Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109361 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meiningtyas Dwi Hidayatika
"Studi ini menggunakan data kabupaten/kota di pulau Jawa tahun 2003 untuk mengetahui bagaimana peranan infrastruktur dalam pembangunan yang merupakan hasil dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, ingin diketahui juga bagaimana pola
pembangunan di kabupaten/kota di pulau Jawa dan keterkaitannya dengan keadaan infrastrukur yang tersedia. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah analisis faktor, analisis non hierarchical
cluster dan analisis diskriminan. Analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan variabel dan membentuk suatu faktor pembangunan sosial ekonomi. Kemudian analisis non hierarchical mengelompokkan nilai faktor pembangunan tersebut ke dalam tingkatan pembangunan. Terakhir, analisis diskriminan digunakan untuk melihat bagaimana keterkaitan antara pembangunan dengan keadaan infrastruktur pada tiap kabupaten/kota. Hasil dari studi ini membuktikan adanya keterkaitan yang erat antara infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, terlihat adanya pola kesenjangan pada keadaan infrastruktur antara kabupaten dengan kota dan antara kawasan Utara Jawa dan Selatan . Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan pembangunan sosial ekonomi antara kedua kawasan tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Sugiyarto
"[Pengaruh positif infrstruktur terhadap pertumbuhan ekonomi telah menjadi konsensus di antara para ekonom. Akan tetapi beberapa hasil penelitian menunjukkan hasil yang beragam. Walaupun investasi publik untuk infrastruktur relatif kecil tetapi Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonominya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kontribusi infrastruktur terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. Dengan menggunakan data level provinsi di Indionesia, studi ini berusaha mengetahui kontribusi infrastruktur secara agregat dan individual terhadap perkeonomian daerah. Perhitungan regresi menggunakan efek tetap menunjukkan bahwa secara agregat infrastruktur berkontibusi secara positif kepada pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, studi ini tidak menemukan cukup bukti yang menunjukkan bahwa secara individual setiap tipe infrastruktur berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kecuali untuk tipe infrastruktur air bersih. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur akan lebih baik jika dilakukan secara komprehensif dan integral.;The positive impact of infrastructure on growth has become a consensus among the economist. However, many studies provide a mixed evidence. Although
public investment on infrastructure is relatively small, Indonesia can maintain its economic growth. This study is aimed to examine contribution of infrastructure to economic development in Indonesia. By using provincial data in Indonesia, this study estimates the contribution of aggregate infrastructure and individual infrastructure on regional economic growth. From the fixed effect estimation, we find that aggregate infrastructure contribute to the regional economic growth.
However, this study does not provide enough evidence to support the individual effect of infrastructure on regional growth in Indonesia except safe water access. Therefore, the infrastructure development cannot be partially implemented;The positive impact of infrastructure on growth has become a consensus
among the economist. However, many studies provide a mixed evidence. Although
public investment on infrastructure is relatively small, Indonesia can maintain its
economic growth. This study is aimed to examine contribution of infrastructure to
economic development in Indonesia. By using provincial data in Indonesia, this
study estimates the contribution of aggregate infrastructure and individual
infrastructure on regional economic growth. From the fixed effect estimation, we
find that aggregate infrastructure contribute to the regional economic growth.
However, this study does not provide enough evidence to support the individual
effect of infrastructure on regional growth in Indonesia except safe water access.
Therefore, the infrastructure development cannot be partially implemented, The positive impact of infrastructure on growth has become a consensus
among the economist. However, many studies provide a mixed evidence. Although
public investment on infrastructure is relatively small, Indonesia can maintain its
economic growth. This study is aimed to examine contribution of infrastructure to
economic development in Indonesia. By using provincial data in Indonesia, this
study estimates the contribution of aggregate infrastructure and individual
infrastructure on regional economic growth. From the fixed effect estimation, we
find that aggregate infrastructure contribute to the regional economic growth.
However, this study does not provide enough evidence to support the individual
effect of infrastructure on regional growth in Indonesia except safe water access.
Therefore, the infrastructure development cannot be partially implemented]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Tamtomo
"This research describe the factors that effect regional economic growth in decentralization fiscal with case at regencies/cities in Central Java Province. It used regression analysis which growth economic as a dependent variabel, and used PAD, DAU, quantity of labor and education level of population 10 age year as a independent variabel. This research also test differences level of regional economic growth between farm sector and non-farm sector. The result shows that PAD, DAU, quantity of labor and education level have positive effect to economic growth, and there are no difference level of growth between farm sector and non-farm sector.

Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah di era desentralisasi fiskal dengan studi kasus kab/kota di Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen dan sebagai variabel independen adalah PAD, DAU, jumlah tenaga kerja dan tingkat pendidikan penduduk usia kerja. Selain itu juga ada uji perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi sektor pertanian dan sektor non-pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAD, DAU, jumlah tenaga kerja dan tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu tidak ada perbedaan signifikan tentang pertumbuhan ekonomi antara sektor pertanian dan sektor non-pertanian."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27509
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Wijonarko
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan antara bagi hasil pajak dan faktor-faktor lain terhadap konvergensi laju pertumbuhan ekonomi. Peranan pajak menjadi sangat signiiikan terhadap negara sebab hampir 70% penerimaan Negara berasal dari pajak. Seiring dengan penerapan desentralisasi iiskal, pajak menjadi bagian dari penerimaan daerah yang diberikan pemerintah pusat dalam bentuk transfer bagi hasil pajak Dcngan adanya transfer ini kondisi keuangan daerah menjadi Iebih kuat namun peningkatan laju pertumbuhan ekonomi daemh tidak scmata-mata hanya ditentukan oleh peningkatan penerimaan daerah ini. Ada faktor-faktor lain yang mcmpunyai pemnan penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah scperti kualitas pendidikan penduduk, simpanan penduduk, modal fisik berupa rumah, dan bagairnana pengeluaran pembangunan dialokasikan secara efektif dan eiisien. Jika pcmerintah daerah kabupaten dan kota dapat mengendalikan faktor-faktor tersebut maka konvergensi laju pertumbuhan ckonomi yang tinggi dapat tcrcapai.
Berdasarkan hasil analisis data kerat lintang pada saw waktu yaitu tahun 2001 dengan menggunakan model OLS terhadap daerah kabupaten dan kota di pulau Jawa dan Bali, bagi hasil pajak mempunyai pengamh positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Namun pengaruh positif tersebut tidal: mampu menciptakan konvergensi laju pertumbuhan ekonomi scbab bagi hasil pajak hanya berpenganxh signitikan di dacrah Icota. Selain itu, pcmerintah daerah yang Iebih miskin tidak mampu mcngcndalikan faktor-faktor yang menunjang peningkatan laju pertumbuhan ekonomi sehingga tingkat divergensi laju pertumbuhan ekonomi menjadi semakin kuat. Oleh karena itu dibutuhkan kebijakan yang tepat pada sektor perpajakan dan perubahan tara kelola pemerintahan daerah agar konvergensi laju pertumbuhan ekonomi dapat tercapai
The purpose of this study is to analysis the correlation of tax revenue sharing and other factors to economic growth convergence. The role of tax became more significant to state because almost 70% of state revenue was yield by tax. Along with the implementation of fiscal decentralization, tax become the share of local govemment revenue which given by central government in tax revenue sharing transfer form. Because of the transfer, the regional financial condition become stronger but the raising of regional economic growth is not depend only by the increase of regional revenue. There are other factors which have an important role to increase regional economic growth such as society education quality, society saving, physical capital (house), and how do the development expenditure allocated effectively and ewciently. If local government (regency and city) can control those factors so the high growth convergence can be achieve.
Based on the cross-section analysis at one time, 2001, using OLS model to the regency and city in Java and Bali, tax revenue sharing had positif effect to economic growth. Unfortunatelly, this eB`ect could not create economic growth convergence because tax revenue sharing had only significant etfect to city. Beside that, the poorer local government could not control the supporting factor of economic growth escalation so that the the divergence level of economic growth became stronger. Thus, it need the effective policy of taxes and the improvement of local govemance in order to achieve the economic growth convergence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Joko Rencono
"Tesis ini membahas bagaimana pengaruh investasi (PMDN dan PMA) serta tenaga kerja
terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta). Penelitian ini menggunakan
panel data tahun 1990-2007. Penelitian ini dimulai dengan analisis deskriptif, analisis
regresi (cross section OLS), panel data (common dan fixed effect) serta uji chow untuk
menentukan model terbaik dan didapatkan fixed effect sebagai model terbaik. Penelitian
ini menunjukkan bahwa variabel PMDN, tenaga kerja dan periode waktu (dummy
krisis) berpengaruh terhadap PDRB sedangkan PMA tidak berpengaruh terhadap
PDRB.

