisanya yaitu individu-individu penerima bantuan modal usaha yang tergabung didalam kelompok usaha yang` dinamakan pokmas (kelompok masyarakat).
Konsep teoritik utama yang mendasari penelitian ini adalah konsep pemberdayaan (empowerment) yang menekankan pada kemandirian, kemampuan dan potensi masyarakat pelaksana program. Dalam proses ini kelompok masyarakat (pokmas) diberi "power" untuk dapat menggunakan potensi dirinya dalam mengembangkan modal usaha yang diberikan. Mereka dipacu, diberi motivasi melalui pendampingan yang intensif, dibina dan dididik untuk keluar dari lilitan kemiskinan. Berbagai modal sosial yang mereka miliki digunakan secara intensif dalam bentuk kerja sama yang sehat, kreatif dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan.
Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian menitikberatkan pada dua kelompok masyarakat pelaksana program yakni kelompok masyarakat yang berhasil dan kelompok masyarakat yang tidak berhasil. Indikatornya adalah perubahan gaya hidup periode sebelum program dan sesudah dlaksanakannya program. Dari wawancara dan pengamatan secara intensif dan terus menerus terhadap kegiatan kedua kelompok ini diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat dapat memberdayakan dirinya apabla diberi kesempatan yang luas untuk mengembangkan potensinya. Program pembangunan direkomendasikan agar tidak lagi bersifat "top down policy", tetapi sudah harus bersifat "bottom up policy"."
2000
T7716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>