This thesis discuses how the impact of investment (PMDN and PMA) and labor to economic growth in the provinces in Java Island (Jakarta, West Java, Central Java, East Java and Yogyakarta). This study uses panel data year 1990-2007. This research began with descriptive analysis, regression analysis (OLS Cross Section), panel data (fixed and common effect) and the chow test to determine the best model and established as a fixed effect model best. Research shows that this variable PMDN, labor and time period (crisis dummy) effect on GDP regional while PMA did not effect the GDP regional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28770
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Teguh Pamungkas
"Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah faktor - faktor produksi yang diwakili oleh Infrastruktur Ekonomi, infrastruktur Sosial, dan Infrastruktur Administrasi/Institusi mempunyai pengaruh dan kontribusi yang signifikan terhadap output propinsi-propinsi agar dapat ditentukan arah kebijakan pemerintah dalam pengembangan Infrastruktur dan Institusi di Indonesia. Data yang digunakan adalah data panel dengan kurun waktu dari 1993 hingga 2004 untuk 26 propinsi di Indonesia. Untuk mencari hasil yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka dilakukan beberapa uji untuk Panel seperti Chow Test dan Hausman Test sehingga didapatkan model panel data Fixed Effect untuk menyelesaikan data dengan karakteristik seperti diatas.

The main objective of this study is to determine the effects of Economic, Social, and Administrative/Institutional Infrastructure on economic growth of twenty-six provinces in Indonesia during 1993-2002 using panel data analysis. From the result of this study we can describe which infrastructure has the highest influence on developing Indonesia economic growth. Quantitative and qualitative analysis were used in this research. Qualitative analysis describes the condition of existing infrastructure in Indonesia. Panel data analysis with fixed effect method was used as a quantitative analysis to capture the main objective of this research."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S6699
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Farah Margono
"Penelitian ini memberikan bukti empiris terjadinya konvergensi pertumbuhan ekonomi antara provinsi di Indonesia. Model pertumbuhan neoklasik menyatakan bahwa dalam jangka panjang perekonomian akan mengalami konvergensi, di mana perekonomian daerah miskin akan tumbuh lebih cepat dibandingkan perekonomian daerah kaya (β-convergence). Kondisi tersebut kemudian mendorong terjadinya penurunan dispersi antar provinsi (σ-convergence). Analisis σ-convergence dilakukan dengan menghitung standar deviasi dari log pendapatan per kapita, sedangkan analisa β-convergence dilakukan melalui model absolute convergence dan conditional convergence. Model absolute convergence mencoba melihat pengaruh initial PDRB per capita terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan model conditional convergence mencoba menambahkan sumber pertumbuhan lainnya. Hasil estimasi σ-convergence dan β-convergence menunjukkan terjadinya konvergensi pertumbuhan ekonomi antar-provinsi. β-convergence dengan menggunakan data panel (1995-2005) yang menunjukan laju konvergensi adalah sebesar 2% per tahun (absolute convergence), sedangkan hasil estimasi model conditional convergence menunjukan laju konvergensi sebesar 4.8% per tahun saat variabel lain seperti modal noninfrastrktur, tenaga kerja dan modal infrastruktur disertakan dalam estimasi. Saat variabel dummy krisis dan population growth turut dimasukan, hasil menunjukkan laju konvergensi melambat (2.9% per tahun), dan mengalami peningkatan (3% per tahun) saat variabel dummy otonomi daerah dimasukkan dalam model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriasari Kusumadewi
"Pertumbuhan ekonomi provinsi pasca desentralisasi masih berada di bawah periode sebelum krisis. Selain itu, tidak adanya teori formal yang menunjukkan pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi dan masih minimnya penelitian yang menggunakan unit analisis provinsi menjadikan latar belakang dilakukannya penelitian ini. Dengan menggunakan data panel dari 26 propinsi tahun 1999 sampai dengan 2008 yang diolah dengan metode efek random maka hasil studi ini menunjukkan bahwa porsi Dana Perimbangan terhadap total pendapatan, Investasi Swasta dan Tenaga Kerja seluruhnya berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa peranan pemerintah pusat masih dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi.

Province economic growth during fiscal decentralization still below before crisis happened. The lack of formal theory that shows decentralization fiscal impacts on economic growth and research using provincial as unit analysis become the background of this research. Using pool data from 26 province from 1999 until 2008 estimated with random effect method, this research confirms that ratio intergovernmental funds (Dana Perimbangan) to total revenue, private investment and labor have positif and significant impact on province economic growth. It also indicate that central government is still needed to increase province economic growth."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27604
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Khamdana
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia. Analisis desentralisasi fiskal menggunakan indikator pendapatan, indikator belanja, dan indikator otonomi serta menggunakan variabel pengendali yang terdiri dari pertumbuhan populasi, rasio investasi domestik terhadap PDRB, dan tingkat inflasi daerahh. Studi ini menggunakan data panel 33 provinsi di Indonesia periode 2008-2012 dengan metode Random Effect Model (REM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal tidak terbukti signifikan meningkatkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi. atas dasar tersebut, diperlukan peninjauan kembali kebijakan fiskal daerah terkait perencanaan dan penganggaran, serta penetapan skala prioritas pembangunan daerah. sebagai konsekuensi, perlu adanya upaya penguatan kapasitas dan kapabilitas aparatur daerah di bidang kebijakan fiskal dan kebijakan publik."
Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2016
336 ITR 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Tri Hariyanto
"Berbagai studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal dapat membawa dampak positif atau negatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Namun meluasnya implementasi desentralisasi fiskal di berbagai negara, menyiratkan adanya keyakinan yang kuat bahwa desentralisasi fiskal dapat meningkatkan efisiensi yang selanjutnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Demikian halnya dengan implementasi desentralisasi fiskal di Indonesia yang efektif dilaksanakan sejak tahun 2001 diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi daerah khususnya di Provinsi Jambi. Ukuran desentralisasi fiskal yang digunakan dalam analisis meliputi Indikator Pengeluaran, Indikator Pendapatan dan Indikator Otonomi. Disamping itu untuk melihat pengaruh desentralisasi fiskal secara bersama-sama dengan faktor pertumbuhan ekonomi lainnya, maka digunakan seperangkat variabel kontrol yang secara empiris sering digunakan dan terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu: Investasi, Akumulasi Modal Manusia, dan PDRB Riil Per Kapita Periode Sebelumnya.
Analisis dilakukan dengan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis) dengan menggunakan metode GLS dan model estimasi Fixed Efect. Sedangkan data yang digunakan adalah data panel tingkat kabupaten/kota di Provinsi Jambi yang mencakup periode 6 tahun sebelum desentralisasi fiskal (1995-2000) dan 9 tahun setelah desentralisasi fiskal (2001-2009).
Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi desentralisasi fiskal pasca tahun 2001 memberikan dampak yang relatif lebih baik terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Provinsi Jambi dibandingkan dengan periode sebelumnya. Disamping itu variabel kontrol pertumbuhan ekonomi daerah yang terdiri dari Investasi, Akumulasi Modal Manusia, dan PDRB Riil Per Kapita Periode Sebelumnya, seluruhnya berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Provinsi Jambi.

Empirical studies show that fiscal decentralization may give positive or negative impact to regional economic growth. However, the widespread implementation of fiscal decentralization in many countries, implying the existence of a strong belief that fiscal decentralization can increase efficiency which in turn will promote economic growth. Likewise, the implementation of fiscal decentralization in Indonesia, effectively implemented since 2001, is expected to accelerate development and promote local economic growth.
This study aims to analyze the influence of fiscal decentralization on economic growth especially areas in Jambi Province. Fiscal decentralization in this study is measured using Expenditures Indicator, Revenue Indicator, and Autonomy Indicator. In addition, to see the effect of fiscal decentralization to other economic growth factors, I use a set of control variables (Investment, Human Capital Accumulation, and Real Regional GDP Per Capita for the previous period) which are frequently used empirically and shown to have a significant effect on economic growth.
Analyses are performed by multiple regression analysis model by using GLS method and Fixed-Effect estimation model. I use data panel at the district/city in the Province of Jambi which covers the 6 years period before fiscal decentralization (1995-2000) and 9 years after fiscal decentralization (2001-2009).
The result indicates that the implementation of fiscal decentralization, post 2001 period, gives better effect on local economic growth in Province of Jambi than the previous period. In addition, all control variables of the local economic growth which consists of Investment, Human Capital Accumulation, and Real Regional GDP Per Capita for the previous period, is the positive influence on local economic growth in the Province of Jambi.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30034
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>